Hubungan Angola dengan Indonesia
Hubungan Angola dengan Indonesia mengacu kepada hubungan bilateral antara Angola dan Indonesia. Angola memiliki kedutaan besar di Jakarta yang berdiri sejak Agustus 2023, [1] sedangkan Indonesia memiliki kedutaan besar di Windhoek, Namibia, yang diakreditasi untuk Angola.[2] SejarahAngola dan Indonesia memiliki sejarah yang serupa, khususnya terkait periode kolonialisme serta perjuangan kemerdekaan. Kedua negara tersebut merupakan bagian dari Gerakan Non-Blok dan saling mendukung perjuangan satu sama lain dalam forum internasional. Indonesia mendukung perjuangan Angola melawan apartheid Afrika Selatan dan integritas teritorialnya melawan gerakan separatis. Sementara itu, Angola mendukung kedaulatan Indonesia atas Timor Timur dan klaim teritorialnya di Laut Cina Selatan.[3] Hubungan diplomatik antara Angola dan Indonesia sendiri baru mulai terjalin pada 7 Agustus 2001.[4] Kepala misi diplomatik Angola di Indonesia saat ini adalah Duta Besar Floréncio Mariano da Conceição e Almeida, yang menyerahkan surat kepercayaannya kepada Presiden Joko Widodo pada tanggal 8 Desember 2023. [5] Hubungan ekonomiAngola merupakan mitra dagang terbesar ketiga Indonesia di Afrika sub-Sahara setelah Afrika Selatan dan Nigeria. Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan RI, total perdagangan antara Indonesia denga Angola selama periode tahun 2023 mencapai 1,35 miliar dolar AS. Nilai tersebut menunjukkan adanya peningkatan sebesar 13,44 persen dibandingkan nilai perdagangan tahun 2022. Sejumlah produk ekspor unggulan Indonesia ke Angola meliputi minyak sawit, margarin, peralatan elektronik, tekstil, furnitur, sarung tangan, kertas, glycerol, parfum, dan eau de toilette.[4] Indonesia telah mengusulkan perjanjian perdagangan preferensial dengan Angola untuk meningkatkan perdagangan dan investasi. [6] Di luar sektor perdagangan, Indonesia dan Angola juga telah menjajaki kerja sama di sektor-sektor lain seperti gas alam cair, industri strategis, agroindustri, dan bantuan teknis. Indonesia telah menawarkan keahlian dan pengalamannya kepada Angola dalam budidaya dan pengolahan gas alam[7] serta minyak kelapa sawit. Di luar itu, Indonesia juga aktif mempromosikan produk dan layanan dari perusahaan milik negara, seperti industri persenjataan dari Pindad, gerbong kereta dari INKA, dan industri kedirgantaraan dari Dirgantara Indonesia.[8] Referensi
Pranala luar |