Deklarasi Irpin
Deklarasi Irpin (bahasa Rusia: Ирпенская декларация, translit. Irpenskaya deklaratsiya, bahasa Ukraina: Ірпінська декларація) adalah dugaan terhadap adanya uni politik antara Legiun Pembebasan Rusia, Tentara Republik Nasional dan Korps Relawan Rusia[2] yang dibentuk pada 31 Agustus 2022.[1][3][4] Tentara Republik Nasional tidak pernah terkonfirmasi keberadaannya dan Korps Relawan Rusia, menyangkal pernah menandatangani deklarasi tersebut.[5] SejarahPembentukanMenyusul peristiwa pertempuran yang terjadi sebelumnya, penandatanganan deklasi dilaksanakan pada 21 Agustus 2022.[2] Deklarasi ini membentuk koalisi antara Legiun Pembebasan Rusia, Tentara Republik Nasional dan Korps Relawan Rusia yang bertujuan untuk mewakili kepentingan mereka terhadap otoritas di berbagai negara dan mengorganisir kebijakan informasi serta membentuk pusat politik bersama, yang dipimpin oleh politikus Rusia, Ilya Ponomarev.[5] Kyiv Post memperkirakan bahwa pada saat penandatanganan deklarasi, kekuatan pasukan gabungan tersebut "lebih dari 1.000" tentara.[2] Dalam konferensi pers yang dihadiri oleh Ilya Ponomarev, pemimpin redaksi harian After Tomorrow Roman Popkov, pemimpin pergerakan Speak Loudly Oleksiy Tolkachev dan Andrey Sidelnikov, yang membahas tentang isi deklarasi dengan tujuan untuk "mengalahkan tentara Rusia di Ukraina, pembebasan Donbas dan Krimea, serta menghancurkan rezim Putin dan sisa-sisanya."[2] Acara tersebut juga dihadiri oleh Penasihat Kantor Presiden Ukraina Oleksii Arestovych, Perwakilan Rakyat Mustafa Dzhemilev dan Oleh Dunda, serta Penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina Anton Gerashchenko.[5] Tanggapan awalDeklarasi tersebut mendapat berbagai tanggapan yang beragam. Beberapa menyatakan "semoga sukses dalam kampanye melawan Kremlin". Sementara yang lain mengungkapkan bahwa hal seperti ini harus dilakukan dalam wilayah Federasi Rusia sendiri.[5] Jurnalis Maryna Danilyuk-Yarmolaeva mencatat bahwa, Ponomarev pernah menjadi anggota partai Rusia Berkeadilan — Untuk Kebenaran (periode 2007-2013).[5] Deklarasi ini juga dikritik sejumlah pihak, karena dilaksanakan di tengah reruntuhan kota Irpin yang hancur di tangan Rusia.[5] Tanggapan lain juga terkait dengan Tentara Republik Nasional yang dipertanyakan keberadaannya karena bersifat rahasia atau bahkan tidak pernah ada. Pimpinan Korps Relawan Rusia yang hadir pada saat deklarasi menyatakan bahwa, mereka tidak pernah menandatangani dokumen apapun atau turut ambil bagian dalam lembaga apapun yang dibentuk oleh Ponomarev atau mengadopsi bendera putih-biru-putih. Selain itu, penasihat Presiden Ukraina Oleksii Arestovych yang turut hadir dalam acara tersebut dengan keras membela deklarasi yang beralasan bahwa Ukraina harus bekerja sama dengan oposisi Rusia dan mengkritik Ukraina yang menolak kerja sama tersebut.[5] Perkembangan selanjutnyaPonomarev dan kelompoknya membantah terlibat dalam serangan drone terhadap Kremlin pada Mei 2023. Namun, ia menyatakan bahwa ia mengetahui kelompok partisan yang melakukan serangan tersebut, tetapi menolak untuk menyebutkan dari kelompok mana, karena kelompok tersebut belum mengaku bertanggung jawab.[6] Pada Mei 2023, Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Relawan Rusia mengaku bertanggung jawab atas serangan Oblast Belgorod, mengumumkan bahwa mereka bekerja sama menguasai beberapa desa di Oblast Belgorod.[7][8][9] Penandatanganan
Referensi
|