Britania Raya
Britania Raya,[n] dengan nama resmi Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara,[o] atau secara informal dikenal dengan nama Inggris Raya, adalah negara di Eropa Barat Laut, terletak di lepas pantai Eropa daratan.[21][22] Negara ini terdiri dari Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara.[p][23] Di negara Britania Raya terdapat Pulau Britania Raya, bagian timur laut Pulau Irlandia, dan sebagian besar pulau-pulau berukuran kecil di Kepulauan Britania.[24] Irlandia Utara berbatasan di darat dengan Republik Irlandia; selebihnya, Britania Raya dikelilingi oleh Samudra Atlantik, Laut Utara, Selat Inggris, Laut Keltik, dan Laut Irlandia. Luas total Britania Raya adalah 94.354 mil persegi (244.376 km2),[e][12] dengan populasi yang diperkirakan hampir menyentuh 67,6 juta jiwa per tahun 2022.[13] Pada tahun 1707, Kerajaan Inggris (di dalamnya terdapat Wales) dan Kerajaan Skotlandia memutuskan untuk bersatu melalui Perjanjian Persatuan sehingga menciptakan negara baru bernama Kerajaan Britania Raya. Undang-Undang Persatuan 1800 menjadikan Kerajaan Irlandia sebagai bagian dari Kerajaan Britania Raya sehingga menciptakan Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia yang efektif sejak tahun 1801. Sebagian besar Pulau Irlandia pada akhirnya memisahkan diri dari Britania Raya pada tahun 1922 dengan nama Negara Bebas Irlandia, maka dari itu diresmikan Undang-Undang Nama Monarki dan Parlemen 1927 sehingga negara ini memiliki nama baru, Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara, yang masih digunakan sampai sekarang. Britania Raya merupakan negara industri pertama dan kekuatan utama dunia selama sebagian besar abad ke-19 dan awal abad ke-20, terutama selama zaman "Pax Britannica" yang dimulai dari tahun 1815 hingga 1914.[25][26] Pada puncak kejayaan di tahun 1920-an, Imperium Britania Raya menguasai hampir seperempat luas daratan dan populasi Bumi, dan menjadi kekaisaran terbesar dalam sejarah. Namun, keterlibatannya dalam Perang Dunia Pertama dan Perang Dunia Kedua telah melemahkan kekuatan ekonomi Britania Raya ditambah gelombang dekolonisasi yang menyeruak ke seluruh dunia mengakibatkan sebagian besar jajahan Britania Raya memerdekakan diri.[27][28][29] Pengaruh Britania Raya dapat diamati dalam sistem hukum dan politik di banyak bekas jajahannya, dan budaya Britania Raya masih berpengaruh secara global, khususnya dalam bidang bahasa, sastra, musik dan olahraga. Bahasa Inggris adalah bahasa yang paling banyak dituturkan dan bahasa asli ketiga yang paling banyak dituturkan.[30] Britania Raya adalah negara monarki konstitusional dan demokrasi parlementer.[q][32] Britania Raya memiliki tiga yurisdiksi berbeda; Inggris dan Wales, Skotlandia dan Irlandia Utara.[33] Sejak tahun 1998, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara memikiki pemerintahan terdevolusi dan badan legislatifnya masing-masing sedangkan Inggris dipemerintahi langsung oleh Pemerintah Britania Raya.[34] Ibu kota sekaligus kota terbesar di Britania Raya (juga merupakan ibu kota dari negara konstituen Inggris) adalah London, sebuah metropolis dunia dengan populasi metropolitan lebih dari 14 juta jiwa. Kota Edinburgh, Cardiff, dan Belfast adalah ibu kota masing-masing untuk negara konstituen Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara. Kota besar lainnya yang belum disebutkan yaitu Birmingham, Manchester, Glasgow, Liverpool dan Leeds. Britania Raya adalah negara maju dan memiliki ekonomi terbesar keenam menurut produk domestik bruto (PDB) nominal. Negara ini diakui sebagai negara pemilik nuklir, dan berada di peringkat keempat dunia dalam anggaran militer.[35][36] Britania Raya telah menjadi anggota permanen Dewan Keamanan PBB sejak pertama kali dibentuk pada tahun 1946. Negara ini adalah anggota dari Persemakmuran Bangsa-Bangsa, Majelis Eropa, G7, OECD, NATO, Five Eyes, AUKUS dan CPTPP. Etimologi dan terminologiNama United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland diperkenalkan pada tahun 1927 dalam Undang-Undang Penamaan Kerajaan dan Parlemen. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa kemerdekaan de facto Negara Bebas Irlandia, yang mengakibatkan terpecahnya Irlandia pada tahun 1922, meninggalkan Irlandia Utara sebagai satu-satunya bagian Pulau Irlandia yang masih berada di bawah kekuasaan Britania Raya.[37] Sebelumnya, menurut Undang-Undang Kesatuan 1800, yang menyatukan Kerajaan Britania Raya dan Kerajaan Irlandia pada tahun 1801, nama resminya adalah Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia. Britania Raya sebelum tahun 1801 kadang-kadang disebut sebagai "Kerajaan Bersatu Britania Raya".[38][39][40][41] Dalam Pasal 1 Undang-Undang Kesatuan 1927 dinyatakan bahwa Inggris dan Skotlandia "bersatu menjadi satu kerajaan bernama Britania Raya."[42][43][catatan 1] Istilah "kerajaan bersatu" digunakan secara tidak resmi abad ke-18 untuk menjelaskan negara baru, tetapi hanya secara resmi, saat penyatuan Irlandia pada tahun 1801.[44] Meskipun Britania Raya sebagai negara berdaulat mencakup Inggris, Skotlandia, Wales dan (yang kontroversial) Irlandia Utara, tetapi Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara memiliki pemerintahan sendiri.[45][46] Situs resmi Perdana Menteri Britania Raya menggunakan istilah "negara dalam negara" untuk menggambarkan Britania Raya.[47] Sedangkan mengenai Irlandia Utara, nama yang digunakan "bisa menjadi kontroversial, dengan pilihan yang sering kali mengungkapkan preferensi politik seseorang."[48] Istilah lainnya yang digunakan untuk menggambarkan status Irlandia Utara adalah "region" dan "provinsi".[49][50] Great Britain atau Britania Raya juga sering disebut sebagai Britain. Sumber-sumber pemerintah Britania Raya acapkali menggunakan istilah ini sebagai bentuk singkat untuk Britania Raya, sementara media massa pada umumnya juga menggunakan istilah tersebut, namun hal ini menunjukkan bahwa istilah "Britania Raya" itu hanya mengacu pada pulau utama yang meliputi Inggris, Skotlandia dan Wales.[51][52][53] Bagaimanapun juga, di negara-negara lain, istilah Great Britain lebih umum digunakan, terutama di Amerika Serikat, istilah Great Britain ini dianggap sebagai sinonim untuk "United Kingdom" (Kerajaan Bersatu").[54][55] Selain itu, tim Olimpiade United Kingdom juga berlaga di bawah nama Great Britain atau "Tim GB".[56][57] GB dan GBR adalah kode negara standar untuk Britania Raya (lihat ISO 3166-2:GB), dan akibatnya sering digunakan oleh organisasi internasional untuk merujuk ke Kerajaan Bersatu. Pada tahun 2006, desain baru paspor Britania Raya mulai digunakan. Halaman pertama paspor tersebut menampilkan bentuk panjang nama negara dalam bahasa Inggris, Wales, dan Gaelik Skotlandia.[58] Dalam bahasa Wales, bentuk panjang nama negara adalah "Teyrnas Unedig Prydain Fawr a Gogledd Iwerddon", dengan "Teyrnas Unedig" digunakan sebagai nama pendek di situs resmi pemerintah.[59] Sedangkan dalam bahasa Gaelik Skotlandia, bentuk panjangnya adalah "Rìoghachd Aonaichte na Breatainne Mòire is Èireann a Tuath" dan bentuk pendeknya "Rìoghachd Aonaichte". Kata sifat British umumnya digunakan untuk merujuk pada hal yang berhubungan dengan Britania Raya. Istilah ini tidak memiliki konotasi hukum yang pasti, namun istilah ini digunakan secara umum untuk merujuk pada kewarganegaraan Britania dan hal-hal yang berhubungan dengan nasionalitas.[60] Istilah "British" digunakan secara berbeda untuk menggambarkan identitas nasional warga Britania, atau untuk mengidentifikasi diri sebagai "orang Britania", atau sebagai orang Inggris, Skotlandia, Wales, Irlandia Utara, Irlandia,[61] atau keduanya.[62] Dalam bahasa Indonesia istilah United Kingdom diterjemahkan menjadi "Kerajaan Bersatu", "Persatuan Kerajaan", atau "Perserikatan Kerajaan". Untuk membedakan dengan Inggris, maka ketika menyebut negara ini, digunakan nama Britania Raya. SejarahSebelum tahun 1707Permukiman manusia modern yang kelak akan menjadi Britania Raya sudah terbentuk sejak sekitar 30.000 tahun yang lalu.[63] Pada akhir zaman prasejarah, populasi di wilayah ini diperkirakan telah terbentuk. Periode ini dinamakan dengan masa Kelts Insular, yang terdiri dari Britania Britonik dan Irlandia Gaelik.[64] Penaklukan oleh Romawi yang dimulai pada tahun 43 SM diikuti oleh invasi pemukim Jerman Anglo-Saxon ke wilayah yang kelak akan membentuk Wales.[65] Sebagian besar wilayah yang dihuni oleh Anglo-Saxon disatukan menjadi Kerajaan Inggris pada abad ke-10.[66] Sementara itu, penutur Gaelik di Inggris barat laut (yang terhubung ke Irlandia di timur laut dan secara tradisional telah terjadi migrasi dari sana pada abad ke-5)[67][68] bersatu dengan bangsa Pict dan kemudian membentuk Kerajaan Skotlandia pada abad ke-9.[69] Pada tahun 1066, bangsa Normandia menyerang Inggris dan setelah penaklukannya, Normandia berhasil merebut sebagian besar Wales, menaklukkan sebagian besar Irlandia dan membentuk permukiman di Skotlandia, yang membawa masing-masing negara tersebut ke periode baru feodalisme yang berdasarkan model Prancis Utara dan kebudayaan Normandia-Prancis.[70] Kedatangan bangsa Normandia ini membawa pengaruh besar, namun pada akhirnya tetap mampu berasimilasi dengan kebudayaan lokal di masing-masing negara.[71] Raja Inggris pada abad pertengahan berhasil menaklukkan Wales namun upayanya untuk menaklukkan Skotlandia mengalami kegagalan. Setelah itu, Skotlandia tetap mempertahankan kemerdekaannya, meskipun sering berkonflik dengan Inggris. Monarki Inggris, dalam upayanya untuk merebut koloni Prancis, juga sering kali terlibat konflik dengan Prancis, terutama dalam Perang Seratus Tahun.[72] Memasuki periode modern awal, Inggris dihadapkan pada konflik agama sebagai akibat reformasi dan diperkenalkannya gereja Protestan di masing-masing negara.[73] Wales sepenuhnya di klaim sebagai bagian dari Kerajaan Inggris,[74] dan Irlandia ditetapkan sebagai kerajaan dalam persatuan personal dengan Kerajaan Inggris.[75] Wilayah milik bangsa Gaelik Katolik yang merdeka disita oleh Kerajaan Inggris dan diberikan kepada pemukim Protestan dari Inggris dan Skotlandia, yang selanjutnya membentuk Irlandia Utara.[76] Pada tahun 1603, Kerajaan Inggris, Skotlandia dan Irlandia bersatu dalam penyatuan personal saat James VI, Raja Skotlandia, mewarisi mahkota Kerajaan Inggris dan Irlandia. James kemudian memindahkan istananya dari Edinburgh ke London. Meskipun demikian, setiap negara tetap menjadi entitas politik yang terpisah dan mempertahankan lembaga politik yang juga terpisah.[77][78] Pada pertengahan abad ke-17, ketiga kerajaan terlibat dalam serangkaian perang berkelanjutan (termasuk Perang Saudara Inggris) yang menyebabkan tergulingnya monarki dan terbentuknya negara republik kesatuan berumur pendek bernama Persemakmuran Inggris, Skotlandia dan Irlandia.[79][80] Meskipun monarki berhasil dipulihkan kembali, hal ini menandai (dengan meletusnya Revolusi Agung pada tahun 1688) bahwa sama seperti monarki-monarki Eropa lainnya, monarki mutlak tidak akan menang. Konstitusi Britania kemudian dikembangkan berdasarkan monarki konstitusional dan sistem parlementer.[81] Selama periode ini, terutama di Inggris, berkembangnya kekuatan angkatan laut mendorong dilakukannya penjelajahan seberang lautan untuk menjajah dan mendirikan koloni, terutama di Amerika Utara (lihat Imperium Britania).[82][83] Sejak Undang-Undang Kesatuan 1707Pada tanggal 1 Mei 1707, Kerajaan Bersatu Britania Raya terbentuk sebagai hasil penyatuan politik Kerajaan Inggris dan Skotlandia berdasarkan Perjanjian Kesatuan yang disetujui pada tanggal 22 Juli 1706. Perjanjian ini kemudian disahkan oleh Parlemen Inggris dan Skotlandia dalam Undang-Undang Kesatuan 1707.[84][85][86] Pada abad ke-18, Britania Raya memainkan peran penting dalam mengembangkan ide-ide Barat, terutama yang berkaitan dengan sistem parlementer dan menghasilkan kontribusi yang signifikan dalam bidang sastra, seni, dan ilmu pengetahuan.[87] Britania (terutama Inggris) memelopori Revolusi Industri yang mengubah perekonomian negara serta memicu berkembangnya Imperium Britania. Selama periode ini, Britania Raya, seperti negara-negara besar lainnya, terlibat dalam eksploitasi kolonial, termasuk perdagangan budak Atlantik, meskipun dengan disahkannya Undang-Undang Perdagangan Budak pada tahun 1807 Britania juga berperan penting dalam memerangi perdagangan budak.[88] Koloni di Amerika Utara telah menjadi fokus utama kegiatan kolonial Britania. Dengan kekalahan mereka dalam Perang Kemerdekaan Amerika Serikat, ambisi kolonial Britania berpaling ke wilayah lain, terutama ke India.[89] Pada tahun 1800, saat perang masih berkecamuk dengan Prancis, Parlemen Britania Raya dan Irlandia mengesahkan Undang-Undang Kesatuan yang menyatukan dua kerajaan tersebut dan menciptakan Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia pada tanggal 1 Januari 1801.[90] Setelah kekalahan Prancis dalam Perang Revolusi dan Perang Napoleon (1792-1815), Britania Raya mulai muncul sebagai kekuatan angkatan laut dan ekonomi utama yang tak tertandingi di dunia pada abad ke-19 (dengan London yang menjadi kota terbesar di dunia sejak tahun 1830).[91] Menjadi yang tak tertandingi di lautan, Inggris selanjutnya mengadopsi peran sebagai polisi global, yang kemudian dikenal dengan Pax Britannica.[92][93] Periode ini juga menjadi momen pertumbuhan ekonomi, kolonial dan industri yang pesat bagi Britania Raya. Britania Raya (dengan Inggris sebagai kekuatan utama) digambarkan sebagai "bengkel dunia",[94] dan Imperium Britania tumbuh sebagai imperium terbesar yang mencakup India, sebagian besar Afrika, dan wilayah lainnya. Bersamaan dengan kontrol tidak resmi yang dimilikinya, posisi dominan Britania Raya dalam perdagangan dunia ini berarti bahwa secara efektif Britania Raya bisa mengendalikan perekonomian banyak negara, seperti Tiongkok, Argentina dan Thailand.[95][96] Sementara itu, di dalam negeri terjadi pergeseran ke kebijakan perdagangan bebas dan laissez-faire. Negara ini mengalami peningkatan populasi yang besar selama abad tersebut, yang disertai dengan terjadinya gelombang urbanisasi besar-besaran, terutama ke London dan Manchester. Hal ini pada akhirnya menyebabkan munculnya tekanan sosial dan ekonomi yang signifikan.[97] Pada akhir abad ke-20, negara-negara lain seperti Jerman, Amerika Serikat, dan Uni Soviet mulai menyalib dominasi industri Britania Raya di kancah internasional.[98] Britania Raya, bersama dengan Rusia, Prancis dan (setelah tahun 1917) Amerika Serikat adalah beberapa negara-negara besar yang menentang Imperium Jerman dan sekutunya dalam Perang Dunia I (1914-1918).[99] Angkatan Bersenjata Britania Raya berkembang pesat hingga memiliki lebih dari lima juta tentara,[100] dan melibatkan banyak negara-negara imperiumnya beserta beberapa daerah di Eropa. Hal ini menjadikannya sebagai Negara Barat Terdepan dalam Perang Dunia I. Britania Raya mengakhiri Perang Dunia I dengan kehilangan sekitar dua setengah juta jiwa dan utang nasional yang besar.[100] Setelah perang, Britania Raya menerima mandat Liga Bangsa-Bangsa atas bekas jajahan Jerman dan Utsmaniyah. Hal ini membuat Imperium Britania semakin luas, mencakup seperlima dari luas total bumi dan seperempat dari total populasi dunia pada saat itu.[101] Munculnya Nasionalisme Irlandia dan konflik yang terjadi selama tahun 1920-an mengakibatkan terpecahnya Irlandia pada tahun 1921.[102] Sebagai hasilnya, Negara Bebas Irlandia yang merdeka dengan status domini terbentuk pada tahun 1922, sedangkan Irlandia Utara tetap memilih untuk menjadi bagian Britania Raya.[103] Era Depresi Besar (1929-1932) terjadi ketika Britania Raya belum pulih sepenuhnya dari dampak peperangan dan menyebabkan munculnya kesusahan serta kerusuhan politik dan sosial di berbagai kota di Britania.[104] Britania Raya adalah salah satu negara Sekutu dalam Perang Dunia II dan ikut serta dalam deklarasi pembentukan PBB. Setelah kekalahan sekutu Eropanya dalam tahun pertama perang, Britania Raya melanjutkan laga melawan Jerman, terutama dalam Pertempuran Britania dan Pertempuran Atlantik. Setelah kemenangannya, Britania Raya menjadi salah satu dari Tiga Kekuatan Besar yang bertemu untuk perencanaan dunia pasca-perang dunia. Perang ini meninggalkan Britania Raya dalam keterpurukan. Keuangan negara runtuh. Bantuan Marshall dan pinjaman dari Amerika Serikat dan Kanada-lah yang membantu Britania Raya dalam proses menuju pemulihan setelah Perang Dunia II.[105] Partai Buruh yang berkuasa pada tahun-tahun pascaperang dunia segera memulai program perubahan radikal, yang menghasilkan dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat Britania selama dekade berikutnya.[106] Di dalam negeri, industri-industri penting dan utilitas publik dinasionalisasi, Negara Kesejahteraan dibentuk, dan Layanan Kesehatan Nasional didirikan untuk mengelola kesehatan publik.[107] Menanggapi munculnya nasionalisme lokal, pemerintahan Partai Buruh menanggapinya dengan menerapkan kebijakan dekolonisasi negara-negara jajahan. Proses ini dimulai dengan pemberian kemerdekaan pada India dan Pakistan pada tahun 1947.[108] Selama tiga dekade berikutnya, sebagian besar negara-negara Imperium Britania yang diberi kemerdekaan dan menjadi negara berdaulat bergabung menjadi Negara-Negara Persemakmuran. Meskipun peran politik Britania di kancah internasional menurun pasca terjadinya Krisis Suez pada tahun 1956, Britania Raya tetap menjadi salah satu dari lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan merupakan negara ketiga yang mengembangkan senjata nuklir (dengan bom atom pertama diuji pada tahun 1952). Penyebaran internasional bahasa Inggris juga menunjukkan pengaruhnya yang masih [atau pernah] dominan di dunia, terutama dalam bidang sastra dan budaya. Sementara itu, pada tahun 1960-an, budaya populernya juga berkembang dan memengaruhi dunia. Akibat kekurangan tenaga kerja pada tahun 1950, Pemerintah Britania menggalakkan dilakukannya migrasi besar-besaran dari Negara-Negara Persemakmuran. Hal ini menjadikan Britania sebagai negara multi-etnis selama dekade selanjutnya.[109] Pada tahun 1973, Britania Raya bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), dan ketika MEE berganti nama menjadi Uni Eropa pada tahun 1992, Britania Raya mencatatkan diri sebagai salah satu dari 12 negara pendirinya. Pada akhir 1960-an dan seterusnya, di Irlandia Utara merebak kekerasan komunal dan paramiliter (juga memengaruhi bagian lain dari Britania Raya dan Republik Irlandia). Peristiwa ini secara konvensional dikenal sebagai the Troubles. Peristiwa ini pada umumnya dianggap telah berakhir seiring dengan ditandatanganinya Persetujuan Belfast pada tahun 1998.[110][111][112] Setelah periode lambatnya pertumbuhan ekonomi dan kemerosotan industri pada tahun 1970-an, Pemerintah Konservatif tahun 1980-an memulai kebijakan radikal deregulasi, khususnya dalam sektor keuangan, pasar tenaga kerja yang fleksibel, penjualan perusahaan-perusahaan negara (privatisasi), dan penarikan pajak kepada orang asing.[113] Sejak tahun 1984, dibantu dengan ditemukannya Minyak Laut Utara, Britania Raya mengalami era pertumbuhan ekonomi yang pesat.[114] Pada akhir abad ke-20 terjadi perubahan besar dalam Pemerintahan Britania Raya dengan pembentukan pemerintahan nasional bagi Irlandia Utara, Wales dan Skotlandia setelah dilakukannya referendum pralegislatif,[115] serta penggabungan secara hukum pada Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia. Pada tahun 2000-an, terdapat kontroversi yang berlangsung di dalam negeri mengenai invasi militer Britania Raya ke luar negeri, khususnya ke Irak dan Afghanistan.[116] GeografiTopografiLuas total dari Britania Raya adalah sekitar 243.610 kilometer persegi (94.060 sq mi). Negara ini menempati bagian utama dari Kepulauan Britania,[117] termasuk Pulau Britania Raya, seperenam dari Pulau Irlandia di barat laut dan beberapa pulau-pulau kecil yang mengelilinginya. Britania Raya terletak di antara Samudra Atlantik Utara dan Laut Utara. Pantai tenggaranya berjarak sekitar 35 kilometer (22 mi) dari pantai utara Prancis, yang dipisahkan oleh Selat Inggris.[118] Pada tahun 1993, 10% dari luas total kawasan Britania terdiri dari hutan, 46% digunakan sebagai kawasan padang rumput untuk kepentingan peternakan, sedangkan 25%-nya digunakan untuk tujuan pertanian.[119] Observatorium Kerajaan di Greenwich, London merupakan titik pusat dari Meridian Utama. Britania Raya terletak di antara 49° sampai 61° lintang utara, dan 9° BB sampai 2° BT. Irlandia Utara berbagi perbatasan darat sepanjang 360-kilometer (224 mi) dengan Republik Irlandia.[118] Britania Raya mempunyai garis pantai sepanjang 17.820 kilometer (11.073 mi).[120] Negara ini dihubungkan ke benua Eropa oleh Terowongan Channel, terowongan bawah laut sepanjang 50 kilometer (31 mi) (38 kilometer (24 mi) di bawah laut). Terowongan ini merupakan terowongan bawah laut terpanjang di dunia.[121] Inggris menempati separuh lebih dari total luas Britania Raya, dengan luas sekitar 130.395 kilometer persegi (50.350 sq mi).[122] Sebagian besar topografi Inggris terdiri dari dataran rendah,[119] dengan kawasan pegunungan berada di barat laut garis Tees-Exe, termasuk Pergunungan Cumbria di sepanjang Danau District, Pennines dan bukit kapur di Puncak District, Exmoor, dan Dartmoor. Sungai-sungai dan muara utama di Inggris adalah Sungai Thames, Sungai Severn dan Humber. Gunung tertinggi di Inggris adalah gunung Scafell Pike (978 meter (3.209 ft)) yang berlokasi di Danau District. Sungai utamanya adalah Severn, Thames, Humber, Tees, Tyne, Tweed, Avon, Exe dan Mersey.[119] Skotlandia menempati kurang lebih sepertiga dari total luas Britania Raya, dengan luas 78.772 kilometer persegi (30.410 sq mi),[123] termasuk pulau-pulau yang jumlahnya hampir delapan ratus pulau,[124] terutama di sebelah barat dan utara dari daratan utama Britania. Pulau-pulau ini di antaranya Hebrides, Orkney, dan Shetland. Topografi Skotlandia agak menonjol karena adanya Sesar Batas Dataran Tinggi (Highland Boundary Fault), sebuah sesar patahan geologi yang membentang dari Pulau Arran di bagian barat hingga ke Stonehaven di sebelah timur.[125] Garis sesar ini juga memisahkan Skotlandia menjadi dua wilayah yang saling berbeda, yaitu dataran tinggi di utara dan barat dan dataran rendah di bagian selatan dan timur. Wilayah dataran tinggi topografinya lebih kasar dan mencakup sebagian besar tanah pegunungan Skotlandia, termasuk Ben Nevis (1.343 meter (4.406 ft)), yang merupakan puncak tertinggi di Kepulauan Britania.[126] Sedangkan wilayah dataran rendah topografinya lebih rata, terutama yang berada di kawasan antara Firth of Clyde dan Firth of Forth yang dikenal sebagai Central Belt, dan di sinilah terletak sebagian besar penduduk Skotlandia, termasuk kota terbesar, Glasgow, dan ibu kota serta pusat pemerintahan Skotlandia, Edinburgh. Wales menempati kurang lebih sepersepuluh dari luas total Britania Raya, dengan luas sekitar 20.779 kilometer persegi (8.020 sq mi).[127] Topografi Wales sebagian besar bergunung-gunung, cuma kawasan Wales Selatan yang kurang gunungnya dibandingkan dengan Wales Utara dan Tengah. Kawasan kependudukan dan perindustrian utama terletak di Wales Selatan, yang meliputi kota-kota di pesisir pantai seperti Cardiff, Swansea dan Newport, serta juga kawasan South Wales Valleys di sebelah utara kota-kota tersebut. Gunung-gunung tertinggi di Wales berada di Snowdonia, termasuk gunung Snowdon (bahasa Wales: Yr Wyddfa), dengan ketinggian sekitar 1.085 meter (3.560 ft) dan merupakan puncak tertinggi di Wales.[119] Terdapat 14 (atau 15) gunung di Wales yang tingginya mencapai 3.000 kaki (914 m). Gunung-gunung ini secara kolektif dikenal dengan sebutan Welsh 3000s. Wales memiliki garis pantai sepanjang lebih dari 1.200 km (750 mil). Terdapat beberapa pulau yang lokasinya berdekatan dengan daratan Wales; yang terbesar adalah Anglesey (Ynys Môn) di barat laut. Irlandia Utara hanya menempati 14.160 kilometer persegi (5.470 sq mi) dari luas total Britania Raya dan sebagian besar topografinya terdiri dari perbukitan. Kawasan ini juga mencakup danau Lough Neagh (388 kilometer persegi (150 sq mi)), yang merupakan danau terbesar di Britania Raya dan Pulau Irlandia.[128] Puncak tertinggi di Irlandia Utara adalah Slieve Donard pada ketinggian 852 meter (2.795 ft) di Pegunungan Mourne.[119] IklimBritania Raya memiliki iklim subtropis, dengan curah hujan berlimpah sepanjang tahun.[118] Suhunya bervariasi, menyesuaikan dengan musim tetapi suhunya jarang turun di bawah −11 °C (12 °F) atau melampaui 35 °C (95 °F).[129] Angin pada umumnya datang dari arah barat daya, sering kali membawa cuaca yang sedang dan lembap dari Samudra Atlantik.[118] Bagian timur merupakan wilayah yang paling kering karena terlindung dari angin ini. Arus Atlantik yang dihangatkan oleh Arus Gulf menghantarkan cuaca musim dingin yang sedang, terutama di wilayah bagian barat, di mana musim dinginnya pada umumnya lembap, khususnya di dataran tinggi. Musim panas paling panas terjadi di bagian tenggara Inggris yang lokasinya paling dekat dengan benua Eropa, sedangkan yang paling sejuk terdapat di wilayah bagian utara. Salju padat biasanya turun pada musim dingin dan awal musim semi di dataran tinggi, namun jarang sekali salju padat yang turun di wilayah yang bukan dataran tinggi.[130] Pembagian administratifMasing-masing negara di Britania Raya memiliki sistem administratif dan demarkasi geografis tersendiri. Kebanyakan sudah terbentuk sebelum berdirinya Britania Raya. Akibatnya, tidak ada strata umum unit administratif yang secara resmi digunakan di Britania Raya.[131] Sampai abad ke-19, dilakukan sejumlah perubahan kecil menyangkut peraturan tersebut, namun perubahan ini tidak berlaku secara seragam pada pemerintahan daerah di Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara.[132] Unit-unit pemerintahan daerah di Inggris sangat kompleks, dengan pendistribusian fungsi yang bervariasi sesuai dengan peraturan daerah setempat. Undang-undang mengenai pemerintahan daerah di Inggris ditetapkan oleh Parlemen Britania Raya dan Pemerintah Britania Raya karena Inggris tidak memiliki parlemen yang berdiri sendiri. Sub-divisi tingkat atas di Inggris terdiri dari sembilan region kantor pemerintahan atau disebut juga dengan region kantor pemerintahan Uni Eropa.[133] Salah satu region, yaitu London Raya, telah melakukan pemilihan umum wali kota dan majelis langsung sejak tahun 2000 setelah dilakukannya referendum pada tahun 2008.[134] Pada awalnya dimaksudkan bahwa region lain juga akan diberi hak untuk melakukan pemilihan langsung atas majelis regional mereka, namun adanya penolakan dari majelis di Inggris Timur Laut dalam referendum tahun 2004 membuat rencana ini berhenti diajukan.[135] Pemerintahan daerah tingkat dua di Inggris terdiri dari county dan distrik atau otoritas kesatuan serta London yang terdiri dari 32 borough London. Anggota dewan dipilih dengan sistem pemilihan suara terbanyak (first-past-the-post voting) dengan anggota tunggal atau melalui sistem pemilihan suara kelompok (multi-member plurality) dengan banyak anggota.[136] Pemerintahan daerah di Skotlandia terbagi atas 32 sub-divisi, dengan luas dan populasi yang bervariasi. Kota-kota seperti Glasgow, Edinburgh, Aberdeen dan Dundee memiliki dewan pemerintahan yang terpisah, begitu juga dengan wilayah yang berada dalam otoritas Dewan Dataran Tinggi (Highland Council) yang mencakup sepertiga dari luas total Skotlandia dan lebih dari 200.000 jiwa penduduk. Kekuasaan dalam pemerintahan lokal dipegang oleh anggota dewan terpilih, di mana saat ini terdapat 1.222 anggota dewan,[137] dan masing-masingnya dibayar dengan gaji paruh-waktu. Pemilihan umum dilakukan dengan sistem pemilihan suara tunggal berpindah (single transferable vote) dengan banyak anggota yang memilih tiga atau empat anggota dewan. Setiap dewan memilih seorang Provost atau Convenor untuk memimpin sidang dewan dan bertindak sebagai wakil daerahnya. Anggota dewan tunduk pada kode etik yang ditetapkan oleh Komisi Standar Skotlandia.[138] Asosiasi perwakilan pemerintahan daerah untuk Skotlandia adalah Konvensi Otoritas Lokal Skotlandia (Convention of Scottish Local Authorities, COSLA).[139] Pemerintahan daerah di Wales terdiri dari 22 otoritas kesatuan (unitary authorities). Otoritas ini termasuk kota Cardiff, Swansea dan Newport yang memiliki kewenangan tersendiri atas otoritas mereka.[140] Pemilihan umum diadakan setiap empat tahun sekali dengan menggunakan sistem pemilihan suara terbanyak.[141] Pemilihan terakhir dilangsungkan pada bulan Mei 2008. Asosiasi Pemerintahan Daerah Wales (Welsh Local Government Association) mewakili kepentingan otoritas lokal di Wales.[142] Pemerintah daerah di Irlandia Utara, sejak tahun 1973, terdiri dari 26 distrik, masing-masing anggota dewannya dipilih melalui sistem single transferable vote. Kekuasaan mereka terbatas pada layanan-layanan seperti pengelolaan sampah, [sic] pengawasan anjing liar, serta memelihara taman dan pemakaman.[143] Pada tanggal 13 Maret 2008, eksekutif menyetujui proposal pembentukan 11 dewan baru untuk menggantikan sistem yang lama.[144] Pemilihan umum lokal berikutnya ditunda sampai tahun 2011 untuk memfasilitasi pembentukan sistem yang baru ini.[145] DependensiBritania Raya memiliki kedaulatan atas tujuh belas wilayah yang tidak membentuk bagian dari Britania Raya: empat belas Wilayah Seberang Laut Britania,[147] dan tiga Dependensi Mahkota (Crown Dependencies).[148] Keempat belas Wilayah Seberang Laut Britania Raya tersebut adalah: Anguilla, Bermuda, Wilayah Antarktika Britania, Wilayah Samudra Hindia Britania, Kepulauan Virgin Britania Raya, Kepulauan Cayman, Kepulauan Falkland, Gibraltar, Montserrat, Saint Helena, Ascension dan Tristan da Cunha, Kepulauan Turks dan Caicos, Kepulauan Pitcairn, Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan, dan Kawasan Pangkalan Berdaulat di Siprus.[149] Klaim Britania atas Antarktika tidak diakui secara universal.[150] Secara keseluruhan, Wilayah Seberang Laut Britania ini mencakup luas sekitar 667.018 mil persegi (1.727.570 km2) dan jumlah penduduk sekitar 260.000 jiwa.[151] Wilayah-wilayah ini adalah sisa-sisa dari Imperium Britania dan beberapa wilayah telah secara khusus memilih untuk tetap menjadi bagian dari Britania Raya (Bermuda pada tahun 1995 dan Gibraltar pada tahun 2002). Dependensi Mahkota Britania Raya adalah wilayah-wilayah yang dimiliki oleh Kerajaan Britania Raya, berkebalikan dengan Wilayah Seberang Laut Britania yang dimiliki oleh Pemerintah Britania Raya.[152] Wilayah-wilayah ini terdiri dari Kepulauan Channel dan Bailiwicks di Jersey dan Guernsey yang terdapat di Selat Inggris serta Pulau Man di Laut Irlandia. Secara yurisdiksi dan administratif, wilayah-wilayah ini bukanlah bagian dari Britania Raya ataupun Uni Eropa, meskipun Pemerintah Britania memiliki kewenangan atas hubungan internasional dan pertahanan nasional mereka. Pemerintah Britania juga memiliki kewenangan untuk menerapkan peraturan dan UU atas nama Britania Raya. Kekuasaan untuk mengesahkan UU yang melibatkan pulau-pulau tersebut terletak pada majelis legislatif di masing-masing pulau, dengan persetujuan dari Kerajaan (Dewan Privy, atau, seorang Letnan-Gubernur untuk hal-hal tertentu di Pulau Man).[153] Sejak tahun 2005, masing-masing Dependensi Mahkota ini memiliki seorang Perdana Menteri yang bertindak sebagai Kepala Pemerintahan.[154] PolitikBritania Raya adalah sebuah negara kesatuan di bawah monarki konstitusional. Raja Charles III merupakan kepala negara Britania Raya dan juga 15 Negara-Negara Persemakmuran lainnya. Kerajaan memiliki "hak untuk mengkonsultasikan, hak untuk menganjurkan dan hak untuk memperingatkan."[155] Konstitusi Britania Raya bersifat tidak terkode (uncodified constitution),[156] yang merupakan salah satu dari tiga negara di dunia yang menggunakan sistem ini.[catatan 2] Oleh sebab itu, konstitusi Britania Raya sebagian besar terdiri dari sumber tertulis yang berbeda-beda, termasuk undang-undang, preseden ketetapan hakim, serta perjanjian internasional dan konvensi konstitusional. Karena tidak adanya perbedaan teknis antara undang-undang biasa dengan "undang-undang konstitusional", Parlemen Britania Raya dapat melakukan "reformasi konstitusi" hanya dengan mengesahkan Akta Parlemen, dan dengan demikian memiliki kekuasaan untuk mengubah atau menghapus hampir semua unsur tertulis ataupun yang tidak tertulis dalam konstitusi. Namun, tidak ada parlemen yang boleh mengesahkan undang-undang yang tidak bisa diubah oleh parlemen pada masa depan.[157] PemerintahanBritania Raya memiliki sistem pemerintahan parlementer yang berlandaskan pada sistem Westminster yang telah ditiru di seluruh dunia sebagai warisan dari Imperium Britania. Parlemen Britania Raya yang bersidang di Istana Westminster terdiri dari dua kamar (dewan), yaitu Dewan Rakyat (House of Commons) yang beranggotakan anggota terpilih, dan Dewan Pertuanan (House of Lords) yang beranggotakan anggota terlantik. Setiap Rancangan Undang-Undang (RUU) yang disahkan membutuhkan Persetujuan Kerajaan (Royal Assent) supaya bisa menjadi undang-undang baru. Posisi Perdana Menteri selaku Kepala Pemerintahan Britania Raya,[158] dipegang oleh seorang anggota parlemen yang mampu meraih kepercayaan dari mayoritas anggota House of Commons. Biasanya yang memperoleh kepercayaan ini adalah pemimpin partai politik terbesar di kamar (dewan) itu. Perdana Menteri beserta kabinetnya dilantik secara resmi oleh Ratu untuk membentuk Pemerintahan Baginda (Her Majesty’s Government). Namun, sebenarnya Perdana Menterilah yang memilih menteri-menterinya, dan secara konvensional Ratu menghormati pilihan Perdana Menteri tersebut.[159] Anggota kabinet lazimnya dipilih dari kalangan anggota partai Perdana Menteri di kedua kamar, kebanyakan berasal dari Dewan Rakyat, yang harus mereka pertanggungjawabkan. Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh Perdana Menteri dan Kabinet, mereka semua disumpah di hadapan Dewan Privy Britania Raya (Privy Council of the United Kingdom), dan dinobatkan menjadi Menteri Mahkota (Ministers of the Crown). Rt. Hon. David Cameron, pemimpin Partai Konservatif, memegang jabatan Perdana Menteri, Bendahara Agung dan Menteri Pelayanan Sipil sejak 11 Mei 2010.[160] Untuk pemilihan anggota Dewan Rakyat, Britania Raya saat ini terbagi menjadi 650 daerah pemilihan.[161] Masing-masing daerah pemilihan memilih seorang anggota parlemen dengan cara "pluralitas sederhana (simple plurality voting system). Pemilihan umum diadakan oleh Kerajaan atas nasihat dari Perdana Menteri. Akta Parlemen 1911 dan 1949 mewajibkan pemilu baru diadakan dengan waktu tidak lebih lima tahun berselang dari pemilu sebelumnya.[162] Tiga partai politik utama di Britania Raya adalah Partai Konservatif, Partai Buruh, dan Liberal Demokratis. Dalam Pemilihan Umum Britania Raya 2010, tiga partai tersebut berhasil memenangkan 622 dari 650 kursi di Dewan Rakyat,[163] dengan rincian: 621 kursi diperoleh dari pemilu, dan satu kursi berasal dari hasil pemilu kecil yang tertunda di Thirsk dan Malton.[164] Kursi-kursi yang selebihnya diraih oleh partai-partai kecil yang hanya bertanding di kawasan tertentu saja, yaitu Partai Nasional Skotlandia (hanya di Skotlandia), Plaid Cymru (hanya di Wales), dan Partai Buruh dan Demokratis Sosial, Partai Kesatuan Demokratis, Partai Kesatuan Ulster, dan Sinn Féin (hanya di Irlandia Utara, namun Sinn Féin juga bertanding dalam Pemilu di Republik Irlandia). Sesuai dengan kebijakan partai, tidak ada anggota parlemen terpilih dari partai Sinn Féin yang pernah menghadiri Dewan Rakyat untuk berbicara atas nama daerah pemilihan mereka karena anggota parlemen diharuskan untuk mengambil sumpah setia kepada Ratu (yang mana hal ini ditentang oleh Sinn Féin). Meskipun demikian, para anggota parlemen yang berasal dari Sinn Féin (saat ini berjumlah lima orang) masih diperkenankan untuk mempergunakan fasilitas kantor yang tersedia di Westminster sejak tahun 2002.[165] Untuk pemilihan Parlemen Eropa, Britania Raya saat ini diwakili oleh 72 anggota parlemen yang terpilih di 12 daerah pemilihan multi-anggota.[166] Pelimpahan kekuasaanSkotlandia, Wales dan Irlandia Utara masing-masing memiliki pemerintahan atau badan eksekutif tersendiri yang dipimpin oleh seorang Menteri Pertama (First Minister) (atau, dalam kasus Irlandia Utara, dwi-kekuasaan; Menteri Pertama dan Wakil Menteri Pertama), dan badan legislatif unikameral (sistem satu kamar atau eka-dewan). Inggris sebagai negara terbesar di Britania Raya tidak memiliki badan eksekutif atau legislatif tersendiri, sebaliknya fungsi-fungsi tersebut dipikul secara langsung oleh Kerajaan dan Parlemen Britania Raya. Situasi ini telah menimbulkan persoalan menyangkut hakikat bahwa anggota parlemen dari Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara dapat melakukan pemungutan suara atas permasalahan yang berkenaan dengan Inggris yang ditangani oleh delegasi badan legislatif negara masing-masing.[167] Pemerintah dan Parlemen Skotlandia memiliki wewenang yang luas atas setiap hal yang secara spesifik tidak dikhususkan untuk menjadi wewenang dari Parlemen Britania Raya, termasuk masalah pendidikan, kesehatan, undang-undang Skotlandia dan pemerintah daerah.[168] Dalam pemilu 2011, Partai Nasional Skotlandia (SNP) memenangkan mayoritas suara di Parlemen Skotlandia dan pemimpinnya, Alex Salmond, terpilih menjadi Menteri Pertama Skotlandia.[169][170] Pemerintah Wales dan Majelis Nasional untuk Wales (National Assembly for Wales) memiliki kekuasaan yang lebih terbatas dibanding dengan yang diserahkan ke Skotlandia.[171] Namun setelah disahkannya Akta Majelis pada tahun 2006, majelis dapat membuat undang-undang dalam bidang-bidang tertentu tanpa harus meminta persetujuan dari Westminster. Dalam pemilu 2011, Partai Buruh yang dipimpin oleh Carwyn Jones berhasil memenangkan suara mayoritas.[172] Badan-badan eksekutif dan legislatif di Irlandia Utara memiliki wewenang yang setara dengan yang diserahkan kepada Skotlandia. Badan eksekutifnya dipimpin oleh dua orang, masing-masingnya mewakili Majelis Kesatuan dan Nasionalis. Untuk saat ini, jabatan tersebut dipegang oleh Peter Robinson (Partai Kesatuan Demokratis) sebagai Menteri Pertama dan Martin McGuinness (Sinn Féin) sebagai Wakil Menteri Pertama.[173] Britania Raya tidak memiliki undang-undang tertulis dan konstitusi lainnya yang mengatur mengenai pelimpahan kekuasaan ke Skotlandia, Wales atau Irlandia Utara. Di bawah doktrin kedaulatan Parlemen, Parlemen Britania Raya secara teori memiliki kewenangan untuk menghapuskan Parlemen Skotlandia, Majelis Wales atau Majelis Irlandia Utara.[174][175] Pada tahun 1972, Parlemen Britania Raya secara sepihak membekukan Parlemen Irlandia Utara, menetapkan preseden yang relevan dengan tata cara pelimpahan kekuasaan.[176] Dalam praktiknya, ada kemungkinan bahwa Parlemen Britania Raya akan menghapuskan segala hal yang berkaitan dengan pelimpahan kekuasaan ini mengingat kendala politik yang diciptakan oleh hasil referendum yang masih belum jelas.[177] Kendala politik yang timbul berkenaan dengan pelimpahan kekuasaan pada Irlandia Utara lebih besar ketimbang Wales dan Skotlandia, mengingat bahwa pelimpahan kekuasaan ke Irlandia Utara juga bersandar pada perjanjian internasional yang disetujui bersama Pemerintah Irlandia.[178] Hubungan luar negeriBritania Raya adalah salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB, anggota Negara-Negara Persemakmuran, G8, G7, G20, NATO, OECD, WTO, Majelis Eropa, OSCE, dan Uni Eropa. Britania Raya memiliki “Hubungan Istimewa” dengan Amerika Serikat,[179][180] dan menjalin kemitraan yang erat dengan Prancis (entente cordiale) dalam pengembangan senjata nuklir. Britania Raya juga berhubungan erat dengan Republik Irlandia dalam hal berbagi Kawasan Perjalanan Umum (Common Travel Area) dan banyak warga negara Irlandia yang menjadi anggota Angkatan Bersenjata Britania Raya.[181] Selain itu, Britania Raya juga berhubungan erat dengan Portugal sejak disahkannya Perjanjian Windsor pada tahun 1386. Hubungan ini merupakan hubungan internasional tertua di dunia yang masih tetap bertahan hingga saat ini.[182] Sekutu erat Britania lainnya termasuk negara-negara Uni Eropa lainnya dan negara-negara anggota NATO, Persemakmuran, serta Jepang. Keberadaan dan pengaruh global Britania Raya diperluas lagi melalui hubungan perdagangan, investasi asing, bantuan pembangunan resmi dan angkatan bersenjata.[183] MiliterMiliter Britania Raya secara resmi dikenal sebagai Angkatan Bersenjata Yang Mulia (Her Majesty's Armed Forces). Namun, juga dikenal dengan nama Angkatan Bersenjata Britania Raya atau Angkatan Bersenjata Mahkota (Armed Forces of the Crown).[184] Angkatan Bersenjata ini mencakup Angkatan Laut atau Naval Service (termasuk Royal Navy, Royal Marinir dan Royal Fleet Auxiliary), Angkatan Darat Britania (British Army), serta Angkatan Udara Kerajaan (Royal Air Force).[185] Semua pasukan-pasukan ini dikelola oleh Kementerian Pertahanan dan dikendalikan oleh Dewan Pertahanan, serta dipimpin oleh Sekretaris Negara untuk Pertahanan. Komandan Kepala untuk Angkatan Bersenjata Britania Raya adalah Monarki Britania Raya,[186] yaitu Raja Charles III, yang mana kepada ialah para pasukan angkatan bersenjata bersumpah setia. Secara historis, Angkatan Bersenjata Britania Raya telah memainkan peran kunci dalam membangun Imperium Britania sebagai kekuatan yang dominan di dunia. Angkatan Bersenjata ini telah terlibat dalam sejumlah perang besar yang melibatkan kekuatan dunia lainnya, seperti Perang Tujuh Tahun, Perang Napoleon, Perang Krimea, Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Berulang kali mencapai kejayaan, Britania Raya telah memengaruhi peristiwa dunia dengan kebijakannya dan muncul sebagai kekuatan militer dan ekonomi terkemuka di dunia. Meskipun Imperium Britania telah runtuh, Britania Raya tetap menjadi kekuatan besar dunia dan Angkatan Bersenjata Britania Raya adalah salah satu angkatan bersenjata terbesar dan paling berteknologi canggih di dunia. Angkatan Bersenjata Britania Raya bertanggung jawab untuk melindungi Britania Raya dan wilayah-wilayah seberang lautnya, mempromosikan kepentingan keamanan Britania Raya ke penjuru dunia, serta mendukung upaya-upaya perdamaian internasional. Angkatan Bersenjata ini berpartisipasi secara aktif dalam operasi-operasi gabungan internasional seperti NATO, Perjanjian Pertahanan Lima Negara, RIMPAC, dan sebagainya. Garnisun dan berbagai fasilitas militer didirikan di Pulau Ascension, Belize, Brunei, Kanada, Diego Garcia, Kepulauan Falkland, Jerman, Gibraltar, Kenya, Siprus, dan Qatar.[187] Menurut berbagai sumber, termasuk Stockholm International Peace Research Institute dan Kementerian Pertahanan, Britania Raya memiliki pengeluaran militer tertinggi keempat di dunia. Jumlah anggaran militer saat ini menghabiskan sekitar sekitar 2,3% - 2,6% dari total PDB nasional.[188] Royal Navy adalah salah satu dari tiga angkatan laut air-biru (blue-water navy) yang terkemuka di dunia, dua negara lainnya adalah Prancis dan Amerika Serikat).[189] Angkatan laut ini bertanggung jawab untuk melindungi Penangkal Nuklir Britania (UKs Nuclear Deterrent) melalui empat Kapal Selam Kelas Vanguard. Royal Navy mengoperasikan sejumlah besar armada kapal, termasuk kapal induk, kapal perang amfibi, Landing Platform Dock, kapal selam nuklir, kapal perusak berpeluru kendali, fregat, mine-countermeasure vessel, dan kapal patroli. Dalam waktu dekat, dua kapal induk baru, yaitu HMS Queen Elizabeth dan HMS Prince of Wales juga akan melayani Royal Navy. Pasukan Khusus Britania Raya (United Kingdom Special Forces), seperti Special Air Service dan Special Boat Service, menyediakan pasukan-pasukan yang cepat tanggap dan terlatih dalam mengatasi masalah-masalah terorisme, perbatasan, maritim, dan operasi amfibi. Seringkali kerahasiaan atau taktik terselubung dibutuhkan dalam pasukan ini. Kebijakan pertahanan baru-baru ini menyatakan asumsi bahwa perlunya menyertakan gabungan pasukan koalisi dalam "operasi yang paling mendesak".[190] Dengan mengesampingkan intervensi di Sierra Leone, operasi militer Britania Raya di Bosnia, Kosovo, Afghanistan, Irak, dan terakhir, Libya, telah menggunakan pendekatan ini. Perang terakhir di mana militer Britania Raya berjuang sendiri adalah Perang Falklands pada tahun 1982, dan pada saat itu kemenangan berpihak kepada mereka. Hukum dan kriminalitasBritania Raya tidak memiliki sistem hukum tunggal karena negara ini terbentuk oleh kesatuan negara-negara yang telah merdeka terlebih dahulu. Selain itu, dalam Pasal 19 dari Perjanjian Kesatuan 1706, dinyatakan bahwa negara menjamin kesinambungan perwujudan sistem hukum Skotlandia yang terpisah.[191] Saat ini, Britania Raya memiliki tiga sistem hukum yang berbeda, yaitu: Hukum Inggris, Hukum Irlandia Utara dan Hukum Skotlandia. Perubahan konstitusi baru-baru ini menyebabkan lahirnya Mahkamah Agung Britania Raya (Supreme Court of the United Kingdom) baru yang menggantikan Komite Banding House of Lords (Appellate Committee of the House of Lords) sejak bulan Oktober 2009.[192][193] Komite Yudisial Dewan Privi (Judicial Committee of the Privy Council) yang terdiri dari para anggota-anggota di Mahkamah Agung, merupakan pengadilan banding tertinggi bagi beberapa negara-negara Persemakmuran merdeka, Wilayah Seberang Laut Britania dan Dependensi Mahkota. Hukum Inggris berlaku di Inggris dan Wales, dan hukum Irlandia Utara berdasarkan pada prinsip-prinsip hukum umum (common law).[194] Esensi dari hukum umum ini adalah bahwa hukum ini harus tunduk pada undang-undang Britania Raya. Pengadilan-pengadilan di Inggris dan Wales dikepalai oleh Pengadilan Senior (Senior Courts) yang terdiri dari Pengadilan Banding (Court of Appeal), Pengadilan Tinggi (High Court, untuk kasus-kasus perdata) dan Pengadilan Mahkota (Crown Court, untuk kasus-kasus pidana). Mahkamah Agung merupakan pengadilan tertinggi untuk kasus-kasus banding baik pidana maupun perdata di Inggris, Wales, dan Irlandia Utara, dan keputusan-keputusan yang dibuatnya mengikat semua pengadilan lain dalam yurisdiksi yang sama, dan sering kali memiliki efek persuasif di yurisdiksi yang lain.[195] Skotlandia berlandaskan pada Hukum Skotlandia, sebuah sistem hibrid yang berasaskan pada prinsip hukum umum dan hukum sipil (civil law). Pengadilan-pengadilan utamanya adalah Pengadilan Sesi (Sessions Court) untuk kasus-kasus perdata,[196] dan Pengadilan Tinggi Penjabat (High Court of Justiciary) untuk kasus-kasus pidana.[197] Mahkamah Agung Britania Raya berfungsi sebagai pengadilan banding tertinggi untuk kasus-kasus perdata di bawah hukum Skotlandia.[198] Pengadilan Sheriff (Sheriff Court) menangani kasus-kasus perdata dan pidana, termasuk mengadakan persidangan pidana berjuri yang dikenal sebagai sheriff solemn court, ataupun pengadilan sheriff tanpa juri tanpa (sheriff summary court).[199] Sistem hukum Skotlandia ini unik karena memiliki tiga putusan dalam persidangan kasus pidana, yaitu: “bersalah”, “tidak bersalah” ataupun “tidak terbukti”. Putusan “tidak bersalah” dan “tidak terbukti” menyebabkan pembebasan tanpa kemungkinan dilakukannya sidang ulangan.[200] Menurut data dari Statistik Kriminalitas Britania Raya, kriminalitas di Inggris dan Wales meningkat pada periode antara tahun 1981 dan 1995, meskipun telah terjadi penurunan secara keseluruhan dari 48% dalam kriminalitas pada periode 1995-2007/2008.[201] Populasi penghuni penjara di Inggris dan Wales juga meningkat hampir dua kali lipat pada periode yang sama menjadi lebih dari 80.000 narapidana, menjadikan Inggris dan Wales sebagai negara dengan peringkat tertinggi jumlah narapidananya di Eropa Barat dengan rasio 147 napi per 100.000 jiwa.[202] Layanan Penjara Baginda (Her Majesty's Prison Service), yang bertanggung jawab kepada Kementerian Kehakiman, mengelola sebagian besar penjara di Inggris dan Wales. Kriminalitas di Skotlandia sebaliknya turun hingga ke tingkat terendah dalam 32 tahun terakhir pada tahun 2009/2010 (turun sepuluh persen).[203] Pada saat yang sama populasi penjara Skotlandia dihuni oleh sekitar 8.000 tahanan,[204] di mana hal ini jauh di atas kapasitas desain penjara di Skotlandia.[205] Layanan Penjara Skotlandia, yang bertanggung jawab kepada Sekretaris Kabinet untuk Kehakiman, bertugas mengelola penjara-penjara di Skotlandia. Pada tahun 2006 sebuah laporan yang diterbitkan oleh Surveillance Studies Network menyatakan bahwa Britania Raya memiliki tingkat penjagaan penjara tertinggi dibandingkan dengan negara-negara industri Barat lainnya.[206] EkonomiBritania Raya mempunyai ekonomi pasar yang diatur sebagian.[207] Berdasarkan nilai tukar pasar, saat ini Britania Raya merupakan negara dengan ekonomi terbesar keenam di dunia dan terbesar kedua di Eropa setelah Jerman.[208] HM Treasury yang dikepalai oleh Menteri Keuangan Britania Raya, bertanggung jawab untuk mengembangkan dan melaksanakan kebijakan ekonomi dan keuangan Pemerintah Britania Raya. Bank of England adalah bank sentral Britania yang bertanggung untuk mengeluarkan mata uang negara, yaitu pound sterling. Bank di Skotlandia dan Irlandia Utara tetap diberi hak untuk mengeluarkan uang kertas sendiri, dengan catatan harus tetap menyimpan cadangan uang kertas Bank of England dalam jumlah yang cukup. Pound sterling adalah cadangan mata uang terbesar ketiga di dunia (setelah dolar AS dan Euro).[209] Keterlibatan Kerajaan dalam ekonomi dilaksanakan oleh Kanselir Perbendaharaan (Chancellor of the Exchequer). Sejak tahun 1997, jabatan Komite Kebijakan Moneter Bank of England dipimpin oleh gubernur Bank of England dan bertanggung jawab untuk menetapkan suku bunga pada tingkat yang diperlukan untuk mencapai target inflasi ekonomi keseluruhan yang ditetapkan oleh Canselor setiap tahunnya.[210] Sektor jasa Britania Raya menyumbangkan sekitar 73% dari total PDB.[211] London adalah salah satu dari tiga "pusat komando" perekonomian global (bersama New York City dan Tokyo),[212] serta menjadi pusat keuangan terbesar di dunia (bersama New York).[213][214][215] London juga merupakan kota dengan PDB terbesar di Eropa.[216] Di samping itu, Edinburgh juga menjadi salah satu pusat keuangan terbesar di Eropa.[217] Sektor pariwisata sangat berperan penting dalam perekonomian Britania Raya, di mana lebih dari 27 juta wisatawan mengunjungi Britania Raya pada tahun 2004. Negara ini berada di peringkat keenam dalam tujuan wisata di dunia.[218] London juga tercatat telah menarik jumlah wisatawan yang lebih banyak dibandingkan dengan kota manapun di dunia. Pada tahun 2006, kota ini dikunjungi oleh sekitar 15.6 juta wisatawan, jauh di atas Bangkok di tempat kedua (10.4 juta kunjungan) dan Paris di tempat ketiga (9.7 juta).[219] Sektor industri kreatif menyumbangkan 7% GVA pada tahun 2005 dan rata-rata tumbuh sekitar 6% per tahun antara tahun 1997 dan 2005.[220] Revolusi Industri berawal dari Britania Raya,[221] yang mula-mula berpusat pada industri tekstil, kemudian diikuti oleh industri berat yang lain seperti pembuatan kapal, pertambangan batubara, dan pembuatan baja.[222][223] Imperium Britania juga turut menciptakan pasar luar negeri bagi produk-produk Britania, yang memungkinkan Britania untuk mendominasi perdagangan internasional pada abad ke-19. Namun, setelah negara-negara lain juga berindustri, ditambah dengan kemerosotan ekonomi setelah dua perang dunia, Britania Raya mulai kehilangan keunggulan kompetitifnya. Industri-industri berat mengalami penurunan sepanjang abad ke-20. Meskipun demikian, manufaktur tetap menjadi bagian penting dari perekonomian walaupun hanya menyumbangkan 16,7% bagi pendapatan nasional pada tahun 2003.[224] Industri otomotif merupakan sebuah bidang yang penting dalam sektor manufaktur di Britania Raya, mempekerjakan lebih dari 800.000 orang, dengan omzet sekitar 52 £ miliar, dan menghasilkan ekspor sekitar £26.6 miliar.[225] Industri kedirgantaraan di Britania Raya industri nasional terbesar kedua (atau ketiga, tergantung pada metode pengukurannya) dan memiliki omzet tahunan sekitar £ 20 miliar.[226][227][228] Industri kimia dan farmasi juga berperan penting dalam perekonomian Britania Raya. Industri ini memiliki pangsa pasar tertinggi ketiga di dunia (setelah Amerika Serikat dan Jepang).[229][230] Pada kuartal terakhir tahun 2008, ekonomi Britania Raya mengalami resesi untuk pertama kalinya sejak tahun 1991.[231] Angka pengangguran meningkat dari 5,2% pada bulan Mei 2008 menjadi 7,6% pada Mei 2009, dan pada bulan Januari 2012, tingkat pengangguran untuk golongan yang berusia antara 18 sampai 24 tahun meningkat dari 11,9% menjadi 22,5%, yang mana ini merupakan angka tertinggi sejak pencatatan dimulai pada tahun 1992.[232][233] Total utang pemerintah Britania Raya naik dari 44,4% dari total PDB pada tahun 2007 menjadi 82,9% pada tahun 2011.[234] Garis kemiskinan di Britania Raya umumnya ditetapkan sekitar 60% dari pendapatan rumah tangga rata-rata.[catatan 3] Pada tahun 2007-2008, kurang lebih 13,5 juta orang, atau 22% dari total populasi, hidup di bawah garis kemiskinan. Hal ini bermakna bahwa angka kemiskinan relatif di Britania Raya lebih besar dibandingkan dengan semua (kecuali empat) negara-negara anggota Uni Eropa lainnya.[235] Pada tahun yang sama, sebanyak 4,0 juta anak-anak, yaitu sekitar 31% dari total populasi anak-anak di Britania Raya, tinggal di rumah tangga yang berada di bawah garis kemiskinan ini (setelah memperhitungkan biaya perumahan). Angka ini mengalami penurunan sebanyak 400.000 anak sejak tahun 1998-1999.[236] Britania Raya juga tercatat mengimpor 40% dari total persediaan makanannya.[237] Ilmu pengetahuan dan teknologiInggris dan Skotlandia adalah pemimpin dari Revolusi Ilmiah dari abad ke-17,[238] dan Britania Raya kemudian memelopori Revolusi Industri pada abad ke-18,[221] dan terus memproduksi para ilmuwan dan insinyur yang berperan besar dalam menciptakan penemuan-penemuan penting.[239] Ilmuwan terpenting dari abad ke-17 dan 18 termasuk Isaac Newton, yang menemukan hukum gerak dan gravitasi. Teorinya ini dipandang sebagai kunci dari ilmu pengetahuan modern.[240] Sementara dari abad ke-19 tercatat nama Charles Darwin, dengan teori evolusi melalui seleksi alam nya yang sangat fundamental bagi perkembangan biologi modern, dan James Clerk Maxwell, yang merumuskan teori elektromagnetik klasik, dan yang terbaru; Stephen Hawking, yang mencetuskan teori utama dalam bidang kosmologi, gravitasi kuantum dan investigasi lubang hitam.[241] Penemuan ilmiah penting oleh ilmuwan Britania Raya dari abad ke-18 termasuk hidrogen oleh Henry Cavendish.[242] Dari abad ke-20: penisilin oleh Alexander Fleming,[243] dan struktur DNA oleh Francis Crick, dan banyak lagi penemuan-penemuan yang tak terhitung jumlahnya.[244] Penemuan mesin-mesin penting oleh orang-orang dari Britania pada abad ke-18 antara lain lokomotif uap, yang dikembangkan oleh Richard Trevithick dan Andrew Vivian,[245] dari abad ke-19 ada motor listrik oleh Michael Faraday, bola lampu pijar oleh Joseph Swan,[246] dan telepon praktis pertama yang dipatenkan oleh Alexander Graham Bell.[catatan 4][247] Pada abad ke-20, sistem pertelevisian pertama ditemukan oleh oleh John Logie Baird,[248] mesin jet oleh Frank Whittle, dasar dari komputer modern oleh Alan Turing, dan World Wide Web oleh Tim Berners-Lee.[249] Penelitian ilmiah dan pengembangan sangat penting di universitas-universitas di Britania Raya, dengan membangun banyak taman ilmu pengetahuan untuk memfasilitasi produksi dan kerja sama dengan industri.[250] Antara tahun 2004 dan 2008, Britania Raya menghasilkan 7% dari keseluruhan karya ilmiah di dunia penelitian (tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Tiongkok), serta memperoleh 8% dari pangsa kutipan ilmiah (tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat).[251] Jurnal-jurnal ilmiah yang diproduksi di Britania Raya antara lain: Nature, British Medical Journal dan The Lancet.[252] TransportasiSistem transportasi di Britania Raya dilengkapi dengan rangkaian jalan raya radial sepanjang 29.145 mil (46.904 km), rangkaian jalan tol sepanjang 2.173 mil (3.497 km) dan jalan raya beraspal sepanjang 213.750 mil (344.000 km).[118] Pada tahun 2009, tercatat ada total 34 juta kendaraan yang berlisensi di Britania Raya.[255] Jaringan kereta api nasional (National Rail) melayani rute sepanjang 10.072 mil (16.116 km) di Pulau Britania Raya dan 189 mil (303 km) rute di Irlandia Utara, mengangkut lebih dari 18.000 penumpang dan dilalui oleh sekitar 1.000 kereta barang setiap harinya.[118] Ada rencana untuk membangun jalur berkecepatan tinggi baru menjelang tahun 2025.[256] Pada tempo antara bulan Oktober 2009 hingga September 2010, semua bandar udara di Britania Raya menangani total 211,4 juta penumpang.[257] Pada periode itu, tiga bandar udara yang terbesar adalah Heathrow (65,6 juta penumpang), Gatwick (31,5 juta penumpang) dan Stansted (18,9 juta penumpang).[257] Bandar Udara London Heathrow yang terletak sekitar 24 kilometer (15 mi) di sebelah barat ibu kota London, adalah bandar udara dengan jumlah penumpang internasional terbesar di dunia.[253][254] Di samping itu, bandar udara ini juga menjadi hab utama dari maskapai British Airways, BMI dan Virgin Atlantic.[258] EnergiPada tahun 2006, Britania Raya menjadi konsumen energi kesembilan terbesar dan produsen energi ke-15 terbesar di dunia.[259] Pada tahun 2007, Britania mencatat total output energi sebanyak 9,5 kuadriliun BTU, yang terdiri dari minyak bumi (38%), gas alam (36%), batubara (13%), nuklir (11%) dan energi terbarukan lainnya (2%).[260] Pada tahun 2009, Britania memproduksi 1,5 juta barel dan memproduksi 1,7 juta barel minyak perhari.[261] Produksi minyak bumi negara saat ini mengalami penurunan, dan Britania telah menjadi importir bersih minyak sejak tahun 2005.[261] Pada tahun 2010, Britania Raya memiliki cadangan minyak mentah terbukti kurang lebih sebanyak 3,1 miliar barel; yang terbesar dibandingkan dengan negara-negara anggota Uni Eropa lainnya.[261] Pada tahun 2009, Britania Raya merupakan penghasil gas alam terbesar di Uni Eropa, dan terbesar ke-13 di dunia.[262] Namun, produksi gas alam Britania juga mengalami penurunan dan negara ini menjadi importir gas alam sejak tahun 2004.[262] Pada tahun 2009, Britania Raya tercatat memproduksi sekitar 19,7 juta ton dan mengkonsumsi kurang lebih 60,2 juta ton batubara.[260] Tahun 2005, Britania memiliki cadangan batubara terbukti sebanyak 171 juta ton.[260] Diperkirakan bahwa negara ini mampu menghasilkan sebanyak 7 miliar hingga 16 miliar ton batubara di kawasan-kawasan daratan yang berpotensi dilakukannya gasifikasi batubara bawah tanah (underground coal gasification, UCG).[263] Berdasarkan konsumsi batubara di Britania Raya saat ini, jumlah sebanyak itu akan mencukupi untuk keseluruhan konsumsi negara selama 200 hingga 400 tahun mendatang.[264] Britania Raya juga menjadi lokasi bagi sejumlah perusahaan-perusahaan energi besar, termasuk dua dari enam perusahan minyak dan gas "supermayor" – BP dan Royal Dutch Shell – serta BG Group.[265][266] DemografiSensus penduduk dijalankan serentak di seluruh wilayah Britania Raya setiap sepuluh tahun sekali.[267] Office for National Statistics (Kantor Statistik Nasional) bertanggung jawab dalam mengumpulkan data untuk Inggris dan Wales. Sedangkan General Register Office for Scotland (Kantor Pendaftaran Umum Skotlandia) dan Northern Ireland Statistics and Research Agency (Statistik dan Badan Penelitian Irlandia Utara) bertanggung jawab untuk melakukan sensus di negara masing-masing.[268] Dalam sensus tahun 2001, jumlah penduduk Britania Raya adalah 58.789.194 jiwa; menjadi yang terbanyak ketiga di Uni Eropa, terbanyak kelima di Persemakmuran dan terbanyak ke-21 di dunia. Pada pertengahan tahun 2010, jumlah penduduk Britania Raya diperkirakan telah meningkat menjadi 62.262.000 jiwa.[269] Tahun 2010 juga menjadi tahun ketiga di mana pertumbuhan penduduk alami memberikan kontribusi yang lebih dibandingkan dengan migrasi internasional terhadap komposisi penduduk Britania.[269] Antara tahun 2001 sampai 2010, rata-rata peningkatan tahunan jumlah penduduk Britania adalah sekitar 0,6 persen. Hal ini sebanding dengan rata-rata peningkatan jumlah penduduk pada periode 1991-2001 (0,3 persen) dan pada periode 1981-1991 (0,2 persen).[269] Pertengahan 2007, diperkirakan bahwa untuk pertama kalinya, jumlah penduduk Britania Raya yang berusia pensiun lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk anak-anak yang berusia di bawah 16 tahun.[270] Diperkirakan bahwa jumlah penduduk yang berusia 100 tahun ke atas akan meningkat tajam hingga mencapai 626.000 jiwa menjelang tahun 2080.[271] Jumlah penduduk Inggris pada pertengahan tahun 2008 diperkirakan sebanyak 51,44 juta jiwa.[269] Inggris merupakan salah satu negara yang paling padat penduduknya di dunia, dengan kepadatan 383 jiwa penduduk per kilometer persegi pada pertengahan tahun 2003,[272] di mana konsentrasi penduduk terbesar terdapat di London dan kawasan Inggris Tenggara.[273] Pada pertengahan 2010, total populasi di Skotlandia diperkirakan sebanyak 5,22 juta jiwa, Wales 3,01 juta dan Irlandia Utara 1,80 juta jiwa,[269] dengan kepadatan penduduk yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan Inggris. Dibandingkan dengan Inggris yang memiliki kepadatan penduduk 383 jiwa per kilometer persegi (990/sq mi), kepadatan penduduk Wales pada pertengahan tahun 2003 hanya 142/km2 (370/sq mi), Irlandia Utara 125/km2 (320/sq mi) dan Skotlandia 65/km2 (170/sq mi).[272] Dalam hal persentase, Irlandia Utara tercatat memiliki pertumbuhan penduduk tercepat di Britania Raya selama empat tahun berturut-turut sampai pertengahan 2008.[269] Pada tahun 2009, rata-rata tingkat kesuburan total (TKT) di seluruh Britania Raya adalah 1,94 anak per wanita.[274] Meskipun angka kelahiran yang meningkat memberikan kontribusi dalam pertumbuhan penduduk, namun angkanya masih jauh di bawah puncak "ledakan kelahiran", yaitu 2,95 anak per wanita pada tahun 1964,[275] yang berada di bawah tingkat penggantian 2,1, tetapi lebih tinggi dari rekor terendah yang tercatat pada tahun 2001.[274] Pada tahun 2010, Skotlandia memiliki TKT terendah, yaitu hanya 1,75 anak per wanita. Di atasnya ada Wales (1,98), Inggris (2,00) dan Irlandia Utara (2,06).[276] PerkotaanKeempat negara di Britania Raya masing-masingnya memiliki ibu kota, yaitu: Belfast (Irlandia Utara), Cardiff (Wales), Edinburgh (Skotlandia) dan London (Inggris). London juga merupakan ibu kota dari Britania Raya.[118] Kawasan perkotaan terbesar di Britania Raya adalah sebagai berikut: Kelompok etnis
Secara historis, orang pribumi Britania dianggap sebagai keturunan dari berbagai kelompok etnis yang telah menetap di sana sebelum abad ke-11, yaitu bangsa Kelt, Romawi, Anglo-Saxon, Norse dan Normandia. Ada juga teori yang menyatakan bahwa orang Wales merupakan kelompok etnis tertua di Britania Raya.[280] Studi genetik baru-baru ini menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen gen bangsa Inggris mengandung kromosom Y Jermanik.[281] Namun analisis genetik terbaru lainnya juga menunjukkan bahwa sekitar 75 persen nenek moyang bangsa Inggris modern telah tiba di Kepulauan Britania sejak 6.200 tahun yang lalu, yaitu pada awal Zaman Neolitikum atau Zaman Batu Britania. Ditemukan juga bahwa orang Britania (British) pada umumnya "berbagi" nenek moyang yang sama dengan orang-orang Basque.[282][283][284] Britania Raya memiliki sejarah mengenai migrasi pendatang nonkulit putih dalam skala kecil. Liverpool tercatat sebagai kota dengan populasi kulit hitam tertua di negara ini, yang terjadi sejak tahun 1730-an dan setelahnya,[285] dan juga komunitas Tionghoa tertua di Eropa, yaitu sejak kedatangan pelaut Tiongkok pada abad ke-19.[286] Pada tahun 1950, diperkirakan sekitar 20.000 penduduk nonkulit putih menetap di Britania Raya, sebagian besarnya merupakan kelahiran asing (lahir di luar Britania Raya).[287] Sejak tahun 1945, migrasi besar-besaran dari Afrika, Karibia dan Asia Selatan telah menjadi warisan hubungan yang dijalinkan oleh Imperium Britania. Migrasi dari negara-negara anggota Uni Eropa yang baru di Eropa Tengah dan Timur sejak tahun 2004 menyebabkan pertumbuhan kelompok-kelompok ini semakin beragam. Namun sejak tahun 2008, banyak imigran yang kembali ke negara asalnya, maka jumlah konkret dari kelompok-kelompok ini tidak dapat diketahui lagi.[288] Pada tahun 2001, sekitar 92,1% populasi Britania Raya mengidentifikasi diri mereka sebagai kulit putih, jadi hanya 7,9% penduduk Britania yang mengidentifikasi diri mereka sebagai ras campuran atau etnis minoritas.[289] Keragaman etnis ini bervariasi secara signifikan di seluruh Britania. Diperkirakan bahwa sekitar 30,4% penduduk London,[290] dan 37,4% penduduk Leicester[291] bukan berasal dari kulit putih pada bulan Juni 2005, sedangkan kurang dari 5% penduduk Inggris Timur Laut, Baratdaya dan Wales merupakan etnis minoritas menurut sensus tahun 2001.[292] Pada tahun 2011, 26,5% siswa sekolah dasar dan 22,2% siswa sekolah menengah yang belajar di sekolah negeri di Inggris berasal dari keluarga minoritas.[293] BahasaBritania Raya tidak memiliki bahasa resmi secara de jure, namun bahasa lisan yang paling meluas dan diakui secara de facto sudah pasti adalah bahasa Inggris (British English).[296][297] Bahasa Jermanik Barat diturunkan dari bahasa Inggris kuno dan menyerap banyak kata pinjaman dari bahasa Norse kuno, Norman Prancis, Yunani, dan Latin. Bahasa Inggris telah menyebar ke seluruh dunia, awalnya karena pengaruh Imperium Britania dan kemudian turut didukung oleh dominasi budaya Amerika Serikat dan telah menjadi bahasa bisnis internasional utama serta bahasa kedua yang paling banyak dituturkan di dunia.[298] Ada empat bahasa Kelt yang digunakan di Britania Raya: Wales, Irlandia, Gaelik Skotlandia dan Kernowek. Tiga yang pertama diakui sebagai bahasa daerah atau bahasa minoritas yang dikenakan perlindungan dan promosi di bawah hukum Eropa yang relevan, sementara Kernowek diakui tetapi tidak secara khusus dilindungi. Dalam Sensus tahun 2001 lebih dari seperlima (21%) penduduk Wales mengatakan bahwa mereka bisa berbahasa Wales.[299] Jumlah ini meningkat dari sensus tahun 1991 (18%).[300] Selain itu, Diperkirakan bahwa sekitar 200.000 penutur bahasa Wales menetap di Inggris.[301] Dalam sensus yang sama di Irlandia Utara, sekitar 167.487 orang (10,4%) menyatakan bahwa mereka memiliki "sedikit pengetahuan tentang bahasa Irlandia", sebagian besarnya adalah penduduk nasionalis (terutama penganut Katolik). Lebih dari 92.000 orang di Skotlandia (2% dari populasi) memiliki sedikit kemampuan dalam menuturkan bahasa Gaelik, termasuk 72% dari mereka yang tinggal di Hebrides Luar.[302] Jumlah sekolah-sekolah yang diajarkan bahasa Wales, Gaelik Skotlandia dan Irlandia meningkat.[303] Di antara penduduk keturunan emigran yang masih menuturkan bahasa Gaelik Skotlandia berada di Kanada (terutama Nova Scotia dan Pulau Cape Breton),[304] dan penutur bahasa Wales di Patagonia, Argentina.[305] Bahasa Skots, bahasa yang diturunkan dari bahasa Inggris Pertengahan, telah mendapat pengakuan di tingkat regional, begitu juga dengan bahasa Ulster di Irlandia Utara, namun tanpa komitmen khusus untuk melindungi atau mempromosikan bahasa tersebut.[306] Di seluruh Britania Raya, para siswa pada umumnya diwajibkan untuk mempelajari bahasa kedua, hingga usia 14 tahun di Inggris,[307] dan 16 tahun di Skotlandia. Bahasa Prancis dan Jerman merupakan dua bahasa kedua yang paling populer di Inggris dan Skotlandia. Di Wales, semua siswa yang berusia 16 tahun ke bawah diajarkan mata-mata pelajaran dalam bahasa Wales ataupun mempelajari bahasa Wales sebagai bahasa kedua.[308] AgamaAgama Kristen telah mendominasi kehidupan keagamaan di Britania Raya selama lebih dari 1.400 tahun.[309] Meskipun mayoritas penduduk masih mengaku sebagai umat Kristiani dalam banyak survei, tingkat kehadiran umat di gereja-gereja secara teratur menurun drastis sejak pertengahan abad ke-20.[310] Sedangkan para imigran telah ikut memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan agama lain, terutama Islam.[311] Hal ini menyebabkan beberapa komentator menyebut penduduk Britania Raya sebagai masyarakat dengan "multi-iman",[312] sekuler,[313] atau pascakristen. Berdasarkan sensus 2001, 71.6% dari responden mengakui bahwa mereka adalah umat Kristiani, dan agama terbesar berikutnya adalah Islam (2,8%), Hindu (1,0%), Sikh (0,6%), Yahudi (0.5%), Budha (0.3%) dan agama lainnya (0,3%).[314] Sekitar 15% dari responden menyatakan bahwa mereka tidak beragama, dan 7% lainnya tidak menyebutkan agama mereka.[315] Sebuah survei yang dilakukan oleh Tearfund menemukan bahwa hanya satu dari sepuluh penduduk Britania Raya yang benar-benar datang ke gereja setiap minggu.[316] Gereja Inggris (Anglikan) adalah gereja resmi di Inggris.[317] Gereja ini masih mempertahankan perwakilannya di Parlemen Britania Raya dan Ratu Britania merupakan gubernur agungnya.[318] Di Skotlandia, Gereja Skotlandia Presbiterian diakui sebagai gereja nasional. Gereja Skotlandia tidak tunduk pada kontrol negara dan Ratu cuma menjadi anggota biasa di gereja ini yang diwajibkan untuk bersumpah agar "memelihara dan melestarikan agama Protestan dan Pemerintahan Gereja Presbiterian" selama masa kekuasaannya.[319][320] Gereja di Wales telah ‘dibubarkan’ tetapi masih tergolong dalam Komuni Anglikan. Gereja Irlandia (Anglikan) juga dibubarkan pada tahun 1870 setelah terpecahnya Irlandia.[321] Meskipun tidak ada data konkret dari hasil sensus 2001 mengenai penganut Kristen, Ceri Peach memperkirakan bahwa 62% dari total penganut Kristen di Britania Raya adalah Anglikan, 13,5% Katolik Roma, 6% Presbiterian, 3,4% Metodis, dan sejumlah kecil denominasi dari penganut Protestan lainnya dan Gereja Ortodoks.[322] MigrasiBritania Raya telah menerima gelombang migrasi yang berturut-turut tanpa henti. Musibah Wabah Kelaparan Besar menyebabkan kedatangan imigran asal Irlandia secara berbondong-bondong ke Britania Raya.[323] Lebih dari 120.000 veteran Polandia menetap di Britania setelah Perang Dunia II karena tidak dapat kembali ke tanah air mereka.[324] Pada abad ke-20, terjadi migrasi secara besar-besaran dari koloni-koloni Imperium Britania, terutama disebabkan oleh kekurangan tenaga kerja pasca Perang Dunia II. Sebagian besar imigran ini berasal dari Karibia dan Asia Selatan.[325] Pada tahun 2010, terdapat sekitar 7 juta penduduk kelahiran asing di Britania Raya; 11,3% dari total penduduk. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4,76 juta (7,7%) lahir di luar Uni Eropa dan 2,24 juta (3,6%) lahir di negara-negara anggota Uni Eropa.[326] Proporsi penduduk kelahiran asing di Britania Raya masih sedikit lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara Eropa lainnya,[327] namun migrasi inilah yang telah berkontribusi besar dalam meningkatkan jumlah populasi di Britania Raya antara tahun 1991 hingga 2001.[328] Data dari Office for National Statistics (ONS) menunjukkan bahwa sebanyak 2,3 juta imigran pindah ke Britania Raya pada periode 1991-2006.[329][330] Pada tahun 2008, diprediksi bahwa migrasi akan menambah jumlah penduduk Britania sebanyak 7 juta jiwa menjelang tahun 2031,[331] meskipun perkiraan ini juga diperdebatkan.[332] ONS melaporkan bahwa migrasi bersih dari tahun 2009 ke 2010 naik sebanyak 21 persen, atau sekitar 239.000 jiwa.[333] Pada tahun 2011 angka ini meningkat lagi sebanyak 251.000 jiwa, di mana ditemukan bahwa terjadi sebanyak 589.000 imigrasi, dan 338.000 emigrasi.[334][335] 195.046 warga negara asing menjadi warga negara Britania pada tahun 2010,[336] sedangkan pada 1999 hanya sebanyak 54.902.[336][337] Sebuah rekor baru tercipta pada tahun 2010, di mana sebanyak 241.192 WNA diberi hak sebagai penduduk tetap, di antaranya 51 persen berasal dari Asia dan 27 persen dari Afrika.[338] Menurut statistik resmi yang dirilis pada tahun 2011, 25,1 persen dari bayi yang lahir di Inggris dan Wales pada tahun 2010 lahir dari ibu yang lahir di luar Britania Raya.[339] Sekurang-kurangnya 5,5 juta kelahiran Britania Raya menetap di luar negeri,[340][341][342] empat besar negara yang menjadi tujuan warga negara Britania adalah Australia, Spanyol, Amerika Serikat dan Kanada.[340][343] Penduduk Britania melakukan emigrasi besar-besaran ke luar negeri pada abad ke-19. Antara tahun 1815 sampai 1930, sekitar 11,4 juta orang pindah keluar Britania dan 11,4 juta lainnya keluar Irlandia. Pada akhir abad ke-20, diperkirakan bahwa sekitar 300 juta orang keturunan Britania dan Irlandia menetap secara permanen di berbagai belahan dunia.[344] Penduduk di negara-negara Uni Eropa, tidak terkecuali penduduk Britania Raya, memiliki hak untuk tinggal dan bekerja di negara anggota UE manapun.[345] Britania Raya menerapkan pembatasan sementara untuk warga Rumania dan Bulgaria yang bergabung dengan Uni Eropa pada bulan Januari 2007.[346] Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Migration Policy Institute untuk Komisi Kesetaraan dan Hak Asasi Manusia menemukan bahwa antara bulan Mei 2004 dan September 2009, sekitar 1,5 juta pekerja bermigrasi dari negara-negara anggota Uni Eropa yang baru ke Britania Raya; dua-pertiganya berasal dari Polandia, namun kemudian banyak yang kembali ke tanah airnya.[347][348] Resesi pada akhir 2000-an mengurangi intensitas warga Polandia yang bermigrasi ke Britania Raya.[349] Pada tahun 2009, untuk pertama kalinya, lebih banyak penduduk dari negara-negara Uni Eropa lainnya yang meninggalkan Britania Raya daripada yang tiba.[350] Pada tahun 2011, 13% dari total emigrasi ke Britania Raya berasal dari penduduk di negara-negara anggota UE yang baru.[334] Pemerintah Britania Raya telah memperkenalkan sistem imigrasi berbasis poin untuk imigrasi yang berasal dari luar Kawasan Ekonomi Eropa.[351] Pada bulan Juni 2010, pemerintah koalisi Konservatif-Liberal Demokratis menerapkan pembatasan imigrasi dari luar Uni Eropa hanya sebanyak 24.000 imigran.[352] Kebijakan ini menimbulkan perdebatan di dalam koalisi: sekretaris bisnis Vince Cable berpendapat bahwa hal ini justru akan merugikan sektor bisnis Britania Raya.[353] PendidikanSetiap negara di Britania Raya memiliki sistem pendidikan tersendiri. Pendidikan di Inggris merupakan tanggung jawab dari Sekretaris Negara untuk Pendidikan, sedangkan pengelolaan harian dan pembiayaan sekolah-sekolah negeri merupakan kewajiban dari pemerintah daerah yang bersangkutan.[355] Sistem pendidikan universal diperkenalkan di seluruh Inggris dan Wales untuk jenjang pendidikan dasar pada tahun 1870, diikuti oleh pendidikan menengah pada tahun 1900.[356][357] Pendidikan diwajibkan bagi penduduk yang berusia 5 hingga 16 tahun (15 tahun bagi yang lahir pada akhir Juli atau Agustus). Mayoritas anak-anak dididik di sekolah-sekolah negeri, hanya sebagian kecil saja dari sekolah-sekolah tersebut yang memilih siswa berdasarkan kemampuan akademik. Sekolah negeri yang diperbolehkan untuk memilih siswa berdasarkan kemampuan akademik mampu mencapai prestasi yang sebanding dengan sekolah swasta yang paling selektif sekalipun; dua dari dua puluh sekolah unggul berdasarkan kriteria GSCE pada tahun 2006 adalah sekolah menengah negeri. Meskipun jumlahnya menurun, namun jumlah anak-anak yang menghadiri sekolah swasta di Inggris meningkat lebih dari 7%.[358] Patut dicatat bahwa lebih dari setengah jumlah mahasiswa di dua universitas terkemuka; Cambridge dan Oxford berasal dari sekolah negeri.[359] Inggris memiliki beberapa universitas yang menjadi universitas terbaik di dunia. Di antaranya adalah Universitas Cambridge, Universitas Oxford, Imperial College London dan University College London. Universitas-universitas ini merupakan universitas teratas di dunia berdasarkan peringkat yang dirilis oleh THE-QS pada tahun 2010, dengan Cambridge yang menempati posisi pertama.[360] Kajian Sains dan Matematika Internasional (TIMSS) menempatkan para pelajar Inggris di posisi ke-7 dalam matematika dan di posisi ke-6 untuk sains di seluruh dunia. Hasil ini menunjukkan bahwa pelajar Inggris mengungguli pelajar di negara-negara Eropa lainnya, termasuk Jerman dan negara-negara Skandinavia.[361] Pendidikan di Skotlandia adalah tanggung jawab dari Sekretaris Kabinet untuk Pendidikan dan Pembelajaran Seumur Hidup (Cabinet Secretary for Education and Lifelong Learning), sedangkan pengelolaan harian dan pembiayaan sekolah-sekolah negeri merupakan kewajiban dari pemerintah daerah yang bersangkutan. Dua lembaga publik nondepartemen memainkan peranan penting dalam pendidikan Skotlandia: Otoritas Kualifikasi Skotlandia (Scottish Qualifications Authority) bertanggung jawab atas pembangunan, akreditasi, penilaian dan sertifikasi kelayakan selain ijazah yang diberikan oleh sekolah menengah, sekolah tingkat atas institusi-institusi sejenis.[363] Badan Learning and Teaching Scotland bertugas untuk memberikan nasihat, sumber daya dan pengembangan staf untuk komunitas pendidikan untuk mempromosikan pengembangan kurikulum dan menciptakan budaya inovasi, cita-cita, dan keunggulan.[364] Skotlandia pertama kali mengesahkan kebijakan pendidikan wajib pada tahun 1496.[365] Proporsi anak-anak yang menghadiri sekolah swasta di Skotlandia hanya sekitar 4%, namun dalam beberapa tahun terakhir jumlah tersebut berangsur-angsur meningkat.[366] Pelajar di Skotlandia yang menghadiri universitas di Skotlandia tidak membayar uang kuliah ataupun biaya wisuda, karena biaya-biaya tersebut dihapuskan pada pada tahun 2001 dan 2008 masing-masingnya.[367] Pendidikan di Irlandia Utara merupakan tanggung jawab dari Menteri Pendidikan dan Menteri Pekerjaan dan Pembelajaran, sedangkan tanggung jawab pada tingkat lokal dikelola oleh lima dewan pendidikan dan perpustakaan yang meliputi wilayah geografis yang berbeda. Dewan Kurikulum, Pemeriksaan dan Penilaian (Council for the Curriculum, Examinations & Assessment, CCEA) adalah badan yang bertanggung jawab untuk memberikan saran kepada pemerintah mengenai apa yang harus diajarkan di sekolah, memantau, serta memberikan kualifikasi pada sekolah-sekolah di Irlandia Utara.[368] Pemerintah Wales bertanggung jawab atas pendidikan di Wales. Sebagian besar pelajar di Wales diajarkan sebagian atau seluruhnya mata pelajaran dalam bahasa Wales, pembelajaran dalam bahasa Wales diwajibkan untuk semua siswa hingga usia 16 tahun.[369] Rencana untuk meningkatkan jumlah sekolah menengah berbahasa Wales turut dilakukan sejalan dengan kebijakan untuk membentuk masyarakat Wales yang dwi-bahasa sepenuhnya. KesehatanSektor kesehatan di Britania Raya juga dilimpahkan kepada setiap negara yang memiliki institusi-institusi kesehatan tersendiri, baik yang didanai oleh pemerintah, swasta, maupun pengobatan alternatif, holistik, dan pelengkap. Kesehatan publik disediakan bagi semua warga negara dan penduduk tetap Britania Raya secara percuma, namun tetap dibayar melalui pajak umum. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2000 menempatkan Britania Raya di peringkat ke-15 terbaik di Eropa dan ke-18 di dunia dalam hal penyediaan layanan kesehatan publik.[370][371] Badan-badan pengawas kesehatan diorganisasikan secara menyeluruh, misalnya Dewan Pengobatan Umum, Dewan Keperawatan dan Kebidanan, dan badan-badan nonpemerintah seperti Royal College. Namun, tanggung jawab politik dan operasional dalam bidang kesehatan terletak pada empat badan eksekutif negara; kesehatan di Inggris adalah tanggung jawab dari Pemerintah Inggris, kesehatan di Irlandia Utara adalah tanggung jawab dari Eksekutif Irlandia Utara; kesehatan di Skotlandia adalah tanggung jawab Pemerintah Skotlandia, dan kesehatan di Wales adalah tanggung jawab dari Pemerintah Wales. Oleh sebab itu, setiap Layanan Kesehatan Nasional (National Health Service, NHS) memiliki kebijakan dan prioritas yang berbeda-beda, sehingga menimbulkan perbedaan yang kentara sesama mereka.[372][373] Sejak tahun 1979, pengeluaran negara untuk sektor kesehatan berusaha ditingkatkan secara signifikan supaya sebanding dengan dengan rata-rata anggaran kesehatan Uni Eropa.[374] Britania Raya menghabiskan sekitar 8,4 persen dari total PDB nya untuk anggaran kesehatan; 0,5% di bawah rata-rata OECD dan 1% di bawah rata-rata Uni Eropa.[375] KebudayaanKebudayaan Britania Raya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti statusnya yang sebagai negara kepulauan serta sejarahnya sebagai sebuah negara demokrasi liberal barat, adidaya, dan kesatuan politik dari empat negara yang masing-masingnya memelihara unsur-unsur tradisi, adat istiadat, dan simbolisme tersendiri. Sebagai akibat dari luasnya Imperium Britania, pengaruh Britania terlihat dalam penggunaan bahasa, sistem hukum, dan budaya di sebagian besar bekas jajahannya, termasuk Australia, Kanada, India, Afrika Selatan, Irlandia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. Pengaruh budaya Britania Raya yang begitu besar menyebabkan negara ini digambarkan sebagai negara "adidaya kebudayaan".[376][377] SastraSastra Britania mengacu pada literatur-literatur yang berhubungan dengan Britania Raya, Pulau Man, dan Kepulauan Channel. Sebagian besar sastra Britania ditulis dalam bahasa Inggris. Pada tahun 2005, sekitar 206.000 buku diterbitkan di Britania Raya, dan pada tahun 2006, negara ini menjadi negara dengan penerbitan buku terbesar di dunia.[378] Dramawan dan penyair Inggris, William Shakespeare, secara luas dianggap sebagai dramawan terbesar sepanjang masa,[379][380][381] dan tokoh lain yang sezaman dengannya seperti Christopher Marlowe dan Ben Jonson juga diagung-agungkan sampai saat ini. Baru-baru ini, dramawan Britania seperti Alan Ayckbourn, Harold Pinter, Michael Frayn, Tom Stoppard dan David Edgar juga terkenal karena menggabungkan unsur surealisme, realisme dan radikalisme. Penulis Inggris terkemuka dari era pramodern antara lain Geoffrey Chaucer (abad ke-14), Thomas Malory (abad ke-15), Sir Thomas More (abad ke-16), dan John Milton (abad ke-17). Dari abad ke-18 tercatat nama-nama seperti Daniel Defoe (pengarang Robinson Crusoe) dan Samuel Richardson yang memelopori novel modern. Sementara dari abad ke-19 ada Jane Austen, novelis gotik Mary Shelley, penulis buku anak-anak Lewis Carroll, Brontë bersaudari, aktivis sosial Charles Dickens, naturalis Thomas Hardy, realis George Eliot, penyair visionaris William Blake, dan penyair roman William Wordsworth. Sedangkan penulis-penulis Inggris yang berasal dari abad ke-20 antara lain: novelis fiksi ilmiah H. G. Wells; penulis cerita anak-anak klasik Rudyard Kipling, A. A. Milne (pencipta Winnie-the-Pooh), Roald Dahl, dan Enid Blyton; D. H. Lawrence; modernis Virginia Woolf; satiris Evelyn Waugh; George Orwell; W. Somerset Maugham dan Graham Greene; penulis novel kriminal Agatha Christie (novelis dengan karya terlaris sepanjang masa);[382] Ian Fleming (pencipta James Bond); penyair T. S. Eliot, Philip Larkin dan Ted Hughes; serta penulis fantasi J. R. R. Tolkien (The Lord of the Rings), C. S. Lewis (Narnia) dan J. K. Rowling (Harry Potter). Kontribusi Skotlandia dalam kesusasteraan Britania di antaranya penulis cerita detektif Arthur Conan Doyle (pencipta Sherlock Holmes), sastrawan roman Sir Walter Scott, penulis cerita anak-anak J. M. Barrie, petualangan epik Robert Louis Stevenson dan penyair Robert Burns. Penulis modernis dan nasionalis terbaru, Hugh MacDiarmid dan Neil M. Gunn berkontribusi dalam Renaissance Skotlandia. Penulis lainnya juga termasuk Ian Rankin dan novelis horor-komedi Iain Banks. Ibu kota Skotlandia, Edinburgh, adalah kota pertama di dunia yang dinobatkan oleh UNESCO sebagai Kota Sastra.[383] Puisi tertua Britania yang terkenal, Y Gododdin, ditulis di Yr Hen Ogledd (The Old North), kemungkinan besar berasal dari akhir abad ke-6. Puisi ini ditulis dalam bahasa Cumbric atau Wales Kuno dan dikenal sebagai referensi paling awal yang berisi tentang legenda Raja Arthur.[384] Pada abad ketujuh, hubungan antara Wales dan Old North hilang, dan fokus kebudayaan berbahasa-Wales bergeser ke Wales, di mana legenda Raja Arthur dikembangkan lebih lanjut oleh Geoffrey dari Monmouth.[385] Penyair Wales paling terkenal dari abad pertengahan termasuk Dafydd ap Gwilym (1320–1370), penulis puisi dengan tema alam, agama, dan terutama cinta. Ia secara luas dianggap sebagai salah satu penyair terbesar Eropa pada zamannya.[386] Sampai akhir abad ke-19, sebagian besar literatur berbahasa Wales berada di Wales dan sebagian besar adalah mengenai prosa keagamaan. Daniel Owen dikreditkan sebagai novelis bahasa Wales yang pertama, yang menerbitkan Rhys Lewis pada tahun 1885. Novelis Wales terkemuka dari abad kedua puluh di antaranya Richard Llewellyn dan Kate Roberts.[387][388] Penulis dengan kebangsaan negara lain, terutama dari negara-negara Persemakmuran, Republik Irlandia, dan Amerika Serikat, pernah menetap dan bekerja di Britania Raya. Orang-orang ini termasuk Jonathan Swift, Oscar Wilde, Bram Stoker, George Bernard Shaw, Joseph Conrad, T.S. Eliot, Ezra Pound dan penulis British kelahiran asing baru-baru ini; Kazuo Ishiguro dan Sir Salman Rushdie.[389][390] MusikBerbagai genre musik populer di Britania Raya, mulai dari musik tradisional Inggris, Wales, Skotlandia dan Irlandia Utara, hingga musik heavy metal. Komposer musik klasik terkenal dari Britania Raya antara lain William Byrd, Henry Purcell, Sir Edward Elgar, Gustav Holst, Sir Arthur Sullivan (dikenal karena bekerja sama dengan Sir W.S. Gilbert), Ralph Vaughan Williams dan Benjamin Britten (pelopor opera Britania modern). Sir Peter Maxwell Davies adalah salah satu komposer terkenal yang masih hidup dan baru-baru ini diangkat menjadi Master of the Queen's Music. Britania Raya juga menjadi lokasi dari orkestra simponi dan paduan suara terkenal di dunia seperti BBC Symphony Orchestra dan London Symphony Chorus. Konduktor ternama termasuk Sir Simon Rattle, John Barbirolli dan Sir Malcolm Sargent. Beberapa komposer skor film terkemuka seperti John Barry, Clint Mansell, Mike Oldfield, John Powell, Craig Armstrong, David Arnold, John Murphy, Monty Norman dan Harry Gregson-Williams juga berasal dari Britania Raya. George Frideric Handel, meskipun lahir di Jerman, adalah warga negara Britania naturalisasi.[394] Andrew Lloyd Webber telah mencapai sukses besar secara komersial di seluruh dunia dan merupakan komposer teater musikal produktif, karyanya telah mendominasi Teater West End selama beberapa tahun dan bahkan telah menembus Broadway di New York.[395] The Beatles telah menghasilkan penjualan rekaman secara internasional lebih dari satu miliar unit dan merupakan grup musik yang paling laris dan paling berpengaruh dalam sejarah musik populer.[391][392][393][396] Musisi-musisi terkemuka Britania yang turut memengaruhi perkembangan musik pop selama 50 tahun terakhir di antaranya: The Rolling Stones, Led Zeppelin, Pink Floyd, Queen, Bee Gees, dan Elton John, semuanya menghasilkan rekor penjualan lebih dari 200 juta keping album.[397][398][399][400][401][402] Brit Awards adalah penghargaan tahunan untuk industri musik di Britania. Beberapa musisi yang telah menerima penghargaan sebagai Outstanding Contribution antara lain: The Who, David Bowie, Eric Clapton, Rod Stewart dan The Police.[403] Musisi Britania baru-baru ini yang sukses secara internasional termasuk Coldplay, Radiohead, Oasis, Muse, Spice Girls, Amy Winehouse, Adele, dan yang terbaru, One Direction.[404] Sejumlah kota di Britania Raya juga terkenal karena musiknya. Musisi asal Liverpool telah menghasilkan singel hit nomor satu di tangga-tangga lagu internasional lebih banyak dibandingkan dengan kota manapun di dunia.[405] Kontribusi Glasgow di dunia musik diakui pada tahun 2008 saat UNESCO menobatkannya sebagai salah satu dari tiga Kota Musik Dunia.[406] Seni rupaSejarah seni rupa Britania Raya merupakan bagian dari sejarah seni Barat. Seniman Britania yang terkenal di antaranya: romantisis William Blake, John Constable, Samuel Palmer dan J.M.W. Turner; pelukis potret Sir Joshua Reynolds dan Lucian Freud; seniman lanskap Thomas Gainsborough dan L. S. Lowry; pelopor Gerakan "Seni dan Kerajinan" William Morris; pelukis figuratif Francis Bacon; seniman pop Peter Blake, Richard Hamilton dan David Hockney; duo Gilbert dan George; seniman abstrak Howard Hodgkin; pematung Antony Gormley, Anish Kapoor dan Henry Moore. Selama periode 1980-an dan 1990-an, Saatchi Gallery di London membantu menarik perhatian publik terhadap kelompok seniman multi-genre yang dikenal sebagai "Seniman Muda Britania", Damien Hirst, Chris Ofili, Rachel Whiteread, Tracey Emin, Mark Wallinger, Steve McQueen, Sam Taylor-Wood dan Chapman Bersaudara adalah beberapa seniman yang menjadi anggota dari kelompok ini. Royal Academy di London adalah organisasi kunci untuk mempromosikan seni rupa Britania Raya. Sekolah-sekolah seni terkemuka di Britania Raya di antaranya University of the Arts London, yang terdiri dari Central Saint Martins College of Art and Design dan Chelsea College of Art and Design; Goldsmiths, Universitas London; Slade School of Fine Art (bagian dari University College London); Glasgow School of Art; Royal College of Art; dan The Ruskin School of Drawing and Fine Art (bagian dari Universitas Oxford). Courtauld Institute of Art adalah pusat utama dalam pengajaran sejarah seni. Galeri seni yang terkemuka di Britania Raya termasuk: National Gallery, National Portrait Gallery, Tate Britain dan Tate Modern (galeri seni modern yang paling banyak dikunjungi di dunia, dengan lebih dari 4,7 juta pengunjung per tahun).[407] PerfilmanBritania Raya memiliki pengaruh yang besar terhadap sejarah perfilman dunia. Sutradara British seperti Alfred Hitchcock dan David Lean adalah beberapa sutradara yang diakui sebagai sutradara paling kritis sepanjang masa,[408] juga beberapa sutradara-sutradara terkemuka seperti Charlie Chaplin, Michael Powell, Carol Reed dan Ridley Scott.[409][410][411][412] Banyak pemeran British yang sukses mencapai ketenaran internasional dan keberhasilan secara kritis, di antaranya: Julie Andrews, Richard Burton, Michael Caine, Charlie Chaplin, Sean Connery, Vivien Leigh, David Niven, Laurence Olivier, Peter Sellers, Kate Winslet, dan banyak lagi aktris dan aktor asal Britania yang tak terhitung jumlahnya.[413][414][415][416][417][418][419][420][421][422] Beberapa film-film terlaris sepanjang masa juga diproduksi di Britania Raya, film-film ini termasuk waralaba film dengan pendapatan tertinggi; Harry Potter dan James Bond.[423] Ealing Studios di London di klaim sebagai studio film tertua di dunia yang masih tetap bertahan sampai saat ini.[424] Meskipun banyak yang sukses, industri perfilman di Britania Raya sering diperdebatkan mengenai identitas dan besarnya pengaruh Amerika (Hollywood) dan Eropa. Banyak perusahaan film-film Britania yang bekerja sama dengan produser film-film Amerika, sering kali film-film tersebut juga menggunakan aktor dan aktris dari kedua negara. Pemeran British juga sering dilibatkan dalam film-film Hollywood. Film-film sukses Hollywood kebanyakan ceritanya juga didasarkan pada orang-orang Britania, sejarah, ataupun peristiwa di Britania Raya, film-film ini di antaranya: Titanic, The Lord of the Rings, Pirates of the Caribbean, dan film animasi Disney "Siklus Inggris" (Alice in Wonderland, Peter Pan dan Robin Hood).[425] Pada tahun 2009, perfilman Britania Raya meraup pendapatan sekitar $ 2 miliar di seluruh dunia dengan pangsa pasar sekitar 7% secara global dan 17% di Britania Raya.[426] Box-office film-film Britania menghasilkan sekitar £ 944 juta pada tahun 2009, dengan penerimaan sekitar 173 juta.[426] British Film Institute merilis suatu hasil jajak pendapat yang dikenal dengan "seratus film Britania terbaik sepanjang masa" (BFI Top 100 British films).[427] Ajang tahunan British Academy Film Awards diselenggarakan oleh British Academy of Film and Television Arts dan merupakan ajang yang setara dengan Oscar di Amerika Serikat.[428] MediaBBC, yang didirikan pada tahun 1922, adalah lembaga penyiaran publik Britania Raya dan merupakan lembaga penyiaran tertua dan terbesar di dunia. BBC mengoperasikan sejumlah stasiun televisi dan radio di Britania Raya dan di luar negeri.[429][430] Media utama lainnya di Britania Raya adalah ITV plc, yang mengelola 11 dari 15 stasiun televisi regional yang membentuk ITV Network,[431] dan News Corporation, yang memiliki sejumlah media cetak nasional dan internasional yang populer seperti tabloid The Sun dan harian The Times.[432] Perusahaan ini juga memegang saham terbesar di British Sky Broadcasting, yaitu saluran televisi satelit Britania Raya.[433] London mendominasi sektor media di Britania Raya: surat kabar, stasiun radio dan televisi nasional bermarkas di sini, meskipun Manchester juga signifikan dalam hal pusat pers nasional. Edinburgh, Glasgow, dan Cardiff, merupakan pusat utama dari produksi surat kabar dan penyiaran di Skotlandia dan Wales.[434] Sektor penerbitan Britania Raya, termasuk buku, direktori dan database, jurnal, majalah dan media bisnis, surat kabar dan kantor berita, memiliki omzet gabungan sekitar £ 20 miliar dan mempekerjakan sekitar 167.000 karyawan.[435] Pada tahun 2009, diperkirakan bahwa rata-rata individu di Britania Raya menonton televisi 3,75 jam dan mendengarkan radio 2,81 jam per hari. Pada tahun yang sama, Lembaga Penyiaran Publik BBC menyumbangkan sekitar 28,4% dari total keseluruhan penonton televisi. Tiga saluran independen utama lainnya menyumbangkan sekitar 29,5% dan sisanya ditempati oleh saluran digital dan satelit lainnya (42,1%).[436] Penjualan surat kabar telah jauh merosot sejak tahun 1970-an. Pada tahun 2009, 42% dari penduduk Britania Raya dilaporkan membaca surat kabar harian nasional.[437] Pada tahun 2010, 82,5% dari total populasi Britania Raya adalah pengguna internet, jumlah ini merupakan yang tertinggi di antara 20 negara lainnya dan menjadi jumlah total pengguna terbesar pada tahun itu.[438] FilsafatBritania Raya terkenal dengan tradisi “British Empiricism”, salah satu cabang filsafat ilmu yang menyatakan bahwa semua pengetahuan yang berasal dari pengalaman manusia adalah valid, dan juga “Filsafat Skotlandia” atau ‘Aliran Akal Sehat Skotlandia’ (Scottish School of Common Sense).[439] Filsuf-filsuf terkenal yang berasal dari British Empiricism adalah John Locke, George Berkeley dan David Hume. Sedangkan Dugald Stewart, Thomas Reid dan William Hamilton adalah filsuf utama yang mengamalkan aliran "akal sehat" Skotlandia. Dua warga Britania lainnya yang juga terkenal karena teori filsafat moral utilitarianisme adalah Jeremy Bentham, dan kemudian diikuti oleh John Stuart Mill (dengan karangannya yang berjudul Utilitarianisme).[440][441] Filsuf Britania terkemuka lainnya antara lain: Duns Scotus, John Lilburne, Mary Wollstonecraft, Francis Bacon, Adam Smith, Thomas Hobbes, William Ockham, Bertrand Russell dan A.J. "Freddie" Ayer. Filsuf kelahiran asing yang menetap di Britania termasuk Isaiah Berlin, Karl Marx, Karl Popper dan Ludwig Wittgenstein. OlahragaCabang-cabang olahraga seperti sepak bola, liga rugbi, uni rugbi, dayung, tinju, bulu tangkis, kriket, tenis, panahan dan golf, berasal, atau secara substansial dikembangkan di Britania Raya. Sebuah jajak pendapat pada tahun 2003 menemukan bahwa sepak bola adalah olahraga paling populer di Britania Raya.[443] Dalam sebagian besar kompetisi olahraga internasional, masing-masing tim secara terpisah mewakili Inggris, Wales dan Skotlandia. Irlandia Utara biasanya bergabung dengan Republik Irlandia dan mewakili Irlandia secara keseluruhan, dengan pengecualian di Pesta Olahraga Persemakmuran dan sepak bola. Dalam konteks olahraga, tim-tim ini secara kolektif dapat disebut sebagai Home Nations. Namun ada kesempatan di mana tim olahraga tunggal diperkenankan mewakili Britania Raya, salah satunya di ajang Olimpiade, di mana United Kingdom diwakili oleh tim Britania Raya (Great Britain team). London adalah tempat diselenggarakannya Olimpiade Musim Panas 1908 dan 1948, dan pada tahun 2012 menjadi satu-satunya kota yang telah menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas sebanyak tiga kali. Masing-masing Home Nations memiliki tim sepak bola, tim nasional dan sistem liga tersendiri, meskipun beberapa klub ada yang bermain di luar sistem negara mereka untuk berbagai alasan historis dan logistik. Tim nasional sepak bola Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara bersaing sebagai negara terpisah dalam kompetisi internasional. Akibatnya, Britania Raya juga tidak pernah bersaing sebagai sebuah tim dalam ajang sepak bola di Olimpiade.[444] Namun, tim sepak bola negara-negara tersebut disatukan menjadi tim Olimpiade Britania Raya oleh The Football Association untuk berlaga dalam Olimpiade London 2012. Tim sepak bola Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara menolak untuk berpartisipasi, takut bahwa hal itu akan merusak status independen mereka, ketakutan ini dikonfirmasikan oleh presiden FIFA, Sepp Blatter.[445] Kriket ditemukan di Inggris. Tim kriket Inggris dikelola oleh Badan Kriket Inggris dan Wales,[446] dan merupakan satu-satunya tim nasional di Britania Raya dengan status uji. Anggota tim diambil dari county-county utama di Inggris dan Wales. Pemain kriket Irlandia dan Skotlandia juga diperkenankan bermain untuk tim Inggris karena tidak ada tim di Skotlandia dan Irlandia yang telah mendapatkan status uji.[447][448] Inggris (bersama Wales), Skotlandia, Irlandia (bersama Irlandia Utara) sudah pernah berkompetisi di Piala Dunia Kriket, dan hanya Inggris yang sukses mencapai final pada tiga kesempatan. Terdapat sebuah kejuaraan liga profesional yang menghadirkan 17 tim yang mewakili county di Inggris dan satu tim mewakili Wales.[449] Liga rugbi adalah olahraga yang juga populer di beberapa daerah di Britania Raya. Cabang ini berasal dari Huddersfield dan secara umum juga dimainkan di Irlandia Utara.[450] Sebuah tim tunggal bernama 'Great Britain Lions' yang mewakili Britania Raya berkompetisi dalam Piala Dunia Liga Rugbi dan pertandingan uji coba. Namun peraturan ini berubah pada tahun 2008. Akibatnya, saat ini Inggris, Skotlandia, dan Irlandia masing-masingnya berkompetisi sebagai negara terpisah.[451] Britania Raya masih tetap dipertahankan sebagai tim nasional saat tur melawan Australia, Selandia Baru, dan Prancis. Liga super adalah tingkat tertinggi dari liga rugbi profesional di Britania Raya dan Eropa. Liga ini terdiri dari 11 tim yang mewakili Irlandia Utara, 1 dari London, 1 dari Wales dan 1 dari Prancis. Kejuaraan Enam Negara, yang diikuti oleh empat negara Home Nations beserta Italia dan Prancis, merupakan turnamen uni rugbi inernasional utama di belahan bumi utara. Badan keolahragaan Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara mengelola pertandingan secara terpisah. Masing-masing negara memiliki tim internasional peringkat atas.[452] Negara Home Nations yang berhasil mengalahkan tiga negara Home Nations lainnya dalam kompetisi tersebut dianugerahi gelar Triple Crown.[453] Cabang tenis lapangan rumput berasal dari Birmingham dan pertama kali dimainkan antara tahun 1859 dan 1865.[454] Kejuaraan Wimbledon adalah ajang kompetisi tenis internasional yang diselenggarakan di Wimbledon, London Selatan setiap musim panas dan dianggap sebagai acara paling bergengsi dalam kalender tenis global. Biliar adalah salah satu cabang olahraga ekspor yang populer di Britania Raya. Kejuaraan dunia untuk cabang ini diselenggarakan setiap tahun di Sheffield.[455] Di Irlandia Utara, sepak bola Gaelik dan hurling adalah dua olahraga yang populer, baik dari segi tim dan penonton.[456] Sedangkan shinty (atau camanachd) adalah cabang olahraga sangat populer di dataran tinggi Skotlandia.[457] Pacuan kuda thoroughbred diadakan pertama kali pada masa pemerintahan Charles II dari Inggris sebagai "olahraga raja", dan juga sangat populer di Britania Raya dan di dunia pacuan kuda dengan pertandingan-pertandingan seperti Grand National, Epsom Derby, Royal Ascot dan Cheltenham National Hunt Festival (termasuk Cheltenham Gold Cup). Britania Raya telah terbukti sukses secara internasional dalam cabang dayung. Golf, yang lahir di Skotlandia adalah cabang olahraga paling populer keenam di Britania Raya.[458] Lapangan golf tertua di dunia berlokasi di Musselburgh Links' Old Golf Course.[459] Britania Raya sangat erat kaitannya dengan olahraga otomotif. Banyak tim dan pembalap di Formula Satu yang berbasis di negara ini, dan para pembalap dari Britania Raya telah memenangkan gelar juara dunia lebih banyak dibandingkan dengan negara manapun. Britania Raya menjadi tuan rumah F1 Grand Prix pertama pada tahun 1950 di Sirkuit Silverstone. Sirkuit ini saat ini menjadi lokasi digelarnya Grand Prix Britania yang diadakan setiap tahun pada bulan Juli. Negara ini juga menjadi tuan rumah dari World Rally Championship dan memiliki kejuaraan balap mobil turing sendiri, yaitu British Touring Car Championship (BTCC).[460] SimbolBendera kebangsaan Britania Raya bernama Union Flag (juga disebut dengan Union Jack). Bendera ini pertama kali diciptakan pada tahun 1606 dengan kombinasi dari Bendera Inggris dan Bendera Skotlandia, dan diperbarui pada tahun 1801 dengan penambahan Bendera Saint Patrick Irlandia. Wales tidak terwakili dalam Union Flag karena Wales telah ditaklukkan dan dianeksasi oleh Inggris sebelum terbentuknya Britania Raya. Namun, kemungkinan untuk mendesain ulang Union Flag dan menyertakan keterwakilan Wales masih dipertimbangkan.[461] Lagu kebangsaan Britania Raya adalah "God Save the King" (Tuhan Selamatkan Raja), namun kata "King" (Raja) diganti dengan “Queen” (Ratu) apabila takhta dipegang oleh seorang wanita. Britannia merupakan personifikasi nasional Britania Raya, yang berasal dari era pemerintahan Britania Romawi.[462] Britannia dilambangkan sebagai seorang wanita muda dengan rambut cokelat atau emas yang mengenakan helm Korinthos dan jubah putih. Dia memegang sebatang trisula Poseidon dan sebuah perisai bergambar Union Flag. Tekadang ia juga dideskripsikan sedang menunggangi seekor singa. Sejak kejayaan Imperium Britania, Britannia juga dikaitkan dengan penguasaan lautan, seperti yang diperdengarkan dalam lagu patriotik Rule, Britannia!. Sampai tahun 2008, simbol singa digambarkan bersama Britannia pada koin lima puluh pence Britania, dan satu lagi memakai mahkota di belakang koin 10 pence. Singa juga digunakan sebagai lambang pada bendera nonseremonial Angkatan Darat Britania Raya. Anjing bulldog kadang-kadang digunakan pula oleh beberapa pihak sebagai simbol Britania Raya dan dikaitkan dengan perjuangan Winston Churchill dalam menentang Jerman Nazi.[463] Catatan
Bacaan lebih lanjut
Referensi
Pranala luar
Wikiwisata memiliki panduan wisata Britania Raya.
|