Ulil Abshar Abdalla

Ulil Abshar Abdalla
Ulil Abshar Abdalla pada tahun 2011
Lahir11 Januari 1967 (umur 57)
Pati, Jawa Tengah, Indonesia
KebangsaanIndonesia
AlmamaterLIPIA
Universitas Boston
Universitas Harvard
OrganisasiJaringan Islam Liberal
Dikenal atasTokoh Islam Liberal yang beralifiasi dengan Jaringan Islam Liberal
Partai politikPartai Demokrat (2010–2015)[1][2]
Orang tuaAbdullah Rifa'i (Ayah)
X: ulil Modifica els identificadors a Wikidata
Ulil Abshar Abdalla, 2004

Ulil Abshar-Abdalla (lahir 11 Januari 1967) adalah seorang tokoh Islam Liberal di Indonesia yang menjadi Ketua Lakpesdam PBNU masa khidmah 2022-2027, pendiri dan mantan koordinator Jaringan Islam Liberal. Ulil berasal dari keluarga Nahdlatul Ulama. Ayahnya Abdullah Rifa'i dari pesantren Mansajul Ulum, Pati, sedang mertuanya, KH. Mustofa Bisri, kyai dari pesantren Raudlatut Talibin, Rembang.

Pendidikan

Ulil menyelesaikan pendidikan menengahnya di Madrasah Mathali'ul Falah, Kajen, Pati, Jawa Tengah yang diasuh oleh KH. M. Ahmad Sahal Mahfudz (wakil Rois Am PBNU periode 19941999). Pernah menjadisantri di pesantren Mansajul 'Ulum, Cebolek, Kajen, Pati. Dia mendapat gelar sarjananya di Fakultas Syariah LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab) Jakarta, dan pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara. Setelah menyelesaikan gelar masternya di bidang agama di Universitas Boston ia melanjutkan program doktoral di Universitas Harvard, AS.[3]

Keorganisasian

Ulil pernah menjadi Ketua Lakpesdam (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Nahdlatul Ulama, Jakarta, sekaligus juga menjadi staf peneliti di Institut Studi Arus Informasi (ISAI), Jakarta, serta Direktur Program Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP). Ia dikenal karena aktivitasnya sebagai Koordinator Jaringan Islam Liberal. Dalam aktivitas di kelompok ini, Ulil menuai banyak simpati sekaligus kritik. Atas kiprahnya dalam mengusung gagasan pemikiran Islam ini.

Karier Politik

Ulil menjabat sebagai Ketua Divisi Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Pengurus Pusat Partai Demokrat[4] masa jabatan Ketua Umum Anas Urbaningrum.

Kontroversi

Pada tahun 2003, sekelompok ulama Islam Indonesia dari Forum Ulama Umat Islam mengeluarkan fatwa kematian untuk Ulil[5] untuk sebuah artikel bahwa Ulil menulis di Kompas pada tahun 2002, "Menyegarkan Kembali Pemahaman Islam"[6][7] yang dianggap menyimpang oleh para ulama. Pada bulan Maret 2011, sebuah bom surat yang ditujukan kepada Ulil di Komunitas Utan Kayu meledak, melukai seorang perwira polisi.

Ulil juga menolak keputusan pemerintah terhadap Ahmadiyyah.

Referensi

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya