Molinisme
Molinisme, yang diambil dari nama pastor Yesuit Spanyol dan teolog Katolik Luis de Molina abad ke-16, adalah tesis bahwa Tuhan memiliki pengetahuan menengah (atau scientia media): pengetahuan tentang kontrafaktual, khususnya kontrafaktual mengenai tindakan manusia.[1] Ini berupaya untuk mendamaikan ketegangan yang ada dari penyelenggaraan ilahi dan kehendak bebas manusia.[2] Penganut Molinisme kontemporer terkemuka antara lain William Lane Craig, Alfred Freddoso, Alvin Plantinga, Thomas Flint, Kenneth Keathley,[2] Dave Armstrong, John D. Laing, Timothy A. Stratton,[3] Kirk R. MacGregor, dan J.P. Moreland. Lihat jugaReferensi
|