Leo IV Khazar
Leo IV Khazar (bahasa Yunani: Λέων Δʹ ο Χάζαρος, Leōn IV ho Khazaros; lahir 25 Januari 750 – meninggal 8 September 780) adalah Kaisar Bizantium yang memerintah dari tahun 775 hingga 780. Ia dikenal dengan julukan "Khazar" karena ibunya, Tzitzak, adalah seorang putri dari bangsa Khazar. Pemerintahannya menandai periode peralihan dalam sejarah Kekaisaran Bizantium, dengan upaya untuk menyeimbangkan konflik agama dan politik yang kompleks. Kehidupan AwalLeo IV lahir di Konstantinopel pada tahun 750 sebagai putra sulung Kaisar Konstantinus V dan Permaisuri Tzitzak. Nama julukan "Khazar" merujuk pada asal usul ibunya, yang menikah dengan Konstantinus V sebagai bagian dari aliansi politik antara Kekaisaran Bizantium dan Khaganat Khazar. Sejak kecil, Leo dididik untuk menjadi penerus takhta, mendapatkan pelatihan militer, administrasi, dan pendidikan agama. Naik TakhtaLeo IV menjadi kaisar pada 14 September 775 setelah kematian ayahnya, Konstantinus V. Pemerintahannya dimulai dengan dukungan yang kuat dari fraksi militer, yang sebelumnya mendukung kebijakan ikonoklasme Konstantinus V. Sebagai kaisar, Leo dikenal lebih moderat dibandingkan pendahulunya, terutama dalam hal kebijakan agama. Kebijakan IkonoklasmeLeo IV mengambil pendekatan yang lebih hati-hati terhadap ikonoklasme, isu yang sangat kontroversial di Bizantium pada masanya. Ayahnya, Konstantinus V, adalah seorang ikonoklas yang keras, melarang pemujaan ikon suci di seluruh kekaisaran. Namun, Leo IV cenderung lebih toleran, meskipun ia tidak sepenuhnya meninggalkan kebijakan ikonoklas. Pada awal pemerintahannya, Leo menahan diri untuk tidak menganiaya para pendukung ikonodul (pendukung ikon). Ia bahkan mengizinkan beberapa ikon dipajang di istana. Namun, pada akhir pemerintahannya, tekanan dari fraksi militer membuatnya kembali memberlakukan kebijakan yang lebih keras terhadap ikonodul, meskipun tidak sekejam ayahnya. Kebijakan Dalam Negeri dan Luar NegeriDalam bidang politik dalam negeri, Leo IV menghadapi tantangan dari kelompok oposisi yang menentang kebijakan ikonoklasme. Ia juga berusaha memperkuat pemerintahan dengan menunjuk pejabat yang loyal, termasuk mendukung keluarganya. Di bidang luar negeri, Leo IV melanjutkan kebijakan ayahnya dalam menghadapi ancaman dari Kekhalifahan Abbasiyah dan suku-suku Slavia. Ia memperkuat perbatasan kekaisaran di Anatolia dan melancarkan kampanye militer yang sukses melawan serangan Arab. Kehidupan PribadiLeo IV menikah dengan Irene dari Athena pada tahun 768. Irene adalah seorang ikonodul yang taat, yang kemudian memainkan peran penting dalam politik Bizantium setelah kematian Leo. Dari pernikahan ini, mereka memiliki seorang putra, Konstantinus VI, yang menjadi penerusnya. Leo dikenal sebagai penguasa yang moderat dan bijaksana, tetapi ia juga sering sakit. Kondisi kesehatannya yang lemah memengaruhi kemampuannya dalam memerintah secara efektif, terutama pada tahun-tahun terakhir hidupnya. Kematian dan WarisanLeo IV meninggal secara mendadak pada 8 September 780, kemungkinan karena demam atau keracunan. Ia digantikan oleh putranya, Konstantinus VI, yang saat itu masih berusia sembilan tahun. Irene, janda Leo, bertindak sebagai wali penguasa dan memainkan peran penting dalam pemerintahan setelah kematiannya. Meskipun pemerintahannya relatif singkat, Leo IV dianggap sebagai pemimpin transisi yang berusaha menavigasi kekaisaran melalui masa-masa sulit. Kebijakannya yang moderat dalam ikonoklasme membantu meredakan ketegangan agama, meskipun tidak sepenuhnya menyelesaikan konflik tersebut. Referensi
|