Nasionalisme IrlandiaNasionalisme Irlandia adalah sebuah gerakan politik nasionalisme yang dalam arti luasnya menyatakan bahwa rakyat Irlandia harus memerintah Irlandia sebagai negara berdaulat.[1][2][3][4] Sejak pertengahan abad ke-19, nasionalisme Irlandia sebagian besar berbentuk nasionalisme budaya berdasarkan prinsip penentuan nasib sendiri dan kedaulatan rakyat.[2][5][6][7] Kaum nasionalis Irlandia pada abad ke-18, 19, dan ke-20 seperti Persatuan Orang Irlandia pada tahun 1790-an, Pemuda Irlandia pada tahun 1840-an, Persaudaraan Fenian pada tahun 1880-an, Fianna Fáil pada tahun 1920-an, dan Sinn Féin menata diri mereka dengan berbagai cara berdasarkan radikalisme sayap kiri dan republikanisme Prancis.[8][9] Nasionalisme Irlandia merayakan budaya Irlandia, khususnya bahasa, sastra, musik, dan olahraga Irlandia. Hal ini semakin kuat selama periode ketika seluruh Irlandia menjadi bagian dari Britania Raya, yang menyebabkan sebagian besar pulau tersebut memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1922. Kaum nasionalis Irlandia percaya bahwa pemerintahan Inggris adalah pemerintah asing dan kemudian pemerintahan Inggris di Irlandia sejak Invasi Norman Inggris ke Irlandia tahun 1169 dan seterusnya telah merugikan kepentingan Irlandia.[10] Pada saat pemisahan Irlandia, sebagian besar wilayah pulau ini adalah penganut Katolik Roma dan sebagian besar merupakan penduduk asli, sementara sebagian besar negara tersebut, khususnya di bagian utara, menganut agama Protestan dan sebagian besar merupakan keturunan dari orang-orang Inggris Raya yang menjajah tanah tersebut sebagai pemukim selama masa tersebut. pemerintahan Raja James I pada tahun 1609. Pemisahan terjadi berdasarkan garis etno-agama, dengan sebagian besar Irlandia memperoleh kemerdekaan, sementara enam wilayah utara tetap menjadi bagian dari Britania Raya. Nasionalis Irlandia mendukung reunifikasi Irlandia dengan meminta negara bagian Irlandia Utara untuk bergabung kembali dengan Irlandia. Referensi
|