Sosialisme Buddhis

Bagian dari seri tentang
Buddhisme
Buddhisme awal
Benua
Populasi signifikan
Arus utama
Sinkretis
Theravāda
Mahāyāna-Vajrayāna
Mahāyāna-Vajrayāna
Jenis penganut
4 tingkat kemuliaan
Tempat ibadah

Sosialisme Buddhis adalah sebuah ideologi politik yang mengadvokasikan sosialisme berdasarkan pada prinsip-prinsip agama Buddha.

Orang-orang yang disebut sebagai sosialis Buddhis meliputi Buddhadasa Bhikkhu,[1][2] B. R. Ambedkar,[3] Han Yong-un,[4] Seno’o Girō,[5] U Nu dan Norodom Sihanouk.[6][7]

Bhikkhu Buddhadasa mencanangkan frase "sosialisme Dhammik".[2]

Referensi

  1. ^ Puntarigvivat, Tavivat (2003). Buddhadasa Bhikkhu and Dhammic Socialism, The Chulalongkorn Journal of Buddhist Studies 2 (2), 189-207
  2. ^ a b "What is Dhammic Socialism?". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-26. Diakses tanggal 2016-09-09. 
  3. ^ Badal Sarkar, Dr. B.R. Ambedkar’s theory of State Socialism, International Research Journal of Social Sciences 2 (8), 38-41 (2013) PDF
  4. ^ Tikhonov, Vladimir, Han Yongun's Buddhist Socialism in the 1920s-1930s, International Journal of Buddhist Thought and Culture 6, 207-228 (2006). PDF Diarsipkan 2011-07-27 di Wayback Machine.
  5. ^ Shields, James Mark; Blueprint for Buddhist Revolution The Radical Buddhism of Seno’o Girō (1889–1961) and the Youth League for Revitalizing Buddhism, Japanese Journal of religious Studies 39 (2), 331-351 (2012) PDF
  6. ^ "Cambodia Under the Khmer Rouge". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-10-16. Diakses tanggal 2016-09-09. 
  7. ^ Monarchy in South-East Asia: the faces of tradition in transition

Bacaan tambahan

  • Jones, Charles (2000). "Buddhism and Marxism in Taiwan: Lin Qiuwu's Religious Socialism and its Legacy in Modern Times". Journal of Global Buddhism 1, 82–111.

Pranala luar
Kembali kehalaman sebelumnya