AvitusAvitus (nama lengkap: Marcus Maecilius Flavius Eparchius Avitus; 395 M – setelah 456 M) adalah seorang bangsawan Galia-Romawi yang menjabat sebagai Kaisar Romawi Barat dari tahun 455 hingga 456. Ia berasal dari keluarga bangsawan yang terpandang di Galia dan sebelumnya menjabat sebagai pejabat tinggi Kekaisaran Romawi sebelum naik takhta sebagai kaisar. Kekaisarannya terjadi pada masa yang penuh gejolak akibat invasi suku barbar dan krisis politik di Kekaisaran Romawi Barat. Latar BelakangAvitus lahir sekitar tahun 395 di Clermont (kini Clermont-Ferrand, Prancis) dari keluarga bangsawan Galia yang memiliki hubungan dekat dengan istana Romawi. Ia dikenal sebagai seorang intelektual yang terpelajar, fasih dalam sastra Latin, dan memiliki reputasi sebagai administrator yang cakap. Sebelum menjadi kaisar, Avitus pernah menjabat sebagai gubernur provinsi, dan menjadi penasihat militer yang penting bagi Jenderal Flavius Aetius. Kebangkitan Menuju KekuasaanPada tahun 455, Kekaisaran Romawi Barat mengalami krisis besar setelah Kaisar Valentinianus III dibunuh oleh konspirator yang dipimpin oleh petinggi militer Petronius Maximus. Tak lama setelah itu, Roma dijarah oleh bangsa Vandal di bawah raja mereka, Geiseric. Petronius Maximus yang menggantikan Valentinianus hanya bertahan beberapa bulan sebelum tewas dalam pelarian dari kerusuhan. Dengan kekosongan takhta, Avitus didukung oleh Theodoric II, Raja Visigoth, yang saat itu memegang pengaruh besar di Galia. Atas desakan Theodoric, Avitus dinyatakan sebagai kaisar oleh pasukan di Arles pada Juli 455 dan diakui secara resmi di Roma beberapa bulan kemudian. PemerintahanKepemimpinan Avitus berfokus pada membangun kembali stabilitas Kekaisaran yang hancur. Namun, ia menghadapi berbagai tantangan, termasuk:
Meskipun Avitus mencoba memerintah dengan adil, ia tidak mampu memulihkan kontrol penuh atas wilayah Kekaisaran. Kekuasaan Romawi di Afrika, yang merupakan sumber utama pasokan gandum, tetap berada di bawah kendali bangsa Vandal. KejatuhanPada Oktober 456, Avitus kehilangan dukungan dari militer Romawi, terutama dari Jenderal Ricimer dan Mayorianus. Setelah dikalahkan dalam pertempuran di dekat Piacenza, Avitus dipaksa turun takhta. Beberapa sumber menyebutkan bahwa ia diangkat menjadi uskup setelah turun dari jabatan kaisar, meskipun klaim ini masih diperdebatkan. Avitus meninggal beberapa waktu kemudian, mungkin pada tahun 457 atau 458, dalam keadaan yang tidak jelas. Ada spekulasi bahwa ia dibunuh, namun bukti mengenai hal ini minim. KeluargaAvitus memiliki beberapa keturunan yang berperan penting di Galia pada abad ke-5. Putranya, Ecdicius, dikenal sebagai pemimpin militer yang membela Galia dari invasi bangsa barbar setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat. Referensi
|