Anastasius I (kaisar)
Anastasius I (Anastasius Dicorus; sekitar 431 – 9 Juli 518) adalah Kaisar Bizantium yang memerintah dari 11 April 491 hingga kematiannya pada 9 Juli 518. Anastasius terkenal karena reformasi administratif dan fiskalnya yang signifikan, yang meninggalkan kekaisaran dengan surplus besar di kas negara. Sebagai kaisar yang memperhatikan urusan agama dan keuangan, pemerintahannya sering dianggap sebagai awal dari stabilitas dalam Kekaisaran Bizantium setelah masa-masa ketidakstabilan sebelumnya. Kehidupan AwalAnastasius lahir sekitar tahun 431 di Dyrrhachium (sekarang Durrës, Albania), yang kala itu merupakan bagian dari Kekaisaran Romawi Timur. Ia berasal dari keluarga Kristen yang taat dan memiliki keturunan Illyria. Nama Dicorus diberikan kepadanya karena ia memiliki heterokromia, dengan satu mata berwarna biru dan yang lain berwarna hitam. Sebelum menjadi kaisar, ia menjabat sebagai pejabat istana dan memiliki reputasi sebagai administrator yang kompeten. Anastasius adalah seorang Kristen Ortodoks, meskipun kemudian ia terlibat dalam kontroversi teologis terkait Monofisitisme. Kenaikan TahtaAnastasius naik tahta setelah pernikahannya dengan Ariadne, janda Kaisar Zeno, pada April 491. Pemilihan Anastasius mendapat dukungan dari Patriark Konstantinopel dan istana, meskipun beberapa pihak dalam militer kurang menyukainya. Pernikahan dengan Ariadne memperkuat klaimnya terhadap tahta, karena Ariadne adalah bagian dari dinasti yang berkuasa. Kebijakan DomestikReformasi Administrasi dan KeuanganPemerintahan Anastasius dikenal dengan reformasi keuangan yang efektif. Ia menghapus beberapa pajak yang dianggap tidak adil, seperti chrysargyron, pajak yang sangat memberatkan rakyat miskin dan digunakan untuk mendanai anggaran negara. Penghapusan pajak ini membuatnya populer di kalangan rakyat. Anastasius juga memperkenalkan sistem moneter baru, termasuk pengenalan koin tembaga follis, yang digunakan secara luas dalam perdagangan sehari-hari. Kebijakan ini membantu stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan perdagangan di Kekaisaran Bizantium. InfrastrukturAnastasius membangun sejumlah proyek infrastruktur, termasuk penguatan Tembok Panjang Anastasius, sebuah benteng yang melindungi Konstantinopel dari serangan suku-suku barbar di wilayah Balkan. Kebijakan Luar NegeriAnastasius menghadapi beberapa tantangan dari luar kekaisaran. Salah satu konflik utama adalah Perang Anastasius (502–506) melawan Kekaisaran Sasaniyah. Meskipun perang ini tidak menghasilkan kemenangan besar bagi kedua belah pihak, perdamaian akhirnya dicapai melalui negosiasi diplomatik. Di wilayah Balkan, Anastasius juga harus menghadapi ancaman dari suku-suku Slavia dan Hun. Upayanya untuk mempertahankan perbatasan melibatkan pembangunan infrastruktur militer dan penempatan garnisun. Kontroversi KeagamaanSalah satu aspek yang paling kontroversial dari pemerintahan Anastasius adalah hubungannya dengan Monofisitisme. Meskipun ia sendiri adalah seorang Kalsedon Ortodoks, Anastasius bersimpati terhadap Monofisit dan mendukung beberapa kebijakan yang mempromosikan harmoni antara kelompok Ortodoks dan Monofisit. Kebijakannya ini menimbulkan oposisi dari kalangan Ortodoks yang keras, termasuk pemberontakan Vitalianus, seorang jenderal Bizantium. Pemberontakan tersebut dapat ditumpas, tetapi menciptakan ketegangan besar selama sisa masa pemerintahannya. KeluargaAnastasius tidak memiliki keturunan dari pernikahannya dengan Ariadne. Namun, ia memiliki beberapa saudara, termasuk Paulus dan Hypatius, yang menjabat sebagai pejabat tinggi dalam pemerintahan. Referensi
|