Kereta api Argo Sindoro
Kereta api Argo Sindoro adalah layanan kereta api penumpang kelas eksekutif yang dioperasikan Kereta Api Indonesia untuk melayani relasi Semarang Tawang–Gambir melalui lintas utara Jawa. Asal usulNama Sindoro berasal dari bahasa Sansekerta "Sundara" (सुन्दर) yang artinya indah. Bentuk lain untuk perempuan dari Sindoro adalah Sundari yang memiliki arti cantik. Asal usul nama itu dijadikan nama kereta api agar diperkuat okupansi penumpang kereta api Argo Sindoro pada perjalanan relasi Semarang-Jakarta. Selain itu nama Sindoro sendiri berasal dari gunung berapi bernama Gunung Sindoro yang terletak sebelah timur Kabupaten Wonosobo dan sebelah barat Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Pengoperasian Kereta Api
Awal pengoperasian kereta apiKereta api Argo Sindoro merupakan salah satu layanan kereta api Argo Muria setelah dilakukan perubahan nama pada 2007—beroperasi menggunakan rangkaian kereta dengan bogie K9. Namun sejak tahun 2002, kedua rangkaian kereta api tersebut beroperasi menggunakan rangkaian kereta kelas eksekutif buatan PT. INKA keluaran 2002. Sejak itu pula, bekas rangkaian kereta api tersebut digunakan untuk pengoperasian kereta api Argo Lawu sejak 2004. Karena dalam pengoperasian kereta api Argo Lawu sering anjlok, rangkaian kereta tersebut kembali dimutasi ke Depo Kereta Semarang Poncol pada tahun 2007, kereta dengan bogie K9 yang tidak cocok untuk jalur tengah dan selatan Jawa yang cenderung lebih terjal dan berkelok-kelok. Sejak 2007, nama pada layanan kereta api Argo Muria I diubah menjadi Argo Sindoro sejak ia kembali beroperasi menggunakan rangkaian kereta dengan bogie K9 hingga dilakukan perbaikan ulang pada awal 2010-an. Pengoperasian kereta api saat iniPada akhir tahun 2018, kereta api ini sempat beroperasi menggunakan rangkaian kereta eksekutif baja nirkarat buatan PT INKA keluaran tahun 2018. Setelah mendapat penyegaran rangkaian baja nirkarat milik PT INKA, kereta eksekutif tahun 2002 bekas kereta ini digunakan untuk menunjang pengoperasian Kereta api Ciremai. Mulai bulan April 2019, kereta api ini (bersama Kereta api Argo Muria) kembali beroperasi menggunakan rangkaian kereta dengan bogie K9 dalam pengoperasiannya—sebelumnya digunakan untuk pengoperasian Kereta api Argo Bromo Anggrek. Setelah beroperasi menggunakan rangkaian bekas berbogie K9 milik Kereta api Argo Bromo Anggrek, rangkaian kereta eksekutif keluaran tahun 2018 tersebut dimutasi ke Depo Kereta Jakarta Kota (JAKK) untuk pengoperasian kereta api Argo Lawu Tambahan. Pasca kembali beroperasi setelah pandemi covid-19, Kereta api Argo Sindoro (bersama Kereta api Argo Muria) kembali menggunakan rangkaian eksekutif buatan PT Inka keluaran tahun 2016 bekas milik Kereta api Bima dan Kereta api Argo Dwipangga milik depo JAKK dan depo SLO. Dengan jadwal Kereta api Argo Sindoro dan Kereta api Argo Sindoro Tambahan berangkat dari Stasiun Semarang Tawang Jam 06.15 (KA 11 pagi I) dan Jam 06.50 (KA 7001 pagi II) dan jadwal berangkat dari Stasiun Gambir Jam 13.05 (KA 7002 siang) dan Jam 16.40 (KA 12 sore), untuk perbedaan kereta api Argo Sindoro Reguler dengan Kereta api Argo Sindoro Tambahan di pelayanan Harga, rangkaian kereta, kecepatan KA, waktu tempuh dan jadwal perjalanan KA terbatas (untuk Kereta api Argo Sindoro Tambahan). Khusus untuk Kereta api Argo Muria setiap menjelang akhir pekan, rangkaian ditambah dari semula 9 kereta eksekutif menjadi 10 kereta eksekutif, sedangkan untuk Kereta api Argo Sindoro tidak ditambah kereta eksekutif. Mulai Tanggal 28 September 2022, bertepatan Hari Ulang Tahun PT Kereta Api Indonesia ke 77 Tahun, Kereta api Argo Sindoro (bersamaan dengan Kereta api Argo Muria) mengalami peningkatan kecepatan dari semula hanya 105 km/jam menjadi 120 km/jam.[2] Pada 1 Juni 2023 diikuti dengan pemberlakuan grafik perjalanan kereta api (Gapeka) tahun 2023, frekuensi kereta api Argo Sindoro kini bertambah menjadi tiga kali keberangkatan tiap hari, frekuensi tersebut meliputi satu kali keberangkatan dari Jakarta pada jadwal petang, sedangkan dua kali keberangkatan dari Semarang dengan jadwal pagi dan malam. Kini kereta api Argo Sindoro menuju Semarang berhenti di Stasiun Jatinegara yang memberikan alternatif bagi wilayah Jabodetabek untuk melayani kereta api tersebut.[1] Stasiun pemberhentian
Legenda
InsidenPada Tanggal 21 Juni 2022 pukul 10:55 WIB, sebuah Kereta api Argo Sindoro menabrak Mobil Toyota Avanza di Perlintasan liar Walet, Tambun Selatan. Nahasnya, Mobil pun terseret hingga sekitar 1,2 km menjelang masuk Stasiun Tambun sehingga pengemudi pun meninggal dunia.[4] Pada tanggal 29 April 2023 pukul 06:45 WIB, Dua Pelajar yang hendak menuju sekolah, tewas tertabrak KA Argo Sindoro di Perlintasan PJL 65 di Desa Nawangsari, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal. Diduga Korban terburu-buru untuk mengejar waktu keterlambatan menuju sekolah. Akibatnya, KA Argo Sindoro sempat Berhenti Luar Biasa (BLB) di jalur 3 Stasiun Weleri.[5] Referensi
Pranala luar |