Wales
Wales (Bahasa Welsh: Cymru [ˈkəmrɨ] ⓘ) adalah sebuah negara konstituen yang merupakan bagian dari Britania Raya. Negera ini berbatasan dengan Laut Irlandia di sisi utara dan barat, Inggris di sebelah timur, Selat Bristol di bagian selatan, serta Laut Keltik di barat daya. Pada tahun 2021, populasi penduduknya mencapai 3,2 juta orang. Wales memiliki luas wilayah keseluruhan sebesar 21.218 kilometer persegi (8.192 mil persegi) dengan garis pantai sepanjang lebih dari 2.700 kilometer (1.680 mil). Wilayahnya didominasi oleh daerah pegunungan, dengan puncak tertingginya berada di bagian utara dan wilayah tengah, termasuk Snowdon (Yr Wyddfa), yang menjadi puncak tertinggi. Negera ini terletak dalam zona beriklim sedang di belahan utara dan memiliki iklim laut yang bervariasi. Ibu kota sekaligus kota terbesarnya adalah Cardiff. Budaya khas Welsh mulai terbentuk di kalangan bangsa Kelt Britania setelah mundurnya Romawi dari Britania pada abad ke-5, dan Wales pernah bersatu di bawah kepemimpinan Gruffydd ap Llywelyn pada tahun 1055. Setelah lebih dari dua abad peperangan, penaklukan Wales oleh Raja Edward I dari Inggris selesai pada tahun 1283, meskipun Owain Glyndŵr memimpin Pemberontakan Welsh melawan dominasi Inggris pada awal abad ke-15 dan sempat mendirikan kembali negara Welsh yang mandiri dengan parlemen nasionalnya sendiri (Bahasa Welsh: senedd). Pada abad ke-16, seluruh Wales digabungkan ke dalam Inggris dan disesuaikan dengan sistem hukum Inggris melalui Undang-Undang di Wales tahun 1535 dan 1542. Politik khas Welsh mulai berkembang pada abad ke-19. Liberalisme Welsh, yang dipelopori pada awal abad ke-20 oleh David Lloyd George, tergantikan oleh perkembangan sosialisme dan Partai Buruh. Sentimen nasionalisme Welsh tumbuh sepanjang abad itu: sebuah partai nasionalis, Plaid Cymru, didirikan pada tahun 1925, diikuti dengan pembentukan Masyarakat Bahasa Welsh pada tahun 1962. Sistem pemerintahan devolusi Welsh diterapkan di Wales, dengan langkah terbesar adalah pembentukan Senedd (Parlemen Welsh, sebelumnya dikenal sebagai Majelis Nasional untuk Wales) pada tahun 1998, yang bertanggung jawab atas berbagai urusan kebijakan devolusi. Pada awal Revolusi Industri, kemajuan dalam industri pertambangan dan metalurgi mengubah negera ini dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri; eksploitasi Cekungan Batubara Wales Selatan mendorong pertumbuhan pesat populasi Wales. Dua per tiga dari penduduk tinggal di Wales Selatan, termasuk Cardiff, Swansea, Newport, dan lembah-lembah di sekitarnya. Kawasan timur Wales Utara menampung sekitar sepertiga dari total populasi, dengan Wrexham sebagai kota terbesar di bagian utara. Wilayah lain di Wales memiliki kepadatan penduduk yang rendah. Sejak meredupnya industri ekstraktif dan industri berat tradisional, sektor publik, industri ringan, dan pariwisata memainkan peran utama dalam ekonomi. Pertanian di Wales sebagian besar berfokus pada peternakan, menjadikan Wales sebagai pengekspor bersih produk hewani yang berkontribusi pada kemandirian pangan nasional. Baik bahasa Welsh maupun bahasa Inggris adalah bahasa resmi. Mayoritas penduduk Wales berbicara bahasa Inggris. Bahasa Welsh mendominasi di beberapa bagian utara dan barat, dengan total 538.300 penutur bahasa Welsh di seluruh negera. Wales memiliki empat Situs Warisan Dunia UNESCO, tiga di antaranya berada di bagian utara. SejarahSejarah Wales dimulai sejak zaman prasejarah, dengan bukti pemukiman manusia yang berasal dari Zaman Paleolitikum, Mesolitikum, dan Neolitikum. Monumen batu seperti Bryn Celli Ddu di Anglesey menunjukkan bahwa Wales sudah dihuni oleh masyarakat pertanian sejak zaman Neolitikum. Selama Zaman Perunggu dan Zaman Besi, wilayah ini dihuni oleh suku-suku Celtic yang dikenal sebagai bangsa Briton, yang mengembangkan budaya dan bahasa Celtic yang khas. Pada abad ke-1 M, Romawi menaklukkan sebagian besar wilayah yang kini dikenal sebagai Wales, dan mendirikan serangkaian benteng dan jalan militer untuk mengamankan wilayah tersebut. Namun, perlawanan dari suku-suku asli seperti Ordovices dan Silures tetap gigih, sehingga dominasi Romawi tidak pernah sepenuhnya tercapai di beberapa daerah terpencil. Setelah penarikan pasukan Romawi dari Britania pada awal abad ke-5, wilayah Wales mengalami fragmentasi politik dengan munculnya beberapa kerajaan kecil yang dikenal sebagai "gwlad". Kerajaan-kerajaan ini, termasuk Gwynedd, Powys, Dyfed, dan Morgannwg, sering berperang satu sama lain atau melawan invasi dari bangsa Anglo-Saxon dan Viking. Pada abad ke-9 dan 10, raja-raja seperti Rhodri Mawr dan Hywel Dda berhasil menyatukan beberapa wilayah di Wales, serta mengkodifikasi hukum Welsh yang mengatur kehidupan sosial, ekonomi, dan politik masyarakat. Namun, penyatuan Wales yang penuh tidak pernah tercapai, dan wilayah tersebut tetap terpecah ke dalam banyak kerajaan yang saling bersaing. Pada abad ke-11 dan 12, raja-raja Inggris, seperti William Sang Penakluk, mulai melakukan upaya untuk menaklukkan Wales. Konflik ini berlanjut selama beberapa dekade dengan periode perlawanan yang sengit dari pemimpin Welsh seperti Llywelyn ap Gruffudd, yang dikenal sebagai "Llywelyn yang Terakhir." Llywelyn adalah penguasa terakhir yang diakui sebagai Pangeran Wales sebelum akhirnya dikalahkan oleh Raja Edward I dari Inggris pada tahun 1282. Kekalahan Llywelyn menandai dimulainya dominasi Inggris atas Wales, yang kemudian diikuti dengan pembangunan kastil-kastil besar dan pemukiman Inggris di berbagai wilayah Wales, terutama di utara dan barat. Pada tahun 1536 dan 1543, Undang-Undang Persatuan (Acts of Union) mengintegrasikan Wales secara resmi ke dalam Kerajaan Inggris, menghapuskan sistem hukum Welsh yang terpisah, dan menetapkan hukum Inggris sebagai hukum yang berlaku. Selama era modern awal, Wales mengalami perubahan signifikan dalam struktur sosial dan ekonomi. Reformasi Protestan pada abad ke-16 membawa perubahan agama yang signifikan, dengan mayoritas penduduk Wales akhirnya memeluk Gereja Inggris. Meskipun demikian, Wales tetap mempertahankan banyak aspek dari identitas budaya dan bahasa mereka, dengan kebangkitan gerakan budaya seperti penerjemahan Alkitab oleh William Morgan pada tahun 1588, yang memperkuat posisi bahasa Welsh di dalam kehidupan sehari-hari. Pada abad ke-18 dan 19, Revolusi Industri mengubah Wales menjadi pusat pertambangan batu bara dan besi, khususnya di wilayah Lembah Selatan. Ini menarik ribuan pekerja dari seluruh Britania Raya dan mengubah karakter ekonomi serta demografi Wales secara mendasar. Pada abad ke-20, Wales menyaksikan kebangkitan nasionalisme politik dan budaya. Partai Nasional Wales (Plaid Cymru) didirikan pada tahun 1925 dengan tujuan mempromosikan otonomi politik dan melindungi bahasa Welsh. Proses devolusi mulai berkembang, dengan berdirinya Majelis Nasional Wales pada tahun 1999, yang kemudian berubah menjadi Senedd Cymru atau Parlemen Wales pada tahun 2020, memberikan Wales kekuasaan lebih besar dalam mengelola urusan dalam negerinya. Dalam beberapa dekade terakhir, identitas nasional Wales terus berkembang dengan dukungan yang kuat terhadap bahasa dan budaya Welsh, serta keinginan yang meningkat untuk otonomi yang lebih besar dalam struktur politik Britania Raya. GeografiWales menempati kurang lebih sepersepuluh dari luas total Britania Raya, dengan luas sekitar 20.779 kilometer persegi (8.020 sq mi).[2] Topografi Wales sebagian besar bergunung-gunung, cuma kawasan Wales Selatan yang kurang gunungnya dibandingkan dengan Wales Utara dan Tengah. Kawasan kependudukan dan perindustrian utama terletak di Wales Selatan, yang meliputi kota-kota di pesisir pantai seperti Cardiff, Swansea dan Newport, serta juga kawasan South Wales Valleys di sebelah utara kota-kota tersebut. Gunung-gunung tertinggi di Wales berada di Snowdonia, termasuk gunung Snowdon (bahasa Wales: Yr Wyddfa), dengan ketinggian sekitar 1.085 meter (3.560 ft) dan merupakan puncak tertinggi di Wales.[3] Terdapat 14 (atau 15) gunung di Wales yang tingginya mencapai 3.000 kaki (914 m). Gunung-gunung ini secara kolektif dikenal dengan sebutan Welsh 3000s. Wales memiliki garis pantai sepanjang lebih dari 1.200 km (750 mil). Terdapat beberapa pulau yang lokasinya berdekatan dengan daratan Wales; yang terbesar adalah Anglesey (Ynys Môn) di barat laut. PolitikPembagian administratifPemerintahan daerah di Wales terdiri dari 22 otoritas kesatuan (unitary authorities). Otoritas ini termasuk kota Cardiff, Swansea dan Newport yang memiliki kewenangan tersendiri atas otoritas mereka.[4] Pemilihan umum diadakan setiap empat tahun sekali dengan menggunakan sistem pemilihan suara terbanyak.[5] Pemilihan terakhir dilangsungkan pada bulan Mei 2008. Asosiasi Pemerintahan Daerah Wales (Welsh Local Government Association) mewakili kepentingan otoritas lokal di Wales.[6]
Keterangan: † (county), * (kota) HukumHukum Inggris berlaku di Inggris dan Wales.[7] Pengadilan-pengadilan di Inggris dan Wales dikepalai oleh Pengadilan Senior (Senior Courts) yang terdiri dari Pengadilan Banding (Court of Appeal), Pengadilan Tinggi (High Court, untuk kasus-kasus perdata) dan Pengadilan Mahkota (Crown Court, untuk kasus-kasus pidana). Mahkamah Agung merupakan pengadilan tertinggi untuk kasus-kasus banding baik pidana maupun perdata di Inggris, Wales, dan Irlandia Utara, dan keputusan-keputusan yang dibuatnya mengikat semua pengadilan lain dalam yurisdiksi yang sama, dan sering kali memiliki efek persuasif di yurisdiksi yang lain.[8] Menurut data dari Statistik Kriminalitas Britania Raya, kriminalitas di Inggris dan Wales meningkat pada periode antara tahun 1981 dan 1995, meskipun telah terjadi penurunan secara keseluruhan dari 48% dalam kriminalitas pada periode 1995-2007/2008.[9] Populasi penghuni penjara di Inggris dan Wales juga meningkat hampir dua kali lipat pada periode yang sama menjadi lebih dari 80.000 narapidana, menjadikan Inggris dan Wales sebagai negara dengan peringkat tertinggi jumlah narapidananya di Eropa Barat dengan rasio 147 napi per 100.000 jiwa.[10] Layanan Penjara Baginda (Her Majesty's Prison Service), yang bertanggung jawab kepada Kementerian Kehakiman, mengelola sebagian besar penjara di Inggris dan Wales. EkonomiSemenjak revolusi industri pada abad ke 18, Wales banyak diindustrialisasikan. Banyak pertambangan batu bara, besi, timah, emas dan batu. Industri-industri ini banyak menarik imigran pada abad ke 19, mereka terutama menetap di sebelah utara Cardiff, yang sekarang menjadi ibu kota. DemografiWales memiliki penduduk sekitar 3 juta. Sudah dari dahulu kala banyak penduduk Wales yang merantau ke Inggris yang lebih makmur. Dari sana mereka merantau ke seluruh dunia, ke daerah-daerah jajahan Inggris. Tetapi pada pertengahan abad ke 19, banyak warga Wales yang mengungsi ke Patagonia, Argentina untuk menyelamatkan bahasa mereka yang terancam punah karena pengaruh Inggris. Ironisnya pada sa’at ini, keturunan mereka di Argentina sudah sangat sedikit yang masih bisa berbahasa Wales, sedangkan di Wales sendiri penutur bahasa Wales bertambah sejak tahun 1950. Sekarang kira-kira 50% penduduk Wales masih fasih berbahasa ini. Sedangkan yang mengerti lebih banyak lagi. Sebuah detail dari perang Kepulauan Falkland pada tahun 1982 ialah bahwa banyak serdadu Wales yang berperang untuk Britania Raya, melawan serdadu Argentina yang keturunan Wales. Kepadatan penduduk Wales pada pertengahan tahun 2003 adalah 142/km2 (370/sq mi) PendidikanPemerintah Wales bertanggung jawab atas pendidikan di Wales. Sebagian besar pelajar di Wales diajarkan sebagian atau seluruhnya mata pelajaran dalam bahasa Wales, pembelajaran dalam bahasa Wales diwajibkan untuk semua siswa hingga usia 16 tahun.[11] Rencana untuk meningkatkan jumlah sekolah menengah berbahasa Wales turut dilakukan sejalan dengan kebijakan untuk membentuk masyarakat Wales yang dwi-bahasa sepenuhnya. BudayaWales dikenal sebagai salah satu daerah di Eropa yang tersisa dari kebudayaan Keltik yang zaman dahulu tersebar di seluruh benua Eropa. Sebuah aspek dari budaya Wales ialah “Druid”, semacam dukun atau orang sakti Keltik. Puisi tertua Britania yang terkenal, Y Gododdin, ditulis di Yr Hen Ogledd (The Old North), kemungkinan besar berasal dari akhir abad ke-6. Puisi ini ditulis dalam bahasa Cumbric atau Wales Kuno dan dikenal sebagai referensi paling awal yang berisi tentang legenda Raja Arthur.[12] Pada abad ketujuh, hubungan antara Wales dan Old North hilang, dan fokus kebudayaan berbahasa-Wales bergeser ke Wales, di mana legenda Raja Arthur dikembangkan lebih lanjut oleh Geoffrey dari Monmouth.[13] Penyair Wales paling terkenal dari abad pertengahan termasuk Dafydd ap Gwilym (1320–1370), penulis puisi dengan tema alam, agama, dan terutama cinta. Ia secara luas dianggap sebagai salah satu penyair terbesar Eropa pada zamannya.[14] Sampai akhir abad ke-19, sebagian besar literatur berbahasa Wales berada di Wales dan sebagian besar adalah mengenai prosa keagamaan. Daniel Owen dikreditkan sebagai novelis bahasa Wales yang pertama, yang menerbitkan Rhys Lewis pada tahun 1885. Novelis Wales terkemuka dari abad kedua puluh di antaranya Richard Llewellyn dan Kate Roberts.[15][16] Lihat pulaCatatan kaki
Pranala luar
|