Toddolimae, Tompobulu, Maros5°05′07″S 119°39′13″E / 5.085324°S 119.6535983°E
EtimologiSecara etimologis, kata Toddolimae berasal dari bahasa Bugis, yang terdiri atas kata toddo (tertancap/menancapkan) dan kata lima (lima), sementara sufiks -e similar dengan sufiks -an dalam bahasa Indonesia. Penggabungan kedua kata tersebut melahirkan makna "tertancap limaan". Tertancap limaan disini dibahasakan bahwa ada lima kampung yang beraliansi yang sekarang menjadi nama dusun yang menaungi Desa Toddolimae, yakni Bassikalling, Bossolo, Kacici, Salomatti, dan Tombolo. Kondisi geografisTopografiKeadaan topografi wilayah Desa Toddolimae adalah dataran rendah dengan elevasi 500 meter di atas permukaan laut. OrbitrasiBeberapa lokasi pada jarak orbitrasi atau pusat pemerintahan dari Desa Toddolimae adalah sebagai berikut:
Batas wilayahDesa Toddolimae memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Kondisi demografisSuku dan bahasaDi Desa Toddolimae terdapat beragam suku dan penggunaan bahasa. Namun secara mayoritas penduduk Desa Toddolimae adalah Suku Makassar dengan menggunakan Bahasa Makassar, Bahasa Melayu Makassar, atau Bahasa Indonesia dalam berinteraksi sehari-hari. AgamaDari sisi keagamaan mayoritas agama masyarakat desa Toddolimae adalah agama Islam hampir 100% beragama islam itu terbukti karena di desa Toddolimaae tidak ada tempat beribadah lainnya selain masjid. Mata pencaharianEkonomi memegang peranan yang penting dalam suatu tatanan kehidupan. Pada faktor pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka melakukan berbagai macam pekerjaan seperti bertani, berdagang karyawan dan sebagainya. Mayoritas masyarakat desa Toddolimae yang berkeluarga adalah petani, dan anak mudanya rata-rata menjadi karyawan swasta. Jumlah pendudukDesa Toddolimae memiliki luas 45,54 km² dan penduduk berjumlah 2.179 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 47,85 jiwa/km² pada tahun 2021. Adapun rasio jenis kelamin penduduk Desa Toddolimae pada tahun tersebut adalah 99,73. Artinya, tiap 100 penduduk perempuan ada sebanyak 99 penduduk laki-laki. Berikut ini adalah data jumlah penduduk Desa Toddolimae dari tahun ke tahun:
PemerintahanDesa Toddolimae dipimpin oleh seorang Kepala Desa dibantu seorang Sekretaris, 2 (dua) Orang Kepala Urusan, 2 (Dua) Orang Kepala Seksi antara lain; Kepala Urusan Keuangan,Kepal Urusan Umum, Kepala Seksi Pemerintahan, dan Kepala Seksi Kesejahteraan. Serta ada lima (5) Kepala Dusun yakni Kapala Dusun Salomatti, Tombolo, Kacici, Bossolo dan Bassikalling. Sesuai amanah Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah nomor 72 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Desa. Dalam menjalankan pemerintahan, Kepala Desa bekerjasama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga pemersatu aspirasi masyarakat desa yang juga mengembangkan fungsi sebagai mitra kerja, fungsi pengawasan dan fungsi legislasi desa. Struktur organisasi Pemerintahan Desa Toddolimae disusun berdasarkan atas Peraturan Pemerintah nomor 72 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Desa dan Peraturan Daerah Kabupaten Maros nomor 14 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi Tatakerja Pemerintahan Desa. Pembagian wilayah administrasiDusunDesa Toddolimae memiliki lima wilayah pembagian administrasi daerah tingkat V (lima) berupa dusun sebagai berikut:
Rukun wargaDesa Toddolimae memiliki 5 wilayah pembagian administrasi berupa rukun warga (RW) sebagai berikut:
Rukun tetanggaDesa Toddolimae memiliki 10 wilayah pembagian administrasi berupa rukun tetangga (RT) sebagai berikut:
Daftar kepala desaBerikut ini adalah daftar kepala desa di Desa Toddolimae dari masa ke masa sejak pembentukannya pada tahun 1984:
Struktur organisasi pemerintahan desaBerikut ini adalah struktur organisasi Pemerintahan Desa Toddolimae periode 2017–2023:
Keadaan sosialKeadaan sosial antar masyarakat di desa Toddolimae cukup baik, mereka hidup rukun, saling tolong-menolong dan memiliki rasa sosial yang tinggi terhadap satu sama lain. Contohnya jika ada pesta pernikahan atau pesta apapun pasti masyarakat setempat berbondong-bondong ikut meramaikan dan membantu. PendidikanPendidikan di desa Toddolimae untuk sekarang ini sudah lumayan bagus, sudah ada yang melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, yaitu perguruan tinggi. Karena dahulu ada yang masih sementara bersekolah namun gagal karena dijodohkan oleh orangtuanya. Hampir semua anak-anak umur 4-6 tahun sudah bersekolah di TK dan SD. Sekolah Menengah Pertama di desa Toddolimae ini lumayan jauh begitu pun Sekolah Menengah Keatas. Jadi anak-anak yang bersekolah di SMP dan SMA ini sekolahnya menggunakan kendaraan bermotor Daftar sekolah
Adat dan budayaAdat Desa Toddolimae masih sangat amat kental dengan budaya Mangkasara' (Makassar) karena latar belakang mayoritas penduduknya adalah Suku Makassar, itu terlihat dari tradisi dan kebiasaan masyarakatnya. Seperti pada saat hari raya Idul Fitri atau Idul Adha, sebelum hari raya semua masyarakatnya melakukan tradisi Maddoang (mendo'akan orang yang sudah meninggal) dengan menggunakan makanan yang di taruh di dalam piring. Dan ketika hari raya itu selesai ada lagi adat yang disebut dengan tradisi Pononno Bunga (ziarah kubur). Tradisi pernikahan sitanro juga mewarnai kekentalan pada masyarakat Desa Toddolimae. Sitanro adalah sumpah atau janji kepada manusia atau bahkan dengan Allah SWT atau dengan kata lain pernyataan yang diucapkan secara resmi dengan bersaksi kepada Tuhan atau kepada sesuatu yang dianggap suci (untuk menguatkan kebenaran dan kesungguhannya dan sebagainya), perkataannya itu dikuatkan dengan pernyataan disertai tekad melakukan sesuatu untuk menguatkan kebenarannya atau berani menderita sesuatu kalau pernyataan itu tidak benar, janji atau ikrar yang teguh (akan menunaikan sesuatu). Dan masih banyak tradisi lainnya lagi. Berikut ini adalah daftar tradisi yang ada di Desa Toddolimae:
Keadaan ekonomiSumber perekonomian utama bagi warga Desa Toddolimae, yaitu pertanian, perkebunan, peternakan, wiraswasta, wirausaha, dan pegawai negeri. Petani dan pekebun pada umumnya memproduksi gabah/beras, jagung, kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau, pisang, pepaya, cabai, tumbuhan sayur-mayur, gula aren, bambu, dan kayu. Kegiatan pertanian, perkebunan, dan peternakan masih cenderung tradisonal sehingga kualitas dan kuantitas serta kesinambungan hasil produknya belum maksimal. Sebahagian kecil masyarakat Desa Toddolimae juga ada yang mengembangkan usaha atau wirausaha, seperti pengolahan kayu menjadi peralatan rumah tangga atau mebel, usaha konveksi atau menjahit dan perbengkelan serta menjadi pengecer produk kepada masyarakat. Dari sekian usaha yang dikembangkan oleh masyarakat tersebut belum mampu menjadi sumber penopang kebutuhan kehidupan yang memadai karena lemahnya akses pasar dan rendahnya daya beli masyarakat. IklimIklim Desa Toddolimae sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia beriklim tropis, dengan dua musim, yakni kemarau dan musim penghujan. Indeks desa membangunData informasi mengenai Indeks Desa Membangun (IDM) berperan membantu upaya pemerintah dalam memahami kondisi desa. Data yang diekspos sangat penting dalam perencanaan agar setiap tahun ada peningkatan status desa. Setiap tahun status desa diperbarui sesuai dengan capaian yang ada dalam indeks desa membangun. Tim ahli IDM yang menilai terdiri dari tenaga ahli bidang infrastruktur, pengembangan masyarakat desa, perencanaan partisipatif, dan pelayanan sosial dasar. IDM ini mengukur aspek indeks pembangunan desa, yakni ketahanan sosial, ketahanan lingkungan, dan ketahanan ekonomi. Indeks Desa Membangun meliputi kategori sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju, dan mandiri. Kategori desa mandiri adalah kategori ideal yang ingin dicapai. Pada tahun 2020, prestasi Indeks Desa Membangun (IDM) dari Desa Toddolimae mendapatkan raihan nilai 0,5765 dan diklasifikasikan dengan status desa tertinggal di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros.
Infrastruktur
APBD desaTahun 2020Potensi wisataDesa Toddolimae memiliki potensi wisata di kawasan Bulu' Tau Pole yang berada di Dusun Kacici. Potensi wisata berupa gua dan edukasi tersaji di sini. Hasil eksplorasi singkat ditemukan beberapa fosil serta diduga sisa-sisa kehidupan manusia purba di sekitar kawasan ini. Walaupun begitu, kawasan ini masih membutuhkan kajian lebih dalam dari para arkeolog atau peneliti terkait mengenai jejak peradaban manusia purba di Bulu' Tau Pole. Desa Toddolimae juga memiliki udara yang sejuk di sekitar aliran sungai di Bantimurung Kacici. Aliran sungai yang sangat potensial untuk dikembangkan dengan konsep mass tourism. Karena debit air dan elevasi sungai yang tidak terlalu ekstrem. Organisasi/lembaga masyarakat
Lihat pula
Referensi
Pranala luar |