Universitas Papua
Universitas Papua (UNIPA) adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang berada di Manokwari, Indonesia.[2] Universitas Papua didirikan pada tanggal 3 November 2000, peresmiannya dilakukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi atas nama Menteri Pendidikan Nasional pada hari Sabtu, tanggal 28 Juli 2011. Pada tanggal 17 Oktober 2014 Universitas Negeri Papua berganti nama menjadi Universitas Papua berdasarkan Peraturan Presiden (PERPRES) Republik Indonesia Nomor 155 Tahun 2014. Saat ini Universitas Papua memiliki 3 Kampus Unggulan di Provinsi Papua Barat. Universitas Papua disingkat UNIPA merupakan pengembangan dari Fakultas Pertanian Universitas Cenderawasih yang perkembangannya melalui empat periode, yaitu periode FPPK UNCEN (1964-1982), FAPERTA UNCEN (1982-2000), Universitas Negeri Papua (2000-2014), dan pada akhirnya Universitas Papua (2014 - sekarang). Rektor Pertama UNIPA adalah Prof. Dr. Ir. Frans Wanggai (2000-2008). Rektor Kedua UNIPA adalah Ir. Jan Pieter Karafir, M.Ec. (2008-2012) yang kemudian dilanjutkan oleh Plt Rektor UNIPA Dr. Ir. Merlyn Lekitoo, MS. (2011-2012). Rektor Ketiga UNIPA dijabat oleh Dr. Suriel S. Mofu, S.Pd., M.Ed.TEFL., M.Phil. (Oxon) (2012 - 2016) yang kemudian dilanjutkan oleh Plt Rektor Dr. Ir. Onesimus Yoku, MS. (2015 -2016). Rektor UNIPA keempat adalah Dr. Ir. Jacob Manusawai, MH. (2016 - 2020). Saat ini UNIPA dipimpin oleh Rektor Kelima yaitu Dr. Meky Sagrim, S.P., M.Si. Kampus utama UNIPA berlokasi di Kelurahan Amban, Manokwari dan letaknya berada pada ketinggian ± 110 meter di atas permukaan air laut.[1][3] Lokasi lain UNIPA tersebar di 6 kabupaten dan 1 Kota lain di Tanah Papua yakni Kota Sorong dan Kabupaten Sorong, Wagethe (Kab Dogiyai), Ransiki (Kab Manokwari Selatan), Anggi (Kab Pegunungan Arfak), Mandou (Kab Biak Numfor) dan Waisai (Kab Raja Ampat). Bangunan pada kampus utama UNIPA di Manokwari terdiri dari gedung perkantoran, gedung kuliah, gedung laboratorium, gedung perpustakaan, perumahan dinas, dan asrama mahasiswa serta gedung-gedung penunjang lainnya. UNIPA memiliki lahan seluas 603,9 ha, luasan lahan yang dimanfaatkan kurang lebih 70% untuk perumahan dinas, perkantoran, fasilitas pendidikan, fasilitas kemahasiswaan dan kebun percobaan, dan selebihnya (30%) masih berupa hutan alam.[4] Kampus Kedua UNIPA diresmikan di Aimas Kabupaten Sorong oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 10 Mei 2014. Kampus Kedua yang memiliki lahan seluas 200 hektar ini dimulai pengembangannya dengan pendirian Fakultas Kedokteran dan pembukaan Program Studi Pendidikan Dokter yang telah dimulai kegiatan akademiknya pada tahun 2014/2015. Kampus Kedua ini lahir sebagai hasil kerjasama UNIPA dan Pemerintah Kabupaten Sorong. Saat ini Fakultas Kedokteran masih menggunakan Rumah Sakit Pemerintah Kabupaten Sorong yang berlokasi di Aimas sementara pembangunan gedung utama fakultas kedokteran telah dimulai sejak tahun anggaran 2013 di atas lahan seluas 200 ha di SP1 Kabupaten Sorong. Kampus Ketiga UNIPA di Waisai, Kabupaten Kepulauan Raja Ampat dengan konsentrasi Perikanan, Kelautan dan Pariwisata saat sedang dikembangkan oleh sebuah Tim Pengembangan Fakultas Perikanan, Kelautan dan Pariwisata yang dibentuk oleh Rektor UNIPA. Luas lahan Kampus ketiga UNIPA di Waisai adalah 20 hektar. SEJARAH UNIPAPeriode FPPK Universitas Cenderawasih 1964 - 1962Sejarah perkembangan Universitas Papua dimulai dari Universitas Cenderawasih (UNCEN) yang didirikan pada tanggal 10 November 1962. Pada tanggal tersebut, Pemerintah Indonesia mendirikan UNCEN di Kota Baru (Jayapura sekarang), berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 389 tanggal 31 Desember 1962 dan Keputusan Bersama WANPA/Koordinator Urusan Irian Barat dan Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 140/PTIP/1962 tanggal 10 Nopember 1962. Pada saat didirikan, UNCEN terdiri dari empat fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Hukum, Ketatanegaraan dan Ketataniagaan, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Peternakan. Dalam perjalanannya kedua fakultas yang terakhir digabungkan menjadi Fakultas Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan (FPPK UNCEN), berdasarkan Keputusan Menteri PTIP Nomor 77/PTIP/1964, tanggal 17 Juli 1964. Kuliah perdananya dimulai pada tanggal 5 Oktober 1964. FPPK UNCEN berkedudukan di Manokwari. Selain itu telah ada Lembaga Penelitian dan Pendidikan Pertanian Manokwari (LP3M). LP3M didirikan pada tahun 1961 oleh Pemerintah Belanda dengan nama Agrarische Proefstation Manokwari (APM), sebagai suatu lembaga penelitian pertanian di kawasan Pasifik. Berdasarkan Keputusan Gubernur Irian Jaya Nomor 60/GIJ/1978, tanggal 21 April 1978, LP3M diserahkan pengelolaannya kepada Universitas Cenderawasih dan diubah namanya menjadi Lembaga Penelitian Pertanian Universitas Cenderawasih (LPP UNCEN). FPPK UNCENmenyelenggarakan program pendidikan sarjana (6 tahun), pada Jurusan Pertanian, Peternakan dan Jurusan Kehutanan. Periode FAPERTA UNCEN (1982-2000)Berdasarkan Surat Keputusan Rektor UNCEN Nomor 071/a/RUC/82, tanggal 18 Juli 1982, seluruh aset LPP UNCEN diserahterimakan ke FPPK UNCEN. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 74 Tahun 1982, tanggal 7 September 1982, Fakultas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan berubah nama menjadi FAPERTA UNCEN dan mulai menyelenggarakan program pendidikan Sarjana 4 tahun (S1) pada Jurusan Pertanian, Peternakan dan Kehutanan. Pada tahun 1984 berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 101/DIKTI/KEP/1984, tanggal 21 Agustus 1984, FAPERTA UNCEN mengelola dua jurusan: Jurusan Budidaya Pertanian dan Jurusan Kehutanan. Jurusan Budidaya Pertanian mengelola tiga program studi, yaitu Program Studi Agronomi, Sosial Ekonomi Pertanian dan Produksi Ternak, sedangkan Jurusan Kehutanan mengelola satu program studi, yaitu Program Studi Budidaya Hutan. Pada tahun 1999 Faperta UNCEN mulai menyelenggarakan program pendidikan profesional dengan dimulainya Program Studi Diploma 3 Perkebunan dan kemudian Program Studi Diploma 3 Kehutanan pada tahun 2002 dan Diploma 3 Kesehatan Hewan pada tahun 2002. Persiapan menuju Perguruan Tinggi mandiri, dilakukan dengan penyusunan beberapa dokumen antara lain Rencana Pengembangan FAPERTA UNCEN 1991-2004, Master Plan FAPERTA UNCEN 1993-2002 dan Master Plan Universitas Papua 2003-2010, Rencana Strategis FAPERTA UNCEN Tahun 1996-2004 dan dokumen pendirian Universitas Papua (1999-2000) serta naskah akademik Universitas Papua tahun 2000. Periode Universitas Negeri Papua (2000-2014)Ketika pertama kali diusulkan pendirian universitas di kampus Faperta UNCEN Manokwari nama yang diusulkan untuk ditetapkan sebagai nama universitas adalah UNIVERSITAS PAPUA. Tetapi pada saat keluarnya Surat Keputusan Presiden nama yang digunakan adalah UNIVERSITAS NEGERI PAPUA karena keluarnya keputusan tersebut bersamaan dengan berbagai Universitas Negeri yang adalah penjelmaan dari berbagai IKIP di Indonesia. Universitas Negeri Papua ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia tanggal 3 Nopember 2000 tentang pendirian Universitas Negeri Papua. Peresmian Universitas Negeri Papua dilakukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi atas nama Menteri Pendidikan Nasional pada tanggal 28 Juli 2001. Pada tanggal 15 Mei 2002, diterbitkannya Kepmendiknas Nomor 111/O/2002, tentang Organisasi dan Tata Kerja UNIPA. Fakultas yang disetujui sebanyak 6 fakultas yaitu: Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian, Fakultas Kehutanan, Fakultas Peternakan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas MIPA, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Sastra. Peresmian fakultas dan pelantikan para dekan dilakukan pada tanggal 27 Nopember 2002. Pada tahun 2013 dan 2014 Kampus UNIPA telah dimekarkan menjadi tiga kampus, yaitu Kampus I Manokwari, Kampus II Sorong, dan Kampus III Raja Ampat. Peresmian Kampus II dan Pencanangan Kampus III dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 10 Mei 2014. Periode Universitas Papua (2014 – sekarang)Pada tahun 2014 Senat UNIPA menetapkan perubahan nama Universitas Negeri Papua menjadi Universitas Papua. Perubahan nama menjadi Universitas Papua adalah berdasarkan fakta sejarah bahwa pada awal pembentukannya sebagai sebuah universitas baru nama yang diusulkan ke Presiden Republik Indonesia adalah Universitas Papua yang merupakan pengembangan dari Fakultas Pertanian Universitas Cenderawasih (FAPERTA UNCEN). Namun pada saat keluarnya Keputusan Presiden nama yang digunakan adalah Universitas Negeri Papua. Ada penambahan kata negeri pada nama Universitas Papua yang diusulkan. Fakta menunjukkan bahwa penambahan nama negeri pada universitas baru di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia adalah untuk membedakan perguruan tinggi negeri yang awal pembentukannya berasal dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia misalnya IKIP Jakarta menjadi Universitas Negeri Jakarta, IKIP Manado menjadi Universitas Negeri Manado, IKIP Medan menjadi Universitas Negeri Medan, IKIP Makassar menjadi Universitas Makassar, dan lain-lain. Usulan Rektor UNIPA pada tahun 2014 disetujui Pemerintah dan nama Universitas Negeri Papua berubah menjadi Universitas Papua sejak tanggal 17 Oktober 2014 dengan keluarnya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 155 Tahun 2014 tanggal 17 Oktober 2014 tentang Perubahan nama Universitas Negeri Papua menjadi Universitas Papua. Singkatan nama Universitas Papua tetap sama yaitu UNIPA. Pada tanggal 3 Maret 2015 Organisasi dan Tata Kerja (OTK) UNIPA yang baru disahkan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 3 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Papua dan telah diundangkan pada tanggal 3 Maret 2015 oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Berdasarkan Peraturan Menteri tersebut, ditetapkan 13 fakultas dan 1 program pascasarjana. Ketigabelas fakultas yang telah ditetapkan masing-masing: (1) Fakultas Pertanian; (2) Fakultas Teknologi Pertanian; (3) Fakultas Peternakan; (4) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan; (5) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; (6) Fakultas Kehutanan; (7) Fakultas Ekonomi dan Bisnis; (8) Fakultas Sastra dan Budaya; (9) Fakultas Teknis; (10) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan; (11) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ini menurut permenristekdikti nomor 3 tahun 2015 namun secara real belum terbentuk); (12) Fakultas Kedokteran; dan (13) Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan. Dari perkembangan yang digambarkan di atas dapat dilihat bahwa dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, UNIPA telah mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik dari segi pembangunan fisik maupun layanan di bidang akademik. Secara fisik luas bangunan gedung yang pada awal pendiriannya 34.221 m2, telah berkembang menjadi 60.998 m2 pada tahun 2013. Lahan UNIPA yang semula luasnya 602,9 Ha telah berkembang menjadi 817,9 Ha, yang tersebar di Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Sorong dan Raja Ampat di Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Paniai di Provinsi Papua. Dari sisi pelayanan akademik, pada mulanya UNIPA hanya memiliki 21 Program Studi, saat ini telah berkembang menjadi 43 Program Studi. Sebelum tahun 2014 semua kegiatan perkuliahan hanya dilakukan di Kampus Amban Manokwari. Saat ini perkuliahan telah berlangsung di 4 kampus UNIPA yaitu di kampus utama Manokwari dengan 11 fakultas, Kampus II Sorong dengan 4 program studi yaitu Pendidikan Dokter dibawah Fakultas Kedokteran, dan program studi Geologi (S1), Tambang (S1) dan Minyak dan Gas Bumi (D3) dibawah pengelolaan Fakultas Pertambangan Minyak dan Gas Bumi, di Kampus III Waisai Raja Ampat dengan program studi D3 Ekowisata dan di Kampus Binaan UNIPA di Teminabuan Sorong Selatan dengan Akademi Komunitas Negeri Sorong Selatan (AKNESS) yang menjalankan program studi Diploma Dua Budidaya Perkebunan, Agrobisnis, dan Agroindustri. Logo Universitas PapuaLogo atau lambang UNIPA diciptakan oleh Yan Makabori dan dimodifikasi oleh senat UNIPA, berikut ini adalah makna dari logo UNIPA:[3]
Secara keseluruhan, logo UNIPA melambangkan UNIPA sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi di Tanah Papua yang memiliki komitmen kokoh dan teguh untuk menghasilkan sumber daya manusia yang mampu bersaing dan dapat dibanggakan di Tingkat Nasional maupun Internasional. Serta selalu berupaya untuk menggali, menghasilkan dan mengkomunikasikan produk-produk ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat luas tanpa melupakan budaya Papua.[3] Fakultas-FakultasSejak tahun 2014 Universitas Papua memiliki 13 fakultas dan 1 program Pasca Sarjana, yaitu:
Dalam pengembangannya sejak tahun 2012 - 2020 UNIPA mengalami perkembangan sangat pesat. Selain telah mengalami perubahan dari nomenklatur lama dengan OTK Universitas Papua menjadi nomenklatur baru dengan OTK Universitas Papua, UNIPA telah berhasil mendirikan 7 Fakultas baru. Dengan demikian saat ini UNIPA memiliki 13 fakultas dan 3 Program Pasca Sarjana yang berada pada 3 kampus utama UNIPA yaitu: Kampus IKampus I UNIPA, Ambon, Manokwari
Kampus IIKampus II UNIPA, Aimas, Sorong
Kampus II UNIPA Sorong di Aimas (Diresmikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 10 Mei 2014) Kampus IIIKampus III UNIPA Waisai, Raja Ampat
Kampus III UNIPA Raja Ampat di Waisai (Lokakarya pengembangannya telah dilakukan pada tanggal 14 Agustus 2014 di Waisai) Saat ini pengembangan dan pembangunan Kampus III Raja Ampat di Waisai sedang berlangsung. Referensi
Pranala luar
|