Gunung Batur

Gunung Batur
Titik tertinggi
Ketinggian1.717 m (5.633 ft)
Geografi
LetakBali, Indonesia
Geologi
Jenis gunungStratovolcano (aktif)
Letusan terakhir2000

Gunung Batur adalah sebuah gunung berapi kerucut aktif di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Indonesia.[1] Sisi tenggara dari kaldera yang berukuran 10×13 km ini sebagian besar berisi danau kaldera. Baik kaldera yang lebih besar, dan kaldera yang lebih kecil 7,5 km dibentuk oleh runtuhnya ruang magma gunung , keruntuhan lebih besar pertama terjadi sekitar 29.300 tahun yang lalu, dan kaldera bagian dalam runtuh kedua kalinya sekitar 20.150 tahun yang lalu.[2] Perkiraan lain dari tanggal pembentukan kaldera bagian dalam, terbentuk selama letusan ignimbrit Bali, sekitar 23.670 dan 28.500 tahun yang lalu.[3]

Letusan pertama yang terdokumentasi adalah pada tahun 1804 dan yang terbaru adalah pada tahun 2000.[4]

Kaldera

Danau Batur

Terletak di barat laut Gunung Agung, gunung memiliki kaldera berukuran 13,8 x 10 km dan merupakan salah satu yang terbesar di dunia (van Bemmelen, 1949). Pematang kaldera tingginya berkisar antara 1267 m - 2152 m (puncak G. Abang). Di dalam kaldera I terbentuk kaldera II yang berbentuk melingkar dengan garis tengah lebih kurang 7 km. Dasar kaldera II terletak antara 120 – 300 m lebih rendah dari Undak Kintamani (dasar Kaldera I). Di dalam kaldera tersebut terdapat danau yang berbentuk bulan sabit yang menempati bagian tenggara yang panjangnya sekitar 7,5 km, lebar maksimum 2,5 km, kelilingnya sekitar 22 km dan luasnya sekitar 16 km2 yang dinamakan Danau Batur. Kaldera Gunung Batur diperkirakan terbentuk akibat dua letusan besar, 29.300 dan 20.150 tahun yang lalu.[5]

Gunung Batur terdiri dari tiga kerucut gunung api dengan masing-masing kawahnya, Batur I, Batur II, dan Batur III.

Letusan

Lava dari letusan Gunung Batur (1926 ?) nyaris menimbun candi bentar di komplek pura.

Gunung Batur telah berkali-kali meletus. Kegiatan letusan G. Batur yang tercatat dalam sejarah dimulai sejak tahun 1804 dan letusan terakhir terjadi tahun 2000. Sejak tahun 1804 hingga 2005, Gunung Batur telah meletus sebanyak 26 kali[4][6] dan paling dahsyat terjadi tanggal 2 Agustus hingga berakhir tanggal 21 September 1926.

Objek wisata

Kawasan Gunung Batur terkenal sebagai objek wisata andalan Kabupaten Bangli. Konon menurut cerita dalam Lontar Susana Bali, Gunung Batur merupakan puncak dari Gunung Mahameru yang dipindahkan Batara Pasupati untuk dijadikan Sthana Betari Danuh (istana Dewi Danu). Pada waktu tertentu, seluruh umat Hindu dari berbagai daerah di Bali datang ke Batur menghaturkan Suwinih untuk mengusir bencana hama yang menimpa ladang mereka. Dengan menghantarkan suwinih ini maka kawasan Gunung Batur menjadi daerah yang subur.

Daerah yang dapat ditonjolkan sebagai objek wisata adalah kawah, kaldera dan danau. Terdapat aliran air dalam tanah yang mengalirkan air Danau Batur, yang muncul menjadi mata air di beberapa tempat di Bali dan dianggap sebagai "Tirta Suci"

Wisata budaya yang terdapat di kawasan Gunung Batur adalah Trunyan. Meskipun seluruh penduduk Trunyan beragama Hindu seperti umumnya masyarakat Bali, mereka menyatakan bahwa Hindu Trunyan merupakan Hindu asli warisan Kerajaan Majapahit. Di sebelah utara Trunyan terdapat kuban, sebuah tempat makam desa, namun jenazah tidak dikuburkan atau dibakar, melainkan diletakkan di bawah pohon setelah dilakukan upacara kematian yang rumit. Tempat pemakaman ini dipenuhi oleh tulang-tulang, dan bisa jadi kita menemukan mayat yang masih baru.

Dua taman wisata alam (TWA) yang terdapat di wilayah ini adalah TWA Gunung Batur Bukit Payang dan TWA Panelokan.

Galeri

Referensi

  1. ^ Geiger, Harri; Troll, Valentin R.; Jolis, Ester M.; Deegan, Frances M.; Harris, Chris; Hilton, David R.; Freda, Carmela (2018-07-12). "Multi-level magma plumbing at Agung and Batur volcanoes increases risk of hazardous eruptions". Scientific Reports (dalam bahasa Inggris). 8 (1): 10547. Bibcode:2018NatSR...810547G. doi:10.1038/s41598-018-28125-2alt=Dapat diakses gratis. ISSN 2045-2322. PMC 6043508alt=Dapat diakses gratis. PMID 30002471. 
  2. ^ Sutawidjaja, Igan S. (June 2014). "Ignimbrite Analyses of Batur Caldera, Bali, based on 14C Dating". Indonesian Journal on Geoscience. doi:10.17014/ijog.4.3.189-202 (tidak aktif 31 October 2021). Diakses tanggal 1 October 2021. 
  3. ^ "Batur General Information". Global Volcanism Program, National Museum of Natural History. Smithsonian Institution. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-05. Diakses tanggal January 16, 2016. 
  4. ^ a b Desy Nurhayati (11 November 2009). "Mt. Batur alert raised to 'caution'". Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-19. Diakses tanggal January 16, 2016. 
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-29. Diakses tanggal 2006-12-24. 
  6. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-29. Diakses tanggal 2021-05-03. 

Lihat pula

Pranala luar

Wisata Gunung Batur[pranala nonaktif permanen]

Kembali kehalaman sebelumnya