Badan Pengendali Bimbingan Massal

Badan Pengendali Bimbingan Massal
BP Bimas
Gambaran umum
SingkatanBP Bimas
Didirikan22 November 1969
Dasar hukum pendirian
  • Keppres Nomor 95 Tahun 1969[1]
  • Keppres Nomor 5 Tahun 1990[2]
Dibubarkan30 Desember 2016
Dasar hukum pembubaranPerpres Nomor 116 Tahun 2016[3]
Kementerian atau lembaga terkaitKementerian Pertanian
Struktur
KepalaMenteri Pertanian
Kantor pusat
Jalan A. U. P. Pasar Minggu, Jakarta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Badan Pengendali Bimbingan Massal adalah lembaga non-struktural di bidang pertanian. Badan ini berperan sebagai koordinator program Bimas, yakni sistem manajemen pembangunan pertanian untuk menggerakkan partisipasi petani secara massal.

Sejarah

Untuk mencapai ketahanan pangan, Pemerintah pada tahun 1950an mengupayakan swasembada beras Beberapa program digulirkan tapi gagal mencapai sasaran. Pada tahun 1960-an, dibuat program Demontrasi Masal (Demas) dalam rangka meningkatkan produksi hasil pangan.[4] Selain meningkatkan produksi tani, program Demas juga ditujukan untuk memperbaiki kesejahteraan hidup para petani. Program ini berhasil memberikan kenaikan hasil sebesar 100% hingga 300

Pada tahun 1965 hingga 1966, pemerintah menggelar program intensifikasi produksi padi dengan nama Bimbingan Massal (Bimas) secara nasional. Pada Mei 1967, pemerintah membentuk Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai pengganti Komando Logistik Nasional (Kolognas) yang berfungsi sebagai agen pembeli beras tunggal.[5] Sebagai akibat keterbatasan devisa negara, pemerintah memperkenalkan sistem Bimas Gotong Royong (Bimas GR) pada 1968/1969. Program ini merupakan kerjasama antara pemerintah dan perusahaan swasta asing, terutama dalam penyediaan dana.

Pada musim tanam 1969, Radius sebagai Gubernur BI pada saat itu bersama Sri Paku Alam dan Sudarsono Hadisapoetro, Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, mengadakan Pilot Proyek Unit Desa BRI di Yogyakarta berkenaan dengan aspek perkreditan. Hal ini dilakukan untuk melakukan pelaksanaan Bimbingan Massal meliputi percontohan, penyuluhan, penyaluran saprodi, perkreditan, dan pemasaran yang semuanya tidak ditangani oleh satu badan.

Radius Prawiro, berperan dalam penerapan penyaluran kredit kepada petani padi berupa bibit unggul, sarana produksi pupuk, serta biaya hidup. Jika panen berhasi, petani mengembalikan kredit, tapi jika gagal tak perlu membayar utang. Proyek ini juga melibatkan mahasiswa. Ternyata pilot proyek ini berhasil dengan baik.

Tepat pada 22 November 1969, Badan Pengendali Bimbingan Massal dibentuk oleh Presiden Soeharto melalui Keppres Nomor 95 Tahun 1969 sebagai lembaga komando dan koordinator untuk melaksanakan program Bimas.

Setelah percobaan di D.I. Yogyakarta dinilai berhasil, maka selanjutnya BUUD/KUD dikembangkan di daerah-daerah lain.

Pembubaran

Pada 30 November 2016, Badan Pengendali Bimbingan Massal dan Badan Benih Nasional dibubarkan oleh presiden Joko Widodo bersamaan dengan 8 lembaga nonstruktural lainnya.[3]

Referensi

  1. ^ "Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 95 Tahun 1969 tentang Organisasi dan Tata Kerja Bimas". Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara. 22 November 1969. Diakses tanggal 28 Januari 2025. 
  2. ^ "Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 5 Tahun 1990 tentang Badan Pengendali Bimas". Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara. 19 Juli 1999. Diakses tanggal 28 Januari 2025. 
  3. ^ a b "Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2016 Tentang Pembubaran Badan Benih Nasional, Badan Pengendalian Bimbingan Massal, Dewan Pemantapan Ketahanan Ekonomi dan Keuangan, Komite Pengarah Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Pulau Batam, Pulau Bintan, dan Pulau Karimun, Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi, Dewan Kelautan Indonesia, Dewan Nasional Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional, dan Komisi Nasional Pengendalian Zoonosis". Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan. 30 Desember 2016. Diakses tanggal 26 Januari 2025. 
  4. ^ "BIMAS, Perwujudan Panca Usaha Pertanian". Universitas Gadjah Mada. 27 Maret 2020. Diakses tanggal 31 Januari 2025. 
  5. ^ "Mengampu Ekonomi Masyarakat Desa". Media Keuangan. 24 Oktober 2024. Diakses tanggal 30 Januari 2025. 
Kembali kehalaman sebelumnya