Julianus, juga dikenal sebagai Flavius Claudius Julianus Augustus, adalah Kaisar Romawi yang memerintah dari tahun 361 hingga 363. Lahir pada tanggal 6 November 331 atau 332, Julianus berasal dari dinasti Konstantinian. Ia sering dijuluki sebagai Julianus Sang Murtad (Julian the Apostate) oleh sejarawan Kristen karena upayanya untuk mengembalikan agama dan tradisi pagan Romawi setelah kekristenan menjadi agama utama Kekaisaran Romawi. Masa pemerintahannya yang singkat tetapi signifikan diwarnai oleh reformasi agama, politik, dan militer yang bertujuan untuk memperkuat kekaisaran.
Kehidupan Awal
Julianus lahir di Konstantinopel sebagai putra Julius Konstantius, saudara tiri Konstantinus Agung. Setelah kematian ayahnya dalam pembersihan dinasti oleh keluarga Konstantinian pada tahun 337, Julianus dibesarkan dalam pengawasan ketat. Bersama saudaranya, Gallus, Julianus menghabiskan masa kecilnya dalam isolasi di Nicomedia dan Kapadokia, di mana ia mendapatkan pendidikan yang luas dalam filsafat, sastra, dan agama.
Julianus tertarik pada filsafat Yunani kuno dan sangat terinspirasi oleh ajaran neoplatonisme. Selama masa mudanya, ia belajar di bawah bimbingan para filsuf terkenal seperti Libanius dan Maximus dari Efesus, yang memperkuat minatnya pada tradisi pagan.
Karier Awal
Pada tahun 355, Julianus diangkat sebagai Caesar oleh sepupunya, Kaisar Konstantius II, dan dikirim untuk memimpin pasukan di Galia. Ia membuktikan dirinya sebagai pemimpin militer yang cakap dengan mengalahkan suku-suku Jermanik dalam beberapa pertempuran, termasuk Pertempuran Strasbourg pada tahun 357. Kemenangan ini memperkuat posisinya sebagai tokoh penting dalam kekaisaran.
Keberhasilannya di medan perang menyebabkan ketegangan dengan Konstantius II, yang semakin khawatir dengan popularitas Julianus di kalangan tentara. Ketika Konstantius memerintahkan sebagian besar pasukan Julianus untuk bergabung dengan kampanye di Timur pada tahun 360, para prajurit di Galia memberontak dan memproklamasikan Julianus sebagai Augustus.
Pemerintahan
Naik Takhta
Julianus menjadi penguasa tunggal Kekaisaran Romawi setelah kematian Konstantius II pada tahun 361. Ia memasuki Konstantinopel dengan penuh kemenangan dan segera memulai reformasi besar-besaran.
Reformasi Agama
Julianus berusaha menghidupkan kembali agama-agama tradisional Romawi dan mengurangi pengaruh kekristenan. Ia mencabut hak istimewa yang diberikan kepada gereja Kristen dan mendukung pembangunan kembali kuil-kuil pagan. Julianus juga menulis berbagai karya filosofis yang menyerang teologi Kristen dan mempromosikan nilai-nilai paganisme.
Salah satu proyek ambisiusnya adalah rencana untuk membangun kembali Bait Suci di Yerusalem, tetapi proyek ini terhenti karena berbagai kendala, termasuk bencana alam.
Reformasi Administrasi dan Ekonomi
Julianus menerapkan kebijakan untuk mengurangi korupsi dalam administrasi dan membatasi pengeluaran negara. Ia juga mencoba mempromosikan keadilan sosial dengan memberikan subsidi kepada rakyat miskin dan membatasi kekuasaan pejabat tinggi.
Kebijakan Militer
Sebagai pemimpin militer, Julianus melanjutkan tradisi kaisar sebelumnya dalam memperkuat perbatasan kekaisaran. Pada tahun 363, ia melancarkan kampanye melawan Kekaisaran Sassaniyah di Persia.
Kampanye Persia dan Kematian
Pada tahun 363, Julianus memimpin ekspedisi besar ke Persia dengan tujuan memperluas kekuasaan Romawi di Timur. Awalnya, kampanye ini menunjukkan keberhasilan dengan kemenangan di beberapa pertempuran kecil. Namun, pasukannya mengalami kesulitan logistik, dan pada akhirnya terpaksa mundur.
Selama pertempuran di dekat Ctesiphon, Julianus terluka parah oleh tombak musuh dan meninggal pada 26 Juni 363. Kematian Julianus menandai berakhirnya upaya untuk menghidupkan kembali agama pagan di Kekaisaran Romawi.
Karya Tulis
Julianus adalah penulis yang produktif, dengan banyak karyanya bertahan hingga saat ini. Beberapa di antaranya adalah:
Surat-surat kepada teman-temannya dan pejabat Romawi
Karya retorika dan filsafat
Referensi
Ammianus Marcellinus. Res Gestae.
Bowersock, G. W. Julian the Apostate. Cambridge: Harvard University Press, 1978.
Smith, R. W. Julian’s Gods: Religion and Philosophy in the Thought and Action of Julian the Apostate.
Sumber utama
Ammianus Marcellinus, Res Gestae, Libri XV-XXV (books 15–25). See J.C. Rolfe, Ammianus Marcellinus, Harvard University Press, Cambridge Mass., 1935/1985. 3 Volumes.
Ammianus Marcellinus, The Roman History of Ammianus Marcellinus During the Reigns of the Emperors Constantius, Julian, Jovianus, Valentinian, and Valens. Translated by C. D. Yonge. Full text at Internet Archive at https://archive.org/stream/theromanhistoryo28587gut/28587-0.txt. Gutenberg etext# 28587.
Claudius Mamertinus, "Gratiarum actio Mamertini de consulato suo Iuliano Imperatori", Panegyrici Latini, panegyric delivered in Constantinople in 362, also as a speech of thanks at his assumption of the office of consul of that year
Hunt, David. "Julian". In The Cambridge Ancient History, Volume 13 (Averil Cameron & Peter Garnsey editors). CUP, Cambridge, 1998. ISBN 0-521-30200-5
Lascaratos, John and Dionysios Voros. 2000 Fatal Wounding of the Byzantine Emperor Julian the Apostate (361–363 A.D.): Approach to the Contribution of Ancient Surgery. World Journal of Surgery24: 615–619
Lenski, Noel Emmanuel Failure of Empire: Valens and the Roman State in the Fourth Century AD University of California Press: London, 2003