^Menhub ad interim, merangkap sebagai Perdana Menteri.
^Menteri Perhubungan; didampingi Menteri Muda Asraruddin
^Menteri Perhubungan; didampingi Menteri Muda A. S. de Rozari
^ abcMasih berstatus sebagai Menteri Muda, cikal bakal Menteri definitif
^ abcdeDi bawah koordinasi Menteri Koordinator Kompartimen Distribusi Dr. J. Leimena.
^ abDi bawah koordinasi Menteri Koordinator Kompartimen Maritim Mayjen KKO Ali Sadikin.
^Pos dan telekomunikasi menjadi kementerian yang terpisah dari Menteri Perhubungan Darat, namun masih di bawah koordinasi Menteri Koordinator Kompartimen Distribusi Dr. J. Leimena.
^Mengundurkan diri bersamaan dengan 13 menteri lainnya pada 20 Mei 1998 karena desakan Reformasi 1998
^Diangkat kembali sebagai Menteri Perhubungan oleh Presiden B. J. Habibie
^Dinonaktifkan pada 24 Mei 2004 karena mencalonkan diri menjadi Calon Wakil Presiden pada Pemilihan Presiden/Wakil Presiden 2004
^Menhub ad interim, merangkap sebagai Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah.
Semua menteri yang menjabat di pemerintahan pada periode Kabinet Pembangunan III sampai dengan Kabinet Pembangunan VII adalah Anggota Dewan Pembina Golkar, termasuk Panglima ABRI dan Pimpinan Lembaga Pemerintahan[7]
^Halawa, Ohiao (1999). Profil 48 Ketua Umum Parpol RI [Profile of the 48 Chairpersons of the Political Parties in Indonesia] (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: NIAS and Kreasi Karya Wiguna. hlm. 54. Kedua, selama menguasai pemerintahan, secara jelas telah menjadikan lembaga kekuasaan negara sebagai perangkat organisasi Golkar. Presiden adalah Ketua Dewan Pembina. Menteri, Panglima ABRI, dan pimpinan lembaga pemerintahan menjadi anggota Dewan Pembina.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)