Bahasa-bahasa Keltik selama Zaman Besi dan Klasik. 1: daerah inti Zaman Besi awal (Hallstatt -H-, awal La Tène -L-) 2: iasumsikan ekspansi Keltik pada abad ke-4 SM. L: Situs La Tène, H: Situs Hallstatt, I: Iberia, B: Kepulauan Britania, G: Galatia, menetap pada abad ke-3 SM (setelah 279 SM)
Bahasa-bahasa ini dituturkan oleh orang-orang yang dikenal oleh penulis Romawi dan Yunani sebagai Keltoi, Celtae, Galli, dan Galatae. Bahasa ini dituturkan di daerah yang membentang dari bagian utara Semenanjung Iberia di barat hingga bagian utara Belgia, dan hingga ke timur di Cekungan Pannonia dan Balkan, yaitu bahasa Norik, dan hingga ke Anatolia (kini Turki) yaitu bahasa Galatia.
Meskipun bahasa Breton dituturkan di daratan utama Eropa yang diketahui sejak abad ke-6, tetapi tidak dianggap sebagai salah satu bahasa Keltik Benua, karena merupakan bagian dari rumpun bahasa Britonik. Diguga ada substratum bahasa Galia dalam bahasa Breton, tetapi masih dipertanyakan.
Bahasa-bahasa yang terbukti
Meskipun kemungkinan bahwa bangsa Keltik Kuno menuturkan banyak bahasa dan dialek yang berbeda di seluruh Eropa pada zaman pra-Romawi, hanya sedikit yang dapat dibuktikan:
Leponti (abad ke-6 hingga ke-4 SM)[1] dituturkan di bagian selatan Pegunungan Alpen. Bahasa ini dibuktikan dalam sejumlah prasasti serta nama-nama tempat. Bahasa ini merupakan bahasa Keltik tertulis tertua yang terbukti.
Galia (abad ke-3 SM hingga ke-5 M)[2] dituturkan di Galia Raya. Bahasa ini dibagi menjadi dua dialek utama, yaitu Cisalpina (dituturkan di Pegunungan Alpen Italia) dan Transalpina (dituturkan di Pegunungan Alpen Prancis). Dialek-dialek tersebut dibuktikan dalam sejumlah prasasti serta nama tempat dan nama suku dalam tulisan-tulisan penulis zaman klasik. Dialek-dialek tersebut mungkin memiliki substratum dalam bahasa Breton (lihat di bawah).
Galatia, yang pernah dituturkan di sekitar Ankara, Turki. Penulis klasik mengatakan bahwa bahasanya mirip dengan bahasa Galia. Ada juga bukti penjelajahan dan permukiman wilayah Ankara oleh suku-suku Keltik dari Eropa.
Norik, yang merupakan nama yang kadang-kadang diberikan kepada bahasa-bahasa Keltik yang pernah dituturkan di Eropa Tengah dan Timur, tepatnya di Austria dan Slovenia; hanya dua pecahan prasasti yang terpisah-pisah yang dapat dibuktikan.
Keltiberia atau Keltik Hispania Timur Laut (abad ke-3 hingga ke-1 SM)[2] adalah nama yang digunakan untuk bahasa-bahasa Keltik di Iberia timur laut, antara hulu sungai Douro, Tagus, Júcar, dan Turía dan sungai Ebro. Hal ini dibuktikan dalam sekitar 200 prasasti serta nama-nama tempat.
Galaekia juga disebut Galaik atau Keltik Hispania Barat Laut, dibuktikan dalam satu prasasti berbahasa Latin yang berisi kata-kata dan kalimat asing yang dipastikan merupakan kata-kata khas bahasa Keltik.[3][4] Bahasa ini dituturkan di Semenanjung Iberia bagian barat laut, kini bagian dari daerah Galisia, Asturias barat, dan Castilla y León, serta di Região do Norte, Portugal.
Penggunaan nama
Istilah "Keltik Benua" sebagai pembeda dari "Keltik Kepulauan". Sementara banyak peneliti setuju bahwa Keltik Kepulauan adalah cabang tersendiri dalam rumpun bahasa Keltik (Cowgill 1975; McCone 1991, 1992; Schrijver 1995), setelah mengalami inovasi fonologis umum, tidak ada bukti bahwa Keltik Benua dapat dikelompokkan dengan metode serupa. Sebaliknya, kelompok yang disebut "Keltik Benua" hanyalah parafili dan istilah tersebut hanya mengacu pada bahasa-bahasa Keltik non-Kepulauan. Karena sedikit bukti tertulis yang bertahan dalam bahasa-bahasa Keltik Benua, analisis linguistik historis berdasarkan metode perbandingan sulit dilakukan. Namun, peneliti lain melihat bahasa Britonik dan Galia sebagai bagian dari sub-kelompok bahasa Keltik yang dikenal sebagai P-Keltik berdasarkan inovasi fonologis.[5] Bahasa-bahasa Keltik Benua pada umumnya merupakan P-Keltik, kecuali Keltiberia, yang digolongkan sebagai Q-Keltik. Bahasa-bahasa tersebut memiliki banyak pengaruh ke dalam bahasa-bahasa Roman.
^"In the northwest of the Iberian Peninsula, and more specifically between the west and north Atlantic coasts and an imaginary line running north-south and linking Oviedo and Merida, there is a corpus of Latin inscriptions with particular characteristics of its own. This corpus contains some linguistic features that are clearly Celtic and others that in our opinion are not Celtic. The former we shall group, for the moment, under the label northwestern Hispano-Celtic. The latter are the same features found in well-documented contemporary inscriptions in the region occupied by the Lusitanians, and therefore belonging to the variety known as LUSITANIAN, or more broadly as GALLO-LUSITANIAN. As we have already said, we do not consider this variety to belong to the Celtic language family." Jordán Colera 2007: p.750
^Prósper, B.M. (2005). Estudios sobre la fonética y la morfología de la lengua celtibérica in Vascos, celtas e indoeuropeos. Genes y lenguas (coauthored with Villar, Francisco). Ediciones Universidad de Salamanca, pp. 333-350. ISBN84-7800-530-7.
Cowgill, Warren (1975). "The origins of the Insular Celtic conjunct and absolute verbal endings". Dalam H. Rix. Flexion und Wortbildung: Akten der V. Fachtagung der Indogermanischen Gesellschaft, Regensburg, 9.–14. September 1973. Wiesbaden: Reichert. hlm. 40–70. ISBN3-920153-40-5.
McCone, Kim (1991). "The PIE stops and syllabic nasals in Celtic". Studia Celtica Japonica. 4: 37–69.
McCone, Kim (1992). "Relative Chronologie: Keltisch". Dalam R. Beekes; A. Lubotsky; J. Weitenberg. Rekonstruktion und relative Chronologie: Akten Der VIII. Fachtagung Der Indogermanischen Gesellschaft, Leiden, 31. August–4. September 1987. Institut für Sprachwissenschaft der Universität Innsbruck. hlm. 12–39. ISBN3-85124-613-6.
Schrijver, Peter (1995). Studies in British Celtic historical phonology. Amsterdam: Rodopi. ISBN90-5183-820-4.
Stifter, David (2008), Old Celtic 2008 (classroom material), [1]