Stasiun Gondangdia

Stasiun Gondangdia
KAI Commuter
B07

Tampak depan Stasiun Gondangdia, 2023, dengan bajaj BBG tengah mangkal di depan.
Lokasi
Koordinat6°11′8″S 106°49′56″E / 6.18556°S 106.83222°E / -6.18556; 106.83222
Ketinggian+17 m
Operator
Otoritas transitBadan Pengelola Transportasi Jabodetabek
Letak
km 6+550 lintas Jakarta-Manggarai-Bogor/Nambo[1]
Jumlah peronDua peron sisi yang tinggi
Jumlah jalur2
LayananCommuter Line Bogor
Konstruksi
Jenis strukturLayang
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiII[2]
Sejarah
Dibuka1926
Dibangun kembali1992
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Juanda Commuter Line Bogor
Jakarta Kota–Bogor
Cikini
menuju Bogor
Commuter Line Bogor
Jakarta Kota–Nambo
Cikini
menuju Nambo
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Parkir sepeda Tangga naik/turun Eskalator Pemesanan langsung di loket Mesin tiket Pusat informasi Musala Toilet Pos kesehatan Restoran Pertokoan/area komersial Isi baterai Penitipan barang Galeri ATM 
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Gondangdia (GDD) adalah stasiun kereta api kelas II yang terletak di Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Meskipun diberi nama Gondangdia, stasiun ini sebenarnya tidak terletak di Kelurahan Gondangdia, tetapi terletak agak sedikit ke utara dari Kelurahan Gondangdia itu sendiri. Stasiun yang terletak pada ketinggian +17 meter ini hanya melayani rute KRL Commuter Line.

Letaknya cukup strategis karena berada di dekat perkantoran, termasuk MNC Asia Holding, Soraya Intercine Films, Hitmaker Studios & Rapi Films. Di lantai bawah kompleks stasiun ini dahulu terdapat kios-kios yang ditempati oleh pedagang yang membayar sewa ke PT Kereta Api, tetapi saat ini ruang-ruang komersial tersebut sudah dibongkar.[3][4]

Stasiun ini juga menjadi kantor pusat dua anak perusahaan Kereta Api Indonesia, yakni PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik), yang bergerak di bidang kurir dan kargo kereta api, serta PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata), yang bergerak di bidang pariwisata.[5][6]

Area sekitar stasiun ini sedang dilakukan renovasi untuk mempererat integrasi antarmoda (dengan Transjakarta), menata kembali pedagang kaki lima sekitar stasiun dan mempermudah akses pejalan kaki. Diperkirakan selesai pada 2021, penataan ini dilakukan di bawah payung PT Moda Integrasi Transportasi Jakarta, perusahaan patungan MRT Jakarta dan PT KAI.[7][8]

Sejarah

Stasiun Gondangdia pada mulanya merupakan sebuah halte kecil yang dibangun sebagai pengganti dari Halte Dierentuin. Pada saat itu, Dewan Kota Batavia menganggap lokasi Halte Dierentuin canggung dan tidak praktis terhadap perkembangan kawasan Gondangdia dan Menteng. Sehingga Dewan Kota Batavia memerintahkan Staatsspoorwegen (SS) untuk membangun pemberhentian kereta api baru sebagai pengganti dari Halte Dierentuin. SS membangun 2 halte kecil yang masing-masing terletak di Gondangdia dan Menteng. Halte ini diresmikan pada tahun 1926 dan letaknya cukup strategis karena berada di samping kantor N.V. de Bouwploeg (sekarang Masjid Cut Meutia).[9]

Stasiun Gondangdia yang aktif sekarang merupakan stasiun layang di jalur segmen Manggarai-Jakarta Kota. Pada tanggal 5 Juni 1992, Presiden Soeharto beserta Ibu Tien dan jajaran di pemerintahan meresmikan jalur layang tersebut dengan naik KRL dari Gambir menuju Stasiun Jakarta Kota.[10]

Bangunan dan tata letak

Bangunan Stasiun Gondangdia ini modern dengan sentuhan panel berwarna kuning telur yang sampai hari ini masih dipertahankan dan tidak pernah diubah catnya, hanya tiangnya saja yang dicat ulang menjadi kuning jenar. Diketahui, proyek tersebut yang telah dimulai pada Februari 1988 menghabiskan dana sebesar Rp432,5 miliar rupiah dan pada saat diresmikan belum sepenuhnya selesai hingga akhirnya bisa beroperasi penuh setahun kemudian.[11][12]

Stasiun ini memiliki dua jalur kereta api.

B07

P
Lantai peron
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan
Jalur 1 (Gambir)      Commuter Line Bogor menuju Jakarta Kota
Jalur 2      Commuter Line Bogor menuju Bogor/Nambo (Cikini)
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan


Layanan kereta api

Komuter (Commuter Line)

Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
Commuter Line Bogor Jakarta Kota Bogor
Depok (sebagian jadwal)
Nambo (sebagian jadwal)

Antarmoda pendukung

Jenis angkutan umum Trayek Rute Keterangan
Bus kota Transjakarta 1H (MetroTrans) Stasiun GondangdiaStasiun Tanah Abang Pintu utara
2P (MetroTrans) Stasiun GondangdiaTerminal Senen Pintu selatan
2Q (MetroTrans) Stasiun GondangdiaBalai Kota DKI Jakarta
6H (Non BRT) Lebak Bulus—Terminal Senen
Mikrotrans JAK 10A Stasiun GondangdiaStasiun Cikini (via Salemba Raya)
JAK 10B Stasiun Gondangdia—Stasiun Cikini (via Kramat Raya)

Menurut kajian JICA, Stasiun MRT Kebon Sirih yang berada di lin MRT Timur-Barat () akan dibangun 300 meter di utara stasiun ini.[13]

Pada budaya populer

  • Pada tahun 2015, grup musik Duo Anggrek merilis sebuah lagu yang berjudul Cikini Gondangdia, yang judulnya diambil dari tempat stasiun ini berada, juga Stasiun Cikini.
  • Stasiun Gondangdia juga pernah dijadikan sebagai salah satu lokasi pengambilan video musik band asal Yogyakarta, The Rain pada lagu yang berjudul "Ujung Pertemuan" yang dirilis pada tahun 2019.[14]

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ "Pembongkaran Kios di Stasiun Gondangdia, Pedagang Ikut Membantu". Detik. Jakarta: Trans Media. Diakses tanggal 2018-06-20. 
  4. ^ "Kios di Bawah Stasiun Gondangdia Dibongkar - Poskota News". Poskota News. 2013-07-03. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-20. Diakses tanggal 2018-06-20. 
  5. ^ "KAI Wisata - Beranda". kaiwisata.id. Diakses tanggal 2024-04-30. 
  6. ^ "KA LOGISTIC". kalogistics.co.id. Diakses tanggal 2024-04-30. 
  7. ^ "Anies Ingin Tambah 5 Stasiun Terpadu Baru, Biaya Capai Rp40 M". CNN Indonesia. Jakarta: Trans Media. Diakses tanggal 2021-09-20. 
  8. ^ Gayati, Mentari Dwi (2021-09-29). "Penataan Stasiun Tebet dan Palmerah wujudkan integrasi antarmoda". Jakarta. LKBN Antara. Diakses tanggal 2021-09-29. 
  9. ^ "Gondangdia Train Station 1929". facebook.com/lostjakarta. Lost Jakarta. 16 November 2022. Diakses tanggal 16 November 2022. 
  10. ^ Rudi, Alsadad (30 Agustus 2013). Syatiri, Ana Shofiana, ed. "Setelah 22 Tahun, Proyek Jalur Layang Kereta Jakarta Dilanjutkan". Kompas.com. Kompas.com. Diakses tanggal 30 Agustus 2017. 
  11. ^ Kayang, U. (2019). Keping-keping Kota. Bantul: Basabasi. hlm. 92. 
  12. ^ "Kereta Layang: Melayang di Atas Jalur Kumuh". Majalah Tempo. 22: 32. 1992. 
  13. ^ Jakarta Metro Consultants Association (28 April 2023). "LAND ACQUISITION and RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP) FOR ENGINEERING SERVICES OF JAKARTA MASS RAPID TRANSIT (MRT) EAST-WEST LINE PROJECT (PHASE 1 STAGE 1)" (PDF). Diakses tanggal 2 September 2024.  line feed character di |title= pada posisi 55 (bantuan)
  14. ^ The Rain. (8 Desember 2019). The Rain - Ujung Pertemuan (Official Music Video). https://www.youtube.com/watch?v=RQxPwBbpDh8
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Gambir Jakarta Kota–Bogor–
Padalarang
Lintas Jakarta segmen Jakarta Kota–Manggarai
Cikini
menuju Padalarang


Kembali kehalaman sebelumnya