Labuaja (LontaraBugis & Lontara Makassar: ᨒᨅᨘᨕᨍ, transliterasi: Labuaja) adalah nama sebuah desa yang berada di wilayah KecamatanCenrana, KabupatenMaros, ProvinsiSulawesi Selatan, Indonesia. Desa Labuaja berstatus sebagai desa definitif dan tergolong pula sebagai desa swasembada. Desa Labuaja memiliki luas wilayah 21,45 km² dan jumlah penduduk sebanyak 2.231 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 104,01 jiwa/km² pada tahun 2017. Pusat pemerintahan desa ini berada di Dusun Kappang. Desa ini mudah diakses karena dilintasi oleh Jalan Nasional Poros Maros–Bone. Secara harfiah atau leksikal, kata Labuaja berasal dari dua kata dari dua bahasa yang berbeda, tetapi disatukan sehingga membentuk kata atau pengertian baru. Kata labu dalam bahasa Makassar bermakna "panjang, memanjang", sedangkan kata aja dalam bahasa Dentong, yang merupakan bahasa asli masyarakat disini bermakna "selatan, arah sebelah selatan". Jadi, desa Labuaja adalah desa yang memanjang ke arah selatan. Dan bila dilihat dari peta wilayah desa Labuaja dan itu memang benar wilayahnya membentang dan memanjang ke arah selatan. Kini Desa Labuaja telah menjadi desa pariwisata. Objek wisata yang terkenal di desa ini adalah objek wisata alam Puncak Makkaroewa. Dalam sejarahnya masa silam, Labuaja merupakan sebuah wilayah kerajaan kecil dan menjadi salah satu bagian dari Konfederasi Lebbo Tengae atau Persekutuan Pitu Bila-Bila. Persekutuan ini terdiri dari tujuh kerajaan kecil yang wilayahnya terbentang sepanjang pegunungan di sebelah timur Maros.
Sejarah
Desa Labuaja tidak dapat dipisahkan dari folklor Legenda Toakala, yang mana seekor kera putih mempersunting seorang gadis jelita bernama Bissu Daeng. Cerita kesusastraan ini telah terkenal seantero Sulawesi Selatan.
Kondisi geografis
Topografi
Desa Labuaja terletak pada wilayah dataran tinggi dengan ketinggian 340-675 mdpl.
Orbitrasi
Beberapa lokasi pada jarak orbitrasi atau pusat pemerintahan dari Desa Labuaja adalah sebagai berikut:
Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan (Bengo): 3 km
Jarak dari pusat pemerintahan kabupaten (Turikale): 32 km
Jarak dari pusat pemerintahan provinsi (Makassar): 62 km
Batas wilayah
Desa Labuaja memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Pada tahun 2021, Desa Labuaja dengan nama Desa Wisata Salukang Kallang Labuaja diumumkan oleh Kemenparekraf sebagai desa destinasi wisata masuk 300 besar Augerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Ada 1.831 peserta desa wisata, yang telah mendaftar dari 34 provinsi di Indonesia. Setelah melewati serangkaian tahap kurasi, berdasarkan penilaian dari dewan kurator terhadap 7 kategori penilaian, klasifikasi dan kelengkapan data yang ada di laman jadesta.com.[1]
Mayoritas penduduk Desa Labuaja adalah Suku Makassar dan Bugis. Dalam berkomunikasi sehari-hari, mereka menggunakan Bahasa Dentong.
Jumlah penduduk
Desa Labuaja memiliki luas 21,45 km² dan penduduk berjumlah 2.324 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 108,34 jiwa/km² pada tahun 2021. Adapun rasio jenis kelamin penduduk Desa Labuaja pada tahun tersebut adalah 101,74. Artinya, tiap 100 penduduk perempuan ada sebanyak 101 penduduk laki-laki. Berikut ini adalah data jumlah penduduk Desa Labuaja dari tahun ke tahun:
Kepala urusan (Kaur) umum dan perencanaan: Herlina
Kepala urusan keuangan: Farial
Kepala seksi (Kasi) pemerintahan: Irmawati
Kepala seksi kesejahteraan rakyat (kesra) dan pelayanan: Irsan
Kepala Dusun (Kadus) Kappang: Musakkir
Kepala Dusun Pattiro: Nusri
Kepala Dusun Nahung: Muhammad Fajrin
Indeks desa membangun
Data informasi mengenai Indeks Desa Membangun (IDM) berperan membantu upaya pemerintah dalam memahami kondisi desa. Data yang diekspos sangat penting dalam perencanaan agar setiap tahun ada peningkatan status desa. Setiap tahun status desa diperbarui sesuai dengan capaian yang ada dalam indeks desa membangun. Tim ahli IDM yang menilai terdiri dari tenaga ahli bidang infrastruktur, pengembangan masyarakat desa, perencanaan partisipatif, dan pelayanan sosial dasar. IDM ini mengukur aspek indeks pembangunan desa, yakni ketahanan sosial, ketahanan lingkungan, dan ketahanan ekonomi. Indeks Desa Membangun meliputi kategori sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju, dan mandiri. Kategori desa mandiri adalah kategori ideal yang ingin dicapai.
Pada tahun 2020, prestasi Indeks Desa Membangun (IDM) dari Desa Labuaja mendapatkan raihan nilai 0,6643 dan diklasifikasikan dengan status desa berkembang di Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros.
Pelabelan semut Polyrhachis manni di Cagar Alam Karaenta
Temuan semut Polyrhachis manni di Cagar Alam Karaenta
Bagian punggung semut Polyrhachis manni di Cagar Alam Karaenta
Referensi
^Kemenparekraf (Agustus 2021). "300 Besar Desa Wisata". jadesta.com. Diakses tanggal 26 Agustus 2021.
^ abcJadesta Kemenparekraf RI. "Desa Wisata Labuaja". jadesta.kemenparekraf.go.id. Diakses tanggal 8 April 2022.
^Kantor Sensus & Statistik Propinsi Sulawesi Selatan (1981). Penduduk Sulawesi Selatan, hasil registrasi penduduk 1981. Kantor Sensus dan Statistik Sulawesi Selatan.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2011-09-26). Kecamatan Cenrana Dalam Angka 2011. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-03.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2013-01-30). Kecamatan Cenrana Dalam Angka 2012. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-03.Periksa nilai tanggal di: |year= / |date= mismatch (bantuan)
^BPS Kabupaten Maros (2013-09-26). Kecamatan Cenrana Dalam Angka 2013. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-03.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2014-09-26). Kecamatan Cenrana Dalam Angka 2014. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-03.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2015-10-31). Kecamatan Cenrana Dalam Angka 2015. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-03.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2016-07-29). Kecamatan Cenrana Dalam Angka 2016. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-03.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2017-09-26). Kecamatan Cenrana Dalam Angka 2017. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-03.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2018-09-26). Kecamatan Cenrana Dalam Angka 2018. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-03.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2019-09-26). Kecamatan Cenrana Dalam Angka 2019. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. hlm. 9 & 11. Diakses tanggal 2022-04-03.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2020-09-28). Kecamatan Cenrana Dalam Angka 2020. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. hlm. 26–32. Diakses tanggal 2022-04-03.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^BPS Kabupaten Maros (2021-09-24). Kecamatan Cenrana Dalam Angka 2021. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. hlm. 19–25. Diakses tanggal 2022-04-03.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^Biro Pusat Statistik (1996). Daftar nama desa tertinggal dan tidak tertinggal menurut propinsi dan kabupaten/kotamadya di pulau [nama pulau]. Biro Pusat Statistik. ISBN9789795982777.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
Nama yang dimiringkan berarti merupakan desa wisata peringkat nasional di Indonesia berdasarkan Anugerah Desa Wisata Indonesia pada edisi 2021, 2022, dan 2023.