Kabupaten Teluk Wondama2°42′S 134°30′E / 2.7°S 134.5°E
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2021, jumlah penduduk Teluk Wondama tahun 2020 berjumlah 41.644 jiwa, dengan kepadatan 3 jiwa/km2, dan pada akhir 2023 berjumlah 45.980 jiwa.[1][3] EtimologiKata Wondama berasal dari bahasa Wamesa yang merupakan gabungan dari dua suku kata "Won/Man" berarti orang, dan "Dama/Rama" berarti datang berkumpul, atau tinggal di wilayah itu. Karena penduduk di wilayah ini datang dari daerah lain yang disebut Udik Simo (dataran gunung, leher burung pulau Papua).[4] GeografisBatas Wilayah
PemerintahanStrategi pembangunan daerah yang diterapkan adalah pertumbuhan dan pemerataan (growth and equity) melalui suatu program strategis yang disebut dengan GERBAMAS (Gerakan Membangun Masyarakat), menuju SASAR WONDAMA. Daftar Bupati
Dewan PerwakilanDPRD Teluk Wondama beranggotakan 20 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Anggota DPRD Teluk Wondama yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 16 September 2019 oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Manokwari, Saptono, di Gedung DPRD Kabupaten Teluk Wondama. Komposisi anggota DPRD Teluk Wondama periode 2019-2024 terdiri dari 10 partai politik dimana Partai Golkar, PDI Perjuangan, dan Partai Perindo adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu masing-masing 3 kursi.[9][10]Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Teluk Wondama dalam dua periode terakhir.[11][12][13][14][15][16]
KecamatanKabupaten Teluk Wondama terdiri dari 13 kecamatan, 1 kelurahan dan 75 kampung. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 41.304 jiwa dengan luas wilayah 3.959,53 km² dan sebaran penduduk 11 jiwa/km².[17][18] Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Teluk Wondama, adalah sebagai berikut:
Kabupaten ini terdiri dari 13 distrik atau kecamatan dan 75 kampung atau desa dan 1 Kelurahan. Ibu kota Kabupaten Teluk Wondama, Rasiei dapat dijangkau dari Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat dengan pesawat udara jenis Twin Otter dan kapal laut, baik kapal PELNI maupun kapal-kapal pelayaran rakyat lainnya. EkonomiPotensi sumber daya alam di kabupaten ini sungguh sangat menjanjikan dan bahkan merupakan simpanan masa depan Indonesia, menurut hasil penelitian dari "Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati", "Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP)", "Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia". KeteranganReferensi
Pranala luar |