Universitas Negeri Surabaya
Universitas Negeri Surabaya (disingkat sebagai UNESA) adalah sebuah Perguruan Tinggi Negeri yang terletak di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. UNESA didirikan pada 19 Desember 1964 yang sebelumnya bernama IKIP Surabaya. UNESA memiliki 10 fakultas; 6 fakultas berada di kompleks Kampus Ketintang: Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), serta Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIPOL), Fakultas Vokasi, Fakultas Hukum (FH). Sementara 4 fakultas berada di kompleks Kampus Utama Lidah Wetan: Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Kedokteran (FK), dan juga Fakultas Bahasa dan Seni (FBS). SejarahPeriode IKIPSejarah UNESA tidak dapat dipisahkan dari IKIP Surabaya yang dimulai sekitar tahun 1950. Berawal dari kursus B-I dan B-II bidang Ilmu Kimia dan Ilmu Pasti yang memanfaatkan sarana dan prasarana berupa ruang kelas dan laboratorium milik Belanda, Hoogere Burger Schol (HBS). Kursus-kursus tersebut diselenggarakan di Surabaya untuk memenuhi kebutuhan tenaga guru setingkat SLTP dan SLTA. Kursus-kursus tersebut meliputi: (a) B-I dan B-II Kimia, (b) B-I dan BII Ilmu Pasti, (c) B-I Bahasa Inggris, (d) B-I Bahasa Jerman, (e) B-I Teknik, (f) B-I Pendidikan Jasmani, (g) B-I Ekonomi, (h) B-I Perniagaan, dan (i) B-I Ilmu Pesawat. Pada tahun 1957, kursus-kursus B-I dikelompokkan menjadi dua, yaitu (1) Kursus B-I Umum, yang meliputi Bahasa Inggris dan bahasa Jerman, dan (2) Kursus B-I Kejuruan, yang meliputi Kimia, Ilmu Pasti, Ekonomi, Perniagaan, Teknik, Pendidikan Jasmani, dan Ilmu Pesawat. Kursus-kursus tersebut berlangsung sampai tahun 1960. Dari sejarah institusinya, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) berawal dari cikal bakal intergrasi kursus B-I dan B-II yang ada di Surabaya kemudian sebagai FKIP pada tahun 1960. Kemudian pada tahun 1961 FKIP diintegrasikan sebagai anak perguruan dari FKIP Universitas Airlangga Malang.[3] Pada tahun 1962 didirikan Akademi Pendidikan Guru (APG), kemudian menjadi Institut Pendidikan Guru (IPG). Dualisme muncul antara FKIP dan IPG. Untuk menghilangkan dualisme tersebut, berdasarkan Surat Keputusan Presiden nomor 1/1963 tertanggal 3 Januari 1963 dilakukan integrasi IPG dengan FKIP menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP). maka pada 20 Mei 1964 FKIP Universitas Airlangga Malang berubah nama menjadi IKIP Malang sementara FKIP Universitas Airlangga cabang Surabaya berubah nama menjadi IKIP Malang cabang Surabaya. Keadaan semacam ini berlangsung sampai tanggal 19 Desember 1964.[4] Berdasarkan SK Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan nomor 182/1964 tertanggal 19 Desember 1964. secara resmi IKIP Surabaya sebagai lembaga independen dengan pimpinan presidium. Tanggal itu pula ditetapkan sebagai tanggal kelahiran IKIP Surabaya yang setiap tahun diperingati sebagai Dies Natalis IKIP Surabaya.[5] Pada hari yang sama diadakan seremoni IKIP di jalan Kayoon 72-74 Surabaya pukul 08.00 WIB. IKIP Surabaya bermula dengan lima fakultas, yaitu (1) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) (2) Fakultas Keguruan Ilmu Sosial (FKIS) (3) Fakultas Keguruan Sastra Seni (FKSS) (4) Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta (FKIE) (5) Fakultas Keguruan Ilmu Teknik (FKIT) Pada 1 Maret 1977, Sekolah Tingi Olahraga (STO) berintegrasi dengan IKIP Surabaya berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. nomor 042/O/1977 tertanggal 22 Februari 1977 dan menjadi Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan (FKIK), yang merupakan fakultas keenam yang dikelola oleh IKIP Surabaya, fakultas-fakultas terebut adalah: (1) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) (2) Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) (3) Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam (FPMIPA) (4) Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) (5) Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) (6) Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK). Periode UNESABerdasarkan Keppres RI No. 93 Tahun 1999, IKIP Surabaya berubah menjadi Universitas Negeri Surabaya. Sesuai hasil keputusan rapat senat pada tanggal 12 Oktober 1998, yang menyepakati bahwa nama IKIP Surabaya pasca-konversi adalah Universitas Negeri Surabaya (Inggris:State University of Surabaya) yang disingkat UNESA. UNESA merupakan lembaga yang mempunyai misi ganda yang tetap memiliki basis sebagai LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan). UNESA tetap menyelenggarakan misi utama, yaitu menyelenggarakan program kependidikan dan program non kependidikan, sehingga UNESA tetap bertugas sebagai penghasil tenaga kependidikan untuk pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sesuai Keppres RI No. 93 Tahun 1999, UNESA mempunyai tugas: Berdasarkan perluasan mandat dan perubahan tersebut, UNESA tetap memiliki enam fakultas yang juga mengalami perubahan nama, yaitu
Pada tahun 2006 atau tujuh tahun pasca konversi, UNESA membuka satu fakultas baru, yaitu Fakultas Ekonomi. Hal itu sesuai Surat yang dikeluarkan Dirjen Dikti Nomor 761/D/T/2006 tentang Pembukaan Fakultas Ekonomi UNESA tertanggal 16 Februari 2006, dan Surat Keputusan Rektor UNESA No. 050/J37/HK.01.23/PP.03.02/2006 tentang Pemisahan Jurusan Pendidikan Ekonomi dan Program Studinya dari Fakultas Ilmu Sosial dan Pembukaan Fakultas Ekonomi tertanggal 16 Maret 2006. Sehingga saat ini UNESA memiliki tujuh fakultas. Universitas Negeri Surabaya (UNESA) tidak dapat dipisahkan dari bagian utuh perjalanan panjang pendidikan nasional. Dengan telah menghasilkan sekitar 80.000 lulusan, UNESA berani memosisikan diri sebagai salah satu penyelenggara pendidikan tinggi yang mampu merencanakan pengembangan untuk menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, mengevaluasi diri untuk menyiapkan lulusan yang berdaya saing tinggi dan berjiwa kewirausahaan (entrepreneurship), serta mengatur segala kegiatannya dalam suatu mekanisme organisiasi yang sehat .UNESA harus mandiri sebagai sebuah Badan Hukum Pendidikan Pemerintah (BHPP) seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas). Saat ini UNESA mengelola program studi kependidikan maupun non-kependidikan, dengan jenjang diploma (D2 dan D3), strata satu (S-1), dan pascasarjana yang terdiri atas strata dua (S2) dan strata tiga (S3). Karena perjalanan UNESA tidak dapat dipisahkan dari IKIP Surabaya, maka hari kelahiran (dies natalis) UNESA tetap menggunakan dies natalis IKIP Surabaya. Belajar dari perjalanan kursus-kursus keguruan B-I dan B-II hingga menjadi sebuah universitas, tidak menutup peluang bahwa di kemudian hari UNESA akan berkembang menjadi sebuah universitas besar yang berlokasi wilayah Surabaya Barat dengan program studi, jurusan, maupun fakultas yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan masyarakat. Perkembangan Jurusan terjadi di FIP dan FIS. FIP sebelum tahun 2005 hanya mengelola dua jurusan, pada tahun 2006 dengan mengacu pada kebutuhan pasar kerja, maka FIP mengembangkan prodi Bimbingan Konseling menjadi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Sedang pada tahun 2008 dengan diberlakukannya Undang-Undang Sisdiknas yang mensyaratkan guru harus berkualifikasi S-1, maka FIP mengembangkan prodi D-2 PGSD menjadi Jurusan PGSD, yang sementara mengelola prodi S-1 PGSD, dan ke depan akan dikembangkan prodi-prodi yang lain sesuai dengan kebutuhan. Sehingga mulai tahun 2008, FIP mengelola 4 Jurusan. FIS mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Pada tahun 2006 terbagi menjadi dua fakultas, yaitu FIS dan FE. Pada tahun tersebut FIS mengelola tiga jurusan, sedang FE hanya mengelola satu jurusan. Dalam perkembangannya pada tahun 2008, FE mengembangkan Manajemen menjadi jurusan, dan pada tahun 2009 mengembangkan prodi D-3 Akuntansi menjadi Jurusan Akuntansi yang di dalamnya terdiri dari prodi D-3 Akuntansi dan S-1 Akuntansi. Untuk prodi S-1 Akuntansi baru menerima mahasiswa baru pertama pada angkatan 2009/2010, dengan demikian sejak tahun 2009 FE menaungi tiga jurusan. Pada tahun 2009 UNESA mempunyai 7 Fakultas dan satu Program Pascasarjana yang mengelola 26 Jurusan, dan terdiri dari 66 Prodi. Sampai saat ini, UNESA belum pernah menutup Jurusan yang dimiliki. Dengan perkembangan jurusan seperti tersebut di atas, maka pertumbuhan jurusan di UNESA rata-rata hanya 3%. Namun pada masa mendatang prodi-prodi yang potensial akan dikembangkan menjadi jurusan, dan jurusan jadi fakultas, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Program Studi di UNESA yang telah terakreditasi BAN sebanyak 79%, dengan rincian yang memperoleh katagori A 19%, B 48%, dan C 32%, serta yang belum terakreditasi 35,71% yang artinya beberapa prodi baru dan prodi yang lain sedang dalam proses pengusulan akreditasi. Peningkatan status akreditasi perlu dilakukan dalam rangka mendapatkan akreditasi institusi yang bernilai A. Prodi-prodi yang belum terakreditasi sebagian besar merupakan prodi yang belum lama diresmikan. Sejak tahun 2010 di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, empat program studinya telah melaksanakan program kelas internasional, sedangkan di Program Pascasarjana ada tiga prodi yang melaksanakan kelas internasional. IdentitasLambangArti lambang Universitas Negeri Surabaya adalah sebagai berikut:
Lagu Almamater
Fakultas dan Program StudiSaat ini terdapat 61 program studi jenjang strata 1, 10 program studi jenjang diploma, 16 program studi jenjang magister (strata 2), dan 6 program studi jenjang doktor (strata 3).
Program Studi Magister
Program Studi Doktor
*) Non-Keguruan Beberapa fakultas baru yang akan diresmikan segera:
Pimpinan UniversitasPimpinan universitas adalah rektor dan para wakil rektor yang bertugas menjalankan fungsi pengelolaan universitas secara keseluruhan, menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, membina dosen, karyawan, mahasiswa serta membina hubungan dengan alumni, baik di lingkungan universitas maupun masyarakat. Rektor diangkat atau diberhentikan untuk masa jabatan 4 tahun, setelah melalui proses pemilihan yang diadakan khusus dalam suatu rapat terbuka Senat Universitas. Pimpinan UNESA periode 2023-2027:
Daftar RektorSejak berdiri pada 1964, Universitas Negeri Surabaya telah beberapa kali mengalami pergantian kepemimpinan. Berikut ini adalah daftar nama rektor yang pernah menjabat di UNESA:
AlumniAlumni UNESA terdiri dari berbagai unsur mulai akademisi, politisi, rektor, sastrawan dan budayawan, pengusaha, penulis, jurnalis, abdi negara, serta lainnya yang telah tersebar di seluruh Indonesia. Sehubungan dengan momentum 50 tahun UNESA pada 2014, Ikatan Alumni UNESA (IKA-UNESA) meluncurkan sebuah buku berjudul “50 Tokoh Inspiratif Alumni UNESA. Bekerja, Berkarya, Berprestasi”. Beberapa alumni UNESA di antaranya:
Lembaga dan Unit Pelaksana TeknisUNESA Unit Pelayanan Teknis
Rencana PengembanganUNESA telah menyusun rencana pengembangan untuk periode sepuluh tahun dan telah disahkan oleh Senat Universitas pada tahun 2005, dengan nama Rencana Strategis (Renstra) 2005-2015 Universitas Negeri Surabaya. Renstra ini memuat komponen, prinsip dasar dan strategi pengembangan UNESA yang terbagi dalam dua tahap, yaitu Tahap Pertama (2005-2010) dan Tahap Kedua (2010-2015). Sesuai dengan Renstra 2005-2015, terdapat lima komponen pengembangan, yaitu:
Pengesahan UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dan pemberlakuan Renstra Kemendiknas 2010-2014 menyebabkan Renstra UNESA 2005-2015 yang selama dijadikan acuan bagi warga UNESA perlu secepatnya dievaluasi dan disesuaikan. Hal ini dilakukan karena selain belum bergayutnya rumusan visi, misi, dan tujuan, juga disebabkan oleh faktor lain: (1) penerapan paradigma baru penyelenggaraan pendidikan dalam Renstra Kemendiknas 2010-2014, (2) penyesuaian indikator kinerja kegiatan dengan Renstra Kemendiknas 2010-2014, (3) pengembangan program kegiatan yang dikelola oleh Ditjen Dikti harus berdasarkan Renstra Kemendiknas 2010-2014. Penyesuaian renstra 2005-2015 dengan Renstra Kemendiknas 2010-2014 tertuang dalam Renstra UNESA 2011-2015. Renstra ini memuat komponen, prinsip dasar dan strategi pengembangan UNESA menuju perguruan tinggi yang berfokus pada bidang kependidikan dalam rangka menghasilkan tenaga kependidikan yang profesional. KemitraanUniversitas Negeri Surabaya memiliki beberapa kemitraan internasional, di antaranya yakni: Universitas Tun Hussein Onn Malaysia,[10] Universitas Teknologi MARA,[11] Universitas Khon Kaen Thailand,[12] Universitas Normal Tiongkok Tengah,[13] Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat,[14] dan lain-lain. Referensi
Pranala luar
|