Stasiun Duri
Stasiun Duri (DU) merupakan stasiun kereta api kelas I yang terletak di Jalan Duri Utara, tepatnya di perbatasan antara Duri Utara dengan Kali Anyar, Tambora, Jakarta Barat; terletak pada ketinggian +9 m; melayani kereta api komuter dan bandara tujuan wilayah barat Jabodetabek seperti Jakarta Barat dan Kota Tangerang, Banten. Stasiun ini terletak di permukiman penduduk yang sangat padat. Sebelum 2013, di sekitar stasiun terdapat banyak gubuk-gubuk liar dan pedagang-pedagang kaki lima. Namun sejak digusur pada bulan Mei 2013, stasiun ini telah bersih dari pedagang, meskipun sempat memblokir jalur KRL yang mengakibatkan terganggunya jadwal KRL.[4] Mulai 20 Desember 2018, KA Bandara Soekarno-Hatta sudah dapat melayani penumpang di Stasiun Duri.[5][6] SejarahStasiun Duri awalnya adalah sebuah halte yang dibuka pada 2 Januari 1899 oleh perusahaan kereta api Negara, Staatssporwegen (SS). Dibangun bersamaan dengan rencana pengoperasian jalur KA Jakarta-Angke-Rangkasbitung. Terdapat percabangan ke Tangerang sepanjang 23 km dengan lebar jalur 1067 mm. Kemudian pada tahun yang sama, tepatnya tanggal 1 Oktober SS diresmikan jalur kereta api Duri-Rangkasbitung sepanjang 76 km. Selanjutnya diteruskan ke Serang dan Anyer tahun 1900.[7][8] Dahulu, di arah selatan dari jalur 1 terdapat percabangan sepanjang 2,5 km ke Pabrik Gas PGN milik Nederlandsch-Indische Gasmaatschappij (NIGM) untuk melayani angkutan gas. Namun saat ini percabangan percabangan itu sudah tidak beroperasi. Pabrik ini dibangun pada tahun 1859 yang terletak di sisi utara Gang Ketapang yang kini menjadi Jalan K.H. Zainul Arifin. Lokasi bekas pabrik gas ini sekarang digunakan sebagai kantor pusat PT Perusahaan Gas Negara Tbk.[9] Bekas rel dan persimpangan dari jalur ini tidak lagi terlihat karena tertimbun aspal. Bangunan dan tata letakStasiun ini memiliki lima jalur kereta api. Jalur 1 digunakan sebagai sepur belok untuk KRL Blue Line arah Angke dan Jatinegara, sedangkan jalur 2 merupakan sepur lurus arah Tanah Abang, Bekasi, Tambun, dan Cikarang. Jalur 3 dan 4 merupakan pemberhentian untuk KRL Railink Basoetta arah BNI City dan Soekarno-Hatta dan Jalur 5 merupakan jalur terminus untuk KRL Brown Line arah Tangerang. Bangunan Stasiun Duri telah dirombak pada 2017–2018 dan kini memiliki dua lantai dengan lift dan eskalator mengingat stasiun ini menjadi salah satu stasiun pemberhentian KA Bandara Soekarno-Hatta.[10][11] Bangunan stasiun sebelumnya yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen telah dirobohkan karena terkena dampak pembangunan bangunan baru stasiun. Per 8 September 2022, akses pintu barat Stasiun Duri yang terhubung dengan Jalan Kalianyar X telah beroperasi untuk keluar masuk penumpang.[12]
Layanan kereta apiKereta bandara
Komuter
Insiden
Antarmoda pendukung
Galeri
Referensi
|