Kereta api Patas Bandung Raya

Kereta api Patas Bandung Raya adalah layanan kereta api lokal kelas ekonomi yang pernah dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia Daop II Bandung. Kereta api Patas ini menggunakan rangkaian Kereta api Kahuripan yang tidak dijalankan pada siang hari dan ditarik oleh lokomotif CC 206/ CC 201/CC 203 dari Depo Induk Bandung (BD).

Kereta Api Patas Bandung Raya
Ikhtisar
JenisEkonomi AC PSO
SistemKereta api Lokal
StatusTidak Beroperasi
LokasiDaop II Bandung
TerminusStasiun Padalarang
Stasiun Cicalengka
Stasiun6
LayananKiaracondong-Cicalengka-Padalarang
Nomor lintas1
Operasi
Dibuka
  • sekitar Tahun 1997; 27 tahun lalu (1997)
Dibuka kembali5 Mei 2016; 8 tahun lalu (2016-05-05) [1]
PemilikPT Kereta Api Indonesia
OperatorDaerah Operasi II Bandung
DepoBandung (BD), Untuk Lokomotif Kereta
Bandung (BD), Untuk Rangkaian Kereta
RangkaianCC 206 Jarang CC201 dan Gerbong Kelas Ekonomi
Data teknis
Panjang lintas60 km (37 mi 496 ydftin)
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Kecepatan operasi40–90 km/h (11–25 m/s)
Titik tertinggi+736 m (804 ydftin) (Stasiun Cimindi)
Jumlah rute10649-10802>332-334,336F-338F
Peta rute
Rute KRD Patas Bandung Raya

Kereta api ini sempat diberhentikan operasionalnya pada 16 Januari 2015; 9 tahun lalu (2015-01-16) karena okupansi yang minim serta sarana KRD yang sudah tua, tetapi pada 5 Mei 2016; 8 tahun lalu (2016-05-05), KA ini dioperasikan kembali menggunakan K3 biasa memanfaatkan rangkaian idle KA Kahuripan. Namun, pada 1 November 2018; 6 tahun lalu (2018-11-01) KA ini berhenti beroperasi lagi dengan alasan perawatan operasional rangkaian KA Kahuripan.[2]

Sejarah

Awal beroperasi dan Kemunculan KRD Baraya Geulis (2000-2012)

Sejak awal beroperasi sekitar tahun 2000-an, kereta api komuter ini beroperasi menggunakan kereta api jenis KRD seri MCW 302 kelas bisnis (KD2) yang khas dengan warna hijau birunya. Sejak awal tahun 2009,[3] KRD Patas ini dioperasikan bersamaan dengan Baraya Geulis yang berjenis KRDE kelas ekonomi (KDE3) yang merupakan modifikasi dari KRL BN-Holec dan melayani rute Bandung ke Cicalengka, Bandung ke Padalarang serta Cicalengka ke Padalarang.

Baraya Geulis dan KRD Patas dikelompokkan kedalam KRD Patas Bandung Raya karena memiliki keunggulan dalam segi waktu tempuh, sesuai dengan namanya yakni Patas yang merupakan akronim dari cepat dan terbatas, serta secara teknis dikarenakan stasiun yang disinggahinya tidak sebanyak stasiun yang disinggahi oleh KRD Ekonomi Bandung Raya.

Seiring berjalannya waktu, dikarenakan rangkaian Baraya Geulis yang terkadang mengalami masalah teknis dalam perjalanannya, rangkaian KRDE tersebut dioperasikan secara bergantian dengan rangkaian KRDE Rencang Geulis yang pada awalnya direncanakan berjalan pada rute Padalarang ke Cibatu. Penggunaan nama Baraya Geulis dan Rencang Geulis pun dihilangkan dan hanya menjadi KRD Patas Bandung Raya yang beroperasi dengan dua rangkaian kereta api yang berjenis KRD seri MCW 302 dan KRDE eks. Baraya Geulis atau Rencang Geulis dan tetap melayani rute yang sama.

Kemudian dikarenakan rangkaian KRDE eks. Rencang Geulis mengalami kerusakan cukup parah dan tidak dapat beroperasi, kemudian rangkaian KRDE eks. Baraya Geulis yang juga terkadang mengalami masalah teknis dalam perjalanannya, maka dijalankan rangkaian kereta ekonomi biasa (K3) yang ditarik lokomotif CC 201,CC 203 atau CC 206 sebagai pengganti kedua KRDE tersebut untuk dioperasikan bersama dengan rangkaian KRD seri MCW 302 sebagai KRD Patas Bandung Raya.

KRD Patas Non-AC dan KRD Patas AC (2012-2015)

Ketika pemasangan pendingin udara atau AC Split pada kereta ekonomi dimulai oleh PT Kereta Api Indonesia, salah satu rangkaian KRD Patas Bandung Raya yang menggunakan rangkaian kereta ekonomi pada umumnya (K3) dijadikan sebagai salah satu ujicoba kereta ekonomi yang menggunakan pendingin udara atau AC.

Dikarenakan tanggapan masyarakat yang berpartisipasi dalam ujicoba cukup baik akan hal ini, maka KRD Patas Bandung Raya yang menggunakan rangkaian kereta ekonomi biasa pada umumnya (K3) ini pun secara perlahan-lahan diganti dengan rangkaian kereta ekonomi yang telah dipasangi dengan pendingin udara. Pada awalnya dalam satu rangkaian terdapat kombinasi antara kereta ekonomi yang berpendingin udara dengan yang tidak berpendingin udara, tetapi kemudian rangkaian ini menjadi rangkaian kereta ekonomi yang berpendingin udara secara keseluruhan.

Dalam hal ini pada akhirnya terdapat dua jenis KRD Patas Bandung Raya, yakni KRD Patas Non-AC yang menggunakan rangkaian KRD berjenis MCW 302 atau KRDE eks-Baraya Geulis yang digunakan secara bergantian dan KRD Patas AC yang menggunakan rangkaian Kereta Ekonomi biasa (K3) yang telah dipasang pendingin udara atau AC Split dan ditarik lokomotif CC 201, CC 203 dan CC 206.

Kapasitas yang ditawarkan kereta api ini adalah 600 kursi untuk KRD Patas AC dan kurang lebih 600 kursi untuk KRD Patas Non-AC, khusus KRD Patas Non-AC diberlakukan tiket berdiri yang dijual 50% dari jumlah tempat duduk yang tersedia, sehingga total penumpang yang diperbolehkan pada KRD Patas Non-AC adalah 150%.

Karena masalah teknis pada KRDE eks-Baraya Geulis, akhirnya KRD Patas Non-AC pun hanya menggunakan KRD MCW 302 sampai masa akhir dinasnya. Pada tanggal 16 Januari 2015 KRD Patas berhenti beroperasi dan digantikan oleh KA Lokal Bandung Raya yang kini jadwalnya tambah menjadi 20 kali PP.

KRD Patas Dioperasikan kembali (2016-2018)

Pada tanggal 5 Mei 2016, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi II Bandung kembali mengoperasikan KRD Patas relasi Padalarang-Cicalengka, dikarenakan permintaan masyarakat yang tinggi dengan nama KA Patas Bandung Raya.[1] Dengan harga tiket Cicalengka-Bandung/Bandung-Padalarang atau sebaliknya seharga Rp8.000,00, dan Cicalengka-Padalarang atau sebaliknya seharga Rp10.000,00.[1] Untuk akhir pekan, jadwal KRD Patas disesuaikan dengan situasi dan kondisi.[1]

KA Patas Bandung Raya berangkat dan berakhir di stasiun Kiaracondong karena menyesuaikan dengan rangkaian keretanya yaitu rangkaian KA Kahuripan yang disimpan di stasiun Kiaracondong.

Untuk perjalanan hari Senin-Jum'at dilakukan saat pagi hari sedangkan untuk Sabtu-Minggu dilakukan saat siang menjelang sore hari dengan pola perjalanan Kiaracondong-Padalarang-Cicalengka-Kiaracondong, namun diubah menjadi Kiaracondong-Cicalengka-Padalarang-Kiaracondong dan perjalanan hari Sabtu-Minggu dilakukan saat pagi menjelang siang.

Dengan begitu, koridor Padalarang-Cicalengka dilayani oleh kereta api lokal Bandung Raya, kereta api lokal Cibatu, dan Kereta api Patas Bandung Raya.[1]

Berhenti beroperasi kembali (2018)

Pada tanggal 1 November 2018, KA Patas harus kembali berhenti beroperasi karena okupansinya yang minim. Rangkaian idle Kahuripan sendiri sempat digunakan untuk KA Galunggung dengan relasi Kiaracondong-Tasikmalaya.

Rute

Kereta api ini pada awalnya melayani rute Bandung ke Cicalengka (PP) dengan stasiun persinggahan utama Rancaekek, Bandung ke Padalarang (PP) dengan stasiun persinggahan utama Cimahi, ataupun Cicalengka ke Padalarang (PP) dengan stasiun persinggahan utama Rancaekek, Bandung, serta Cimahi.

Namun dikarenakan okupansi penumpang pada rute ke arah barat yakni Bandung ke Padalarang atau sebaliknya yang semakin berkurang, maka rute utama KRD Patas Bandung Raya ini secara perlahan-lahan diutamakan menjadi ke arah timur yakni dari Bandung ke Cicalengka atau sebaliknya dengan stasiun persinggahan utama yakni Rancaekek, dikarenakan okupansi penumpang pada rute ini sangat baik.

Saat ini beberapa stasiun kecil seperti Cimekar pun disinggahi oleh beberapa jadwal perjalanan KRD Patas Bandung Raya, dan penambahan Stasiun Kiaracondong sebagai stasiun persinggahan utama KRD Patas Bandung Raya khusus pada seluruh jadwal perjalanan dari Bandung ke Cicalengka.

Saat pengoperasiannya kembali, KRD (KA) Patas Bandung Raya hanya berjalan dalam 3 frekuensi perjalanan tiap hari nya dengan berangkat dan berakhir di stasiun Kiaracondong, serta berhenti di stasiun Padalarang, Cimahi, Bandung, Cikudapateuh, Kiaracondong, Rancaekek, serta Cicalengka.

Rangkaian

Rangkaian kereta api ini terdiri dari sebuah lokomotif, enam kereta ekonomi AC split (K3), dan satu kereta makan pembangkit (KMP3/KMP2). Mengenai lokomotif, CC 206 menjadi andalan kereta api ini sejak akhir tahun 2016 lalu, dan jarang lagi menggunakan lokomotif CC201 atau CC 203.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e Tribun Jabar: KRD Patas relasi Cicalengka-Padalang kembali siap layani perjalanan Anda diakses pada tanggal 2 Agustus 2016
  2. ^ Fauzi, Andri Ridwan (2018-10-29). "1 November 2018, KRD Patas Resmi Berhenti Beroperasi". ayobandung.com. Diakses tanggal 2021-04-25. 
  3. ^ "Baraya Geulis Siap Layani Padalarang-Bandung". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-02-09. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya