Stasiun Manggarai

Stasiun Manggarai
KAI Commuter Kereta Api Indonesia#Kereta api bandara
A01B09C13

Tampak depan perspektif Stasiun Manggarai sisi timur dengan teks bertuliskan "Stasiun Sentral Manggarai" pada bangunan lama, Maret 2024
Lokasi
Koordinat6°12′28″S 106°51′10″E / 6.20778°S 106.85278°E / -6.20778; 106.85278
Ketinggian+13 m
Operator
Otoritas transitBadan Pengelola Transportasi Jabodetabek
Letak
Jumlah peron7 (satu peron sisi dan dua peron pulau rendah yang bertangga di jalur 1-3, serta empat peron pulau tinggi di antara jalur 3-4, 5-6, 10-11, dan 12-13)
Jumlah jalur12
LayananKereta bandara: Lin Bandara Soekarno-Hatta
Komuter: Commuter Line (Bogor dan Cikarang)
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah dan layang
ArsitekIr. J. van Gendt
Gaya arsitekturNieuw Indische Bouwstijl
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe A[2]
Sejarah
Dibuka1 Mei 1918; 106 tahun lalu (1918-05-01)
Elektrifikasi1 Mei 1927
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Cikini Commuter Line Bogor
Jakarta Kota–Bogor
Tebet
menuju Bogor
Commuter Line Bogor
Jakarta Kota–Nambo
Tebet
menuju Nambo
Sudirman
searah jarum jam
Commuter Line Cikarang
Full-racket
Cikarang—Kampung Bandan—Cikarang via Pasar Senen—Manggarai
Matraman
berlawanan arah jarum jam
Sudirman
menuju Angke
Commuter Line Cikarang
Half-racket
Angke—Cikarang via Manggarai
Matraman
menuju Cikarang
Sudirman Commuter Line Cikarang
Half-racket
Kampung Bandan—Cikarang via Manggarai
Terminus Commuter Line Basoetta BNI City
Layanan penghubung
Halte sebelumnya Transjakarta Halte berikutnya
Flyover Pramuka Koridor 4
transfer di Manggarai
Pasar Rumput
menuju Galunggung
Kesatrian
Perjalanan satu arah
Flyover Pramuka Koridor 4
transfer di Manggarai
Pasar Rumput
Kesatrian
Perjalanan satu arah
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Matraman Lin Selatan
rencana
transfer di Manggarai
Dukuh Atas
menuju Halim
Fasilitas dan teknis
FasilitasEskalator Lift Tangga naik/turun Musala Toilet Wastafel Mesin tiket Pemesanan langsung di loket Cetak tiket mandiri Isi baterai Parkir Parkir sepeda Pertokoan/area komersial Galeri ATM Ruang/area tunggu Tempat naik/turun Restoran Pos kesehatan Ruang menyusui Barang hilang Air minum 
Tipe persinyalan
Cagar budaya Indonesia
Stasiun Kereta Api Manggarai
KategoriBangunan
No. RegnasKB000123
No. SK011/M/1999
Tanggal SK1993 dan 1999
PemilikPT Kereta Api Indonesia (Persero)
PengelolaKAI Commuter
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Manggarai (MRI) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan; pada ketinggian +13 meter; termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta. Stasiun ini merupakan stasiun kereta api terluas ketiga di DKI Jakarta dengan luas ±2,47 ha (6,1 ekar).[5]

Stasiun ini melayani kereta api bandara dan komuter Commuter Line menghubungkan berbagai penjuru wilayah Jabodetabek. Letak stasiun berada di persimpangan tujuh: ke Jatinegara, Jakarta Kota, Tanah Abang, Bogor, Depo KRL Bukit Duri, Pengawas Urusan Kereta, dan Balai Yasa Manggarai.

Stasiun ini pernah memiliki lorong bawah tanah, seperti di Stasiun Pasar Senen, supaya memudahkan penumpang untuk berpindah antarperon.[6] Akan tetapi, lorong bawah tanah di stasiun ini kini telah ditutup seiring dengan proyek pembangunan stasiun yang saat ini tengah berlangsung. Saat ini, tidak ada kereta api jarak jauh yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi penyusulan dan antrean antarkereta api.

Sejarah

Stasiun Manggarai, sekitar tahun 1920-an.

Wilayah Manggarai sudah dikenal sejak abad ke-17, merupakan tempat tinggal dan pasar budak asal Manggarai, Flores yang kemudian berkembang menjadi Gementee Meester Cornelis. Meskipun jalur BataviaBuitenzorg dibangun oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) pada tahun 1873, Stasiun Manggarai dibangun pada tahun 1914 dan selesai pada 1 Mei 1918.[7]

Sejak dibangun, tidak ada perubahan yang mencolok pada bangunan stasiun ini. Pada saat diresmikan, bangunan ini sebenarnya belum selesai secara keseluruhan—atap besi tidak dapat didatangkan karena terjadi Perang Dunia I. Sejak 1913, Staatsspoor en Tramwegen (SS) menguasai seluruh jalur KA di Batavia dan Meester Cornelis, kemudian menata ulang jalur KA di kedua kotapraja tersebut, antara lain membongkar Stasiun Bukit Duri eks-NIS (depo KRL saat ini) dan membangun stasiun baru di Manggarai. Pembangunan dipimpin oleh arsitek Belanda, Ir. J. van Gendt, yang juga merancang bangunan sekolah pendidikan perkeretaapian dan rumah-rumah dinas pegawai di sekitar kawasan stasiun.[7]

Stasiun ini menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, yakni pada 3 Januari 1946, ketika kereta luar biasa (KLB) mengangkut rombongan Presiden Soekarno ke Kota Yogyakarta. Berbagai persiapan yang bersifat rahasia dilakukan. Deretan gerbong barang diletakkan di jalur 1. Sekitar pukul tujuh malam, KLB melintas dengan sangat perlahan dari arah Pegangsaan melalui jalur 4.[7]

Pembangunan stasiun pusat

Pintu barat stasiun, 2022

Pada 12 Agustus 2016, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) bersama komunitas pecinta KRL Commuter Line menyelenggarakan diskusi mengenai rencana pengembangan Stasiun Manggarai. Untuk menjawab keluhan antrean penumpang KCI yang terus meningkat setiap tahunnya, penyelesaian jalur dwiganda Cikarang—Manggarai dikebut. Selain itu, stasiun ini akan dibuat bertingkat yang dapat mengakomodasi kereta api jarak jauh dan KRL Commuter Line dengan jalur masing-masing. Stasiun ini diharapkan akan menjadi stasiun pusat bagi KRL Commuter Line dan juga terminus untuk KRL Bandara Soekarno-Hatta.[8]

Terkait dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Perkeretaapian mulai melakukan renovasi stasiun ini pada tahun 2017 dengan menambahkan bangunan baru dengan arsitektur modern minimalis futuristik menjadi sebanyak tiga lantai—lantai 1 stasiun merupakan emplasemen KRL Commuter Line dan KRL bandara, lantai 2 merupakan tempat penyediaan fasilitas penumpang dan kios (area komersial), dan lantai 3 digunakan untuk pemberhentian KRL Commuter Line dan juga kereta api jarak jauh.[9][10] Bangunan lama stasiun ini yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen, tetap dipertahankan karena berstatus sebagai cagar budaya. Dengan selesainya proyek Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral ini, direncanakan semua kereta api antarkota lintas utara, tengah, dan barat Jawa di Stasiun Gambir akan dipindahkan ke Stasiun Manggarai pada tahun 2025. Meskipun demikian, Stasiun Pasar Senen tidak mengalami dampak dari perpindahan layanan KA antarkota ke Manggarai terutama bagi kelas campuran dan ekonomi. Namun tantangan harus dihadapi bagi Direktorat Jenderal Perkeretaapian maupun PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai operator dari stasiun sentral Manggarai yang direncanakan seperti pembebasan lahan yang luas untuk membangun akses yang memadai serta kepadatan penumpang yang tidak dihindari terutama stasiun pertukaran lin KAI Commuter yang hendak bertukar menuju tujuan selanjutnya.[11][12][13]

Untuk mengakomodasi pelayanan KRL Bandara Railink (kini bernama Commuter Line Basoetta), perjalanan yang semula hanya melayani rute Sudirman Baru/BNI City—Bandara Soekarno-Hatta diperpanjang menjadi Manggarai—Bandara Soekarno-Hatta—sebelumnya sempat diperpanjang menjadi Bekasi—Bandara Soekarno-Hatta selama beberapa bulan. Akses menuju layanan KA Bandara dari sisi timur pun stasiun pun dipermudah dengan enerapansistem tarif khusus.[a] Dengan selesainya bangunan KA Bandara, Stasiun Manggarai sudah resmi melayani penumpang KRL Bandara tersebut sejak 5 Oktober 2019.[14]

Hak penamaan

Sebagai inovasi dalam mengoptimalkan asetnya, KAI menawarkan program hak penamaan ekslusif. Program ini dijalankan kembali setelah terakhir dilaksanakan pada Stasiun BNI City pada 2018 dan Stasiun Metland Telagamurni pada 2019. Melalui program ini, jenama dari mitra yang menjalin kontrak dapat diterapkan pada berbagai aspek media KAI meliputi papan petunjuk (signage, wayfinding), peta jalur, hingga pengumuman di stasiun maupun di dalam kereta.[15]

KAI menargetkan program hak penamaan stasiun fase 1 dapat selesai tahun ini. Oleh karena itu pada 20 September 2022, KAI melaksanakan Exclusive Meeting Gathering bagi para calon mitra di Hotel Mulia, Jakarta. Untuk fase 1 ini, hak penamaan ditawarkan bagi Stasiun Manggarai serta beberapa stasiun lain di Jakarta antara lain Stasiun Pasar Senen, Stasiun Jatinegara, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Tebet, Stasiun Cikini, Stasiun Sudirman, Stasiun Juanda, Stasiun Gondangdia, dan Stasiun Palmerah.[16]

Bangunan dan tata letak

Lantai 2 Stasiun Manggarai

Bersebelahan dengan depo dan bangunan stasiun terdapat Balai Yasa Manggarai, yang merupakan bengkel untuk melakukan perawatan rutin dan reparasi kereta penumpang. Tidak jauh di selatan stasiun ini terletak depo KRL Bukit Duri, tempat penyimpanan dan perawatan harian aneka kereta rel listrik. Pada awalnya, depo ini juga menyimpan lokomotif diesel, tetapi semuanya dipindahkan ke depo di Cipinang dan Tanah Abang.

Stasiun Manggarai awalnya hanya dapat diakses melalui bangunan cagar budaya di sisi timur Stasiun dan tidak ada akses menuju perkampungan di Jalan Dr. Saharjo dan Halte Transjakarta Manggarai selain berjalan sejauh 500 meter melalui Terowongan Manggarai. Bahkan masyarakat setempat sempat membuatkan tangga darurat dari kayu untuk memudahkan akses penumpang menuju ke sisi barat stasiun dengan memungut sejumlah uang, meskipun tetap harus melalui tanjakan dan turunan yang curam.[17]

Sebelumnya, Stasiun Manggarai memiliki sembilan jalur kereta api yang digunakan untuk pemberhentian KRL ditambah masing-masing satu jalur untuk langsiran menuju Pengawas Urusan Kereta, Depo Bukit Duri, maupun ke Balai Yasa Manggarai. Jalur 1 dan 2 digunakan untuk pemberhentian Lin Cikarang. Jalur 3 dan 4 digunakan sebagai sepur lurus untuk kereta api jarak jauh serta untuk pemberhentian Lin Cikarang. Jalur 5-7 digunakan untuk pemberhentian Lin Sentral (Lin Bogor). Jalur 8 dan 9 digunakan untuk pemberhentian KRL Bandara Soekarno Hatta.

Per 25 September 2021, pengembangan tahap pertama stasiun ini sudah selesai dikerjakan. Pengembangan tersebut berupa bangunan baru bertingkat yang dibangun di atas emplasemen sisi barat stasiun beserta jalur atas yang terdiri dari empat jalur kereta api sehingga jumlah jalur stasiun bertambah menjadi tiga belas jalur. Bersamaan dengan itu, layanan Lin Sentral diubah namanya menjadi Lin Bogor serta jalurnya dipindahkan melalui jalur atas Stasiun Manggarai yang diberi nomor jalur 10 sampai 13. Jalur 10 dan 11 berturut-turut merupakan sepur belok dan sepur lurus pemberhentian KRL tersebut untuk arah Jakarta Kota, sedangkan jalur 12 dan 13 berturut-turut merupakan sepur lurus dan sepur belok pemberhentian KRL tersebut untuk arah Bogor. Selain itu, akses peron melalui pintu utama di sisi barat stasiun juga terintgrasi dengan Transjakarta melalui Halte Manggarai.[18] Per 20 Desember 2023, akses penyeberangan sebidang ditutup sepenuhnya, dan loket timur stasiun untuk penumpang KRL dikembalikan ke bangunan cagar budaya.[19]

Sejak pengoperasian KRL Commuter Line, stasiun ini menjadi semakin padat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah penumpang naik-turun, serta banyak perusahaan restoran dan pertokoan waralaba internasional yang membuka cabang di sini.

Berikut tata letak peron di Stasiun Manggarai beserta layanan kereta komuter yang melayaninya per 20 Desember 2023:[19]

B09

Lantai 2 Jalur 9 (Cikini)      Commuter Line Bogor dan feeder dari/tujuan Jakarta Kota
Peron pulau, pintu peron 9 terbuka di sisi kiri
pintu peron 10 terbuka di sisi kanan
Jalur 10 ← Sepur lurus dari arah Bogor
(Cikini)      Commuter Line Bogor tujuan Jakarta Kota
Jalur 11      Commuter Line Bogor tujuan Bogor/Nambo (Tebet)
Sepur lurus ke arah Bogor
Peron pulau, pintu peron 11 terbuka di sisi kanan
pintu peron 12 terbuka di sisi kiri
Jalur 12      Commuter Line Bogor dan feeder dari/tujuan Bogor/Nambo (Tebet)
Lantai 1 Pintu tiket barat, mesin tiket, dan loket barat (KA komuter dan bandara)

A01C13

G Gerbang timur, pintu tiket, mesin tiket, loket timur, dan kios retail (KA komuter), bangunan cagar budaya
Jalur 1 (Sudirman)      Commuter Line Cikarang dan feeder dari/tujuan Angke/Kampung Bandan
Peron pulau, pintu peron terbuka di sisi kiri atau kanan
Jalur 2 ← Sepur lurus arah Jakarta Kota via Gambir
(Sudirman)      Commuter Line Cikarang tujuan Angke/Kampung Bandan (via Angke)
Jalur 3      Commuter Line Cikarang tujuan Bekasi/Cikarang (Matraman)
Sepur lurus arah Jatinegara
Peron pulau, pintu peron terbuka di sisi kiri atau kanan
Jalur 4      Commuter Line Cikarang tujuan Bekasi/Cikarang (Matraman)
Jalur 5
Peron pulau, pintu peron terbuka di sisi kiri atau kanan
Jalur 6
Jalur 7 (BNI City)      Commuter Line Basoetta dari/tujuan Bandara Soekano-Hatta
Peron pulau, pintu peron terbuka di sisi kiri atau kanan
Jalur 8 (BNI City)      Commuter Line Basoetta dari/tujuan Bandara Soekano-Hatta
Peron sisi (khusus KA bandara), pintu terbuka di sebelah kiri
Jalur akses Balai Yasa Manggarai
Gerbang barat

Layanan kereta api

Komuter

Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
Lantai atas
Commuter Line Bogor Bogor
Depok
Nambo (sebagian jadwal)
Jakarta Kota
Lantai bawah
Commuter Line Cikarang (half racket) Cikarang
Bekasi
Tambun (sebagian jadwal)
Angke Via Tanah AbangManggarai
Commuter Line Cikarang (full racket) Kampung Bandan Perjalanan searah jarum jam via Tanah Abang
Perjalanan berlawanan arah jarum jam via Manggarai

Kereta api bandara

Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
Lantai bawah
Commuter Line Basoetta Manggarai Bandara Soekarno-Hatta

Antarmoda pendukung

Jenis angkutan umum Trayek Tujuan
BRT Transjakarta Pulo Gadung – Galunggung (di halte Manggarai)
Bus kota Transjakarta 4B Stasiun Manggarai—Universitas Indonesia
6M Stasiun Manggarai—Terminal Blok M
Mikrotrans Transjakarta JAK 86 Terminal Manggarai—Terminal Rawamangun
JR Connexion (Perum DAMRI) x9 Stasiun Bogor—Stasiun Manggarai

Kontroversi

Setelah menjalani perombakan dan renovasi besar-besaran, pada sentuhan terakhirnya, pihak Direktorat Jenderal Perkeretaapian memasang huruf timbul aksesori yang berbunyi "I Love DJKA", yang juga dipasang di Stasiun Matraman. Pemasangan ini menimbulkan kontroversi karena para pengguna jasa KRL Commuter Line mempertanyakan seberapakah kepentingannya pemasangan huruf timbul tersebut. DJKA menganggap bahwa aksesori tersebut hanya berfungsi untuk memotivasi pegawai DJKA agar bekerja lebih giat lagi. Seorang anggota komunitas Anak Kereta (pengguna jasa KRL Commuter Line) menanggapi persoalan ini bahwa DJKA hanya merasa ingin mengapresiasi dirinya sendiri, sementara pengguna jasa terus mengkritik sejumlah kinerja yang harus dievaluasi seperti eskalator yang sering mengalami gangguan.[20][21] Setelah mendapatkan kritikan tajam, huruf timbul yang terpasang di lantai 2 Stasiun Manggarai dicopot pada 22 Februari 2023.[22]

Insiden

Pada 24 Juni 2022, seorang penumpang KRL Commuter Line terjatuh ke bawah peron. Dikatakan bahwa penumpang tersebut jatuh saat hendak masuk ke KRL 5551 relasi Cikarang—Kampung Bandan di peron jalur 6-7 Stasiun Manggarai. Hal ini memicu kepanikan seluruh penumpang di Stasiun Manggarai mengingat kereta sedang melintas saat korban terjatuh. Beruntung, korban selamat dan segera dibawa ke Pos Kesehatan Stasiun untuk diberikan pertolongan pertama. Setelah ditangani di pos kesehatan dan kondisi kesehatannya dipastikan baik, penumpang itu kembali melanjutkan perjalanan menggunakan KRL.[23]

Pada 8 Juli 2022, dua minggu berselang sejak insiden sebelumnya, seorang anak terperosok ke bawah peron Jalur 6 Stasiun Manggarai saat akan naik KRL TM 6000 New Livery bersama dengan ibunya dan adiknya yang masih kecil. Beruntung anak tersebut langsung diselamatkan oleh Petugas Keamanan Dalam (PKD) diduga anak tersebut terperosok karena penuhnya kapasitas kereta sebagai akibat penyesuaian pascaperubahan rute.[24]

Pada tanggal 12 September 2023, pukul 10.15 WIB, tiang-tiang perancah besi (scaffolding) yang menopang beton untuk pembangunan lantai atas Stasiun Manggarai terindikasi miring atau hampir roboh. Akibatnya, perjalanan Commuter Line Cikarang terhambat.[25]

Pada tanggal 21 Februari 2024, eskalator peron 11/12 jalur Bogor di yang sempat mati, tiba-tiba menyala pada saat kerumunan penumpang hendak menaikinya, hal ini membuat beberapa penumpang terjatuh karena eskalator tersebut bergerak berlawanan arah.[26]

Pada tanggal 17 April 2024, seorang anak kecil dilaporkan terjatuh di antara celah peron Stasiun Manggarai. Insiden ini viral di media sosial setelah video penyelamatan yang dilakukan petugas stasiun beredar.[27]

Dalam budaya populer

Stasiun Manggarai digunakan sebagai latar tempat adegan film horor berjudul Kereta Hantu Manggarai (2008) dan Kereta Setan Manggarai (2009). Kedua film tersebut diyakini diadaptasikan dari legenda urban yang beredar di masyarakat sekitar stasiun.[28]

Galeri

Referensi

Kutipan

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2020-02-27. Diakses tanggal 2020-05-09. 
  4. ^ Rahayu, Juwita Trisna. Galiartha, Gilang, ed. "Sistem persinyalan Manggarai-Jatinegara diperbarui". ANTARA News. Diakses tanggal 2019-02-27. 
  5. ^ Adhiprasasta & Noerwasito 2018, hlm. G14.
  6. ^ Mustaqim, Akhmad (20 Maret 2017). "Melihat Underpass Stasiun Manggarai yang Ramai Jadi Perbincangan". detikcom. Detikcom. Diakses tanggal 3 Agustus 2017. 
  7. ^ a b c Pratiwi, R.; Soviana, N.; Sudarsih, A. (2014). "Manggarai: Stasiun Simpang Tujuh Dilengkapi Bancik Terpanjang". Majalah KA. 97: 19-21. 
  8. ^ Pratama, TB Gemilang (2016-08-13). "PTKCJ Adakan Focus Group Discussion Bersama Pengguna KRL". Railway Enthusiast Digest. Diakses tanggal 2019-10-08. 
  9. ^ Pablo, Samuel. "Pengumuman, Stasiun Manggarai Bakal Disulap Seperti Ini". CNBC Indonesia. Jakarta: Trans Media. Diakses tanggal 2019-10-08. 
  10. ^ Pribadi, Max Agung. "Stasiun Manggarai Bakal Jadi Tiga Lantai". Warta Kota. Jakarta: KG Media. Diakses tanggal 2019-10-08. 
  11. ^ Anwar, Muhammad Choirul. "Meraba Masa Depan Stasiun Gambir & Manggarai, Sekeren Apa Ya?". CNBC Indonesia. Jakarta: Trans Media. Diakses tanggal 2019-10-08. 
  12. ^ Hamdani, Trio. "Mengintip Suasana Stasiun Manggarai yang Bakal Gantikan Gambir". Detik. Jakarta: Trans Media. Diakses tanggal 2019-10-08. 
  13. ^ Angga, Sukmawijaya (21 Februari 2023). "Bos KAI Akui Stasiun Manggarai Belum Siap Menjadi Stasiun Sentral, Ini Alasannya". Kumparan. Jakarta. Diakses tanggal 26 Oktober 2023. 
  14. ^ Mulai 5 Oktober, Stasiun Manggarai Layani KA Bandara Soekarno-Hatta
  15. ^ Arini, Shafira Cendra (2022-09-09). "KAI Buka Peluang Perusahaan Kasih Nama Stasiun Manggarai-Jatinegara, Minat?". detikcom. Jakarta. Diakses tanggal 2022-09-14. 
  16. ^ Artada, Yessy (2022-09-09). "Tawarkan Hak Penamaan 10 Stasiun, KAI Bakal Gelar Exclusive Marketing Gathering, Catat Tanggalnya!". JPNN.com. Jakarta. Diakses tanggal 2022-09-22. 
  17. ^ "Jalan pintas di Stasiun Manggarai ditarik tarif Rp 1.000". merdeka.com. 2013-01-21. Diakses tanggal 2024-11-27. 
  18. ^ Pratama, Akhdi Martin (2021-09-24). "Besok, Jalur Layang Bogor Line di Stasiun Manggarai Mulai Dioperasikan". Kompas.com. Jakarta: KG Media. 
  19. ^ a b Oktaviani, Tari (2023-12-18). "Daftar Perubahan Jalur Transit di Stasiun Manggarai Mulai 20 Desember 2023". Kompas.com. Jakarta: KG Media. Diakses tanggal 2023-12-20. 
  20. ^ Media, Kompas Cyber (2023-01-09). "Pemasangan Logo "I Love DJKA" Tuai Kritik, Begini Arti Sebenarnya Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-03-03. 
  21. ^ Rahmawati, Dwi. "Ini Tulisan 'I Love DJKA' di Manggarai yang Ramai Dikritik Anak Kereta". detiknews. Diakses tanggal 2023-03-03. 
  22. ^ detikcom, Tim. "Bye Bye Tulisan 'I Love DJKA' di Manggarai Usai Dikritik Anak Kereta". detiknews. Diakses tanggal 2023-03-03. 
  23. ^ Fea (2022-06-25). "Penumpang Selamat Usai Jatuh dari Peron St Manggarai Saat KRL Jalan". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2022-07-01. 
  24. ^ Nuraeni, Sri (2022-07-08). "Anak Kecil Terperosok ke Peron di Stasiun Manggarai, Warganet Minta Perbaikan Stasiun Manggarai". Hariane.com. Jakarta. Diakses tanggal 2022-09-22. 
  25. ^ Rahayu, I.R.S. (2023-09-12). "Viral di Medsos Tiang Penyangga Stasiun Manggarai Miring, Operasional KRL Sempat Terganggu". Kompas.com. Diakses tanggal 2023-09-12. 
  26. ^ "Viral Eskalator Stasiun Manggarai Mendadak Berbalik Arah Bikin Panik". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2024-02-27. 
  27. ^ Nurcahyo, Dzaky (2024-04-15). "Bocah Terjepit Peron Celah". Diakses tanggal 2024-04-15. 
  28. ^ Ariefana, Febriansyah (2021-05-27). "Urban Legend Kereta Hantu Manggarai Jakarta, Aneh Ada Orang Baca Koran Tahun 1953". Suara. Jakarta: Arkadia Digital Media. Diakses tanggal 2023-08-24. 

Daftar pustaka

Adhiprasasta, Muhamad Agra; Noerwasito, Vincentius Totok (2018-03-31). "Pengembangan Stasiun Pusat Regional di Manggarai – Jakarta selatan". Jurnal Sains dan Seni ITS. 7 (1): 14–18. doi:10.12962/j23373520.v7i1.29233. ISSN 2337-3520. 

Catatan

  1. ^ Akses ditempuh dengan "menyeberangi" area berbayar untuk Commuter Line Lin Bogor dan Lin Cikarang dengan melakukan tapping in dan tapping out di dalam Stasiun Manggarai serta membayar tarif Rp1,00 (satu rupiah) untuk akses hingga 15 menit.


Pranala luar

Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Terminus Lintas Jakarta
Manggarai–Jatinegara
Manggarai–Jatinegara
Matraman
menuju Jatinegara
Mampang Lintas Jakarta
Tanah Abang–Manggarai
Tanah Abang–Manggarai
Terminus
Cikini Jakarta Kota–Bogor–
Padalarang
Lintas Jakarta segmen Jakarta Kota–Manggarai
Tebet
menuju Padalarang
Kembali kehalaman sebelumnya