Hubungan Indonesia dengan Portugal
Hubungan Indonesia–Portugal adalah hubungan bilateral yang terjalin antara Indonesia dengan Portugal. Portugis adalah salah satu bangsa yang pernah menjajah Kepulauan Indonesia pada awal abad ke16 untuk mencari lada di wilayah Hindia. Pada tahun 1999, Indonesia dan Portugal kembali menjalin hubungan, setelah terjadinya peristiwa Invasi Indonesia ke Timor-Timur pada tahun 1975. Indonesia memiliki sebuah kedutaan di Lisbon[1] dan Portugal juga memiliki sebuah kedutaan di Jakarta.[2] SejarahSejak Portugis datang ke Melaka pada 1511, Portugal menyebar luaskan wilayah jajahannya kesekitar wilayah Melaka, termasuk Indonesia guna mencari lada[3] dan menyebarkan agama Katolik Roma. Mereka awalnya dianggap baik oleh masyarakat Sunda Kelapa, namun ternyata justru sebaliknya.[4][5] Setelah kemerdekaan Indonesia, kedua negara ini mulai menjalin hubungan bilateral sejak tahun 1950. Presiden pertama Indonesia, Sukarno mengunjungi Portugal pada tahun 1960. Tetapi pada tahun 1975 hubungan Portugal dengan Indonesia mulai putus. Hingga 24 tahun kemudian, tepatnya 28 Desember 1999 Indonesia dan Portugal membangun kembali hubungan diplomatiknya, empat bulan setelah Timor Leste memisahkan diri dari Indonesia.[6] Pada Mei 2012 Presiden Cavaco Silva mengunjungi Indonesia, dan menjadi kunjungan presiden Portugis yang pertama kalinya sejak tahun 1950.[7] BudayaBahasa Portugis memiliki banyak sekali kata-kata yang mirip dengan bahasa Indonesia, yang sebenarnya merupakan kata-kata serapan Bahasa Portugis dalam Bahasa Indonesia seperti kata sabun (dari kata sabão), boneka (boneca), gereja (igreja), bola (bola), bendera (bandeira), sepatu (sapato), keju (queijo), dan mentega (manteiga).[8] Bahasa Portugis juga membawa pengaruh terhadap nama-nama warga negara Indonesia, terutama warga di wilayah Indonesia Timur.[7] Lihat pula
Catatan
Pranala luar |