Denmark

Denmark
Danmark  (Denmark)
Anthem: Der er et yndigt land  (Denmark)
("Ada negara yang indah")
Lagu kebangsaan dan kerajaan: Kong Christian stod ved højen mast  (Denmark)[N 1]
("Raja Christian berdiri di tiang yang tinggi")
Lokasi Denmark metropolitan (hijau gelap) Lokasi Uni Eropa (hijau terang)
Negara berdaulatKerajaan Denmark
Konsolidasica abad ke-8[2]
Kristenisasica 965[3]
Undang-undang Konstitusi5 Juni 1849
Pemerintahan mandiri Kepulauan Faroe24 Maret 1948
Aksesi EEC1 Januari 1973
Pemerintahan mandiri Greenland1 Mei 1979
Capital
and largest city
Kopenhagen
55°43′N 12°34′E / 55.717°N 12.567°E / 55.717; 12.567
Official languagesDenmark
Jerman[N 2]
Ethnic groups
(2020)
Religion
(2020)
  • 19,1% tidak beragama
  • 4,4% Islam
  • 0,7% other[6][7]
Demonym(s)
GovernmentMonarki konstitusional parlementer uniter
Frederik X
Mette Frederiksen
LegislatureFolketing
Area
• Total
43.094[8] km2 (16.639 sq mi) (ke-130)
• Water (%)
1,74[9]
Highest elevation170,86 m (560,56 ft)
Population
• Februari 2023 estimate
Increase neutral 5.935.619[10][N 4] (ke-112)
• Density
138,22/km2 (358,0/sq mi)
GDP (PPP)2023 estimate
• Total
Kenaikan $441,754 miliar[N 5][11] (ke-52)
• Per capita
Kenaikan $74.957[11] (ke-10)
GDP (nominal)2023 estimate
• Total
Kenaikan $420,800 miliar[N 5][11] (ke-37)
• Per capita
Kenaikan $71.402[11] (9th)
Gini (2022) 27.7[12]
low
HDI (2022)Kenaikan 0.952[13]
very high · ke-5
CurrencyKrone Denmark (kr.) (DKK)[N 6][butuh rujukan]
Time zoneUTC+01:00 (CET)
 • Summer (DST)
UTC+02:00 (CEST)
Date formatdd/mm/yyyy
Mains electricity230 V–50 Hz
Driving sideright
Calling code+45
ISO 3166 codeDK
Internet TLD.dk[N 7]
Websitedenmark.dk

Denmark (bahasa Denmark: Danmark, diucapkan [ˈtænmɑk] ( simak)) adalah sebuah negara Nordik di Eropa Utara bagian selatan-tengah. Negara ini adalah bagian metropolitan dan konstituen berpenduduk terbanyak di Kerajaan Denmark,[N 8] sebuah negara kesatuan secara konstitusi yang di dalamnya terdapat Kepulauan Faroe dan Greenland di Samudra Atlantik Utara.[14] Denmark metropolitan[N 9] adalah negara Skandinavia paling selatan, terletak di sebelah barat daya dan selatan Swedia, di selatan Norwegia,[N 10] dan di utara Jerman, dengannya berbagi sedikit perbatasan, satu-satunya perbatasan darat Denmark.

Pada 2013, Kerajaan Denmark, termasuk Kepulauan Faroe dan Greenland, memiliki total 1.419 pulau yang lebih luas dari 100 meter persegi (1.100 sq ft); 443 di antaranya sudah dinamai dan 78 dihuni.[15] Membentang seluas 42.943 km2 (16.580 sq mi),[16] Denmark metropolitan terdiri atas bagian utara semenanjung Jutland dan kepulauan dengan 406 pulau.[17] Di antara ini, pulau berpenghuni terbanyak adalah Zealand, tempat berdirinya ibukota dan kota terbesar, Kopenhagen, disusul oleh pulau Funen, Pulau Jutland Utara, dan Amager.[18] Denmark memiliki tanah datar, subur, pantai berpasir, ketinggian rendah, dan iklim sedang. Denmark memiliki populasi 5.964.059 (1 Desember 2023), 800.000 di antaranya tinggal di Kopenhagen (2 juta di cakupan yang lebih luas).[19] Denmark menjalankan pengaruh hegemoni di Kerajaan Denmark, mendevolusi kekuasaan untuk menangani urusan dalam negeri. Pemerintahan mandiri yang dibentuk di Kepulauan Faroe pada 1948 dan di Greenland pada 1979; Greenland memperoleh otonomi lebih banyak pada 2009.[20]

Kerajaan Denmark bersatu terbentuk pada abad ke-8 sebagai kekuatan maritim yang mumpuni di tengah perjuangan menguasai Laut Baltik.[2] Pada 1397, Denmark bergabung dengan Norwegia dan Swedia untuk membentuk Uni Kalmar, yang bertahan hingga perpecahan pada 1523. Kerajaan Denmark–Norwegia yang masih ada menghadapi serangkaian perang pada abad ke-17 berakibat pada penyerahan wilayah lebih jauh. Lonjakan gerakan nasionalis pada abad ke-19 dikalahkan dalam Perang Schleswig Pertama tahun 1848. Adopsi Konstitusi Denmark pada 5 Juni 1849 mengakhiri monarki absolut dan memperkenalkan sistem parlementer saat ini. Negara pengekspor hasil pertanian yang maju pada paruh kedua abad ke-19, Denmark memperkenalkan reformasi sosial dan pasar tenaga kerja pada abad ke-20, yang membentuk basis model negara kesejahteraan saat ini dan memajukan ekonomi campuran. Denmark memilih netral selama Perang Dunia I; Kenetralan Denmark dilanggar pada Perang Dunia II dengan invasi cepat oleh Jerman pada April 1940. Selama pendudukan, gerakan perlawanan muncul pada 1943, sementara Islandia menyatakan kemerdekaan pada 1944; Denmark dibebaskan setelah berakhirnya perang pada Mei 1945. Pada 1973, Denmark bersama Greenland tetapi tidak dengan Kepulauan Faroe, menjadi anggota organisasi yang kini bernama Uni Eropa, tetapi opt-out tertentu, seperti mempertahankan mata uang asli Denmark, krone.

Denmark adalah negara maju dengan standar hidup tinggi. Denmark adalah anggota pendiri NATO, Dewan Nordik, OECD, OSCE, dan PBB, dan bagian dari Area Schengen. Denmark masih menjaga kedekatan ikatan politik, budaya, dan bahasa dengan tetangga Skandinavia-nya, dengan bahasa Denmark sedikit saling memahami dengan bahasa Norwegia dan Swedia.

Etimologi

Asal usul kata "Danmark", hubungan antara suku Dane dengan Denmark dan sejarah penggabungan Denmark sebagai satu kerajaan masih diperdebatkan.[21][22] Ada yang berpendapat "Dan" berasal dari suku Dane atau dari Dan sang raja legendaris di suku Dane. Dua pendapat ini dirujuk dari kitab-kitab suku Dane di Skandinavia, Yunani, dan Romawi seperti Ptolomeus, Jordanes, dan Santo Gregorius dari Tours), serta literatur abad pertengahan seperti Adam dari Bremen, Beowulf, Widsith dan Poetic Edda).

Beberapa kitab menyatakan[23] "Dan" dan "Dane" berasal dari suatu kata yang artinya "tanah datar", atau dari Bahasa Jerman Tenne artinya lantai pengirik, Bahasa Inggris den artinya gua, Sanskrit dhánuṣ- (धनुस्)artinya gurun. -Mark berarti daerah hutan atau daerah perbatasan, mungkin karena berbatasan dengan hutan di selatan Keharyapatihan Schleswig,[24] seperti halnya -mark dalam Finnmark, Telemark, dan Dithmarschen.[25]

Beberapa deskripsi awal tentang asal kata 'Denmark' ditemukan dalam Chronicon Lethrense(abad ke-12), Sven Aggesen (akhir 12 abad), Saxo Grammaticus (awal abad ke-13), dan Balada Eric (pertengahan abad ke-15). Chronicon Lethrense menjelaskan bahwa saat Kaisar Romawi Augustus melawan Denmark pada zaman Dawud. Denmark pada saat itu terdiri dari tujuh wilayah Jutlandia, Fyn, Sjælland, Møn, Falster, Lolland dan Skåne yang dipimpin oleh Raja Ypper dari Uppsala. Dia punya tiga putra, Nori, Østen dan Dan. Dan dikirim untuk memimpin Sjælland, Møn, Falster dan Lolland, yang dikenal dengan daerah Videslev. Saat orang Jutlandia melawan Kaisar Augustus mereka memanggil Dan untuk membantu mereka. Setelah menang, mereka menjadikannya raja Jutlandia, Fyn, Videslev dan Skåne. Sebuah dewan memutuskan untuk menamai negeri bersatu ini sebagai "Danmark" (Dania) dari nama raja baru mereka, Dan. Menurut sejarawan Jordanes[26] Dani di "Asal bangsa Deed dari Goth" sejak tahun 551 diperkirakan menjadi penyebutan awal orang Denmark.[27] Struktur pertahanan Danevirke dibangun dalam beberapa tahap dari abad ke-3 seterusnya, dan ukuran kecil usaha konstruksi itu pada 737 disumbangkan untuk munculnya Raja Denmark.[28]

Sejarah

Prasejarah

Hankehøj, oleh Thomas Lundbye. Sebuah bukit di Denmark. Perhatikan karakter glasial dari dataran, dan di tengah ada gundukan makam dari kepala suku purba.

Berdasarkan penemuan arkeologis di Denmark, terlacak benda arkeologis pada Periode Antarglasial Eem dari 130.000-110.000 SM.[29] Denmark telah berpenduduk sejak sekitar 12.500 SM dan pertanian telah ada sejak 3.900 SM.[30] Zaman Perunggu Nordik (1.800-600 SM) di Denmark ditandai oleh gundukan makam yang meninggalkan banyak penemuan, termasuk lur (terompet purba tanpa lubang) dan kereta tempur surya Trundholm.

Lur perunggu, ditemukan di Brudevælte Mose, sebelah utara Lynge di Sjælland Utara.[31]
Arca kereta tempur surya Trundholm.

Selama Zaman Besi Pra-Romawi (500 SM - 1 M), penduduk asli mulai bermigrasi ke selatan, meskipun[30] orang Denmark pertama datang antara Zaman Besi Pra-Romawi dan Zaman Besi Germania[32] di Zaman Besi Romawi (1-400 AD). Provinsi Romawi memelihara jalur perdagangan dan hubungan dengan suku-suku asli di Denmark, dibuktikan dengan penemuan koin Romawi di Denmark. Bukti pengaruh budaya Kelt yang kuat, terlacak dari periode ini di Denmark dan sebagian besar Eropa Barat Laut dan merupakan bukti pendukung dalam penemuan ketel Gundestrup.

Penduduk Denmark pertama datang dari sebelah timur Kepulauan Denmark (Sjælland) dan Skåne. Mereka menggunakan bahasa Jermanik Utara kuno. Menurut para sejarawan, sebelum mereka datang sebagian besar Jutlandia dan kepulauan di sekitarnya dihuni oleh suku Jutlandia, keturunan penduduk yang dikenal dari sumber-sumber sejarah kuno (seperti Tacitus dan Ptolemeus). Sebagian besar orang Jutlandia dikenal sebagai orang Angle dan orang Sakson. Mereka lalu diundang Inggris sebagai prajurit bayaran oleh Raja Britonia bernama Vortigern dan diberikan wilayah tenggara dari Kent yaitu Pulau Wight, dan mereka menetap. Lalu budaya mereka terserap atau hilang karena invasi Angle dan Saxon, yang membentuk Anglo-Saxon. Populasi Jutlandia yang tersisa berasimilasi dengan suku Dane.

Zaman Viking

Rekonstruksi sebuah kapal Viking

Antara abad ke-8 hingga 10, bangsa Denmark dikenal sebagai Viking. Bersama dengan orang Norwegia dan Swedia, mereka melakukan kolonisasi, berlomba dan berdagang di semua bagian Eropa. Pertama kali penjelajah Viking menemukan Eslandia melalui kecelakaan pada abad ke-9, melalui jalur Kepulauan Faroe (Føroyar) dan akhirnya menemukan "vinland" (tanah anggur) yang kini juga dikenal sebagai New Foundland. Selama beberapa waktu bangsa Viking juga menaklukkan bagian Inggris, yang dikenal sebagai Danelaw, Irlandia dan Prancis, memberi nama ke bagian Normandia di Prancis. Seperti yang ditegaskan oleh batu Jelling, bangsa Denmark bersatu dan dikristenkan sekitar 965 oleh Harald Bluetooth, raja Denmark kedua yang diakui.[33]

Denmark Abad Pertengahan

Melampaui Abad Pertengahan Tinggi dan Akhir, raja Denmark menguasai Skåneland (Skåne, Halland dan Blekinge), Estonia Denmark, seperti kadipaten Schleswig dan Holstein di Jerman utara. Pada 1397, Denmark memasuki Persatuan Kalmar dengan Norwegia dan Swedia-Finlandia. Merupakan negara-negara Skandinavia bersatu yang menjaga kepentingan negeri masing-masing, dan berlangsung hingga Swedia berkobar pada 1523. Reformasi Protestan tiba di Skandinavia pada tahun 1530-an dan menyusul perang saudara Perseteruan Pangeran, Denmark masuk Lutheranisme pada tahun 1536. Lalu pada tahun itu, Denmark memasuki persatuan dengan Norwegia dan koloninya.

Sejarah Modern

Selama 2,5 abad perang dengan Swedia, menyusul Skåneland diserahkan ke Swedia dalam Perjanjian Roskilde pada 1658, dan persatuan Denmark-Norwegia bubar dengan Perjanjian Kiel pada tahun 1814, saat Norwegia memasuki persatuan baru dengan Swedia, yang berlangsung hingga tahun 1905. Denmark menjaga koloni di Islandia, Kepulauan Faroe (Foroyar) dan Gronland. Terpisah dari koloni Nordik, Denmark menguasai India Denmark (Tranquebar di India) dari tahun 1620 hingga tahun 1869, Pantai Emas Denmark (Ghana) dari 1658 hingga tahun 1850, dan Hindia Barat Denmark (Kepulauan Virgin Amerika Serikat) dari 1671 hingga 1917.

Den Grundlovgivende Rigsforsamling (Bapak pendiri konstitusi Denmark), lukisan 1860-1864 oleh Constantin Hansen.

Gerakan liberal dan nasional Denmark mendapatkan momentum pada tahun 1830-an, dan setelah Revolusi 1848 Eropa Denmark menjadi monarki konstitusional pada tanggal 5 Juni 1849.

Setalah Perang Schleswig Kedua (bahasa Denmark: Slesvig) pada tahun 1864, Denmark dipaksa menyerahkan Schleswig-Holstein kepada Prusia dalam sebuah kekalahan yang meninggalkan bekas mendalam pada identitas nasional Denmark. Setelah peristiwa ini Denmark mengambil kebijakan netral, sebagai akibatnya Denmark tetap netral dalam Perang Dunia I. Setelah kekalahan Jerman, kekuatan Versailles menawari kembalinya kawasan Schelswig-Holstein-yang saat itu bagian Jerman-kepada Denmark. Takut akan iredentisme, Denmark menolak mempertimbangkan kembalinya wilayah itu dan bersikeras pada plebisit yang berkaitan dengan kembalinya Schleswig. Kedua Plebisit Schleswig terjadi berturut-turut pada tanggal 10 Februari dan 14 Maret. Pada tanggal 10 Juli 1920, setelah plebisit dan penandatanganan oleh raja pada 9 Juli di dokumen persatuan kembali, Schleswig Utara (Sønderjylland) diberikan pada Denmark, lalu menambahkan 163.600 penduduk, dan 3.984 km². Hari persatuan itu (Genforeningsdag) diperingati pada tanggal 15 Juni tiap tahun di Valdemarsdag.

Meski tetap melanjutkan netral, Denmark diserang oleh Jerman (Operasi Weserübung), pada tanggal 9 April 1940. Meski diberi kekuasaan mandiri (yang berakhir pada tahun 1943, karena gerakan perlawanan yang memuncak), Denmark tetap diduduki secara militer sepanjang PD II. Akibat simpati Denmark kepada Sekutu amat kuat; 1.900 polisi Denmark ditahan Gestapo dan dengan pengawalan dikirim untuk diinternir di Buchenwald. Selama perang, Islandia menyatakan kemerdekaan dan pada tahun 1948 Kepulauan Faroe mendapatkan kekuasaan dalam negeri. Setelah perang, Denmark menjadi salah satu anggota pendiri PBB dan NATO dan pada tahun 1973, bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa (kemudian, Uni Eropa). Pada tahun 1979, Groenland mendapatkan kekuasaan dalam negeri.

Geografi

Peta Denmark

Perbatasan Denmark dengan Jerman adalah sepanjang 68 km, dan dikelilingi 7.314 km garis pantai. Luasnya 43.094 km2. Sejak tahun 2000 Denmark telah terhubung dengan Jembatan Øresund ke Swedia selatan.

Titik paling utara Denmark adalah Skagen (pantai utara Skaw) di 57° 45' 7" lintang utara, paling selatan adalah Gedser (ujung selatan Falster) 54° 33' 35" lintang utara, paling barat adalah Blåvandshuk di 8° 4' 22" bujur timur dan paling timur adalah Østerskær di 15° 11' 55" bujur timur, yaitu di kepulauan Ertholmene 18 km di timur laut Bornholm. Selisih jarak titik barat ke timur adalah 452 km, dari utara ke selatan adalah 368 km.

Denmark terdiri atas semenanjung Jutlandia (Jylland) dan 443 pulau bernama (total 1.419 pulau yang luasnya di atas 100 m²).[34] Dari keseluruhan 367 dihuni,[35] dengan pulau terbesarnya adalah Sjælland (Zealand) dan Funen (Fyn). Pulau Bornholm terletak di sebelah timur di Laut Baltik. Banyak pulau-pulau besar ini terhubung dengan jembatan: Jembatan Øresund menghubungkan Sjaelland dengan Swedia, Jembatan Sabuk Besar menghubungkan Funen dengan Sjælland, dan Jembatan Sabuk Kecil menghubungkan Jutlandia dengan Funen. Kapal feri atau penerbangan kecil (penerbangan dengan berat maksimal 12.500 pound) menghubungkannya ke pulau-pulau yang lebih kecil. Kota besar di Denmark adalah København di Sjælland, Århus, Aalborg dan Esbjerg di Jutlandia dan Odense di Funen.

Negara ini datar dengan sedikit elevasi, dengan tinggi rata-rata 31 m di atas permukaan laut. Titik alam tertingginya adalah Møllehøj, berketinggian 170,86 m. Bukit lain di barat daya Århus adalah Yding Skovhøj pada ketinggian 170,77 m, dan Ejer Bavnehøj 170,35 m.[36] Areal dalam lautnya adalah: Denmark timur (210 km2); Denmark barat (490 km2).

Garis pantai Denmark adalah 7.314 km. Tidak ada tempat di Denmark yang jaraknya ke pantai lebih dari 52 km. Luas Denmark tidak bisa dihitung karena seringnya erosi laut, dan penambahan material pantai, dan karena proyek reklamasi tanah oleh manusia untuk mengurangi erosi. Di pantai selatan Jutlandia, pasangnya adalah antara 1, dan 2 m, dan garis pasang bergerak keluar, dan masuk sepanjang 10 km.

Secara [fitogeografi|fitogeografis], Denmark (termasuk Greenland, dan Kepulauan Faroe) termasuk Kingdom Boreal, dan berbagi dengan Artik, Eropa Atlantik, dan provinsi-provinsi Eropa Tengah di wilayah Circumboreal. Berdasar WWF, wilayah Denmark bisa dibagi dua ekoregional: hutan campuran Atlantik, dan hutan campuran Baltik. Kepulauan Faroe meliputi padang rumput boreal Kepulauan Faroe, sementara Tanah Hijau memiliki ekoregional tundra artik tinggi Kalaallit Nunaat, dan tundra artik rendah Kalaallit Nunaat.

Iklim

Iklimnya sedang. Musim salju tidak terlalu dingin dengan suhu rata-rata di bulan Januari, dan Februari 0 °C dan musim panas yang dingin dengan suhu rata-rata di bulan Agustus 15.7 °C.[37] Rata-rata Denmark memiliki 121 hari berpresipitasi per tahun, rata-rata menerima 712 mm per tahun, musim gugur adalah musim paling basah, dan musim semi adalah musim paling kering.

Karena Denmark ada di belahan utara, panjangnya siang, dan malam bervariasi. Pada musim dingin matahari terbit pukul 09.00, dan terbenam pukul 16.00, sedangkan pada musim panas matahari terbit pukul 02.15, dan terbenam pukul 22.00. Hari terpendek diperingati sekitar Natal (bahasa Denmark: jul) biasanya malam Natal. Kata jól (kata benda jamak) menunjukkan bahwa masyarakat pra-Kristen merayakan hari terpendek dengan banyak perayaan. Upaya gereja Katolik untuk mengganti namanya menjadi kristmesse tidak berhasil. Perayaan hari terpanjang adalah sankthansaften (senja Santo Yohanes).

Politik

Denmark ialah monarki tertua di benua Eropa. Pada 1849, menjadi monarki konstitusional dengan pengadopsian konstitusi baru. Penguasanya secara resmi merupakan kepala negara, peran yang bersifat seremonial, sejak kekuasaan eksekutif, yang dilaksanakan oleh raja atau ratu, dilaksanakan melalui kabinet menteri, dengan PM yang memberlakukan prinsip primus inter pares). Kekuasaan legislatif diberikan kepada monarki, dan parlemen Denmark, dikenal sebagai Folketing, yang terdiri atas (tak lebih dari) 179 anggota. Kekuasaan yudisial ada di tangan pengadilan.

Pemilu parlemen harus diadakan setidaknya tiap 4 tahun; namun PM bisa mengadakan untuk Pemilu lebih awal. Jika Parlemen melakukan mosi tidak percaya terhadap PM sehingga pemerintahan terhenti. Negeri ini sering dipegang pemerintah minoritas.

Denmark mempraktikkan hak pilih universal dalam seluruh masalah, wanita dianggap sama dengan lelaki menurut hukum Denmark (namun mereka tak dikenakan wajib militer, walau begitu mereka bisa mengikuti secara sukarela).

Hukuman mati dihapus di Denmark pada 1930. Diberlakukan secara singkat setelah Perang Dunia II, oleh masyarakat luas. 46 orang dihukum mati atas kejahatan perang, setelah hukuman mati tak diberlakukan selama beberapa tahun. Pada 1978 akhirnya dihapuskan lagi. Ilegal buat hukum Denmark untuk mengekstradisi warganegaranya ke negeri di mana mereka akan menghadapi hukuman mati.

Pembagian administratif

Sejak tanggal 1 Januari 2007, berdasarkan 2007 Danish Municipal Reform, Denmark merevisi pembagian wilayah administrasinya menjadi 5 region menggantikan sistem 13 amt dan menggabungkan beberapa munisipalitas kecil menjadi beberapa munisipalitas yang lebih besar sehingga jumlah 270 menyusut menjadi hanya 98 munisipalitas.

Nama region (provinsi) Ibu kota administrasi Kota terbesar Populasi
(1 Januari 2008)
Luas (km²) Kepadatan penduduk
(per km²)
Amt (1970-2006)
Region Hovedstaden Hillerød København 1.645.825 2.561 642,6 Københavns and Frederiksborg, dan munisipalitas København, Frederiksberg dan Bornholm
Region Midtjylland Viborg Århus 1.237.041 13.142 94,2 Ringkjøbing, hampir seluruh Århus, bagian selatan Viborg dan bagian utara Vejle
Region Nordjylland Aalborg Aalborg 578.839 7.927 73,2 Jutlandia Utara, bagian utara Viborg dan sebagian kecil Århus
Region Sjælland Sorø Roskilde 819.427 7.273 112,7 Roskilde, Storstrøm, dan Sjælland Barat
Region Syddanmark Vejle Odense 1.194.659 12.191 97,99 Funen, Ribe, Jutlandia Selatan dan separo selatan dari Vejle
Total 5.475.791 43.094 127,0

Hubungan luar negeri

Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen (kedua dari kiri) dengan mitra asing di Dewan Nordik di Kopenhagen, 2021

Denmark memiliki pengaruh yang cukup besar di Eropa Utara dan merupakan kekuatan menengah dalam urusan internasional.[38] Dalam beberapa tahun terakhir, Greenland dan Kepulauan Faroe dijamin memiliki suara dalam masalah kebijakan luar negeri seperti penangkapan ikan, penangkapan ikan paus, dan masalah geopolitik. Kebijakan luar negeri Denmark secara substansial dipengaruhi oleh keanggotaannya di Uni Eropa (UE); Denmark termasuk Greenland bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), pendahulu Uni Eropa, pada tahun 1973.[N 11] Denmark memegang Kepresidenan Dewan Uni Eropa sebanyak tujuh kali, terakhir dari Januari hingga Juni 2012.[39] Setelah Perang Dunia II, Denmark mengakhiri kebijakan netralitasnya selama dua ratus tahun. Ia telah menjadi anggota pendiri Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sejak 1949, dan keanggotaannya tetap sangat populer.[40]

Sebagai anggota Komite Bantuan Pembangunan (DAC), Denmark telah lama menjadi salah satu negara di dunia yang memberikan kontribusi persentase terbesar dari pendapatan nasional bruto untuk bantuan pembangunan. Pada tahun 2015, Denmark menyumbangkan 0,85% dari pendapatan nasional bruto (GNI) untuk bantuan luar negeri dan merupakan salah satu dari hanya enam negara yang memenuhi target lama PBB sebesar 0,7% dari GNI[N 12][41] Negara berpartisipasi dalam bantuan bilateral dan multilateral, dengan bantuan yang biasanya dikelola oleh Kementerian Luar Negeri. Nama organisasi Badan Pembangunan Internasional Denmark (DANIDA) sering digunakan, khususnya saat menjalankan bantuan bilateral.

Militer

Anggota parlemen Denmark melakukan pelatihan penegakan hukum tingkat lanjut

Angkatan bersenjata Denmark dikenal sebagai Pertahanan Denmark (Denmark: Forsvaret). Menteri Pertahanan adalah panglima tertinggi Pertahanan Denmark, dan menjabat sebagai kepala pejabat diplomatik di luar negeri. Selama masa damai, Kementerian Pertahanan mempekerjakan sekitar 33.000 orang secara total. Badan Manajemen Darurat Denmark mempekerjakan 2.000 orang (termasuk wajib militer), dan sekitar 4.000 berada di dinas non-cabang seperti Komando Pertahanan Denmark dan Dinas Intelijen Pertahanan Denmark. Selanjutnya, sekitar 44.500 melayani sebagai sukarelawan di Home Guard Denmark.[42]

Denmark adalah pendukung lama penjaga perdamaian internasional, tetapi sejak pengeboman NATO di Yugoslavia pada tahun 1999 dan Perang di Afghanistan pada tahun 2001, Denmark merubah status netralnya, berpartisipasi aktif dalam beberapa perang dan invasi. Situasi yang relatif baru ini menimbulkan beberapa kritik internal, tetapi penduduk Denmark pada umumnya sangat mendukung, khususnya Perang di Afghanistan.[43][44] Pertahanan Denmark memiliki sekitar 1.400[45] staf dalam misi internasional, tidak termasuk kontribusi tetap untuk NATO SNMCMG1. Pasukan Denmark terlibat di bekas Yugoslavia dalam Pasukan Perlindungan PBB (UNPROFOR), dengan IFOR,[46] dan sekarang SFOR.[47] Antara 2003 dan 2007, ada sekitar 450 tentara Denmark di Irak.[48] Denmark juga sangat mendukung invasi Amerika di Afganistan dan telah memberikan kontribusi baik secara finansial maupun material kepada ISAF.[49] Inisiatif ini sering digambarkan oleh pihak berwenang sebagai bagian dari "kebijakan luar negeri aktif" baru Denmark.

Ekonomi

Representasi proporsional ekspor Denmark, 2019
Lego diproduksi oleh The Lego Group, yang berkantor pusat di Billund.

Denmark memiliki ekonomi campuran maju yang digolongkan sebagai ekonomi berpenghasilan tinggi oleh Bank Dunia.[50] Pada tahun 2017, Denmark menduduki peringkat ke-16 di dunia dalam hal pendapatan nasional bruto (PPP) per kapita dan ke-10 dalam GNI nominal per kapita.[51] Ekonomi Denmark menonjol sebagai salah satu yang paling bebas dalam Indeks Kebebasan Ekonomi dan Kebebasan Ekonomi Dunia.[52][53] Ini adalah ekonomi paling kompetitif ke-10 di dunia, dan ke-6 di Eropa, menurut Forum Ekonomi Dunia dalam Global Competitiveness Report 2018.[54]

Denmark memiliki rasio pemegang gelar tersier keempat tertinggi di dunia.[55] Negara ini menduduki peringkat tertinggi di dunia untuk hak-hak pekerja.[56] PDB per jam kerja adalah yang tertinggi ke-13 pada tahun 2009. Negara ini memiliki ketimpangan pendapatan pasar yang mendekati rata-rata OECD,[57][58] tetapi setelah pajak dan bantuan tunai publik, ketimpangan pendapatan jauh lebih rendah. Menurut Eurostat, koefisien Gini Denmark untuk pendapatan sekali pakai adalah yang terendah ke-7 di antara negara-negara UE pada tahun 2017.[59] Menurut Dana Moneter Internasional, Denmark memiliki upah minimum tertinggi di dunia.[60] Karena Denmark tidak memiliki undang-undang upah minimum, batas upah yang tinggi dikaitkan dengan kekuatan serikat pekerja. Misalnya, sebagai hasil dari kesepakatan perundingan bersama antara serikat pekerja 3F dan kelompok pengusaha Horesta, pekerja di McDonald's dan jaringan makanan cepat saji lainnya menghasilkan setara dengan US$20 per jam, yang lebih dari dua kali lipat penghasilan rekan mereka di Amerika Serikat, dan memiliki akses ke liburan berbayar selama lima minggu, cuti melahirkan, dan program pensiun.[61] Kepadatan serikat pada tahun 2015 adalah 68%.[62]

Pernah menjadi negara agraris karena bentang alamnya yang subur, sejak 1945 Denmark telah memperluas basis industri dan sektor jasanya. Pada tahun 2017 jasa menyumbang sekitar 75% dari PDB, manufaktur sekitar 15% dan pertanian kurang dari 2%.[63] Industri utama termasuk turbin angin, obat-obatan, peralatan medis, mesin dan peralatan transportasi, pengolahan makanan, dan konstruksi.[64] Sekitar 60% dari total nilai ekspor berasal dari ekspor barang, dan 40% sisanya berasal dari ekspor jasa, terutama angkutan laut. Barang ekspor utama negara ini adalah: turbin angin, obat-obatan, mesin dan peralatan, daging dan produk daging, produk susu, ikan, furnitur dan desain.[64] Denmark adalah pengekspor bersih makanan dan energi dan selama beberapa tahun memiliki surplus neraca pembayaran yang telah mengubah negara dari debitur bersih menjadi negara kreditur bersih. Pada 1 Juli 2018, posisi investasi internasional bersih (atau aset asing bersih) Denmark sama dengan 64,6% dari PDB.[65]

Denmark adalah penghasil dan pengekspor utama produk babi.

Liberalisasi tarif impor pada tahun 1797 menandai berakhirnya merkantilisme dan liberalisasi lebih lanjut pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 membentuk tradisi liberal Denmark dalam perdagangan internasional yang baru akan dipatahkan pada tahun 1930-an.[66] Bahkan ketika negara-negara lain, seperti Jerman dan Prancis, meningkatkan perlindungan untuk sektor pertanian mereka karena meningkatnya persaingan Amerika yang menghasilkan harga pertanian yang jauh lebih rendah setelah tahun 1870, Denmark mempertahankan kebijakan perdagangan bebasnya, karena negara tersebut diuntungkan dari impor sereal murah (sebagai bahan pakan ternak dan babi mereka) dan dapat meningkatkan ekspor mentega dan daging mereka yang harganya lebih stabil.[67] Saat ini, Denmark adalah bagian dari Pasar Tunggal Eropa, yang mewakili lebih dari 508 juta konsumen. Beberapa kebijakan komersial dalam negeri ditentukan oleh kesepakatan di antara anggota Uni Eropa (UE) dan oleh undang-undang UE. Dukungan untuk perdagangan bebas tinggi di antara masyarakat Denmark; dalam jajak pendapat tahun 2016, 57% menjawab melihat globalisasi sebagai peluang sedangkan 18% melihatnya sebagai ancaman.[68] 70% arus perdagangan ada di dalam Uni Eropa. Pada 2017, mitra ekspor terbesar Denmark adalah Jerman, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat.[69]

Mata uang Denmark, krone (DKK), dipatok sekitar 7,46 kroner per euro melalui ERM II. Meskipun referendum September 2000 menolak adopsi euro,[70] negara ini mengikuti kebijakan yang ditetapkan dalam Persatuan Ekonomi dan Moneter Uni Eropa (EMU) dan memenuhi kriteria konvergensi ekonomi yang diperlukan untuk mengadopsi euro. Mayoritas partai politik di Folketing mendukung bergabung dengan EMU, tetapi sejak 2010 jajak pendapat secara konsisten menunjukkan mayoritas yang jelas menentang adopsi euro. Pada Mei 2018, 29% responden dari Denmark dalam jajak pendapat Eurobarometer menyatakan bahwa mereka mendukung EMU dan euro, sedangkan 65% menentangnya.[71]

Demografi

Populasi

Populasi menurut keturunan (Q2 2020):[19]

  Orang asal Denmark (termasuk Faroese dan Greenlandic) (86.11%)
  Imigran (10.56%)
  Keturunan imigran (3.34%)

Populasi Denmark menurut Statistik Denmark adalah 5,82 juta pada April 2020.[19] Denmark memiliki salah satu populasi tertua di dunia, dengan usia rata-rata 41,9 tahun,[72] dengan 0,97 laki-laki per perempuan. Meskipun tingkat kelahirannya rendah, populasi tumbuh dengan rata-rata tahunan sebesar 0,59%[64] karena imigrasi bersih dan umur panjang yang meningkat. Laporan Kebahagiaan Dunia sering menempatkan penduduk Denmark sebagai yang paling bahagia di dunia.[73][74][75] Hal ini disebabkan oleh sistem pendidikan dan kesehatan negara yang sangat dihargai,[76] dan rendahnya tingkat ketimpangan pendapatan.[77]

Denmark adalah bangsa yang secara historis homogen.[78] Namun, seperti tetangga Skandinavianya, Denmark baru-baru ini berubah dari negara dengan emigrasi bersih, hingga Perang Dunia II, menjadi negara dengan imigrasi bersih. Saat ini, izin tinggal dikeluarkan sebagian besar untuk imigran dari negara UE lainnya (54% dari semua imigran non-Skandinavia pada tahun 2017). 31% izin tinggal lainnya terkait dengan studi atau pekerjaan, 4% dikeluarkan untuk pencari suaka dan 10% untuk orang yang datang sebagai tanggungan keluarga.[79] Secara keseluruhan, tingkat migrasi bersih pada tahun 2017 adalah 2,1 migran/1.000 populasi, sedikit lebih rendah daripada Inggris dan negara-negara Nordik lainnya.[64][80][81]

Bahasa

Bahasa Denmark adalah bahasa nasional de facto Denmark. Bahasa Faroe dan Greenland masing-masing adalah bahasa resmi Kepulauan Faroe dan Greenland. Bahasa Jerman adalah bahasa minoritas yang diakui di wilayah bekas County Jutland Selatan (sekarang bagian dari Wilayah Denmark Selatan), yang merupakan bagian dari Kekaisaran Jerman sebelum Perjanjian Versailles.[82] Bahasa Denmark dan Faroe termasuk dalam cabang bahasa Indo-Eropa Jermanik Utara (Nordik), bersama dengan bahasa Islandia, Norwegia, dan Swedia. Ada tingkat kejelasan timbal balik yang terbatas antara Denmark, Norwegia, dan Swedia. Bahasa Denmark lebih jauh hubungannya dengan bahasa Jerman, yang merupakan bahasa Jermanik Barat. Bahasa Greenland atau "Kalaallisut" adalah bahasa Inuit, dan sama sekali tidak berhubungan dengan bahasa Denmark.[83]

Sebagian besar (86%) orang Denmark berbicara bahasa Inggris sebagai bahasa kedua,[84] umumnya dengan tingkat kemahiran yang tinggi. Bahasa Jerman adalah bahasa asing kedua yang paling banyak digunakan, dengan 47% melaporkan tingkat kemahiran percakapan. Denmark memiliki 25.900 penutur asli bahasa Jerman pada tahun 2007 (kebanyakan di wilayah Jutlandia Selatan).[82]

Agama

Kristen adalah agama dominan di Denmark. Pada Januari 2020, 74,3%[6] penduduk Denmark adalah anggota Gereja Denmark (Den Danske Folkekirke), gereja resmi yang didirikan, yang berklasifikasi Protestan dan berorientasi Lutheran.[85][N 13] Persentase keanggotaan terus menurun sejak tahun 1970-an, terutama karena semakin sedikit bayi baru lahir yang dibaptis.[86] Hanya 3% dari populasi secara teratur menghadiri kebaktian Minggu[87][88] dan hanya 19% orang Denmark yang menganggap agama sebagai bagian penting dalam hidup mereka.[89]

Katedral Roskilde telah menjadi tempat pemakaman bangsawan Denmark sejak abad ke-15. Pada tahun 1995 itu menjadi Situs Warisan Dunia.

Konstitusi menyatakan bahwa pejabat harus menganut kepercayaan Lutheran, meskipun penduduk lainnya bebas menganut kepercayaan lain.[90][91][92] Pada tahun 1682 negara memberikan pengakuan terbatas kepada tiga kelompok agama yang berbeda pendapat dari Gereja yang Didirikan: Katolik Roma, Gereja Reformasi dan Yudaisme,[92] meskipun konversi ke kelompok-kelompok ini dari Gereja Denmark tetap ilegal pada awalnya. Hingga tahun 1970-an, negara secara resmi mengakui "masyarakat keagamaan" melalui dekrit kerajaan. Saat ini, kelompok agama tidak memerlukan pengakuan resmi pemerintah, mereka dapat diberikan hak untuk melakukan pernikahan dan upacara lainnya tanpa pengakuan ini.[92] Muslim Denmark membentuk sekitar 4,4% dari populasi[93] dan membentuk komunitas agama terbesar kedua di negara itu dan agama minoritas terbesar.[94] Kementerian Luar Negeri Denmark memperkirakan bahwa kelompok agama lain terdiri kurang dari 1% populasi secara individu dan sekitar 2% bila digabungkan seluruhnya.[95]

Menurut jajak pendapat Eurobarometer 2010,[96] 28% warga negara Denmark yang disurvei menjawab bahwa mereka "percaya adanya Tuhan", 47% menjawab bahwa mereka "percaya ada semacam roh atau kekuatan hidup" dan 24% menjawab bahwa mereka "tidak percaya adanya semacam roh, Tuhan atau kekuatan hidup". Jajak pendapat lain, yang dilakukan pada tahun 2009, menemukan bahwa 25% orang Denmark percaya Yesus adalah anak Tuhan, dan 18% percaya bahwa dia adalah penyelamat dunia.[97]

Budaya

Kastil Kronborg di kota Helsingør. Diabadikan sebagai Elsinore dalam drama Hamlet karya William Shakespeare, Kronborg adalah salah satu kastil Renaisans terpenting di Eropa Utara dan masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO di Eropa Utara pada tahun 2000
Patung filsuf Søren Kierkegaard. Kierkegaard dianggap sebagai salah satu tokoh terpenting Zaman Keemasan Denmark.[98]

Denmark berbagi ikatan budaya dan sejarah yang kuat dengan tetangganya di Skandinavia, Swedia dan Norwegia. Ini secara historis menjadi salah satu budaya paling progresif secara sosial di dunia. Pada tahun 1969, Denmark adalah negara pertama yang melegalkan pornografi,[99] dan pada tahun 2012, Denmark mengganti undang-undang "partner terdaftar", yang telah menjadi negara pertama yang diperkenalkan pada tahun 1989,[100] dengan pernikahan netral gender, dan mengizinkan pernikahan sesama jenis dilakukan di Gereja Denmark.[101][102] Kesederhanaan dan kesetaraan sosial adalah bagian penting dari budaya Denmark.[103] Dalam sebuah studi tahun 2016 yang membandingkan skor empati dari 63 negara, Denmark menempati peringkat ke-4 di seluruh dunia yang memiliki empati tertinggi di antara negara-negara Eropa yang disurvei.[104]

Olahraga

Michael Laudrup, dinobatkan sebagai pemain sepak bola Denmark terbaik sepanjang masa oleh Persatuan Sepak Bola Denmark

Olahraga nasional adalah sepak bola, dengan lebih dari 320.000 pemain di lebih dari 1600 klub.[105] Denmark lolos enam kali berturut-turut untuk Kejuaraan Eropa antara 1984 dan 2004, dan dinobatkan sebagai juara Eropa pada tahun 1992; prestasi penting lainnya termasuk memenangkan Piala Konfederasi pada tahun 1995 dan mencapai perempat final Piala Dunia 1998. Pesepakbola Denmark terkenal termasuk Allan Simonsen, dinobatkan sebagai pemain terbaik di Eropa pada tahun 1977, Peter Schmeichel, dinobatkan sebagai "Kiper Terbaik Dunia" pada tahun 1992 dan 1993, serta Michael Laudrup, dinobatkan sebagai pemain Denmark terbaik sepanjang masa oleh Persatuan Sepak Bola Denmark.[106]

Catatan

  1. ^ Kong Christian memiliki status setara dengan lagu kebangsaan tetapi biasanya hanya digunakan untuk musik kehormatan dan kesempatan militer.[1]
  2. ^ Jerman diakui sebagai bahasa minoritas dilindungi di area Jutland Selatan, Denmark.
  3. ^ termasuk Faroe, Kelompok pribumi Inuit, dan kelompok minoritas Jerman
  4. ^ The Kingdom has a total population of 5,958,380.
  5. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama denonly group=N
  6. ^ Di Kepulauan Faroe mata uang memiliki desain berbeda dan dikenal sebagai króna, tetapi bukan mata uang yang berbeda.
  7. ^ Nama domain tingkat tertinggi .eu digunakan bersama negara Uni Eropa lainnya.
  8. ^ bahasa Denmark: Kongeriget Danmark, diucapkan [ˈkʰɔŋəʁiːð̩ ˈtænmɑk] ( simak).
  9. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama proper
  10. ^ Pulau Bornholm terletak jauh di timur bagian utama Denmark, di Laut Baltik.
  11. ^ Orang Faroe menolak keanggotaan pada tahun 1973; Greenland memilih untuk keluar MEE pada tahun 1985, setelah referendum.
  12. ^ Sebagaimana diukur dalam bantuan pembangunan resmi (ODA). Denmark, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Swedia dan Inggris melebihi target ODA PBB sebesar 0,7% dari GNI.
  13. ^ Gereja Denmark adalah gereja yang didirikan (atau agama negara) di Denmark dan Greenland; Gereja Kepulauan Faroe menjadi badan independen pada tahun 2007.

Referensi

  1. ^ "Not one but two national anthems". Ministry of Foreign Affairs of Denmark. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 May 2014. Diakses tanggal 18 May 2014. 
  2. ^ a b Stone et al. (2008), hlm. 31.
  3. ^ "Denmark". The World Factbook. CIA. 29 April 2010. Diakses tanggal 11 May 2010. 
  4. ^ "Bekendtgørelse af ILO-konvention nr. 169 af 28. juni 1989 vedrørende oprindelige folk og stammefolk i selvstændige stater". Retsinformation.dk. 9 October 1997. 
  5. ^ "Den dansk-tyske mindretalsordning". UM.dk. 
  6. ^ a b "Folkekirkens medlemstal" (dalam bahasa Dansk). Kirkeministeriet. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 April 2020. Diakses tanggal 6 January 2021.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama ":1" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  7. ^ Arly Jacobsen, Brian (8 February 2018). "Hvor mange muslimer bor der i Danmark?" (dalam bahasa Dansk). Religion.dk. Diakses tanggal 6 January 2021. 
  8. ^ "Denmark". Central Intelligence Agency. 21 November 2023 – via CIA.gov. 
  9. ^ "Surface water and surface water change". Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Diakses tanggal 11 October 2020. 
  10. ^ "Population and population projections". Statistics Denmark. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 October 2018. Diakses tanggal 11 August 2022. 
  11. ^ a b c d "World Economic Outlook Database, October 2023 Edition. (Denmark)". IMF.org. International Monetary Fund. 10 October 2023. Diakses tanggal 11 October 2023. 
  12. ^ "Gini coefficient of equivalised disposable income – EU-SILC survey". ec.europa.eu. Eurostat. Diakses tanggal 25 November 2023. 
  13. ^ "Human Development Report 2023/24" (PDF) (dalam bahasa Inggris). United Nations Development Programme. 13 March 2024. hlm. 288. Diakses tanggal 13 March 2024. 
  14. ^ *Benedikter, Thomas (19 June 2006). "The working autonomies in Europe". Society for Threatened Peoples. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 March 2008. Diakses tanggal 8 June 2012. Denmark has established very specific territorial autonomies with its two island territories 
    • Ackrén, Maria (November 2017). "Greenland". Autonomy Arrangements in the World. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 August 2019. Diakses tanggal 30 August 2019. Faroese and Greenlandic are seen as official regional languages in the self-governing territories belonging to Denmark. 
    • "Greenland". International Cooperation and Development (dalam bahasa Inggris). European Commission. 3 June 2013. Diakses tanggal 27 August 2019. Greenland [...] is an autonomous territory within the Kingdom of Denmark 
  15. ^ About Denmark
  16. ^ "Area". Statistics Denmark. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 April 2019. 
  17. ^ "Denmark in numbers 2010" (PDF). Statistics Denmark. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 18 April 2013. Diakses tanggal 2 May 2013. 
  18. ^ "Statistikbanken". statistikbanken.dk. 
  19. ^ a b c "Population at the first day of the quarter by municipality, sex, age, marital status, ancestry, country of origin and citizenship". Statistics Denmark. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-22. Diakses tanggal 2 October 2020. January 2020 
  20. ^ "Greenland and the Faroe Islands". Ministry of Foreign Affairs Denmark. Diakses tanggal 18 December 2023. 
  21. ^ Kristian Andersen Nyrup, Middelalderstudier Bog IX. Kong Gorms Saga Diarsipkan 2010-01-09 di Wayback Machine.
  22. ^ Indvandrerne i Danmarks historie, Bent Østergaard, Syddansk Universitetsforlag 2007, ISBN 978-87-7674-204-1, pp. 19–24
  23. ^ J. de Vries, Altnordisches etymologisches Wörterbuch, 1962, 73; N.Å. Nielsen, Dansk etymologisk ordbog, 1989, 85–96.
  24. ^ Navneforskning, Københavns Universitet Udvalgte stednavnes betydning Diarsipkan 2006-07-16 di Wayback Machine..
  25. ^ Asernes æt Daner, Danir, Vandfolket Diarsipkan 2011-05-24 di Wayback Machine.
  26. ^ Jordanes (22 April 1997). "The Origin and Deeds of the Goths, chapter III". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-04-24. Diakses tanggal 1 Mei. 
  27. ^ Busck dan Poulsen (ed.) (2002), h. 19
  28. ^ Michaelsen (2002), pp. 122-123
  29. ^ Michaelsen (2002), p. 19
  30. ^ a b Nielsen, Poul Otto (Mei 2003). "Denmark - History - Prehistory". Denmark. Royal Danish Ministry of Foreign Affairs. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2004-09-05. Diakses tanggal 1 Mei. 
  31. ^ "Bronze lurs - The Brudevælte lurs". abel.hive.no. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-27. Diakses tanggal 2010-07-09. 
  32. ^ Busck and Poulsen (ed.) (2002), p. 20.
  33. ^ Lund, Niels (May 2003). "Denmark - History - The Viking Age". Denmark. Royal Danish Ministry of Foreign Affairs. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2004-09-05. Diakses tanggal 1 Mei. 
  34. ^ "Landet i tal  — Største øer". National Survey and Cadastre of Denmark. 2003-09-23. Diakses tanggal 2007-07-14. [pranala nonaktif permanen]
  35. ^ Statistikbanken.dk/bef4
  36. ^ Dahlgaard, Jørgen. "Danmarks nye top" (PDF). Aktuel Naturvidenskab. 2005 (1): 2. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-03-07. Diakses tanggal 2007-02-03. 
  37. ^ "Climate Normals for Denmark". Danish Meteorological Institute. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-04-04. Diakses tanggal 2008-10-28.  Figures, labeled in Danish: First plot is the whole country; Nedbør=Precipitation, Nedbørdage=Precipitation days (>1 mm), (Dag/Middel/Nat)temp.=(Daytime/Average/Nighttime) temperature, Solskinstimer=Hours of sunshine.
  38. ^ Behringer, Ronald M. (September 2005). "Middle Power Leadership on the Human Security Agenda". Cooperation and Conflict. 40 (3): 305–342. doi:10.1177/0010836705055068. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 January 2016. Diakses tanggal 1 May 2016. 
  39. ^ "Danish Presidency of the European Union 2012". European Union. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 January 2012. Diakses tanggal 25 May 2014. 
  40. ^ Government of the United States. "US Department of State: Denmark". Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 March 2021. Diakses tanggal 25 May 2014. 
  41. ^ "2015 Preliminary ODA Figures" (PDF). Paris: OECD. 13 April 2016. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 8 May 2016. Diakses tanggal 1 May 2016. 
  42. ^ "Hjemmeværnet » Se Karrieremuligheder, Job & Løn". Forsvaret (dalam bahasa Dansk). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-18. Diakses tanggal 2022-10-18. 
  43. ^ Olesen, Gunnar (7 September 2011). "Denmark as a warring nation: A bracket that should be closed" (dalam bahasa Dansk). The council for international conflict resolution (RIKO). Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 February 2016. Diakses tanggal 1 January 2016. 
  44. ^ Lavrsen, Lasse (19 June 2010). "Danmark er en krisnation" (dalam bahasa Dansk). Information. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 February 2016. Diakses tanggal 1 January 2016. 
  45. ^ "Forsvarsministerens Verdenskort". Ministry of Defense of Denmark. 27 December 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 December 2007. Diakses tanggal 20 August 2009. 
  46. ^ Clark, A.L. (1996). Bosnia: What Every American Should KnowPerlu mendaftar (gratis). New York: Berkley Books. 
  47. ^ Phillips, R. Cody. Bosnia-Hertsegovinia: The U.S. Army's Role in Peace Enforcement Operations 1995–2004. Washington, D.C.: United States Army Center of Military History. CMH Pub 70-97-1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 December 2013. 
  48. ^ "Denmark follows UK Iraq pullout". Al Jazeera English. 21 February 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 December 2012. Diakses tanggal 20 August 2009. 
  49. ^ "Danmarks Radio – Danmark mister flest soldater i Afghanistan". Dr.dk. 15 February 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 February 2009. Diakses tanggal 5 July 2010. 
  50. ^ Country and Lending Groups. Diarsipkan 2 July 2014 di Wayback Machine. World Bank. Accessed on 14 March 2016.
  51. ^ "Gross national income per capita 2017, Atlas method and PPP. World Development Indicators database, World Bank, 21 September 2018. Retrieved 6 December 2018" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 September 2014. Diakses tanggal 6 December 2018. 
  52. ^ "Country Ratings" Diarsipkan 16 September 2017 di Wayback Machine., 2012 Index of Economic Freedom. Retrieved 12 January 2012.
  53. ^ "Economic Freedom of the World: 2011 Annual Report Complete Publication (2.7 MB)" (PDF). freetheworld.com. Fraser Institute. 2011. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 26 September 2011. Diakses tanggal 20 September 2011. 
  54. ^ "Global Competitiveness Report 2018". World Economic Forum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 December 2018. Diakses tanggal 6 December 2018. 
  55. ^ UNESCO 2009 Global Education Digest Diarsipkan 28 November 2011 di Wayback Machine., Shared fourth with Finland at a 30.3% ratio. Graph on p28, table on p194.
  56. ^ Kevin Short (28 May 2014). The Worst Places On The Planet To Be A Worker Diarsipkan 28 May 2014 di Wayback Machine.. The Huffington Post. Retrieved 28 May 2014.
  57. ^ Joumard, Isabelle; Pisu, Mauro; Bloch, Debbie (2012). "Tackling income inequality. The role of taxes and transfers" (PDF). OECD. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 28 December 2014. Diakses tanggal 10 February 2015. 
  58. ^ Neamtu, Ioana; Westergaard-Nielsen, Niels (March 2013). "Sources and impact of rising inequality in Denmark" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 11 February 2015. Diakses tanggal 10 February 2015. 
  59. ^ "Gini coefficient of equivalised disposable income – EU-SILC survey. Eurostat, last data update 20 November 2018, retrieved 6 December 2018". Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 October 2014. Diakses tanggal 6 December 2018. 
  60. ^ "World Economic Outlook Database, October 2010 Edition". IMF. 6 October 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 February 2011. Diakses tanggal 5 July 2012. 
  61. ^ Liz Alderman and Steven Greenhouse (27 October 2014). Living Wages, Rarity for U.S. Fast-Food Workers, Served Up in Denmark Diarsipkan 28 October 2014 di Wayback Machine.. The New York Times. Retrieved 28 October 2014.
  62. ^ On Sweden and Denmark, see Anders Kjellberg and Christian Lyhne Ibsen "Attacks on union organizing: Reversible and irreversible changes to the Ghent-systems in Sweden and Denmark" Diarsipkan 9 March 2017 di Wayback Machine. in Trine Pernille Larsen and Anna Ilsøe (eds.)(2016) Den Danske Model set udefra (The Danish Model Inside Out) – komparative perspektiver på dansk arbejdsmarkedsregulering, Copenhagen: Jurist- og Økonomforbundets Forlag (pp.292)
  63. ^ "StatBank Denmark, Table NABP10: 1-2.1.1 Production and generation of income (10a3-grouping) by transaction, industry and price unit. Retrieved on December 6, 2018". Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 November 2018. Diakses tanggal 6 December 2018. 
  64. ^ a b c d "Denmark". The World Factbook. CIA. 3 December 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-09. Diakses tanggal 18 December 2018. 
  65. ^ "Eurostat: Net international investment position – quarterly data, % of GDP. Last update 24 October 2018, retrieved December 6 2018". Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 November 2018. Diakses tanggal 6 December 2018. 
  66. ^ Mathias, Peter and Polard, Sidney (eds.) (1989) The Cambridge Economic History of Europe. Cambridge University Press. p. 22.
  67. ^ Baten, Jörg (2016). A History of the Global Economy. From 1500 to the Present. Cambridge University Press. hlm. 23. ISBN 978-1-107-50718-0. 
  68. ^ (dalam bahasa Denmark) Danskerne og LO elsker globalisering. Newspaper article 17 November 2016 on finans.dk. Retrieved 6 December 2018. Diarsipkan 6 December 2018 di Wayback Machine.
  69. ^ "Denmark". The World Factbook. CIA. 19 January 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-09. Diakses tanggal 4 February 2012. 
  70. ^ "Denmark and the euro". Danmarks Nationalbank. 17 November 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 November 2006. Diakses tanggal 3 February 2007. 
  71. ^ "Standard Eurobarometer 89, Spring 2018. The key indicators. Publication date June 2018. Retrieved 18 December 2018". Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 December 2018. Diakses tanggal 18 December 2018. 
  72. ^ "World Factbook EUROPE : DENMARK", The World Factbook, 12 July 2018, diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-09, diakses tanggal 2023-01-27 
  73. ^ Helliwell, John; Layard, Richard; Sachs, Jeffrey (ed.). "World Happiness Report 2016" (PDF). Sustainable Development Solutions Network. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 18 March 2016. Diakses tanggal 17 March 2016. 
  74. ^ Helliwell, John; Layard, Richard; Sachs, Jeffrey World Happiness Report Diarsipkan 2 September 2013 di Wayback Machine.. The Earth Institute at Columbia University, p. 8. See also: World Happiness Report 2013 Diarsipkan 4 October 2013 di Wayback Machine., p. 23.; Denmark Is Considered The Happiest Country. You'll Never Guess Why. Diarsipkan 23 October 2013 di Wayback Machine. Huffington Post. 22 October 2013.
  75. ^ Stokes, Buce (8 June 2011). The Happiest Countries in the World Diarsipkan 25 April 2017 di Wayback Machine.. The Atlantic. Retrieved 20 September 2013
  76. ^ Taylor, Jerome (1 August 2006). "Denmark is the world's happiest country – official – Europe, World". The Independent. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 March 2009. Diakses tanggal 5 May 2009. 
  77. ^ "Gini coefficient of equivalised disposable income (source: SILC)". Eurostat Data Explorer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 March 2016. Diakses tanggal 4 December 2015. 
  78. ^ Thomas, Alastair H. (2016). Historical Dictionary of Denmark. Rowman & Littlefield Publishers. hlm. 11. ISBN 978-1-4422-6465-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-17. Diakses tanggal 2023-01-27. 
  79. ^ "VAN8A: Immigrations (year) by citizenship, sex and residence permit". Statistics Denmark. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 October 2018. Diakses tanggal 18 December 2018. 
  80. ^ For comparisons and developments see: "Denmark – Migration Profiles" (PDF). UNICEF. 2013. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 4 March 2016. Diakses tanggal 5 January 2016. 
  81. ^ Statistics on migration only includes people changing citizenship and does not always provide a realistic picture of migration pressure. In Denmark, 5% of the population were non-citizens in 2005, which is a relatively high figure. See "Counting Immigrant and Expatriates in OECD Countries: A New Perspective" (PDF). OECD. 21 October 2005: 119–120. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 15 April 2016. Diakses tanggal 5 January 2016.  for example.
  82. ^ a b Lewis, M. Paul, ed. (2009). Ethnologue: Languages of the World (edisi ke-16th). Dallas, Texas: SIL International. ISBN 978-1-55671-216-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 December 2007. Diakses tanggal 27 August 2012. 
  83. ^ "Language". The Nordic Council. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 July 2014. Diakses tanggal 7 June 2014. 
  84. ^ "Europeans and their Languages" (PDF). Eurobarometer. European Commission. February 2006. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 14 April 2016. Diakses tanggal 22 May 2014. 
  85. ^ Denmark – Constitution Diarsipkan 10 July 2011 di Wayback Machine. – Part I – Section 4 [State Church]: "The Evangelical Lutheran Church shall be the Established Church of Denmark, and, as such, it shall be supported by the State."
  86. ^ Thomsen Højsgaard, Morten (21 February 2018). "Derfor mister kirken mere af folket". Kristeligt Dagblad (dalam bahasa Dansk). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-04. Diakses tanggal 5 April 2020. 
  87. ^ "Denmark – Bureau of Democracy, Human Rights, and Labor". International Religious Freedom Report 2009. U.S. Department of State. 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-26. Diakses tanggal 23 August 2012. 
  88. ^ Manchin, Robert (21 September 2004). "Religion in Europe: Trust Not Filling the Pews". Gallup Poll. Gallup. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 January 2013. Diakses tanggal 23 August 2012. 
  89. ^ Crabtree, Steve (31 August 2010). "Religiosity Highest in World's Poorest Nations". Gallup. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 August 2017. Diakses tanggal 27 May 2015. 
  90. ^ Denmark – Constitution Diarsipkan 10 July 2011 di Wayback Machine. – Part II – Section 6 .
  91. ^ Denmark – Constitution Diarsipkan 10 July 2011 di Wayback Machine. – Part VII – Section 70: "No person shall for reasons of his creed or descent be deprived of access to complete enjoyment of his civic and political rights, nor shall he for such reasons evade compliance with any common civic duty."
  92. ^ a b c Freedom of religion and religious communities in Denmark Diarsipkan 5 February 2012 di Wayback Machine. – The Ministry of Ecclesiastical Affairs – May 2006
  93. ^ "Hvor mange muslimer er der i Danmark?". tjekdet.dk (dalam bahasa Dansk). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 14 November 2020. 
  94. ^ "Hvor mange muslimer bor der i Danmark?". religion.dk (dalam bahasa Dansk). Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 December 2018. Diakses tanggal 8 February 2018. 
  95. ^ "Religion in Denmark". Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 February 2006. Diakses tanggal 8 February 2006.  – From the Danish Foreign Ministry. Archive retrieved on 3 January 2012.
  96. ^ "Special Eurobarometer, biotechnology, page 204" (PDF). Fieldwork: Jan–Feb 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 15 December 2010. 
  97. ^ Poll performed in December 2009 among 1114 Danes between ages 18 and 74, Hver fjerde dansker tror på Jesus Diarsipkan 25 December 2009 di Wayback Machine. (One in four Danes believe in Jesus), Kristeligt Dagblad, 23 December 2009 (dalam bahasa Denmark)
  98. ^ "New exhibition: The Danish Golden Age just got longer". SMK – National Gallery of Denmark in Copenhagen (Statens Museum for Kunst) (dalam bahasa Inggris). 2019-06-13. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-03. Diakses tanggal 2022-11-03. 
  99. ^ "Denmark  – An Overview". Royal Danish Ministry of Foreign Affairs. 22 September 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 January 2008. Diakses tanggal 22 September 2007. 
  100. ^ Sheila Rule: "Rights for Gay Couples in Denmark" Diarsipkan 4 March 2016 di Wayback Machine. – The New York Times. Published: 2 October 1989. Retrieved 7 June 2012
  101. ^ "Denmark approves same-sex marriage and church weddings". BBC News. 7 June 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 January 2019. Diakses tanggal 20 January 2019. 
  102. ^ "Denmark passes bill allowing gays to marry in church". AFP. 7 June 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 June 2012. Diakses tanggal 7 June 2012. 
  103. ^ Denmark – Language, Culture, Customs and Etiquette. From Kwintessential Diarsipkan 10 June 2012 di Wayback Machine.. Retrieved 4 December 2008.
  104. ^ Chopik, William J.; O’Brien, Ed; Konrath, Sara H. (2017). "Differences in Empathic Concern and Perspective Taking Across 63 Countries". Journal of Cross-Cultural Psychology (dalam bahasa Inggris). 48 (1). Supplementary Table 1. doi:10.1177/0022022116673910. hdl:1805/14139alt=Dapat diakses gratis. ISSN 0022-0221. 
  105. ^ "DIF specialforbunds medlems" (dalam bahasa Dansk). Danmarks Idrætsforbund. 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 May 2014. Diakses tanggal 15 June 2014. 
  106. ^ "Michael Laudrup bedste spiller gennem tiderne". DBU. 13 November 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 May 2011. Diakses tanggal 18 November 2012. 

Bacaan lebih lanjut

  • Negara dan Bangsa Jilid 6: Eropa. Jakarta: Widyadara. 1988. ISBN 979-8087-05-4.  (Indonesia)

Lihat pula

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya