Leang Burung I
Leang Burung I atau Gua Burung I (Inggris: Cave of Bird I ) adalah sebuah gua di kawasan Karst Maros-Pangkep, Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung. Gua ini terletak pada titik koordinat 05°00'11,9" LS dan 119°39'17,9" BT dan secara administratif berada di wilayah Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia. Gua ini berada pada ketinggian 45 mdpl dan berjarak dengan Leang Burung II tidak lebih dari 30 meter. Gua ini termasuk gua prasejarah, tempat ditemukannya beberapa cetakan tangan manusia purba Budaya Toala Sulawesi Selatan di dalamnya. Tinggalan arkeologi, selain lukisan di dinding gua berbentuk gambar cap telapak tangan, terdapat pelbagai alat batu microlith, mata panah berdasar bundar, mata panah berdasar bergerigi, lancipan muduk, tembikar, serta sampah dapur. Gua ini termasuk gua yang bertipe lingkungan lembah. Berdasarkan struktur geologisnya, Leang Burung I termasuk gua kekar lembaran.[2][3][1] Hendrik Robbert van Heekeren mengklasifikasikan lapisan Budaya Toala dalam 3 lapisan, yaitu Toala III, Toala II, dan Toala I. Ian C. Glover menerapkan radiokarbon untuk mengetahui kurun waktu hunian di gua. Klasifikasi masa hunian pada gua didasari atas jenis temuan yang terkandung pada gua sebagai unsur lapisan budaya yang bersangkutan, yaitu Toala III sampai dengan Toala I. Berdasarkan kajian klasifikasi lapisan Budaya Toala masa hunian oleh Hendrik Robbert van Heekeren dan kajian hasil analisis radiokarbon dengan sistem penanggalan radiokarbon oleh Ian C. Glover, Situs Leang Burung I masuk pada klasifikasi lapisan Budaya Toala I. Pertanggalan Toala I didasarkan pada umur Toala I yang menunjukkan kekhususan yang berkembang paling muda dalam industri serpih bilah, yaitu tembikar. Unsur tembikar tertua yang ditemukan di situs-situs Budaya Toala merupakan tembikar polos dan berhias. Tembikar berhias yang ditemukan di Leang Burung I merupakan tembikar berhias unsur tradisi Kalanay. Berdasarkan temuan tersebut diperkirakan lapisan Toala I ini bertahan sampai dengan 700-400 SM.[4] [5] [6] PenelitianHendrik Robbert van Heekeren dalam karyanya The Stone Age of Indonesia (1972), meneliti dan memetakan Leang Burung I serta memasukannya ke klasifikasi situs gua prasejarah peninggalan Budaya Toala. Kehidupan penghuni gua Budaya Toala berlangsung sejak kala Pasca Plestosen hingga awal Masehi. Kehidupan Budaya Toala ini berlangsung cukup lama dan mampu bertahan beratus-ratus tahun lamanya. Kehidupan budaya tersebut masih sangat bergantung pada potensi ekologi sumber alam sekitarnya.[4][6] GaleriLihat pula
Referensi
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Leang Burung I. |