Babi guling
Babi guling atau babi putar (di Bali disebut be guling) adalah sejenis makanan yang terbuat dari anak babi betina atau jantan yang perutnya diisikan dengan bumbu dan sayuran seperti daun ketela pohon dan lalu dipanggang sambil diputar-putar (diguling-gulingkan) sampai matang dengan ditandai dengan perubahan warna kulit menjadi kecokelatan dan renyah. Awalnya babi guling digunakan untuk sajian pada upacara baik upacara adat maupun upacara keagamaan, tetapi saat ini babi guling telah dijual sebagai hidangan baik di warung-warung, rumah makan, bahkan hotel-hotel tertentu di daerah Bali dan lainnya. Asal usul babi guling awalnya berawal dari sekumpulan orang orang kei, yang mendiami pulau Kei besar dan Kei kecil. Orang kei adalah yang terbaik dalam mengolah daging babi. TradisiDi belahan dunia, tradisi babi panggang sudah dikenal sejak berabad-abad silam, dan mungkin lebih lama. Ada banyak cara untuk menyajikan babi panggang, termasuk gaya memanggang rotisserie, dan "Caja china" kotak gaya memanggang.[1] Banyak keluarga tradisional memiliki kebiasaan babi panggang untuk acara syukuran atau Natal. Di Miami dan daerah lainnya seperti Kuba, Puerto Rico, Karibia atau populasi babi panggang lainnya sering diadakan pada malam Natal dengan keluarga dan teman-teman.[2][3] Keluarga dari Hawaii sering menyantap babi panggang pada hari-hari peringatan. Di Indonesia babi panggang umum disebut babi guling, masakan babi panggang atau bakar jarang ditemukan secara umum karena Indonesia adalah negara mayoritas muslim, kecuali dalam provinsi mayoritas non-muslim, seperti Hindu Bali dan tanah Batak Kristen di Sumatera Utara, orang Minahasa di Sulawesi Utara, Toraja di Sulawesi Selatan, Papua, orang Dayak di Kalimantan, orang-orang di NTT dan juga di antara orang Tionghoa Indonesia. Di Bali babi guling biasanya disajikan dengan nasi lawar dan itu adalah hidangan populer di restoran dan warung Bali.[4] Nama babi guling untuk daerah Bali lebih dikenal dengan be guling. Sebetulnya be guling dapat dibuat dari jenis daging lainnya seperti itik dan ayam. Babi guling yang paling terkenal berasal dari kabupaten Gianyar. Dalam tradisi orang Batak, babi guling merupakan prasyarat dalam penawaran pernikahan untuk keluarga pengantin. Pada babi Papua dan ubi jalar dipanggang di batu dipanaskan diisi lubang digali di tanah dan ditutupi dengan daun, metode memasak ini disebut bakar batu (pembakaran batu), dan itu merupakan peristiwa budaya dan sosial yang penting antara orang-orang Papua.[5] Lihat pulaReferensi
Pranala luar
|