Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara
Republik Indonesia
Tahun Anggaran 2024|
|
Diajukan oleh | Presiden Joko Widodo |
---|
Diajukan kepada | Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2019-2024 |
---|
Disetujui DPR | 21 September 2023 |
---|
Disahkan Presiden | 16 Oktober 2023 |
---|
Undang-Undang | UU Nomor 19 Tahun 2023 |
---|
Total pendapatan | Rp2.802,3 triliun |
---|
Total belanja | Rp3.325,1 triliun |
---|
Defisit | Rp522,8 triliun |
---|
% terhadap PDB | -2,29% |
---|
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2024 (disingkat APBN 2024) adalah rencana keuangan pemerintah Indonesia untuk tahun 2024.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 adalah rencana keuangan pemerintah Indonesia untuk tahun 2024, dengan pokok detail penting sebagai berikut:
- APBN 2024 ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada 16 Oktober 2023. [1]
- Total anggaran untuk tahun 2024 adalah Rp3.325 triliun, yang lebih tinggi Rp264 triliun dari APBN 2023. [1]
- Pendapatan negara direncanakan sebesar Rp2.802,3 triliun.[2]
- Belanja negara dalam APBN Tahun 2024 direncanakan sebesar Rp3.325,1 triliun. [2]
- Defisit APBN tahun 2024 telah disepakati oleh DPR RI sebesar 2,29% dari PDB atau secara nominal 522,8 Triliun.[2]
Indikator
|
APBN 2024
|
Pertumbuhan ekonomi
|
5,2%
|
Inflasi
|
2,8%
|
Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat
|
Rp15.000,00
|
Tingkat bunga SUN 10 tahun
|
6,7%
|
Harga minyak mentah
|
US$ 82/barel
|
Lifting minyak
|
635.000 barel/hari
|
Lifting gas
|
1,033 juta barel setara minyak/hari
|
Referensi
|
---|
APBN 2011-2020 | | |
---|
APBN 2021-2030 | |
---|