Roti canai

Roti canai
Roti canai
Nama lain
  • Roti cane
  • roti chenai
  • roti maryam
  • roti prata
  • roti parotta
JenisRoti pipih
SajianMenu utama
Tempat asalMalaysia
Hidangan nasional terkaitBrunei, Indonesia,[1][2] Malaysia,[3][4][5][6] Singapura,[7] dan Thailand
Dibuat olehOrang Tamil dari kota Chennai
Suhu penyajianPanas
Bahan utamaTepung
VariasiRoti tisu, martabak
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Roti canai (atau Roti maryam) adalah sejenis roti pipih (flatbread) dengan pengaruh India yang dapat ditemukan di beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Brunei, Malaysia dan Singapura. Roti ini bisa ditemukan di gerai mamak di Malaysia atau di rumah makan Aceh dan Sumatera Barat di Indonesia. Di Singapura, roti seperti ini dinamai roti parhata. Di Kepulauan Riau, roti canai disebut roti prata serta populer sebagai menu sarapan yang dijual di kedai kopi. Bentuk dan bahannya mirip dengan kerala porotta. Roti ini sangat pipih karena dibuat dengan cara diputar hingga tipis, kemudian dilipat dan dipanggang dengan minyak, atau bisa pula dengan menebarkan adonan setipis mungkin di atas panggangan.[8]

Di Indonesia, roti canai dihidangkan dengan kari kambing atau domba. Di Kepulauan Riau, dihidangkan dengan kari ayam.

Asal kata

Roti adalah kata dalam bahasa Urdu, Melayu, dan Indonesia untuk kata bread dalam bahasa Inggris. Sementara canai bisa merujuk kepada masakan Channa di India, atau kata canai yang berarti adonan yang digulung dalam bahasa Melayu.

Roti canai Indonesia

Di Indonesia, roti canai juga disebut roti cane, roti konde, atau roti maryam, dan biasanya disajikan dengan kari kambing dan teh tarik. Roti canai dipercayai masuk ke Indonesia melalui arus migrasi Muslim India di bagian utara Sumatra terutama di Aceh yang kemudian menyebar ke seluruh Hindia Belanda —sekarang Indonesia— pada awal abad ke-19. Roti canai lebih mudah dijumpai di Sumatra, terutama di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Roti canai telah diadopsi menjadi masakan Melayu, masakan Aceh, dan masakan Minangkabau. Akibatnya, banyak restoran Melayu, Aceh, dan Minangkabau yang melayani roti canai dengan kari daging kambing di Indonesia yang dioperasikan oleh kelompok etnis selain peranakan India. Hidangan asal India ini telah terintegrasi dengan baik ke dalam masakan Aceh yang dianggap milik mereka sendiri.

Di Kepulauan Riau, roti canai dikenal sebagai roti prata. Roti prata sangat populer di Tanjungpinang, Bintan, maupun Batam sebagai menu sarapan yang dijual di kedai kopi. Roti prata juga dijual di malam hari. Jenis prata di Kepulauan Riau sangat beragam terdiri dari prata kosong (polos tanpa isi), prata ayam, prata daging, prata sarden, hingga varian prata manis seperti prata pisang, prata gula, dan prata tisu. Roti prata juga umumnya dihidangkan saat kenduri, kegiatan tradisional, maupun pesta pernikahan.

Di Ampel, sebuah kampung peranakan Arab di Surabaya, dikenal sebagai roti maryam, sementara orang Jawa biasa menyebutnya roti konde disebabkan bentuknya yang mirip dengan konde. Meskipun memiliki nama yang berbeda, resep mereka sangat mirip, dan mereka dipengaruhi oleh paratha India.

Lihat pula

Roti-roti khas Indonesia

Referensi

  1. ^ "Roti Maryam/Konde/Cane/Canai". Indonesia Eats. 27 Februari 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-03. Diakses tanggal 2018-09-15. 
  2. ^ "Mencoba Roti Canai Asli Aceh di Tepi Jalan Pasar Minggu". Liputan6. 18 Desember 2016. 
  3. ^ "The Indian Roti That Became Malaysia's National Bread". Taste. 22 Mei 2019. 
  4. ^ "What is roti canai, and why can't people in Southeast Asia get enough of it?". SCMP. 29 Februari 2020. 
  5. ^ "Roti Canai (Mamak Copycat)". NyonyaCooking. 23 Juli 2016. 
  6. ^ Krich, John (31 Juli 2009). "Roti Canai Kuala Lumpur takes a flatbread to new heights". Wall Street Journal. WSJ. 
  7. ^ "Roti Prata". Visit Singapore. 
  8. ^ "Roti Canai Recipe". Recipecious (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-07. Diakses tanggal 2022-03-07. 


Kembali kehalaman sebelumnya