Hubungan Indonesia dengan Panama
Hubungan Indonesia dengan Panama mulai terjalin pada tahun 1979. Sejak awal, kedua negara menyadari pentingnya strategis masing-masing; Indonesia melihat pentingnya strategis dan geografis Panama sebagai gerbang mereka ke Amerika Tengah serta untuk mencapai kawasan Karibia, sementara Panama juga mengakui pentingnya strategis Indonesia di kawasan ASEAN.[1] Indonesia memiliki kedutaan di Kota Panama, sedangkan Panama memiliki kedutaan di Jakarta. Selama krisis Teluk Persia 2019-2021, Indonesia telah menyita tanker Iran dan Panama di Kalimantan. Kedua kapal itu diduga melakukan transfer minyak secara ilegal di perairan tersebut.[2] Perdagangan dan investasiIndonesia melihat Panama sebagai pasar yang menarik dengan prospek yang baik untuk berkembang di masa depan. Saat ini Panama adalah mitra dagang terbesar keempat Indonesia di Amerika Latin setelah Brasil, Argentina, dan Cile. Kementerian Perdagangan dan Industri Panama telah mengundang bisnis Indonesia untuk berinvestasi dan memanfaatkan peluang di Zona Bebas Colon (CFZ) sebagai pusat aktivitas ekonomi di Panama.[1] Pada tahun 2011, volume perdagangan bilateral antara Indonesia dan Panama mencapai US$218,7 juta, meningkat 45,1% dibandingkan dengan perdagangan tahun 2010 yang mencatatkan US$150,7 juta. Sejak 2007 hingga 2011, perdagangan bilateral menunjukkan tren peningkatan rata-rata 33,7% setiap tahun. Ekspor utama Indonesia ke Panama adalah alas kaki, suku cadang elektronik, tekstil, dan ban kendaraan. Sementara impor Indonesia dari Panama terutama di sektor pelayaran, seperti kapal penumpang dan kargo, tanker minyak, juga limbah dan besi tua.[1] BudayaKedutaan Indonesia di beberapa kesempatan telah mempromosikan budaya Indonesia kepada masyarakat Panama, seperti resepsi diplomatik pada 28 Agustus 2013. Ini termasuk demonstrasi pakaian pengantin Bali, lukisan dan dekorasi, musik tradisional Bali, tayangan salindia foto provinsi Indonesia serta penyajian beberapa hidangan Indonesia.[3] Tekstil tradisional Indonesia, batik dan ikat pertama kali muncul di Fashion Week Panama dari 10-12 Oktober di Atlapa Convention Centre. Acara ini menampilkan 15 karya desainer mode Panama Isabel Chacín yang terinspirasi dan menerapkan batik dan ikat Indonesia ke dalam karyanya.[4] Upaya-upaya untuk memperkenalkan Indonesia diharapkan dapat memperkuat hubungan diplomatik Indonesia-Panama. Lihat pulaReferensi
Pranala luar |