Museum Sriwijaya
Museum Sriwijaya adalah museum umum yang didirikan sebagai pusat informasi mengenai peninggalan-peninggalan serta peradaban dari Kerajaan Sriwijaya. Jenis koleksi yang dipamerkan terdiri dari benda-benda arkeologi, keramologi, dan numismatika. Koleksi yang umum dipamerkan meliputi arca, stupa, hingga kapal yang berukuran 8,2 meter. Museum ini menekankan pada informasi mengenai toleransi beragama di Kerajaan Sriwijaya. Hal ini terlihat dari banyaknya arca Hindu, sedangkan Kerajaan Sriwijaya secara resmi merupakan kerajaan yang menganut agama Buddha. Museum Sriwijaya berada dalam kepemilikan pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Pengelolaannya diserahkan kepada Unit Pelaksana Teknis Museum Sriwijaya. Museum Sriwijaya beralamat di jalan Syakhyakirti, Karang Anyar, Gandus, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Titik koordinatnya yaitu 3°00’54.3’’ Lintang Selatan hingga 104°44’03.9’’ Bujur Timur. Museum ini dapat dicapai melalui 3 rute perjalanan. Rute pertama dari Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II. Jarak tempuhnya mencapai 20 kilometer. Rute kedua dari Stasiun Kertapati dengan jarak tempuh mencapai 12 kilometer. Sedangkan rute ketiga dari Terminal Alang Alang Palembang dengan jarak tempuh sejauh 15 kilometer.[1] LokasiMuseum Sriwijaya merupakan salah satu museum yang terletak di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.[2] Lokasinya masuk dalam wilayah Kecamatan Gandus.[3] KoleksiMuseum Sriwijaya dibangun untuk memberikan pengetahuan mengenai masa kejayaan Sriwijaya sebagai sebuah kerajaan. Koleksi Museum Sriwijaya secara khusus menampilkan artefak peninggalan Kerajaan Sriwijaya.[4] PengelolaanMuseum Sriwijaya dikelola oleh Seksi Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya dan Museum Sriwijaya (Seksi TPKS dan Museum Sriwijaya). Tugas dari Seksi TPKS dan Museum Sriwijaya ialah merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi pengelolaan Museum Sriwijaya dan Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS). Seksi TPKS dan Museum Sriwijaya juga bertugas melaksanakan pelayanan informasi, publikasi dan promosi untuk Museum Sriwijaya dan TPKS.[5] Lihat pulaReferensi
|