Prancis
Prancis,[a] dengan nama resmi Republik Prancis,[b] adalah negara dengan wilayah metropolitan yang terletak di Eropa Barat dan juga memiliki berbagai pulau dan wilayah seberang laut yang terletak di benua lain.[7] Negara ini berbatasan dengan Belgia, Luksemburg, Jerman, Swiss, Italia, Monako, Andorra, dan Spanyol. Karena memiliki departemen seberang laut, Prancis juga berbagi perbatasan darat dengan Brasil dan Suriname (berbatasan dengan Guyana Prancis), dan Sint Maarten (berbatasan dengan Saint-Martin). Prancis juga terhubung dengan Inggris Raya melalui Terowongan Channel, yang berada di bawah Selat Inggris. Negara metropolitan ini memanjang dari Laut Mediterania hingga Selat Inggris dan Laut Utara, dan dari Sungai Rhine hingga Samudra Atlantik. Orang Prancis sering menyebut Prancis Metropolitan sebagai "L'Hexagone" karena bentuk geometri wilayahnya yang menyerupai heksagon. Prancis adalah negara republik konstitusional. Ideologi utamanya tercantum dalam Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara dan Sekuler garis keras. Prancis telah menjadi salah satu kekuatan terbesar dunia sejak pertengahan abad ke-17. Pada abad ke-18 dan 19, Prancis memiliki salah satu imperium kolonial terbesar saat itu, membentang dari Afrika Barat hingga Asia Tenggara, memengaruhi budaya dan politik setempat. Prancis merupakan negara maju, dengan ekonomi terbesar keenam (PDB nominal) atau terbesar kedelapan (PPP) di dunia. Merupakan negara yang paling banyak dikunjungi di dunia, didatangi 82 juta turis asing per tahunnya (termasuk pelancong bisnis, tetapi tidak termasuk orang yang menetap kurang dari 24 jam di Prancis).[8] Prancis merupakan salah satu negara pendiri Uni Eropa, dan memiliki wilayah terbesar dari semua anggota. Prancis juga negara pendiri PBB, dan anggota dari Francophonie, G8, NATO, dan Uni Latin. Merupakan salah satu dari lima anggota permanen Dewan Keamanan PBB, juga kekuatan nuklir yang besar dengan 360 hulu ledak aktif dan 59 pembangkit listrik tenaga nuklir. EtimologiNama "France" berasal dari Francia Latin, yang berarti "tanah bangsa Frank" atau "Frankland". Terdapat berbagai teori asal nama Frank. Salah satunya berasal dari kata Proto Jermanik frankon yang diartikan sebagai javelin atau lance karena kapak lempar Frank yang dikenal sebagai francisca.[9] Etimologi lainnya adalah bahwa dalam sebuah bahasa Jermanik kuno, Frank berarti "bebas" yang merujuk pada budak. Kata ini masih digunakan dalam bahasa Prancis sebagai franc, juga digunakan sebagai penerjemahan "Frank" dan nama mata uang lokal, hingga penggunaan euro pada tahun 2000-an. Dalam bahasa Jerman, Prancis masih disebut Frankreich, yang berarti "Kerajaan Bangsa Frank". Untuk membedakannya dari Kekaisaran Frank Charlemagne, Prancis Modern disebut Frankreich, sementara Kerajaan Frank disebut Frankenreich. Kata "Frank" telah digunakan sejak kejatuhan Roma hingga Abad Pertengahan, dari pengangkatan Hugh Capet sebagai "Raja Frank" ("Rex Francorium") menjadi biasa merujuk pada Kerajaan Francia, yang kemudian menjadi Prancis. Raja Capetia menurun dari Robertine, yang memiliki dua raja Frank, dan sebelumnya memegang gelar "Duke of the Franks" ("dux Francorum"). Tanah Frank meliputi sebagian Prancis Utara modern tetapi karena kekuasaan raja dilemahkan oleh pangeran regional sebutan ini kemudian ditetapkan pada demesne kerajaan sebagai tangan pendek. Hingga akhirnya nama ini diambil untuk seluruh Kerajaan sebagai kekuasaan sentral ditetapkan untuk seluruh kerajaan.[10] SejarahRoma hingga revolusiPerbatasan Prancis modern sama dengan Galia kuno, yang dihuni oleh Galia Kelt. Galia dikuasai untuk Roma oleh Julius Caesar pada abad ke-1 SM, dan Galia menggunakan Romawi (Latin, di mana berkembanglah bahasa Prancis) dan budaya Romawi. Kristen masuk pada abad ke-2 dan 3 M, dan ditetapkan pada abad ke-4 dan 5 sehingga St. Jerome menulis bahwa Galia satu-satunya wilayah yang "bebas dari kepercayaan menyimpang". Pada abad ke-4 M, pertahanan timur Galia di sepanjang Rhine dihancurkan suku Jermanik, khususnya dari Frank, darinyalah nama kuno "Francie" berasal. Nama modern "France" berasal dari nama domain feodal Raja Capetia Prancis di sekitar Paris. Frank adalah suku pertama di antara penguasa Jermanik di Eropa setelah keruntuhan Kekaisaran Romawi untuk berpindah agama ke Kristen Katolik daripada Arianisme (Raja Clovis berpindah agama pada 498); sehingga Prancis memperoleh julukan "Gereja termuda" (La fille ainée de l’Église), dan Prancis mengambilnya sebagai penyesuaian julukan "Kerajaan Prancis Paling Kristen". Pendirian sebagai entitas terpisah dimulai dengan Perjanjian Verdun (843), dengan pembagian Kekaisaran Karoling Charlemagne menjadi Francia Timur, Francia Tengah dan Francia Barat. Francia Barat adalah wilayah yang diduduki Prancis modern dan awal dari Prancis modern. Dinasti Karoling memimpin Prancis hingga 987, ketika Hugh Capet, Adipati Prancis dan Bangsawan Paris, diangkat sebagai Raja Prancis. Keturunannya, Capetia Langsung, Dinasti Valois dan Dinasti Bourbon, mempersatukan negara melalui berbagai perang dan pewarisan dinasti. Monarki ini mencapai kejayaannya selama abad ke-17 dan kekuasaan Louis XIV dari Prancis. Pada waktu itu Prancis memiliki jumlah penduduk terbesar di Eropa (lihat Demografi Prancis) dan memiliki pengaruh hebat terhadap politik, ekonomi, dan budaya Eropa. Prancis menjadi, dan ditetapkan selama beberapa waktu, bahasa umum dalam urusan luar negeri. Banyak Pencerahan terjadi di dalam lingkaran intelektual Prancis, dan banyak penemuan ilmiah berasal dari ilmuwan Prancis pada abad ke-18. Selain itu, Prancis memiliki berbagai jajahan di Amerika, Afrika dan Asia. Monarki ke Republik
Kerajaan memerintah Prancis hingga Revolusi Prancis, tahun 1789, Louis XVI dan istrinya, Marie Antoinette, dieksekusi (tahun 1793), bersama ribuan warga sipil Prancis lainnya. Setelah berbagai skema pemerintahan pendek, Napoleon Bonaparte mengambil alih pemerintahan Republik tahun 1799, menjadikannya Konsul Pertama, dan kemudian Kaisar apa yang kemudian dikenal sebagai Kekaisaran Pertama (1804–1814). Dalam beberapa perang, pasukannya menguasai sebagian besar benua Eropa, dengan anggota keluarga Bonaparte ditunjuk sebagai raja dari kerajaan-kerajaan yang baru didirikan. Setelah kekalahan terakhir Napoleon tahun 1815 dalam Pertempuran Waterloo, monarki Prancis dibentuk kembali, tetapi dengan pembatasan konstitusional baru. Tahun 1830, sebuah pemberontakan warga sipil memaksa pembentukan Monarki Juli konstitusional, yang berjalan hingga 1848. Republik Kedua yang berusia pendek ini berakhir tahun 1852 ketika Louis-Napoléon Bonaparte memproklamirkan Kekaisaran Kedua. Louis-Napoléon mundur setelah kekalahan dalam perang Prancis-Prusia tahun 1870 dan rezimnya digantikan oleh Republik Ketiga. Prancis memiliki jajahan kolonial, dalam berbagai bentuk, sejak awal abad ke-17 hingga 1960-an. Pada abad ke-19 dan 20, imperium kolonial seberang laut globalnya terbesar kedua di dunia setelah Imperium Britania. Pada puncaknya, antara 1919 dan 1939, imperium kolonial Prancis kedua membentang hingga 12.347.000 kilometer persegi (4.767.000 sq mi). Termasuk Prancis Metropolitan, total wilayah daratan dibawah kedaulatan Prancis mencapai 12.898.000 kilometer persegi (4.980.000 sq mi) tahun 1920-an dan 1930-an, yang mencakup 8.6% dari total daratan dunia. Meskipun menang dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II, Prancis mengalami banyak kematian dan kerugian material (dan meskipun hanya sebagian kecil teritorinya diduduki selama Perang Dunia I, teritori metropolitannya diduduki seluruhnya oleh Jerman selama perang kedua). Tahun 1930-an ditandai oleh berbagai reformasi sosial yang diperkenalkan oleh pemerintah Front Populer. Republik Keempat dibentuk setelah Perang Dunia II dan, selain pertumbuhan ekonomi yang spektakuler (les Trente Glorieuses), negara ini berusaha mengelola status politiknya sebagai negara bangsa dominan. Prancis berusaha menjaga imperium kolonialnya, tetapi kemudian menjadi masalah. Usaha 1936 untuk mengambil kembali kontrol atas Indochina Prancis mengakibatkan tercetusnya Perang Indochina Pertama, yang berakhir dalam kekalahan Prancis di Pertempuran Dien Bien Phu tahun 1954. Beberapa bulan kemudian, Prancis menghadapi konflik baru, dan lebih besar di Aljazair. Debat mengenai mungkin atau tidak menjaga kontrol terhadap Aljazair, yang kemudian rumah bagi satu juta penetap Eropa, menghancurkan negara dan hanpir memulai perang sipil. Tahun 1958, Republik Keempat yang lemah dan tidak stabil berubah menjadi Republik Kelima, yang memiliki kekuasaan Presiden lebih diperkuat. Pemimpin pertamanya, Charles de Gaulle berusaha mempersatukan negara sementara mengakhiri perang. Perang Aljazair dan perang sipil Prancis-Prancis yang berlangsung di ibu kota Aljir, berakhir dengan negosiasi damai tahun 1962 yang membawa kemerdekaan Aljazair. Dalam beberapa dekade terakhir, rekonsiliasi dan kerja sama Prancis dengan Jerman telah membuktikan sentral ke politik dan integrasi ekonomi Uni Eropa, termasuk perkenalan euro bulan Januari 1999. Prancis telah menempati garis depan negara anggota Uni Eropa yang mencoba memanfaatkan kesempatan persatuan keuangan untuk membentuk sebuah badan politik, pertahanan, dan keamanan Uni Eropa yang lebih bersatu dan mampu. Elektorat Prancis memilih menentang ratifikasi Perjanjian Konstitusional Eropa bulan Mei 2005, tetapi Perjanjian Lisboa diratifikasi oleh Parlemen pada Februari 2008. GeografiSementara Prancis Metropolitan terletak di Eropa Barat, Prancis juga memiliki sejumlah teritori di Amerika Utara, Karibia, Amerika Selatan, selatan Samudra Hindia, Samudera Pasifik, dan Antartika.[12] Teritori ini memiliki berbagai bentuk pemerintahan mulai dari departemen seberang laut hingga jajahan seberang laut. Prancis Metropolitan menempati wilayah seluas 547.030 kilometer persegi (211.209 sq mi),[13] wilayah negara terluas di antara semua anggota Uni Eropa dan sedikit lebih besar dari Spanyol. Prancis memiliki berbagai macam lanskap, mulai dataran pantai di utara dan barat hingga jejaring pegunungan Alpen di tenggara, Massif Central di tengah-selatan dan Pyrenees di barat daya. Di ketinggian 4.807 meter (15.770 ft) di atas permukaan laut, titik tertinggi di Eropa Barat, Mont Blanc, terletak di Alpen di perbatasan antara Prancis dan Italia.[14] Prancis Metropolitan juga memiliki sistem sungai panjang seperti Loire, Garonne, Seine dan Rhône, yang membelah Massif Central dari Alpen dan mengalir ke Laut Mediterania di Camargue, titik terendah di Prancis(2 m / 6.5 ft di bawah permukaan laut).[14] Corsica terletak di lepas pantai Mediterania. Total luas tanah Prancis, dengan departemen dan teritori seberang lautnya (tak termasuk Daratan Adélie), adalah 674.843 kilometer persegi (260.558 sq mi), 0.45% dari luas Bumi. Tetapi, Prancis memiliki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) terbesar kedua di dunia, dengan 11.035.000 kilometer persegi (4.260.000 sq mi), sekitar 8% dari total permukaan semua ZEE dunia, setelah Amerika Serikat (11.351.000 km² / 4.383.000 sq mi) dan sebelum Australia (8.232.000 km² / 3.178.000 sq mi).[15] Prancis Metropolitan terletak antara 41° dan 51° Utara, di sisi barat Eropa, dan terletak di zona beriklim utara. Wilayah utara dan barat laut memiliki iklim sedang, sementara gabungan pengaruh laut, garis lintang dan ketinggian menghasilkan berbagai iklim di seluruh Prancis Metropolitan.[16] Di tenggara iklim Mediterania terjadi. Di barat, iklim didominasi laut dengan curah hujan tinggi, musim dingin sejuk hingga musim panas hangat. Di darat iklimnya lebih kontinental dengan badai musim panas, musim dingin yang lebih dingin dan kurang hujan. Iklim Alpen dan wilayah pegunungan lainnya, dengan jumlah hari dengan temperatur di bawah nol hampir 150 per tahun dan salju menutupi hingga enam bulan. PolitikRepublik Prancis adalah sebuah republik semi-presidensial uniter dengan tradisi demokratis yang kuat. Konstitusi Republik Kelima disetujui melalui referendum tanggal 28 September 1958. Sehingga memperkuat kewenangan eksekutif dengan parlemen. Cabang eksekutif itu sendiri memiliki dua pemimpin: Presiden Republik, yang merupakan Kepala Negara dan dipilih langsung oleh hak pilih universal orang dewasa untuk jabatan selama 5 tahun (sebelumnya 7 tahun), dan Pemerintah, dipimpin oleh Perdana Menteri yang ditunjuk presiden. Parlemen Prancis adalah sebuah badan legislatif bikameral yang terdiri dari Majelis Nasional (Assemblée Nationale) dan Senat. Deputi Majelis Nasional mewakili konstituensi lokal dan terpilih langsung selama 5 tahun. Majelis memiliki kekuasaan untuk membubarkan kabinet, dan mayoritas anggota Majelis menetapkan pilihan pemerintah. Senator dipilih oleh dewan pemilih untuk jabatan 6 tahun (sebenarnya 9 tahun), dan setengah kursi dimasukkan dalam pemilihan setiap 3 tahun yang dimulai pada September 2008.[17] Kekuasaan legislatif Senat terbatas; dalam penentangan antara kedua pihak, Majelis Nasional memiliki perkataan terakhir, kecuali untuk hukum konstitusional dan lois organiques (hukum yang disediakan langsung oleh konstitusi) dalam beberapa hal. Pemerintah memiliki pengaruh kuat dalam pembentukan agenda Parlemen. Politik Prancis ditandai oleh dua pengelompokkan yang saling menentang secara politik: pertama sayap kiri, dipusatkan di sekitar Partai Sosialis Prancis, dan lainnya sayap kanan, sebelumnya dipusatkan pada Rassemblement pour la République (RPR) dan sekarang Persatuan untuk Gerakan Rakyat (UMP). Cabang eksekutif kebanyakan terdiri dari anggota UMP. Konvensi dan notasi
HukumPrancis menggunakan sebuah sistem hukum sipil; yang berarti, hukum berasal terutama dari peraturan tertulis; hakim tidak membuat hukum, tetapi mengartikannya (meskipun jumlah penerjemahan hakim dalam beberapa hal menjadikannya sama dengan hukum kasus). Prinsip dasar peraturan hukum tercantum dalam Kode Napoleon. Dalam perjanjian dengan prinsip Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara, hukum seharusnya hanya melarang aksi yang merugikan masyarakat. Seperti Guy Canivet, presiden pertama Mahkamah Kasasi, menulis mengenai pengelolaan penjara:
Berarti, hukum harus mengeluarkan larangan hanya apabila dibutuhkan, dan bila ketidaknyamanan disebabkan oleh larangan ini tidak melebihi ketidaknyamanan yang diwajibkan larangan untuk pemulihan. Dalam praktik, tentunya, ideologi ini sering gagal ketika hukum dibuat. Hukum Prancis terbagi menjadi dua bagian utama: hukum pribadi dan hukum umum. Hukum pribadi meliputi, biasanya, hukum sipil dan hukum kriminal. Hukum umum meliputi, hukum administratif dan hukum konstitusional. Tetapi, dalam praktik, hukum Prancis terdiri dari tiga bagian utama: hukum sipil; hukum kriminal dan hukum administratif. Prancis tidak mengakui hukum agama, ataupun pengakuan keyakinan religius atau moralitas sebagai motivasi untuk penetapan larangan. Sebagai konsekuensi, Prancis tidak lagi memiliki hukum pengumpatan atau hukum sodomi (terakhir dihapus tahun 1791). Tetapi "serangan terhadap kesusilaan umum" (contraires aux bonnes mœurs) atau perusak perdamaian (trouble à l'ordre public) telah digunakan untuk menekan kembali ekspresi publik atas homoseksualitas atau prostitusi jalanan. Hukum hanya dapat digunakan pada masa depan dan bukan masa lalu (hukum ex post facto dilarang); dan harus dilaksanakan, hukum harus secara resmi diterbitkan dalam Journal Officiel de la République Française. Hubungan luar negeriPrancis adalah anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menjabat sebagai salah satu anggota permanen Dewan Keamanan PBB dengan hak veto. Juga anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Sekretariat Komunitas Pasifik (SPC) dan Komisi Samudera Hindia (COI). Negara ini adalah anggota terkait Asosiasi Negara Karibia (ACS) dan anggota utama Organisasi Francophone Internasional (OIF) dari lima puluh satu negara penutur bahasa Prancis. Memiliki kantor pusat OECD, UNESCO, Interpol, Alliance Base dan International Bureau for Weights and Measures. Tahun 1953 Prancis menerima permintaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membuat lambang yang dapat mewakilinya secara internasional. Kemudian lambang Prancis digunakan dan dipakai pada paspor. Kebijakan luar negeri Prancis telah dibentuk oleh keanggotaan Uni Eropa, yang merupakan anggota pendiri. Tahun 1960-an, Prancis berusaha mengeluarkan Britania Raya dari organisasi itu, karena hanya diperuntukkan bagi benua Eropa. Sejak 1990-an, Prancis telah membuat hubungan dekat dengan Jerman bersatu untuk menjadi penggerak paling berpengaruh di UE, tetapi menyaingi Britania dan membatasi pengaruh negara-negara Eropa Timur. Prancis adalah anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara, tetapi di bawah Presiden de Gaulle, Prancis mengeluarkan diri dari komando militer bersama untuk menghindari dominasi kebijakan luar negeri dan keamanannya oleh pengaruh politik dan militer AS. Pada awal 1990-an, negara ini menerima banyak kritik dari negera lain untuk ujicoba nuklir bawah tanahnya di Polinesia Prancis. Prancis menentang keras Invasi ke Irak 2003, mengancam hubungan bilateral dengan AS dan Britania. Prancis mempertahankan pengaruh politik dan ekonomi yang kuat di bekas koloni Afrikanya dan mengirim bantuan ekonomi dan tentara untuk misi penjaga perdamaian di Pantai Gading dan Chad. MiliterAngkatan bersenjata Prancis terbagi menjadi empat cabang:
Sejak Perang Aljazair, konskripsi telah dikurangi dan dihapus tahun 2001 oleh Jacques Chirac. Jumlah seluruh personel militer adalah 359.000 orang. Prancis menghabiskan 2.6% PDB-nya pada pertahanan, sedikit lebih banyak dari Britania Raya (2.4%), dan merupakan yang tertinggi di Uni Eropa di mana pengeluaran pertahanan umumnya kurang dari 1.5% PDB. Bersama-sama merupakan 40% dari pengeluaran pertahanan UE. Sekitar 10% pendapatan pertahanan Prancis masuk ke force de frappe, atau senjata nuklir. Sebagian peralatan militer Prancis dibuat di Prancis. Contohnya pesawat tempur Rafale, kapal angkut pesawat Charles de Gaulle, misil Exocet, dan misil Leclerc. Beberapa senjata, seperti E-2 Hawkeye atau E-3 Sentry dibeli dari Amerika Serikat. Daripada keluar dari proyek Eurofighter, Prancis aktif berinvestasi dalam proyek bersama Eropa seperti Eurocopter Tiger, Kapal perang kecil serbaguna, demonstrator UCAV nEUROn dan Airbus A400M. Prancis adalah penjual senjata besar karena kebanyakan desain arsenalnya tersedia untuk pasar ekspor dengan pengecualian peralatan bertenaga nuklir. Beberapa peralatan buatan Prancis dirancang khusus untuk ekspor seperti kapal selam kelas Scorpène Prancis-Spanyol. Beberapa peralatan Prancis telah dimodifikasi untuk memenuhi persyaratan negara sekutu seperti kapal selam kelas berat (berdasarkan kelas La Fayette) atau kapal selam kelas Hashmat (berdasarkan kapal selam kelas Agosta).
Pembagian administratifPrancis terbagi menjadi 26 region administratif. 22 terletak di Prancis Metropolitan (21 berada di wilayah kontinental atau Prancis Metropolitan; satu adalah jajahan teritorial Corsica), dan empat adalah region seberang laut. Region itu kemudian dibagi lagi menjadi 100 departemen yang diberi nomor (umumnya huruf). Nomor ini di antaranya digunakan pada kode pos dan plat nomor kendaraan. Empat dari departemen tersebut terletak di region seberang laut dan secara langsung region seberang laut dan departemen seberang laut adalah bagian integral Prancis (dan Uni Eropa) dan menikmati status yang sama dengan departemen metropolitan. Ke-100 departemen terbagi menjadi 341 arondisemen yang kemudian dibagi lagi menjadi 4.032 kanton. Kanton-kanton tersebut dibagi menjadi 36.680 komune, yang merupakan kotamadya dengan dewan kotamadya terpilih. Juga ditetapkan 2.588 entitas antarkomune yang mengumpulkan 33.414 dari 36.680 komune (91.1% dari seluruh komune). Tiga komune, Paris, Lyon dan Marseille dibagi menjadi 45 arondisemen kotamadya. Region, departemen dan komune dikenal sebagai jajahan teritorial, berarti mereka memiliki majelis lokal juga eksekutif. Arondisemen dan kanton adalah pembagian administratif. Tetapi, tidak selalu menjadi masalah. Hingga 1940, arondisemen adalah jajahan teritorial dengan majelis terpilih, tetapi dibatalkan oleh rezim Vichy dan dihapus oleh Republik Keempat tahun 1946. Secara sejarah, kanton juga jajahan teritorial dengan majelis terpilih. Selain 26 region dan 100 departemen, Republik Prancis juga memiliki enam jajahan seberang laut, satu jajahan sui generis (Kaledonia Baru), dan satu teritorial seberang laut. Jajahan dan teritori seberang laut membentuk bagian dari Republik Prancis, tetapi tidak membentuk bagian dari Uni Eropa atau wilayah keuangannya. Teritorial Pasifik terus menggunakan Franc Pasifik yang nilainya dihubungkan dengan Euro. Secara kontras, empat region seberang laut sebelumnya menggunakan Franc Prancis dan sekarang menggunakan Euro. Prancis juga mempertahankan kontrol terhadap sejumlah pulau berpenghuni non-permanen kecil di Samudra Hindia dan Samudera Pasifik: Bassas da India, Pulau Clipperton, Pulau Europa, Kepulauan Glorioso, Pulau Juan de Nova, Pulau Tromelin. Departemen seberang laut memiliki status politik yang sama dengan departemen metropolitan.
EkonomiEkonomi Prancis menggabungkan perusahaan pribadi ekstensif (hampir 2.5 perusahaan terdaftar) dengan intervensi pemerintah (lihat dirigisme) substansial (meskipun menurun). Pemerintah yang mempertahankan pengaruh terhadap bagian penting dalam sektor infrastruktur dengan kepemilikan mayoritas atas firma rel kereta api, listrik, pesawat terbang, dan telekomunikasi, telah mengendurkan kontrolnya secara bertahap sejak awal 1990-an. Pemerintah perlahan-lahan menjual saham di France Télécom, Air France, juga industri asuransi, perbankan, dan pertahanan. Sebagai anggota grup negara industri maju G8, Prancis menempati peringkat ekonomi terbesar kelima atau keenam menurut PDB nominal yang bergantung pada sumbernya.[20] Prancis bergabung dengan 11 anggota UE lainnya untuk meluncurkan Euro pada tanggal 1 Januari 1999, dengan koin dan uang kertas Euro yang menggantikan Franc Prancis (₣) pada awal 2002. Menurut OECD, tahun 2004 Prancis adalah pengekspor barang manufaktur terbesar kelima di dunia dan pengimpor terbesar keempat di dunia. Tahun 2003, Prancis adalah penerima investasi langsung asing terbesar ke-2 di antara negara OECD dengan nilai $47 miliar, setelah Luksemburg (di mana investasi langsung asing adalah transfer uang ke bank yang terletak di negara itu) tetapi di atas Amerika Serikat ($39.9 miliar), Britania Raya ($14.6 miliar), Jerman ($12.9 miliar), atau Jepang ($6.3 miliar). Pada tahun yang sama, perusahaan Prancis menginvestasikan $57.3 miliar di luar Prancis, menempatkan Prancis sebagai investor langsung luar terpenting kedua di OECD, setelah Amerika Serikat ($173.8 miliar), dan di atas Britania Raya ($55.3 miliar), Jepang ($28.8 miliar) dan Jerman ($2.6 miliar). Dalam edisi 2005 OECD in Figures, OECD juga mencatat bahwa Prancis memimpin negara G7 menurut produktivitas (diukur sebagaimana PDB per jam bekerja).[21] Tahun 2004, PDB per jam yang bekerja di Prancis adalah $47.7, di atas Amerika Serikat ($46.3), Jerman ($42.1), Britania Raya ($39.6), atau Jepang ($32.5).[22] Selain jumlah yang menunjukkan produktivitas per jam yang bekerja lebih tinggi daripada di AS, PDB per kapita Prancis lebih rendah dari PDB per kapita AS, menjadi dapat dibandingkan dengan PDB per kapita negara Eropa lainnya, yang rata-rata 30% di bawah AS. Alasannya adalah bahwa banyak persentase kecil penduduk Prancis yang bekerja bila dibandingkan dengan AS, yang PDB per kapitanya lebih rendah dari Prancis, karena produktivitasnya yang tinggi. Faktanya, Prancis memiliki salah satu persentase terendah penduduk berusia 15-64 tahun yang bekerja di antara negara OECD. Tahun 2004 68.8% penduduk Prancis berusia 15-64 tahun bekerja, bila dibandingkan dengan 80.0% di Jepang, 78.9% di Britania, 77.2% di AS, dan 71.0% di Jerman.[23] Fenomena ini disebabkan oleh hampir tiga puluh tahun pengangguran massal di Prancis, yang membawa kepada tiga masalah yang mengurangi jumlah penduduk yang bekerja: sekitar 9% penduduk aktif tidak memiliki pekerjaan; siswa menunda selama mungkin masuknya mereka ke dalam pasaran buruh; dan terakhir, pemerintah Prancis memberi berbagai insentif kepada pekerja untuk pensiun pada awal usia 50 tahunan, meskipun semakin dikurangi. Sementara banyak ahli ekonomi mengungkapkan kekecewaannya sepanjang tahun, masalah utama dengan ekonomi Prancis bukanlah produktivitas. Menurut pendapat mereka, yang utama adalah reformasi struktural, untuk meningkatkan jumlah penduduk yang bekerja dari seluruh penduduk. Ahli ekonomi Liberal dan Keynesian memiliki jawaban berbeda mengenai masalah itu. Jam kerja yang rendah dan keseganan pembentukan kembali pasar buruh dianggap sebagai titik lemah ekonomi Prancis dalam pandangan sayap kanan dan jarangnya kebijakan pemerintah yang menetapkan keadilan sosial menurut sayap kiri. Usaha pemerintah terbaru adalah menyesuaikan pasar buruh muda, mengurangi pengangguran, telah ditentang secara penuh. Dengan 81.9 juta turis asing tahun 2007,[8] Prancis menempati peringkat pertama sebagai tujuan turis terbaik di dunia, di atas Spanyol (58.5 juta tahun 2006) dan Amerika Serikat (51.1 juta tahun 2006). Jumlah 81.9 juta ini tidak termasuk orang yang menetap kurang dari 24 jam di Prancis, seperti orang Eropa Utara yang melintasi Prancis dalam perjalanan ke Spanyol atau Italia selama Musim Panas. Prancis memiliki kota berbudaya tinggi (Paris menjadi yang utama), pantai dan resor tepi laut, resor ski, dan wilayah pedesaan yang dinikmati untuk keindahan dan kenyamanannya (pariwisata hijau). Di samping pariwisata biasa, Prancis menarik berbagai peziarah religius ke Lourdes, sebuah kota di département Hautes-Pyrénées yang dikunjungi beberapa juta turis per tahun. Situs pariwisata terkenal meliputi: (menurut peringkat pengunjung per tahun pada tahun 2003):[24] Menara Eiffel (6.2 juta), Museum Louvre (5.7 juta), Istana Versailles (2.8 juta), Musée d'Orsay (2.1 juta), Arc de Triomphe (1.2 juta), Centre Pompidou (1.2 juta), Mont-Saint-Michel (1 juta), Château de Chambord (711.000),Sainte-Chapelle (683.000), Château du Haut-Kœnigsbourg (549.000), Puy de Dôme (500.000), Musée Picasso (441,000), Carcassonne (362.000). Prancis memiliki industri angkasa penting yang dipimpin oleh konsorsium Eropa Airbus, dan bersama Swedia menjadi satu-satunya kekuatan Eropa (tak termasuk Rusia) yang memiliki pelabuhan antariksa nasional pribadi (Centre Spatial Guyanais). Prancis juga negara Barat yang paling independen energinya karena investasi besar dalam tenaga nuklir (tenaga nuklir di Prancis), yang juga membuat Prancis produsen paling sedikit karbon dioksida di antara tujuh negara industri di dunia. Sebagai hasil investasi besar dalam teknologi nuklir, banyak listrik yang diproduksi di negara itu dibangkitkan oleh pembangkit tenaga nuklir (78.1% pada 2006,[25] meningkat dari 8% tahun 1973, 24% tahun 1980, dan 75% tahun 1990). Tanah subur yang luas, pembuatan teknologi modern, dan subsidi UE telah bergabung untuk menjadikan Prancis produsen dan pengekspor hasil pertanian terdepan di Eropa. Gandum, unggas, susu, daging, dan babi, juga industri pangan dan anggur yang diakui adalah ekspor pertanian utama Prancis. Subsidi agrikultur UE ke Prancis hampir mencapai $14 miliar. Sejak akhir Perang Dunia Kedua, pemerintah melakukan usaha untuk berintegrasi dengan Jerman di bidang ekonomi dan politik. Hari ini kedua negara membentuk apa yang disebut sebagai negara "inti" untuk integrasi lebih besar ke Uni Eropa. TransportasiJaringan rel kereta api Prancis, yang membentang 31.840 kilometer (19.784 mi) adalah yang terpanjang di Eropa Barat. Dioperasikan oleh SNCF, dan kereta berkecepatan tinggi termasuk Thalys, Eurostar dan TGV yang menempuh kecepatan 320 km/jam (200 mph) dalam penggunaan komersial. Eurostar, bersama Eurotunnel Shuttle, menghubungkan Britania Raya melalui Terowongan Channel. Rangkaian rel menghubungkan negara tetangga di Eropa, kecuali Andorra. Hubungan inter-urban juga dibuat dengan layanan bawah tanah dan trem yang dilengkapi dengan layanan bus. Terdapat jalan sepanjang 893.000 kilometer (555.070 mi) di Prancis. Wilayah Paris ditutupi dengan jaringan terpadat jalan dan jalan tol yang menghubungkannya dengan seluruh Prancis. Jalan di Prancis juga menangani lalu lintas internasional, menghubungkan kota di Belgia, Spanyol, Andorra, Monako, Swiss, Jerman dan Italia. Tidak ada biaya registrasi tahunan atau pajak jalan, tetapi penggunaan motorway melalui tol kecuali di dekat komune besar. Pasar mobil baru didominasi oleh merek domestik seperti Renault (27% mobil terjual di Prancis tahun 2003), Peugeot (20.1%) dan Citroën (13.5%).[26] Hampir 70% mobil baru yang terjual tahun 2004 memiliki mesin diesel, lebih banyak dari mesin bensin atau LPG.[27] Prancis memiliki jembatan jalan tertinggi di dunia: Jembatan Millau, dan telah membangun banyak jembatan penting seperti Pont de Normandie. Terdapat sekitar 478 bandar udara di Prancis, termasuk landasan terbang. Bandar Udara Internasional Charles de Gaulle yang terletak di dekat Paris adalah bandara terbesar dan tersibuk di negara itu, menangani sebagian besar lalu lintas komersial di Prancis dan menghubungkan Paris dengan kota-kota besar lainnya di seluruh dunia. Air France adalah maskapai penerbangan nasional, meskipun sejumlah perusahaan maskapai pribadi menyediakan perjalanan domestik dan internasional. Terdapat sepuluh pelabuhan utama di Prancis, yang terbesar terletak di Marseille, yang juga pelabuhan terbesar yang berbatasan dengan Laut Mediterania. 14.932 kilometer (9.278 mi) jalur air melewati Prancis termasuk Canal du Midi yang menghubungkan Laut Mediterania dengan Samudera Atlantik melalui sungai Garonne. DemografiDengan sekitar 64.5 juta jiwa, Prancis adalah negara terpadat ke-19 di dunia. Kota terbesar di Prancis adalah Paris, Lyon, Marseille, Lille, Toulouse, Bordeaux, Nice, Strasbourg, Nantes dan Rennes. Tahun 2003, pertumbuhan penduduk alami Prancis (tak termasuk imigrasi) menyumbang hampir seluruh pertumbuhan penduduk alami di Uni Eropa. Tahun 2004, pertumbuhan penduduknya adalah 0.68% dan kemudian tahun 2005 jumlah kelahiran dan fertilitas terus meningkat. Peningkatan kelahiran alami atas kematian meningkat hingga 299.800 tahun 2006. Jumlah fertilitas seumur hidup meningkat hingga 2.00 tahun 2007, dari 1.92 tahun 2004.[28] Tahun 2004, 140.033 orang bermigrasi ke Prancis. Di antaranya, 90.250 berasal dari Afrika dan 13.710 dari Eropa.[29] tahun 2005, tingkat imigrasi turun sedikit hingga 135.890.[30] Prancis adalah sebuah negara dengan berbagai macam etnis. Menurut Institut Nasional Prancis untuk Statistik dan Pembelajaran Ekonomi, negara ini memiliki 4.9 juta orang imigran yang lahir di luar negeri, 2 juta di antaranya telah memperoleh kewarganegaraan Prancis.[31] Prancis adalah negara tujuan perlindungan utama di Eropa Barat dengan sekitar 50.000 orang tahun 2005 (penurunan 15% dari tahun 2004).[32] Uni Eropa membolehkan pergerakan bebas antara negara anggota. Sementara Britania Raya (bersama Irlandia) tidak memberlakukan larangan itu, Prancis melakukan aturan untuk membendung migrasi Eropa Timur. bahasa asli
bahasa administratif
bahasa sekunder atau non-resmi
minoritas francophone
Sebuah masalah politik sepanjang tahun adalah depopulasi pedesaan. Selama periode 1960-1999 lima belas département pedesaan mengalami penurunan jumlah penduduk. Dalam kasus yang paling hebat, populasi Creuse berkurang hingga 24%. BahasaMenurut Artikel 2 Konstitusi, Bahasa Prancis adalah bahasa resmi Prancis sejak 1992. Ini menjadikan Prancis satu-satunya negara di Eropa Barat (tak termasuk negara mikro) yang memiliki satu bahasa resmi yang diakui. Tetapi 77 bahasa daerah juga digunakan di Prancis Metropolitan juga di departemen dan teritorial seberang laut. Hingga baru-baru ini, pemerintah Prancis dan sistem sekolah negara meragukan penggunaan bahasa-bahasa tersebut, tetapi mereka sekarang mengajarkannya hingga berbagai tingkatan di beberapa sekolah.[33] Bahasa lainnya, seperti Portugis, Italia, Arab Maghrebi dan beberapa bahasa Berber dituturkan oleh imigran. AgamaPrancis adalah sebuah negara sekuler karena kebebasan beragama adalah hak konstitusional, meskipun beberapa organisasi religius seperti Scientology, Children of God, Unification Church, dan Order of the Solar Temple dianggap sebagai pemujaan.[34] Menurut jajak pendapat Januari 2007 oleh Catholic World News:[35][36] 51% orang Prancis beragama Katolik, 31% agnostik atau ateis. (Jajak pendapat lainnya[37] memberikan ateis persentase 27%), 10% dari agama lain atau tanpa pendapat, 4% Muslim, 3% Protesan, 1% Yahudi.[butuh rujukan] Menurut Eurobarometer Poll terbaru 2005,[38] 34% warga Prancis merespon bahwa "mereka mempercayai adanya Tuhan", sementara 27% menjawab "mereka percaya terdapat suatu jenis ruh atau kekuatan hidup" dan 33% menyatakan "mereka tidak percaya adanya suatu jenis ruh, Tuhan, atau kekuatan hidup". Satu survei lain menyatakan 32% penduduk di Prancis ateis, dan 32% lainnya "meragukan adanya Tuhan tetapi bukan ateis".[39] Jumlah komunitas Yahudi di Prancis mencapai 600.000 menurut World Jewish Congress dan merupakan yang terbesar di Eropa. Perkiraan jumlah Muslim di Prancis selalu bermacam. Menurut sensus Prancis 1999, terdapat 3.7 juta orang dengan "kemungkinan kepercayaan Muslim" di Prancis (6.3% dari total populasi). Tahun 2003, Kementerian Dalam Negeri Prancis memperkirakan jumlah Muslim mencapai 5-6 juta.[40][41] Konsep laïcité ada di Prancis dan karena ini, sejak 1905, pemerintah Prancis secara legal menolak pengakuan agama apapun (kecuali peraturan seperti ulama militer dan Alsace-Moselle). Sementara itu, Prancis mengakui organisasi religius, sesuai kriteria hukum formal yang tidak menggunakan doktrin keagamaan. Sebaliknya, organisasi religius harus mengulang dari intervensi dalam pembuatan kebijakan. Ketegangan sering terjadi mengenai diskriminasi tuduhan terhadap kaum minoritas, khususnya terhadap Muslim (lihat Islam di Prancis). KesehatanSistem perawatan kesehatan Prancis menempati peringkat pertama di dunia oleh World Health Organisation tahun 1997.[42] Dibebaskan dari biaya untuk orang yang mengalami penyakit kronis (Affections de longues durées) seperti kanker, AIDS atau Cystic Fibrosis. Harapan hidup rata-rata setelah kelahiran adalah 79.73 tahun. Tahun 2003, terdapat sekitar 120.000 orang di Prancis yang hidup dengan AIDS.[43] Prancis, sebagaimana negara UE lainnya, berada dalam pengarahan UE untuk mengurangi limbah bawah tanah di wilayah sensitif. Tahun 2006, Prancis baru 40% melaksanakan pengarahan ini, menempatkannya sebagai salah satu negara dengan jumlah limbah terendah di dalam UE karena memenuhi standar pengolahan limbah. Kematian Chantal Sébire membangkitkan kembali debat terhadap eutanasia di Prancis. Dilaporkan pada tanggal 21 Maret 2008.[44] Budaya
ArsitekturSecara teknis, tidak ada arsitektur yang diberi nama Arsitektur Prancis, meskipun tidak pernah benar. Nama lama Arsitektur Gothic adalah Arsitektur Prancis (atau Opus Francigenum). Sebutan "Gothic" muncul sebagai bentuk bergaya dan digunakan secara luas. Prancis Utara adalah rumah bagi beberapa katedral dan basilika Gothic terpenting, yang pertama adalah Basilika Saint Denis (digunakan sebagai nekropolis kerajaan); katedral Gothic Prancis penting lainnya adalah Notre-Dame de Chartres dan Notre-Dame d'Amiens. Raja dimahkotai di gereja Gothic penting lainnya: Notre-Dame de Reims. Selain gereja, Arsitektur Gothic telah digunakan di banyak istana religius, yang terpenting adalah Palais des Papes di Avignon. Selama Abad pertengahan, kastel berbenteng dibangun oleh bangsawan feodal untuk menandakan kekuasaanya menentang pesaingnya. Ketika Raja Philip II merebut Rouen dari Raja John, contohnya, ia merobohkan kastil ducal untuk membangun yang lebih besar. Kota berbenteng juga umum, sayangnya banyak kastil Prancis hancur termakan waktu. Inilah mengapa Château-Gaillard Richard si Hati Singa dirobohkan, juga Château de Lusignan. Beberapa kastil Prancis yang masih lestari adalah Chinon, Château d'Angers, kastil raksasa Château de Vincennes dan Kastel Cathar. Sebelum pemunculan arsitektur ini Prancis telah menggunakan Arsitektur Romawi seperti sebagian Eropa Barat (dengan pengecualian Semenanjung Iberia, yang menggunakan arsitektur Moor). Beberapa contoh hebat gereja Romawi di Prancis adalah Basilika Saint Sernin di Toulouse dan reruntuhan Biara Cluny (hancur semasa Revolusi dan Perang Napoleon). Akhir Perang Seratus Tahun menandakan tahap penting dalam perubahan arsitektur Prancis. Itulah masanya Renaisans Prancis dan beberapa seniman dari Italia dan Spanyol diundang ke Prancis; banyak istana kediaman, rancangan Italia, dibangun, terutama di Lembah Loire. Beberapa kastil kediaman adalah Château de Chambord, Château de Chenonceau, atau Château d'Amboise. Setelah renaisans dan berakhirnya Abad Pertengahan, Arsitektur Baroque menggantikan Gothic. Tetapi di Prancis, arsitektur baroque menuai kesuksesan besar dalam domain sekuler daripada keagamaan.[45] Dalam domain sekuler, Istana Versailles memiliki banyak fitur baroque. Jules Hardouin Mansart dapat dikatakan sebagai arsitek Prancis berpengaruh dalam gaya baroque, dengan kubah baroque-nya yang terkenal di Les Invalides. Beberapa arsitektur baroque provinsi impresif dapat ditemukan di tempat yang bukan Prancis seperti Place Stanislas di Nancy. Dalam sisi arsitektur militer Vauban merancang sejumlah benteng paling efisien di Eropa dan menjadi arsitek militer paling berpengaruh. Setelah Revolusi, para Republikan memuja Neoklasikisme meskipun neoklasikisme diperkenalkan di Prancis sebelum revolusi dengan bangunan seperti Pantheon Paris atau Capitole de Toulouse. Dibangun selama Kekaisaran Prancis Arc de Triomphe dan Sainte Marie-Madeleine menampilkan tren ini sebagai yang terbaik. Di bawah Napoleon III, sebuah gelombang baru urbanisme dan arsitektur muncul. Bila beberapa bangunan menarik seperti Palais Garnier neo-baroque dibangun, perencanaan urban pada waktu itu sangat rapi dan hebat. Contohnya Baron Haussmann membangun kembali Paris. Masa-masa ini juga membangkitkan tren Kebangkitan Gothic yang kuat di seluruh Eropa, di Prancis arsitek yang merancangnya adalah Eugène Viollet-le-Duc. Pada abad ke-19 Gustave Eiffel merancang banyak jembatan (seperti Jembatan Garabit) dan menjadi salah satu perancang jembatan berpengaruh pada masa itu, meskipun ia berhasil dikenang karena Menara Eiffel. Pada abad ke-20, Arsitek Swiss Le Corbusier merancang beberapa bangunan di Prancis. Banyak arsitek terbaru Prancis menggabungkan gaya arsitektural modern dan lama. Piramida Louvre adalah contoh baik arsitektur modern yang ditambahkan ke sebuah bangunan lama. Bangunan yang paling sulit dibuat di kota-kota Prancis adalah pencakar langit, karena dapat terlihat dari jauh. Distrik finansial terbesar Prancis adalah La Defense, di mana sejumlah besar pencakar langit terletak. Bangunan besar lainnya yang ditantang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya adalah jembatan besar; contohnya Jembatan Millau. Beberapa arsitek Prancis modern meliputi Jean Nouvel atau Paul Andreu. SastraSastra Prancis dapat dilacak kembali hingga Abad Pertengahan. Prancis tidaklah memiliki bahasa yang seragam tetapi terbagi menjadi beberapa dialek (terutama: dialek oïl utara, oc selatan). Setiap penulis menggunakan pengejaan dan kosakatanya sendiri. Beberapa teks pertengahan Prancis tidak ditandai seperti Tristan dan Iseult, atau Lancelot dan Cangkir Suci, di antara lainnya. Sebagian puisi dan literatur Prancis pertengahan terinspirasi oleh Permasalahan Prancis, seperti The Song of Roland dan berbagai Chansons de geste. "Roman de Renart" ditulis tahun 1175 oleh Perrout de Saint Cloude, dan menceritakan karakter pertengahan Reynard ('Serigala'); juga merupakan contoh populer cerita Prancis. Karena karakter tak dikenal dalam banyak karya Prancis pada Abad Pertengahan, beberapa penulis pertengahan menjadi terkenal: Chrétien de Troyes, contohnya. Budaya 'Oc' juga terkenal pada Abad Pertengahan. Contoh awal karya puisi bahasa daerah dalam Occitan adalah Duke William IX of Aquitaine. Mengenai sejarah bahasa Prancis, salah satu penulis terpenting adalah François Rabelais. Prancis Modern mendapat keuntungan dari gayanya. Karyanya yang paling terkenal adalah Gargantua dan Pantagruel. Kemudian, Jean de La Fontaine menulis "Fables", sebuah kumpulan cerita pendek, ditulis terbalik, dan selalu berakhiran dengan sebuah "pengajaran moral". Selama abad ke-17 karya Pierre Corneille, Jean Racine dan Molière, buku moral dan filosofi Blaise Pascal dan René Descartes memengaruhi aristokrasi yang meninggalkan warisan penting bagi penulis pada masa yang akan datang. Tapi pada abad ke-18 dan ke-19 literatur dan syair Prancis mencapai masa kejayaannya. Abad ke-18 adalah masa munculnya karya dari para penulis, pengesai dan pemoral terkenal seperti Voltaire, Denis Diderot dan Jean-Jacques Rousseau. Karena banyaknya literatur Prancis pada waktu itu, Charles Perrault adalah penulis yang paling kaya, dengan cerita seperti: "Puss in Boots", "Cinderella", "Sleeping Beauty" and "Bluebeard". Abad ke-19 adalah masa kemunculan banyak novel Prancis terkenal: Victor Hugo, Alexandre Dumas dan Jules Verne adalah yang terkenal dari para penulis, keduanya berada di dalam dan luar Prancis, dengan novel terkenal seperti The Three Musketeers, The Count of Monte-Cristo, Twenty Thousand Leagues Under the Sea, atau The Hunchback of Notre-Dame. Penulis fiksi abad ke-19 lainnya meliputi Emile Zola, Guy de Maupassant, Théophile Gautier dan Stendhal. Penyair simbolis pada abad ke-19 juga dibuktikan sebagai pergerakan kuat dalam dunia syair Prancis, dengan seniman seperti Charles Baudelaire, Paul Verlaine dan Stéphane Mallarmé. Pada abad ke-20 penulis seperti Louis-Ferdinand Céline, Albert Camus, dan Jean-Paul Sartre menjadi terkenal di dalam dan luar Prancis. Contoh lainnya dalam dunia literatur anak adalah Antoine de Saint Exupéry, yang Little Prince-nya telah terkenal selama beberapa dekade bagi anak dan dewasa di seluruh dunia. Prix Goncourt adalah penghargaan literatur terkenal Prancis. Pertama diberikan tahun 1903, diberi gelar "karya prosa terbaik dan paling imajinatif tahun ini".[butuh rujukan] OlahragaOlahraga terkenal di Prancis meliputi sepak bola, cikal bakal dari rugby dan di beberapa wilayah, basket dan bola tangan. Prancis telah menyelenggarakan pertandingan seperti Piala Dunia FIFA 1930 dan 1998, dan Piala Dunia Persatuan Rugby 2007. Stade de France di Saint-Denis adalah stadion terbesar di Prancis dan tempat diadakannya final Piala Dunia FIFA 1998, dan menyelenggarakan final Piala Dunia Rugby 2007 pada Oktober 2007. Prancis juga mengadakan Tour de France tahunan, balap sepeda jalan paling terkenal di dunia. Prancis juga terkenal karena balap pertahanan mobil sport 24 Jam Le Mans yang diadakan di departemen Sarthe. Beberapa turnamen tenis besar dilakukan di Prancis, termasuk Paris Masters dan French Open, satu dari empat turnamen Grand Slam. Prancis memiliki hubungan dekat dengan Olimpiade Modern; adalah aristokrat Prancis, Baron Pierre de Coubertin, yang menyarankan kebangkitan Olimpiade, di akhir abad ke-19. Setelah Athena mengadakan Olimpiade pertama, sesuai asal Olimpiade di Yunani, Paris mengadakan Olimpiade kedua tahun 1900. Paris juga tempat kantor pusat Komite Olimpiade Internasional pertama, sebelum dipindahkan ke Lausanne. Sejak Olimpiade 1900, Prancis telah menyelenggarakan Olimpiade sebanyak empat kali: Olimpiade Musim Panas 1924, di Paris dan tiga Olimpiade Musim Dingin (1924 di Chamonix, 1968 di Grenoble dan 1992 di Albertville). Tim sepak bola nasional dan tim persatuan rugby nasional diberi nama "Les Bleus" karena warna kaus tim juga bendera tiga warna Prancis. Tim sepak bolanya dianggap sebagai yang terbaik di dunia dengan dua kemenangan Piala Dunia FIFA tahun 1998 dan 2018, satu peringkat kedua Piala Dunia FIFA tahun 2006, dan dua European Championship dalam 1984 dan 2000. Kompetisi klub sepak bola nasional teratas adalah Ligue 1. Rugby juga sangat populer, di Paris dan barat daya Prancis. Tim rugby nasional telah bertanding setiap Piala Dunia Rugby, dan ikut dalam Kejuaraan Enam Negara tahunan. Setelah turnamen domestik tim rugby Prancis telah memenangkan enam belas Kejuaraan Enam Negara, termasuk delapan grand slam; dan mencapai semi-final dan final Piala Dunia Rugby. Pesepak bola di Prancis banyak yang terkenal seperti Kylian Mbappe, Karim Benzema, Antoine Griezmann, Paul Pogba, dll. MarianneMarianne adalah simbol Republik Prancis. Ia adalah figur kebebasan dan Republik dan pertama muncul pada masa Revolusi Prancis. Penampilan awal Marianne berupa wanita yang mengenakan penutup kepala Phyrgia. Asal nama Marianne belum diketahui, tetapi Marie-Anne adalah nama pertama yang umum pada abad ke-18. Anti-revolusioner pada waktu itu menyebutnya La Gueuse (Sang Pengumum). Dipercayai bahwa revolusioner dari Prancis Selatan menggunakan penutup kepala Phyrgia sebagai simbol kebebasan, telah dikenakan oleh budak yang merdeka di Yunani dan Roma. Pelaut dan penjahat Mediterania yang bekerja di dapur juga mengenakan penutup kepala sejenis. Di bawah Republik Ketiga, patung Marianne mulai dibuat, umumnya di balai kota. Ia ditampilkan dalam berbagai bentuk kelakuan, tergantung bila tujuannya adalah menekankan alam revolusionernya atau "kebijaksanaan"-nya. Sepanjang waktu, penutup kepala Phyrgia dianggap terlalu mencolok, dan digantikan oleh sebuah diadem atau mahkota. Dalam beberapa waktu belakangan, banyak wanita terkenal Prancis telah digunakan sebagai model untuk Marianne tersebut. Beberapa di antaranya adalah Sophie Marceau dan Laetitia Casta. Ia juga muncul pada barang harian seperti prangko dan koin. Peringkat internasional
Lihat pula
Bacaan lebih lanjut
Catatan dan catatan kaki
Pranala luar
Pemerintah Prancis
Profil negara Wikiwisata memiliki panduan wisata Prancis.
Budaya
|