Bahasa SuwawaBahasa Suwawa atau disebut juga bahasa Bonda adalah bahasa yang dipertuturkan di wilayah kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Indonesia (yang wilayah penyebarannya berada di semenanjung Gorontalo bagian timur hingga ke perbatasan Sulawesi Utara).[3] Bahasa Suwawa (Bonda) merupakan bahasa asli suku Suwawa yang berada di kabupaten Bone Bolango, sehingga sangat perlu untuk tetap dilestarikan keberadaannya. Seperti bahasa lokal lainnya di Indonesia yang semakin ditinggalkan penutur aslinya, bahasa Suwawa atau bahasa Bonda pun turut tergerus oleh zaman.[4] Dari data sensus terakhir, diperkirakan penutur bahasa Suwawa kini hanya sekitar 5.000 orang.[5] Bahasa Suwawa memiliki banyak kesamaan dengan bahasa Mongondow yang ada di Kabupaten Bolaaang Mongondow. Hal ini dikarenakan kedua daerah ini dahulunya diperintah oleh dua orang bersaudara yaitu Raja Pulumoduyo di Suwawa (Semenanjung Gorontalo bagian timur) dan Raja Mooduto di Bolaang Mongondow (Semenanjung Minahasa bagian Barat). Kedua saudara ini pada suatu ketika berperang dan berakhir dengan kematian Raja Pulumuduyo di daerah yang sekarang disebut Pinogu (Pinogumbata/ Pilohumbala),[6] yaitu sebuah dataran di dalam Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Tidak hanya catatan sejarah, adapun kompleks makam raja-raja Kerajaan Suwawa masih bisa dijumpai oleh masyarakat luas di sekitaran daerah hulu sungai Bulawa, tepatnya di kaki bukit Sinandaha. Beberapa makam yang teridentifikasi yaitu makam Raja Moluadu (salah satu Raja dalam kerajaan Suwawa) dan istrinya, Ratu Sendena atau Sandeno beserta kedua anaknya yang terletak tepat di hulu sungai Bone, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Untuk mengurangi semakin menyusutnya jumlah penutur bahasa Suwawa dari waktu ke waktu, pihak kantor bahasa telah melakukan pendokumentasian kosakata dalam bahasa Suwawa. Hal itu bertujuan agar kantor bahasa mempunyai memiliki catatan sendiri tentang bentuk serta macam-macam kosakata bahasa Suwawa.[7] Referensi
Pranala luar
|