Patanyamang, Camba, Maros4°52′37″S 119°47′40″E / 4.8769555°S 119.7943407°E
Patanyamang merupakan salah satu desa penyangga dari Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung[2],[butuh rujukan] wilayah Desa Patanyamang sendiri dikeliling langsung oleh wilayah zonasi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Beberapa wilayah Patanyamang yang termasuk dalam kawasan TN Babul adalah Padang Loang atau biasa juga disebut oleh masyarakat sekitar dengan sebutan Lembang Lohe[3],[butuh rujukan] daerah ini berbatasan dengan Kecamatan Mallawa dan Pangkajene, dan juga termasuk dalam zona konservasi alam.[3][butuh rujukan] SejarahEtimologiPenamaan "Patanyamang" berasal dari kata "Patangnyamang" dari bahasa Dentong yang terdiri dari dua kata dari bahasa asal yang digabungkan sehingga membentuk kata baru. Adapun dua unsur kata tersebut, yaitu "patang" artinya memiliki dan "nyamang" artinya rasa nyaman. Menurut sejarahnya pada zaman sebelum kemerdekaan Indonesia, Patanyamang adalah sebuah kampung yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Gowa. Pada waktu itu keturunan Raja Gowa hijrah mencari tempat yang aman. Menurut cerita orang terdahulu, setelah mendiami kampung ini mereka merasa aman dan hidup damai, sehingga dijuluki "Patangnyamang" yang mengandung arti kampung yang memiliki kenyamanan. Dahulu kampung ini dipimpin oleh seorang yang bergelar "Karaeng" dan terdapat pula sebuah rumah besar yang namanya "Saraja/Sauraja/Saoraja". Sauraja Babbe dulunya berlokasi di RT 01 Lalebata, dan Sauraja Bola Caddi berlokasi di RT 02 Parang Bugisi, kini peninggalan berupa Sauraja tersebut sudah tidak ada lagi. Perubahan sejarah penting terjadi pada tahun 1958. Di saat itu, Kampung Patangnyamang berubah nama menjadi Desa Patanyamang dan dipimpin oleh Hj. Ahmad Bauzat Karaeng Tau. Permainan Rakyat TradisionalDalam sebuah kehidupan bermasyarakat,peninggalan dibidang kebudayaan seperti permainan tradisional juga ada. Pada umumnya permainan tersebut mirip dengan daerah lain, seperti Permainan Aklanja, Akpali-pali, Akballili, Akbicoccoro, Akbenteng, Aktaru-taru, Akjonga-jonga, dll[butuh rujukan] Inovasi desaBerawal dari ketiadaan listrik PLN dan penggunaan obor/sulo dimalam hari, serta mahalnya minyak tanah saat itu. Warga Desa Patanyamang bertekad memiliki listrik sendiri. Pada Tahun 2004, berkat bantuan berbagai pihak serta peran serta masyarakat, Desa Patanyamang mampu menghadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hidro (PLTMH) dengan daya 24 kwh, dan mampu mengalirkan listrik ke 150 rumah warga. Tahun 2007 dilaksanakan pengembangan tahap kedua dengan kapasitas 40 kwh dengan kemampuan mengalirkan listrik sebanyak 300 rumah warga untuk penerangan. Pada Tanggal 9 April 2007, Pemerintah Desa Patanyamang yang saat itu di Pimpin oleh Drs. Nasruddin menerbitkan Peraturan Desa (Perdes) Tentang Pengelolaan, Pemeliharaan, dan Pengembangan Listrik Desa PLTMH untuk menertibkan admisitrasi dan tata kelola PLTMH, serta membentuk TIM Pengelola UPT demi kelancaran operasionalnya. Saat ini, PLTMH tersebut masih berfungsi dengan baik meski umurnya sudah memasuki 17 tahun sejak dibangun. Peralihan pemerintahan desaDesa Patanyamang pada masa silam disebut koordinator dibawah wilayah pemerintahan Distrik Camba, Patanyamang pada saat itu terdiri dari beberapa kampung diantaranya Kampung Lalang Bata, Kampung Sahedatu, dan Kampung Bontotangnga yang dipimpin oleh seorang pemangku adat yang bergelar "Karaeng". Salah seorang pemangku adat dan pendiri kampung Patanyamang yang terkenal adalah Tjahung Karaeng Sikki. Kemudian pada Tahun 1958, Desa Patanyamang terbentuk dan untuk pertama kalinya dipimpin oleh H. Ahmad Bauzat Karaeng Tau yang berkedudukan di Lalang Bata dibawah wilayah Pemerintahan Kecamatan Camba, dan ketiga kampung tersebut diubah namanya menjadi Dusun Lalebata, Dusun Mangngai, dan Dusun Bontotangnga. Dan pada tahun 1982 untuk pertama kalinya diadakan Pemilihan Kepala Desa secara langsung dan yang terpilih pada saat itu adalah Tenrigau. Kondisi geografisTopografiDesa Patanyamang terletak pada wilayah dataran tinggi dengan ketinggian 430-750 mdpl. OrbitrasiBeberapa lokasi pada jarak orbitrasi atau pusat pemerintahan dari Desa Patanyamang adalah sebagai berikut:
Batas wilayahDesa Patanyamang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Kondisi demografisJumlah pendudukDesa Patanyamang memiliki luas 27,91 km² dan penduduk berjumlah 1.401 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 50,20 jiwa/km² pada tahun 2021. Adapun rasio jenis kelamin penduduk Desa Patanyamang pada tahun tersebut adalah 91,13. Artinya, tiap 100 penduduk perempuan ada sebanyak 91 penduduk laki-laki. Berikut ini adalah data jumlah penduduk Desa Patanyamang dari tahun ke tahun:
Budaya masyarakatNilai-nilai budaya dan adat istiadat yang telah mengakar patut dicontoh dan ditumbuhkembangkan dimasa akan datang melalui simbol-simbol budaya, seperti pada acara: a. Pesta perkawinan Proses perkawinan dimulai:
b. Upacara memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. dilaksanakan di Masjid untuk umum. Pada hari itu masyarakat berbondong-bondong datang membawa bakul yang berisi makanan dan telur berwarna merah yang telah dihiasi sekaligus mendengarkan ceramah Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. Dan bagi warga yang mampu biasanya dilaksanakan dirumah secara pribadi dan diakhiri dengan acara zikir/barazanji oleh tokoh-tokoh adat. c. Upacara kelahiran, yaitu sebagai tanda kesyukuran atas kelahiran bayi maka proses dimulai dengan zikir dan barazanji sekaligus diiringi dengan pemotongan rambut, kemudian dilanjutkan dengan pemberian nama. d. Tudang Sipulung pertanian Proses Tudang Sipulung dimulai:
e. Mappadendang, yaitu wujud kesyukuran keberhasilan panen padi ditandai dengan acara Mappadendang, dimana pada malam hari masyarakat tani bersua di tanah lapang dengan membawa padi pulu yang masih muda. Padi tersebut digoreng sampai matang, selanjutnya dituangkan pada "lesung" yang telah disediakan dan ditumbuk oleh empat orang ibu-ibu secara berirama diiringi dua orang pria "pappa dekko". Setelah selesai ditumbuk dan dibersihkan maka disebutlah "Kappinang" yang siap disajikan untuk dimakan secara bersama-sama. Acara Mappadendang dilaksanakan sampai larut malam. PemerintahanPembagian wilayah administrasiDusunDesa Patanyamang memiliki tiga wilayah pembagian administrasi daerah tingkat V (lima) berupa dusun sebagai berikut:
Rukun wargaDesa Patanyamang memiliki 3 wilayah pembagian administrasi berupa rukun warga (RW) sebagai berikut:
Rukun tetanggaDesa Patanyamang memiliki 9 wilayah pembagian administrasi berupa rukun tetangga (RT) sebagai berikut:
Daftar kepala desaBerikut ini adalah daftar kepala desa di Desa Patanyamang dari masa ke masa:
Daftar kepala dusunKepala Dusun Mangngai
Struktur organisasi pemerintahan desaUntuk menunjang dalam bekerja, seorang kepala desa sudah tentu harus dibantu oleh perangkat desa untuk memudahkan segala urusan yang berkaitan dengan pemerintahan desa. Perangkat desa yang dimaksud tersebut adalah dibagi menjadi atas dua, yaitu administrasi dan kewilayahan. Jika mengacu pada status Desa Patanyamang sebagai desa swadaya, maka struktur pemerintahannya terdiri dari sekretaris desa, kepala urusan keuangan, kepala urusan umum & perencanaan, kepala seksi pemerintahan, dan kepala seksi kesejahteraan rakyat (kesra), serta dibantu oleh kepala kewilayahan (kepala dusun) sebanyak 3 orang.
Indeks desa membangunData informasi mengenai Indeks Desa Membangun (IDM) berperan membantu upaya pemerintah dalam memahami kondisi desa. Data yang diekspos sangat penting dalam perencanaan agar setiap tahun ada peningkatan status desa. Setiap tahun status desa diperbarui sesuai dengan capaian yang ada dalam indeks desa membangun. Tim ahli IDM yang menilai terdiri dari tenaga ahli bidang infrastruktur, pengembangan masyarakat desa, perencanaan partisipatif, dan pelayanan sosial dasar. IDM ini mengukur aspek indeks pembangunan desa, yakni ketahanan sosial, ketahanan lingkungan, dan ketahanan ekonomi. Indeks Desa Membangun meliputi kategori sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju, dan mandiri. Kategori desa mandiri adalah kategori ideal yang ingin dicapai. Pada tahun 2020, prestasi Indeks Desa Membangun (IDM) dari Desa Patanyamang mendapatkan raihan nilai 0,6060 dan diklasifikasikan dengan status desa berkembang di Kecamatan Camba, Kabupaten Maros.
Desa wisata
Produk desaDesa Patanyamang memiliki produk asli berupa madu asli kemasan yang telah dipasarkan. Madu ini berasal dari lebah liar yang hidup di hutan. Potensi hasil madu hutan ini telah dikelola secara terpadu oleh kelompok tani setempat. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Patanyamang bekerjasama dengan Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung dalam mengelola produk madu alam ini. Peran Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung sebagai fasilitator membantu masyarakat desa memasarkan produknya sebagai wujud binaan taman nasional.
Tempat menarik
APBD desaTahun 2017
Tahun 2020PendidikanDaftar sekolah
Organisasi kemasyarakatan
Prestasi dan penghargaan
Masjid
Infrastruktur
Adat dan budaya
Galeri
Referensi
Lihat pulaPranala luar |