Perkedel
Perkedel atau bergedel adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari kentang yang telah digoreng atau direbus sebelum dilumatkan, lalu dicampur dengan daging cincang, irisan daun bawang serta daun seledri dan bumbu, dibentuk bulat-bulat gepeng, dicelupkan ke dalam kocokan telur ayam lalu digoreng. Kentang yang direbus lebih sulit untuk dilekatkan karena kandungan air yang lebih banyak. Sehingga mayoritas pembuatan perkedel dengan perlakuan penggorengan terlebih dahulu pada kentang yang akan digunakan. Selain terbuat dari kentang, ada pula perkedel yang terbuat dari ubi jalar, singkong yang telah direbus atau digoreng lalu dilumatkan. Serta ada pula perkedel yang terbuat dari tahu dan jagung yang sudah dilumatkan dicampur dengan bumbu dan telur ayam lalu digoreng. Perkedel yang terbuat dari tahu biasa disebut dengan perkedel tahu dan juga terbuat dari jagung disebut perkedel jagung[1][2]. EtimologiIstilah "perkedel" berasal dari bola daging khas Belanda yang bernama "frikadeller". Hal ini menunjukkan pengaruh Belanda dalam seni memasak Indonesia. Frikadelle dibuat dari daging cincang yang dilumat dan kemudian digoreng, sedangkan di Indonesia perkedel dibuat dengan bahan kentang yang kadang hanya sedikit dibubuhi daging cincang atau kornet, atau bahkan tidak mengandung daging sama sekali. Di Sumatera BaratMakanan ini di Provinsi Sumatera Barat disebut sebagai paragede, atau kadang disebut sebagai paragede kantang sebagai pembeda dengan paragede jaguang (perkedel jagung) yang bahan dasarnya adalah jagung. Paragede ini pada dasarnya juga merupakan salah satu makanan yang 'wajib' ada pada saat acara baralek (resepsi pernikahan) berdasarkan tradisi dan budaya Minangkabau, sehingga ini juga termasuk sebagai makanan khas Minangkabau yang bermaksud sebagai makanan khas Sumatera Barat. Sedangkan paragede jaguang yang tersebut sebelumnya merupakan makanan khas Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Referensi
Pranala luar
|