Islam di Iran
Islam merupakan agama resmi di Iran. 98 persen dari total jumlah penduduk Iran menganut agama ini dan 89 persen dari penduduk Islam mengnut ajaran Syi'ah dan 9 persen lainnya menganut ajaran Sunni. Kebanyakan mereka yang beraliran Suni adalah suku Turkmen, suku Arab, suku Balochi dan suku Kurdi. Mereka terkonsentrasi di wilayah barat daya, tenggara, timur laut dan barat laut Iran.[2] Kebanyakan penganut Syi'ah pula beraliran Ithna ashariyyah. Sejak penawanan tentara Islam di Persia, agama Islam dijadikan agama resmi di Iran kecuali ketika penyerangan tentara Mongol dan ketika pemerintahan wangsa Ilkhanat. Iran menjadi republik Islam pada tahun 1979 apabila perlembagaan baru yang memiliki unsur negara Islam diluluskan parlemen. SejarahKemenangan tentara Islam di Persia pada 637-651 mengakhiri kegemilangan Kekaisaran Sassanid dan selanjutnya memusnahkan agama Majusi di Kerajaan Persia. Walau demikian, tamadun Parsi tidak berakhir begitu saja. Ia mulai berkembang bersamaan dengan tamadun Islam. Sebelum datangnya Islam di Persia, kebanyakan orang Persia beragama Majusi dan juga terdapat kumpulan minoritas beragama kristen atau nasrani dan Yahudi. Penyebaran Islam di Persia merupakan sebuah proses yang perlahan. Penduduk-penduduk kota adalah penduduk yang paling awal memeluk Islam dan perlahan-lahan tersebar di kalangan petani dan dihqans atau ningrat. Pada abad ke 10, mayoritas orang Persia telah memeluk Islam dan kebanyakan mereka beraliran Sunni. Ajaran Syi'ah tiba di Persia pada abad ke 15. Islam Syi'ahWalaupun Syi'ah telah hadir di Iran sejak zaman awal Islam, kebanyakan penduduk Iran pada mulanya adalah Sunni hingga abad ke 17. Pada abad ke 16, dinasti safawiyah menjadikan Syi'ah sebagai agama resmi Iran dan akhirnya kebanyakan penduduk Iran mulai memeluk agama Islam Syi'ah. Pada pertengahan abad ke 17, mayoritas penduduk Iran menjadi muslim Syi'ah. Rujukan
Lihat pulaPranala luar
|