Hubungan Indonesia dengan Korea Selatan
Hubungan Indonesia dengan Korea Selatan adalah hubungan bilateral luar negeri antara Indonesia dengan Korea Selatan. Kedua negara memiliki visi, nilai, dan keinginan untuk berkontribusi pada komunitas internasional sebagai kekuatan menengah yang sama.[1][2] Kedua negara adalah anggota dari G-20 dan APEC. Indonesia dan Korea Selatan secara resmi membentuk hubungan diplomatik pada 17 September 1973. Korea Selatan memiliki kedutaan besar di Jakarta dan Indonesia memiliki kedutaan besar Seoul. Menurut jajak pendapat BBC World Service Poll tahun 2014, 48% orang Indonesia menerima pengaruh Korea Selatan dengan positif, dan 27% melihatnya dengan negatif.[3] Kerjasama MiliterPertumbuhan perdagangan dan investasi yang cepat membuat kedua pemerintahan menyetujui persekutuan strategis pada tahun 2006.[2] Indonesia dan Korea Selatan berinvestasi dalam berbagai proyek pengembangan militer gabungan, termasuk Jet Tempur KFX/IFX.[4] Perusahaan Korea Selatan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) sudah mencapai tahap akhir negosiasi kontrak untuk memasok Indonesia dengan tiga kapal selam Type-209. Ini akan menjadi transaksi pertahanan bilateral terbesar, dengan nilai US$1,1 miliar.[5] PendudukPada tahun 2012, tercatat kurang-lebih 38.000 penduduk Indonesia yang tinggal di Korea Selatan.[6] EkonomiPada masa lampau, hubungan kedua negara hanya berkembang di area perdagangan dan investasi seperti sektor. Sekarang kerjasama keduanya sudah berkembang ke berbagai proyek raksasa dan industri canggih. Dengan nilai US$27 miliar dalam perdagangan bilateral, Korea Selatan menjadi rekan dagang terbesar Indonesia keempat pada tahun 2012. Korea Selatan juga menjadi penanam modal asing terbesar ketiga di Indonesia, dengan nilai $1,94 miliar investasi.[2] Ada banyak perusahaan Korea Selatan yang menanam modal dan beroperasi di Indonesia seperti Miwon (Daesang Corporation), Lotte, Yong Ma, Hankook Tire, Samsung, LG, Kia Motors dan Hyundai. Pada tahun 2011, Hankook Tire mengumumkan investasinya sebesar US$353 juta untuk sebuah pabrik produksi yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, Indonesia.[7] BudayaBanyak band dan artis Korea Selatan tampil dan mengadakan tur di Indonesia, seperti SMTown Live World Tour III dan Music Bank World Live Tour, dan diterima dengan baik oleh para pendengar di Indonesia. Budaya pop Korea menginspirasi artis-artis Indonesia, seperti bintang I-pop S4, grup idola Indonesia yang dilatih di Korea, dan juga tampil di Korea Selatan.[2] Kunjungan kenegaraanPresiden Chun Doo Hwan mengunjungi Indonesia pada bulan Juli 1981, dan pada tahun berikutnya Presiden Soeharto mengunjungi Korea Selatan pada bulan Oktober 1982. Pada bulan November 1988 Presiden Roh Tae Woo mengunjungi Indonesia. Presiden Kim Young Sam, mengunjungi Indonesia pada bulan November 1994. Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid mengunjungi Korea Selatan dua kali pada tahun 2000, yakni pada bulan Februari dan Oktober, dan pada tahun yang sama Presiden Kim Dae Jung mengunjungi Indonesia pada bulan November 2000. Presiden Megawati Soekarnoputri mengunjungi Korea Selatan pada bulan Maret 2002. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi Korea Selatan pada saat APEC Summit di bulan November 2005. Pada Desember 2006, Presiden Roh Moo Hyun mengunjungi Indonesia untuk menandatangani Persekutuan Strategis Bersama antara Indonesia dengan Korea Selatan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi Korea Selatan sebagai tamu negara pada bulan Maret 2012 dan Presiden Lee Myung-bak pergi ke Indonesia untuk menghadiri Bali Democracy Forum di bulan November 2012. Lihat pula
Referensi
Pranala luar |