Herennius Etruscus
Kehidupan AwalHerennius Etruscus dilahirkan sekitar tahun 227, sebagai putra sulung dari Decius, seorang gubernur provinsi yang kemudian menjadi Kaisar Romawi, dan Herennia Cupressenia Etruscilla. Nama lengkapnya menunjukkan asal-usul keluarga dari Italia dan kemungkinan koneksi dengan keluarga bangsawan lokal. Sebagai putra seorang pejabat tinggi, Herennius dididik dalam tradisi Romawi yang ketat, mencakup pelatihan militer, administrasi pemerintahan, dan budaya klasik. Kehidupan awalnya relatif tenang hingga ayahnya menjadi Kaisar pada tahun 249 setelah menggulingkan Kaisar Filipus Arab. Kenaikan TakhtaPada tahun 250, Decius mengangkat Herennius sebagai Caesar, gelar yang menandakan bahwa ia adalah pewaris takhta. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat dinasti Decius dalam menghadapi ancaman baik dari luar maupun dalam Kekaisaran Romawi. Sebagai Caesar, Herennius mulai menjalankan tugas administratif dan militer, mendampingi ayahnya dalam berbagai ekspedisi dan kebijakan. Pada awal tahun 251, Decius mempromosikan Herennius menjadi Augustus, menjadikannya rekan-kaisar. Pengangkatan ini terjadi pada saat Kekaisaran menghadapi invasi besar dari suku Goth di Balkan, di bawah pimpinan raja Cniva. Pemerintahan Bersama DeciusSebagai rekan-kaisar, Herennius membantu ayahnya dalam memerintah Kekaisaran dan memimpin pasukan dalam perang melawan Goth. Sumber-sumber sejarah menyebutkan bahwa Herennius memegang posisi penting dalam kampanye militer ini, meskipun ia masih muda. Namun, masa pemerintahan Herennius tidak berlangsung lama. Pada pertengahan tahun 251, Decius dan Herennius memimpin pasukan Romawi melawan Goth dalam Pertempuran Abrittus, di wilayah Moesia (sekarang Bulgaria). Dalam pertempuran ini, Herennius gugur setelah terkena panah musuh. Kematian Herennius menjadi pukulan berat bagi pasukan Romawi dan ayahnya, Decius, yang juga tewas dalam pertempuran itu. Kematian dan DampaknyaHerennius Etruscus meninggal pada usia sekitar 24 tahun, menjadi salah satu dari sedikit kaisar Romawi yang gugur di medan perang. Kekalahan dalam Pertempuran Abrittus merupakan bencana besar bagi Kekaisaran Romawi, tidak hanya karena kehilangan dua kaisar secara bersamaan, tetapi juga karena kekalahan ini memperkuat posisi Goth sebagai ancaman besar di wilayah perbatasan. Setelah kematian Herennius dan Decius, Trebonianus Gallus diangkat sebagai Kaisar Romawi. Kematian Herennius juga menandai berakhirnya dinasti Decius, yang hanya bertahan beberapa tahun. Referensi
|