Victorinus

Marcus Piavonius Victorinus

Victorinus adalah seorang kaisar Kekaisaran Galia yang memerintah dari 269 hingga 271 M. Ia merupakan salah satu dari beberapa kaisar yang muncul di wilayah kekaisaran yang memisahkan diri dari Kekaisaran Romawi, yaitu Kekaisaran Galia, selama periode krisis abad ketiga. Victorinus dikenal sebagai pemimpin militer yang kuat, tetapi pemerintahannya ditandai oleh ketidakstabilan internal dan konflik eksternal.

Kehidupan Awal dan Karier Militer

Victorinus lahir di Galia, kemungkinan besar dalam sebuah keluarga bangsawan lokal yang kaya. Nama lengkapnya adalah Marcus Piavonius Victorinus. Sebelum menjadi kaisar, Victorinus memiliki karier militer yang sukses dan mencapai pangkat tinggi di bawah pemerintahan Kaisar Postumus, pendiri Kekaisaran Galia. Ia dikenal sebagai seorang jenderal yang kompeten dan mendapatkan kepercayaan sebagai salah satu komandan utama dalam pasukan Kekaisaran Galia.

Kenaikan ke Tahta

Setelah kematian Kaisar Postumus pada 269 M, Kekaisaran Galia mengalami periode ketidakstabilan politik. Para penerus Postumus, termasuk Marius, gagal memerintah dalam waktu yang lama. Victorinus, dengan dukungan dari pasukan militer dan elit Galia, memproklamasikan dirinya sebagai kaisar pada akhir tahun 269 atau awal tahun 270.

Victorinus mendapatkan pengakuan dari sebagian besar wilayah Kekaisaran Galia, yang mencakup provinsi-provinsi di Galia, Britania, dan sebagian Hispania. Namun, provinsi Hispania segera memisahkan diri dan kembali bergabung dengan Kekaisaran Romawi utama di bawah Kaisar Aurelianus.

Pemerintahan

Sebagai kaisar, Victorinus menghadapi berbagai tantangan, termasuk ancaman dari Kekaisaran Romawi utama dan ketidakstabilan internal di Kekaisaran Galia. Ia berhasil mempertahankan kendali atas Galia dan Britania melalui serangkaian kampanye militer, meskipun dengan biaya besar bagi ekonomi dan stabilitas politik kekaisaran.

Victorinus dikenal sebagai pemimpin militer yang tangguh tetapi memiliki kelemahan dalam menjaga dukungan politik di kalangan elit. Pemerintahannya juga diwarnai oleh rumor tentang gaya hidupnya yang mewah dan hubungannya dengan wanita, yang menciptakan ketidakpuasan di antara beberapa pendukungnya.

Hubungan dengan Britania dan Galia

Selama pemerintahannya, Victorinus berhasil mempertahankan kendali atas Britania, sebuah wilayah yang strategis bagi Kekaisaran Galia. Ia juga melakukan upaya untuk memperkuat pertahanan di sepanjang perbatasan Rhine melawan serangan dari suku-suku Jermanik.

Namun, Victorinus tidak mampu merebut kembali Hispania yang telah kembali ke kendali Kekaisaran Romawi. Meskipun demikian, ia tetap dihormati sebagai pelindung Galia dan Britania dari ancaman eksternal.

Kematian

Victorinus dibunuh pada tahun 271 M di kota Colonia Claudia Ara Agrippinensium (sekarang Köln, Jerman). Menurut sumber-sumber kuno, ia dibunuh oleh salah satu perwira militernya sendiri, yang diduga merasa terhina oleh Victorinus dalam urusan pribadi. Setelah kematiannya, ibunya, Victoria, memainkan peran penting dalam memastikan suksesi yang lancar dengan mendukung Tetricus sebagai kaisar berikutnya.

Lihat Pula

Referensi

  1. Drinkwater, J. F. The Gallic Empire: Separatism and Continuity in the North-western Provinces of the Roman Empire A.D. 260–274. Stuttgart: Franz Steiner Verlag, 1987.
  2. Southern, Pat. The Roman Empire from Severus to Constantine. Routledge, 2001.
  3. Potter, David S. The Roman Empire at Bay, AD 180–395. Routledge, 2004.
Kembali kehalaman sebelumnya