Teori pengaruh moral mengenai pendamaian

Teori Pengaruh moral (Moral influence) ini dipelopori oleh Petrus Abelardus (1079-1142).[1] Melaluiteori ini, Abelardus menegaskan bahwa penyaliban Yesus adalah bukti bahwa kasih Allah mengundang manusia untuk berubah dari kehidupan penuh dosa dan ketakutan menuju sebuah kehidupan penuh kasih.[2] Kehidupan dan kematian Yesus pun menjadi teladan moral bagi manusia.[2] Teori ini bertujuan untuk menentang teori Kristus Pemenang.[2] Konsep pendamaian yang terjadi melalui Salib Kristus tidak ditujukan kepada setan, melainkan kepada manusia.[3] Hal ini bertentangan dengan teori Christus Victor, di mana Yesus menang melawan setan.[4] Pengaruh moral ini merupakan salah satu teori pendamaian (Atonement).[5] Pada masa itu, terjadi perdebatan pendapat tentang makna penebusan yang dilakukan oleh Yesus.[4] Ada yang melihat bahwa penebusan yang dilakukan Yesus sebagai kekerasan yang dilakukan oleh Allah.[3] Pada pandangan ini, Yesus dijadikan kurban untuk menebus umat manusia.[3] Ada pula yang melihat bahwa Yesus yang mati itu hanya sebagai tipuan.[3] Model penebusan ini mengarah kepada model Kristus Pemenang.[6] Model Kristus Pemenang ini disebut juga Teori Penebusan (Ransom Theory).[6] Teori ini disuarakan oleh Irenaeus.[6] Namun, satu hal yang tetap dari perdebatan itu, bahwa Yesus yang disalib tetap dilihat sebagai keselamatan untuk umat manusia.[6] Salib dipandang sebagai jalan keselamatan (soteriologi salib).[6] Salib menjadi dasar dari model-model penebusan yang ada.[6] Istilah penebusan ini juga dikenal dalam bahasa Ibrani Yom Kippur.[7]

Lihat pula

Pranala luar

Referensi

  1. ^ edit. Rosemary Goring.1995.Dictionary of Beliefs and Religions.Great Britain.Word Reference.44.
  2. ^ a b c Joas Adiprasetya.2010.Berdamai Dengan Salib: Membedah Ioanes Rakhmat dan Menyapa Umat.Jakarta.Grafika KreasIndo dan UPI STT Jakarta.39-42.
  3. ^ a b c d Rita Nakasima Brock dan Rebecca Ann Parker.2008.Saving Paradise: How Christianity traded love of this world for crucifixio and empire.Boston.Beacon Press.295.
  4. ^ a b Anthony Meredith.1999.Gregory of Nyssa: The Early Chruch Fathers.London & New York.Routledge.79-82.
  5. ^ Ron Geaves.2001.Continuum Glossary of Religious Term.London & New York.Continuum.40.
  6. ^ a b c d e f J. F. Bethune-Baker.1865.An introduction to the early history of Christian doctrine to the time of the Council of Chalcedon.London.Longman.
  7. ^ edit. Shailer Mathews and Gerald Birney.1973.A Dictionary of Religion And Ethics.London.Waverley Book Company.34-36.
Kembali kehalaman sebelumnya