Adhyaksa Dault
Dr. H. Adhyaksa Dault, S.H., M.Si. (lahir 7 Juni 1963) merupakan politikus Indonesia yang menjabat Menteri Negara Pemuda dan Olahraga dalam Kabinet Indonesia Bersatu (2004–2009). Ia adalah keturunan Gorontalo dan Mandar. Ia juga merupakan menteri termuda pada saat kabinet tersebut pertama kali diumumkan. RiwayatAdhyaksa Dault merupakan suami dari Drg. Mirah Amiria Arismunandar, sebelumnya pernah bekerja bekerja sebagai penasehat hukum. Namun kemudian melanjutkan pendidikan ke Program Magister Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI). Dan selanjutnya berhasil meraih gelar Doktor (S3) Jurusan Teknik Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 2007. Ayah dari Umar Adiputra Adhyaksa dan Fakhira Putri Maryam Adhyaksa ini dikenal aktif berorganisasi. Tahun 1987 sampai 1988, ia dipercaya menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum USAKTI dan pada tahun yang sama ia dipercaya menjadi Ketua Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia (ISMAHI) Korwil DKI Jakarta. Jabatan Ketua Lembaga Pengkajian Keadilan dan Demokrasi Indonesia (LPKDI) diamanahkan kepadanya dari tahun 1999 hingga 2002. Begitupun sebagai Ketua Ikatan Penasehat Hukum Indonesia (IPHI) Jakarta diembannya dari tahun 1999 sampai 2004, Selanjut dia pernah juga dipercaya menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) tahun 1999 sampai 2002. Kemudian menjadi Ketua Umum Majelis Pemuda Indonesia (MPI) tahun 2003 sampai 2006. Disamping itu ia juga dipercaya sebagai Ketua Badan Pengawas YPI Al Azhar periode 2007-2012. Pada tanggal 27 Agustus 2009, Adhyaksa Dault, yang waktu itu calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera yang dipastikan terpilih dari daerah pemilihan Sulawesi Tengah, mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum untuk mengajukan pengunduran diri sebagai calon legislator. Setelah selesai menjalankan tugas sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Kabnet Indonesia bersatu Jilid 1 periode 2004 - 2009, Adhyaksa Dault mengabdikan dirinya kembali kepada dunia pendidikan dengan kembali mengajar sebagai Dosen Program Doktor Manajemen Sumberdaya Pantai-Universitas Diponegoro dan menjadi Kandidat Guru Besar pada Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Diponegoro . Selain mengajar, tugas yang diemban Adhyaksa Dault menjadi Komisaris Independen PT BRI, Tbk. sejak tahun 2010 sampai sekarang. Di sela-sela kesibukannya, Adhyaksa Dault juga beraktivitas sebagai Ketua Umum VANAPRASTHA, yaitu suatu wadah dari para Penggiat Alam Terbuka dan Aktivis Lingkungan yang berdiri sejak 1976. Dan salah satu program yang merupakan ide kreatif seorang Adhyaksa Dault sebagai penggiat alam terbuka dan Aktivis lingkungan dimana sampai sekarang program tersebut masih berlangsung adalah PIP3D ( Promosi Indonesia Pada - Pada Puncak Dunia). Program ini memadukan berbagai macam unsur kegiatan seperti Ekspedisi Pendakian, Touring Sepeda, Talkshow dan Dialog Interaktif sambil mempromosikan pariwisata Indonesia di manca negara. Pada tahun 2011 kemarin Adhyaksa Dault beserta team yang dipimpinnya berhasil melakukan Ekspedisi Pendakian di Mount Blanc - Prancis, touring sepeda mengelilingi sebagian Eropa Barat serta melakukan Talk show dan dialog interaktif di 2 Negara Eropa, Prancis dan Belanda. Gerakan pramukaPada 5 Desember 2013, Adhyaksa Dault memenangi pemilihan Ketua Kwartir Nasional Pramuka periode 2013-2018 di Musyawarah Nasional (MUNAS) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggantikan mendiang Azrul Azwar. Adhyaksa memperoleh 17 suara dari dari total 34 suara yang diperebutkan, menang tipis dari Wakil Ketua Diklat Kwarnas serta Dosen Lemhanas, Jana T. Anggadireja. Sementara calon lainnya Mantan Wakapolri, Nanan Soekarna, memperoleh 1 suara dan Mantan Sekjen Kemenhan yang juga Waka Abdimas Kwarnas, Marsdya Eris Herhanto memperoleh 1 suara. Dua calon lainnya Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, dan Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf mengundurkan diri dari pencalonan.[1] Pendidikan
Pengalaman organisasi
Pelatihan yang pernah diikuti
Karya tulis
Film
ReferensiPranala luar
|