Karmelit
Ordo Saudara-Saudara Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel atau Karmelit (biasa disingkat Ordo Karmel; bahasa Latin: Ordo Fratrum Beatissimæ Virginis Mariæ de Monte Carmelo) adalah salah satu ordo keagamaan Katolik dari Katolik Roma yang didirikan pada abad ke-12 oleh para rohaniwan di Gunung Karmel. Para rohaniwan dari ordo ini menyandang nama O.Carm di belakang nama mereka. Ordo Karmel mula-mula mengadakan kontak dengan Indonesia pada tahun 1511 ketika dua anggota mereka, Dionisius dan Redemptus, ikut serta dalam suatu kelompok dagang Portugis mengunjungi Aceh dari Malaka. Keduanya tewas dibunuh dan Gereja menyatakan mereka sebagai martir dan diperingati setiap 29 November. Ordo Karmel masuk dan bekerja di Indonesia utamanya pada tahun 1923 atas undangan resmi Propaganda Fide (Vatikan) karena desakan Serikat Yesus (SJ) yang kewalahan menangani karya misi di wilayah Vikariat Apostolik Batavia. Kepada mereka kemudian diserahkan wilayah misi Malang (dengan konsentrasi umat pada waktu itu di Pasuruan, Lawang, Malang, Jatiroto), yang kemudian mereka kembangkan sampai menjadi Keuskupan Malang. Kini mereka hadir dan berkarya di keuskupan-keuskupan Malang, Medan, Ende, Jakarta. SejarahBermula dari sekelompok pertapa yang meneladan nabi Elia di Gunung Karmel, Palestina, sekitar tahun 1154. Berkembang di Eropa dan mendirikan biara-biara baru. Aturan hidup membiara (Regula Karmel) ditetapkan oleh St Albertus dari Yerusalem (1209). Mengalami kemerosotan pada abad ke-14 dan 15. Diperbarui oleh St Yohanes dari Salib (kelompok rahib pria) dan St Teresa Avila (kelompok wanita rubiah) pada abad ke-16 dengan semangat kontemplatif baru. Pada akhir abad itu mengalami pemisahan dua kelompok: Karmelit berkasut (O.Carm) yang relatif bergiat secara aktif dengan menerapkan aturan yang lebih terbuka, dan Karmelit tak berkasut (OCD) dengan aturan kontemplatif ketat. Ordo Karmel membentuk 23 provinsi di dunia, di antaranya adalah Provinsi Indonesia (didirikan sebagai komisariat tahun 1960, dan menjadi provinsi penuh tahun 1967). Uskup Malang, Mgr FX Hadisoemarto O.Carm pernah menjadi ketua Majelis Agung Waligereja Indonesia (MAWI, sekarang KWI) selama dua periode berturut-turut. Spiritualitas
Karya
Pelayanan pastoral, terutama di Keuskupan Malang (sejak 1923), kini dengan dua paroki utama: Hati Kudus Yesus (Kayutangan) Malang, dan kota Jember. Di Keuskupan Agung Medan (sejak 1965), terutama di paroki-paroki Sidikalang, Parongil, Tigalingga, Sumbul (di kabupaten Dairi) dan paroki Pasar Merah di kota Medan. Di Keuskupan Agung Ende (sejak 1968): paroki Salib Suci Mauloo, yang kemudian dikembangkan membentuk paroki baru, Nuaria. Di Keuskupan Agung Jakarta (sejak 1972), di paroki Maria Bunda Karmel (Tomang) dan paroki Maria Kusuma Karmel (Meruya). Di Keuskupan Agung Makassar (sejak 2022), di Kuasi Paroki Maria Bunda Karmel Tondok Ratte, Toraja Utara.
Pelayanan pendidikan, terutama di Keuskupan Malang, dengan mendirikan Yayasan Karmel yang mengelola sekolah dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Yayasan Karmel kemudian diserahkan kepada Uskup Malang. Ordo Karmel mempertahankan SMU St Albertus di Jalan Dempo, Malang, dan SMU St Paulus di Jember.
Dalam bidang panggilan, Ordo Karmel membuka Seminari Menengah Marianum (1948) di Lawang, novisiat (1947), Rumah Studi Regina Apostolorum di Batu (1951), Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Widya Sasana Malang (bersama CM) pada tahun 1970. Ordo Karmel DuniaMenurut statistik tahun 2015, pada tahun 2014 ada 2030 anggota O.Carm di seluruh dunia, 1316 di antaranya adalah imam. Mereka melakukan karya pastoral di 382 paroki. Terdapat 13 anggota O.Carm yang menerima tahbisan Uskup dan masih hidup. Dua di antaranya dari Indonesia, yaitu Mgr. FX Hadisoemarta O.Carm dan Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm. Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Roman Catholic Carmelite orders.
|