Kabupaten Manggarai

Kabupaten Manggarai
Rumah Adat Niang Todo
Rumah Adat Niang Todo
Lambang resmi Kabupaten Manggarai
Motto: 
"Muku ca pu'u neka woleng curup teu ca ambo neka woleng lako"
Peta
Peta
Kabupaten Manggarai di Kepulauan Sunda Kecil
Kabupaten Manggarai
Kabupaten Manggarai
Peta
Kabupaten Manggarai di Indonesia
Kabupaten Manggarai
Kabupaten Manggarai
Kabupaten Manggarai (Indonesia)
Koordinat: 8°36′46″S 120°27′45″E / 8.612651°S 120.462584°E / -8.612651; 120.462584
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Timur
Ibu kotaRuteng
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 12
  • Kelurahan: 26
  • Desa: 145
Pemerintahan
 • BupatiHerybertus G.L Nabit
 • Wakil BupatiFabianus Abu
 • Sekretaris DaerahJahang Fansi Aldus
Luas
 • Total1.344,03 km2 (518,93 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2024)[2]
 • Total342.558
 • Kepadatan250/km2 (660/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 3,87% Islam
  • 0,07% Hindu[2][3]
 • BahasaIndonesia (resmi), Manggarai
 • IPMKenaikan 68,48 (2023)
 sedang [4]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
5313 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0385
Pelat kendaraanEB xxxx E*
Kode Kemendagri53.10 Edit nilai pada Wikidata
APBDRp 1.299.350.000.000,- (2024)[5]
PADRp 115.580.000.000,- (2024)[5]
DAURp 670.187.420.000,- (2024)[6]
DAKRp 319.750.548.000,- (2024)[7]


Kabupaten Manggarai adalah sebuah kabupaten yang berada di pulau Flores, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten Manggarai yakni Kota Ruteng yang terletak di Kecamatan Langke Rembong. Luas wilayahnya adalah 2.096,44 km², dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun 2024 sebanyak 342.558 jiwa.[2]

Geografis

Kabupaten Manggarai merupakan salah satu kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di sebelah barat Pulau Flores. Kabupaten Manggarai mempunyai luas wilayah sebesar 2.096,44 km² yang terdiri dari daratan Pulau Flores dan pulau kecil yaitu Pulau Molas. Secara astronomis, Kabupaten Manggarai terletak di antara 08°14'27,32" hingga 08°54'57,17" Lintang Selatan dan 120°13'41,34" hingga 120°32'47,22" Bujur Timur.[8]

Batas Wilayah

Batas Wilayah dari Kabupaten Manggarai adalah sebagai berikut:

Utara Laut Flores
Timur Kabupaten Manggarai Timur
Selatan Laut Sawu
Barat Kabupaten Manggarai Barat

Topografi

Desa Cumbi di Manggarai tempo dulu.

Secara topografis, Kabupaten Manggarai merupakan daerah dataran tinggi yang didominasi oleh bentuk permukaan daratan yang bergelombang dengan kemiringan lahan ≥40% (pegunungan) yaitu seluas 38,36% dan kemiringan lahan antara 15%-40% yakni seluas 55,41% dari luas wilayah Kabupaten Manggarai. Sedangkan, sisanya yang seluas 6,23% merupakan dataran rendah dengan tingkat kemiringan lahan antara 8%-15%.[9]

Kondisi Hidrologi

Keadaan hidrologis di Kabupaten Manggarai terdiri atas sumber-sumber air yang berasal dari air tanah, air permukaan, dan curah hujan. Sebagai daerah yang mempunyai permukaan bergunung-gunung, air tanah pada umummya diperoleh dari mata air yang berasal dari kawasan pegunungan yang masih mempunyai kondisi jenis flora dari tumbuhan pepohonan yang cukup rapat. Beberapa sungai besar yang keberadaan airnya mengalir sepanjang tahun di antaranya sungai Wae Pesi, Wae Neuring, Wae Renca yang mengalir dan bermuara ke pantai Utara (kecamatan Reok), dan sungai Wae Naong, Wae Reno yang mengalir ke arah selatan dan bermuara ke pantai Selatan (kecamatan Satar Mese).

Sumber air tanah dan air permukaan (sungai) yang cukup penting keberadaannya di wilayah kabupaten Manggarai ini adalah dengan adanya gunung Golo Lusang, Poco Ranaka dan gunung-gunung lainnya, di mana keberadaan beberapa sungai tersebut berasal dari mata air pada gunung tersebut[9]

Iklim

Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, sebagian besar wilayah Kabupaten Manggarai beriklim muson tropis (Am) dengan sebagian kecil beriklim dataran tinggi subtropis (Cwb) terutama di wilayah dataran tinggi pegunungan. Suhu udara di wilayah Kabupaten Manggarai terbilang cukup sejuk, yakni pada rentang 15 °C hingga 30 °C, kecuali untuk wilayah pesisir yang suhunya bisa berkisar antara 22° hingga 34 °C. Seperti wilayah lainnya di Indonesia, Kabupaten Manggarai pun memiliki 2 musim yang dipengaruhi oleh pergerakan angin monsun, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan dipengaruhi oleh angin monsun baratan yang bersifat basah. lembap, serta banyak membawa uap air dan biasanya berlangsung pada periode November hingga April dengan puncaknya pada bulan Januari. Sementara itu, musim kemarau dipengaruhi oleh angin monsun timuran yang bersifat kering dan sedikit membawa uap air dan biasanya berlangsung pada periode Mei hingga Oktober dengan puncaknya pada bulan Agustus. Tingkat kelembapan di wilayah Manggarai bervariasi antara 65% hingga 85%.

Data iklim Ruteng, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 24.5
(76.1)
24.5
(76.1)
24.7
(76.5)
24.9
(76.8)
24.8
(76.6)
24.4
(75.9)
23.9
(75)
24.5
(76.1)
26.2
(79.2)
27.6
(81.7)
26.8
(80.2)
25.4
(77.7)
25.18
(77.33)
Rata-rata harian °C (°F) 21.9
(71.4)
21.7
(71.1)
21.6
(70.9)
21.2
(70.2)
20.6
(69.1)
20.2
(68.4)
19.5
(67.1)
20.1
(68.2)
21.6
(70.9)
22.9
(73.2)
22.8
(73)
22.3
(72.1)
21.37
(70.47)
Rata-rata terendah °C (°F) 19.2
(66.6)
18.9
(66)
18.5
(65.3)
17.6
(63.7)
16.4
(61.5)
15.9
(60.6)
15.2
(59.4)
15.7
(60.3)
17.1
(62.8)
18.2
(64.8)
18.9
(66)
19.3
(66.7)
17.58
(63.64)
Curah hujan mm (inci) 354
(13.94)
386
(15.2)
333
(13.11)
240
(9.45)
116
(4.57)
72
(2.83)
37
(1.46)
35
(1.38)
56
(2.2)
118
(4.65)
256
(10.08)
353
(13.9)
2.356
(92,77)
Rata-rata hari hujan 15 14 14 11 6 4 3 2 4 7 12 15 107
% kelembapan 82.3 83.1 81.4 76.5 74.7 72.1 71.2 68.4 66.5 68.2 73.7 79.8 74.83
Rata-rata sinar matahari harian 5.1 5.2 5.9 7.3 7.3 7.4 7.5 7.8 8.1 8.2 7.2 5.8 6.9
Sumber #1: Climate-Data.org[10] & BMKG[11]
Sumber #2: Weatherbase[12]

Pemerintahan

Kepala daerah

No. Potret Nama
(masa hidup)
Mulai menjabat Selesai menjabat Prd. Jabatan Sebelumnya Wakil Bupati Ket.
sebelum dilakukan pemilihan dan pengangkatan bupati definitif, Constantinus Ngambut yang sebelumnya menjabat Kepala Daerah Swapraja Manggarai bertugas sebagai Pejabat Sementara
1 Charolus Hamboer
(1922−?)
April 1960 24 Agustus 1967 I Tidak Ada
2 Frans Sales Lega
(1923−?)
24 Agustus 1967 24 November 1978 II Ketua DPRD NTT
III
3 Frans Dula Burhan
(1937−2011)
1978 1984 IV
1984 1989 V
selama masa peralihan ini, Daniel Woda Pale bertugas sebagai Penjabat Bupati
4 Gaspar Parang Ehok
(1947−2016)
8 April 1989 8 April 1994 VI Sekretaris Wilayah Daerah Kupang Tidak Ada
8 April 1994 5 Agustus 1999 VII
selama masa peralihan ini, Piet. A. Tallo bertugas sebagai Penjabat Bupati
5 Antony Bagul Dagur
(l. 1950)
24 Februari 2000 7 Maret 2005 VIII Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Drs.
Markus Djadur
Lowong
selama masa peralihan ini, W.F.H. Nope bertugas sebagai Penjabat Bupati
6 Christian Rotok
(l. 1956)
14 September 2005 14 September 2010 IX Sekretaris Daerah Manggarai Barat Dr.
Deno Kamelus
S.H., M.H.
14 September 2010 14 September 2015 X
selama masa peralihan ini, Marius Ardu Jelamu bertugas sebagai Penjabat Bupati
7 Dr.
Deno Kamelus
S.H., M.H.
(1959−2021)
17 Februari 2016 17 Februari 2021 XI Wakil Bupati Manggarai Drs.
Victor Madur
[Ket. 1]
[13][14]
selama masa peralihan ini, Jahang Fansi Aldus bertugas sebagai Pelaksana Harian Bupati
8 Herybertus G. L. Nabit
(l. 1976)
26 Februari 2021 Petahana XII Direktur Destinasi Pariwisata

Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo

Heribertus Ngabut
S.H.

Legenda

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Manggarai dalam dua periode terakhir.[15][16]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024
PKB 2 Kenaikan 4
Gerindra 5 Penurunan 4
PDI-P 5 Penurunan 4
Golkar 4 Kenaikan 5
NasDem 4 Kenaikan 5
PKS 1 Steady 1
PAN 4 Kenaikan 5
Hanura 3 Kenaikan 4
Demokrat 4 Penurunan 3
PBB 1 Penurunan 0
PKPI 2 Penurunan 0
Jumlah Anggota 35 Steady 35
Jumlah Partai 11 Penurunan 9

Kecamatan

Kabupaten Manggarai terdiri dari 12 Kecamatan, 26 Kelurahan, dan 145 Desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 318.115 jiwa dengan luas wilayah 2.096,44 km² dan sebaran penduduk 152 jiwa/km².[17][18]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Manggarai, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
53.10.01 Wae Rii 17 Desa
53.10.03 Ruteng 1 18 Desa
Kelurahan
53.10.05 Satar Mese 23 Desa
53.10.06 Cibal 1 16 Desa
Kelurahan
53.10.11 Reok 4 6 Desa
Kelurahan
53.10.12 Langke Rembong 20 - Kelurahan
53.10.13 Satar Mese Barat 12 Desa
53.10.14 Rohong Utara 12 Desa
53.10.15 Lelak 10 Desa
53.10.16 Reok Barat 10 Desa
53.10.17 Cibal Barat 10 Desa
53.10.18 Satar Mese Utara 11 Desa
TOTAL 26 145

Lambang Kabupaten

Bentuk lambang kabupaten Manggarai[19] 1. Bentuk lambang Daerah Manggarai ialah ”Prisai” bersisi lima yang mempunyai arti:
a. Prisai melambangkan alat pertahanan dan perlindungan seluruh rakyat;
b. Sisi lima melambangkan Pancasila sebagai Dasar Negara.

2. Tata warna lambang berupa kuning, hijau, merah dan hitam diambil dari warna kain tenun rakyat daerah Manggarai yang mempunyai arti:
a. Kuning adalah keluhuran dan keagungan serta kejayaan;
b. Hijau adalah harapan masa depan atas dasar potensi yang ada di daerah;
c. Merah adalah keberanian;
d. Hitam adalah teguh dan abadi;

3. Lambang berisikan Rumah Adat melambangkan:
a. Alat pemersatu seluruh rakyat dalam satu kesatuan dan persatuan nasional dalam setiap derap langkah pembangunan mental dan fisik yang mencerminan dalam tingkat kebudayaan, peradaban dan perjuangan hidup dari zaman ke zaman;
b. Sembilan tiang Rumah Adat memperteguh adanya pendirian bahwa seorang bayi yang baru dilahirkan setelah sembilan bulan dalam kandungan ibu adalah harapan bangsa.

4. Lukisan Gasing yang terdapat pada puncak rumah adat melambangkan keabdian dan keagungan Tuhan yang maha penyayang memberi dan menyinari segala yang hidup serta menyelenggarakan seluruh pusaran tata kehidupan daerah khususnya dan rakyak Indonesia pada umumnya.

5. Lukisan sepuluh (10) batang tulang ijuk (rimang) di atas kepala manusia melambangkan 10 jari tangan manusia menunjukan bahwa rakyat Manggarai senantiasa memuliakan Tuhan dan memohon berkat dan perlindunganNya.

6. Kepala manusia bertanduk mengandung arti bahwa rakyat didaerah Manggarai adalah manusia banteng dan atau manusia yang kokoh, kuat dan berani serta berkemauan bagaikan baja dalam menghadapi tantangan hidup.

7. Lilitan tali ijuk yang terdapat di bawah kepala manusia bertanduk yang mengikat seluruh kasau dan ujung atas atap ijuk melambangkan:
a. Bhinneka Tunggal Ika, keutuhan rasa kesatuan yang kokoh mengikat seluruh segi kehidupan rakyat didaerah yang tidak mudah terpengaruh;
b. Keutuhan dalam mufakat dan musyawarah yang melembaga dalam kehidupan seluruh rakyat daerah Manggarai.

8. Buaya darat/Komodo (Varanus Commodoensis) sebagai satu-satunya reptil pra sejarah yang masih tetap hidup di daerah Manggarai, berwarna kuning berbintik coklat dan berdiri dalam keadaan siaga di depan rumah adat melambangkan:
a. Daya tahan hidup seluruh rakyat daerah dalam menghadapi pelbagai tantangan hidup;
b. Kesiapsiagaan yang penuh ketenangan, kecermatan kewaspadaan dan kecekatan dalam setiap gerak kehidupan seluruh rakyat didaerah;
c. Museum bagi binatang jenis reptil pra sejarah yang bernilai tinggi untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

9. Lukisan satu tangkai kopi dengan 14 butir dan 8 daun kopi serta satu tangkai padi dengan 58 bulir padi melambangkan:
a. Potensi Daerah Manggarai dalam perjuangan untuk mempertinggi taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat;
b. Tanggal dan Tahun berdirinya Daerah Tingkat II Manggarai secara yuridis formil 14 agustus 1958.

10. Pita merah dengan tulisan ”KABUPATEN MANGGARAI” melambangkan: keberanian, sedangkan tulisan hitam di atas pita merah melambangkan keteguhan dan pendirian yang kuat dan tidak mudah tergoyahkan dalam menghadapi segala tantangan hidup.

11. Ukuran Lambang:
a. Lebar prisai: 22 cm
b. Tinggi prisai: 18,5 cm kiri/kanan
c. Tinggi prisai tengah: 24 cm

Demografi

Agama

Sebagian besar penduduk Kabupaten Manggarai beragama Kristen sebesar 96,06% dimana mayoritas adalah Katolik 95,26% dan Kristen Protestan 0,80%. Selebihnya adalah menganut agama Islam 3,87% dan Hindu serta kepercayaan dan Buddha 0,07%.[2]

Catatan

  1. ^ Cuti kampanye Pilbup Manggarai 2020.

Referensi

  1. ^ "Provinsi Nusa Tenggara Timur Dalam Angka 2017" (PDF). BPS Nusa Tenggara Timur. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-09-18. Diakses tanggal 2 Desember 2017. 
  2. ^ a b c d "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 9 November 2024. 
  3. ^ "Provinsi Nusa Tenggara Timur Dalam Angka 2017" (PDF). BPS Nusa Tenggara Timur. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-09-18. Diakses tanggal 2 Desember 2017. 
  4. ^ "Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.ntt.bps.go.id. Diakses tanggal 15 Maret 2024. 
  5. ^ a b "Postur APBD Kabupaten Manggarai Tahun 2024". djpk.kemenkeu.go.id. (2024). Diakses tanggal 9 November 2024. 
  6. ^ "Rincian Dana Transfer Umum T.A 2024 Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2024). Diakses tanggal 9 November 2024. 
  7. ^ "Buku Alokasi dan Rangkuman Kebijakan Transfer Ke Daerah T.A 2024 Provinsi NTT". djpk.kemenkeu.go.id. (2024). hlm. 28. Diakses tanggal 9 November 2024. 
  8. ^ "Kabupaten Manggarai dalam Angka Tahun 2020". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-24. Diakses tanggal 23 November 2021. 
  9. ^ a b "Profil Kabupaten Manggarai" (PDF) (dalam bahasa Indonesia). hlm. 10–14. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-11-24. Diakses tanggal 23 November 2021. 
  10. ^ "Ruteng, Nusa Tenggara Timur, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 24 November 2021. 
  11. ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 79 & 144. Diakses tanggal 24 September 2024. 
  12. ^ "Ruteng, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 24 November 2021. 
  13. ^ Kelen, Yoseph A. (17-02-2016). "Gubernur NTT Lantik 9 Bupati dan Wakil Bupati di Kupang". beritasatu.com. Diakses tanggal 08-05-2022. 
  14. ^ "Enam Pjs Bupati di NTT Dikukuhkan, Efektif Berlaku 26 September—5 Desember 2020". gardaindonesia.id. 26-09-2020. Diakses tanggal 19-05-2022. 
  15. ^ Perolehan Kursi DPRD Manggarai 2014-2019
  16. ^ Perolehan Kursi DPRD Manggarai 2019-2024
  17. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  18. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  19. ^ Sumber (Perda Nomor 1 Thn. 1983)

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya