Bahasa BretonBahasa Breton (brezhoneg [bʁeˈzɔ̃ːnɛk] ⓘ[9] atau [brəhɔ̃ˈnek] di Morbihan; bahasa Prancis: [bʁətɔ̃]) adalah suatu bahasa Kelt yang dituturkan di Bretagne oleh suku Breton.[10] Breton merupakan satu-satunya bahasa Kelt yang masih dituturkan di daratan utama Eropa, meskipun merupakan bagian dari Kelt Kepulauan cabang Britonik yang masih sangat berkerabat dengan bahasa Kernowek dan Wales.[11] Pernah memiliki jumlah penutur sebanyak lebih dari sejuta pada dasawarsa 1950-an, bahasa Breton kini hanya dituturkan sebanyak kurang dari 300.000 jiwa sejak abad ke-21, sehingga Breton dikategorikan sebagai "sangat terancam" dalam Atlas of the World's Languages in Danger yang diterbitkan oleh UNESCO.[12] Namun, jumlah siswa sekolah dasar yang menghadiri kelas dwibahasa meningkat 14.709 (33 persen) dari tahun 2006 hingga 2012.[1][3] SejarahDaerah yang kini dikenal orang-orang Romawi sebagai Armorika dinamai kembali Bretagne ("Britania Kecil") setelah orang-orang yang bermigrasi ke sini dari Britania, sebagian dari Cornwall, pada abad ke-6 M. Antara 1880 sampai pertengahan abad 20, bahasa Breton dilarang dari sekolah dan anak-anak dihukum jika mengucapkannya. Hal ini berubah pada 1951 dengan penyebaran hukum Deixonne, yang mengizinkan bahasa dan budaya Breton diajarkan dalam 3 jam seminggu dalam pendidikan jika guru mau dan bisa melakukannya. Sejak saat itu sejumlah sekolah dan PT telah mengadakan penyediaan pendidikan dengan bahasa Breton atau pendidikan dwibahasa Breton/Prancis. Pertama kali bahasa Breton muncul dalam tulisan pada 790 M dalam manuskrip berjudul ‘’le manuscrit de Leyde’’, risalat tumbuhan dalam bahasa Breton dan Latin. Cetakan pertama dalam bahasa Breton, sandiwara yang bersemangat, menyebabkan kemunculannya pada 1530. Pada abad 19 ada kebangkitan kembali sastra Breton dan sampai kini tumbuh subur. Buat kebanyakan sejarahnya ada perbedaan dalam pengejaan bahasa Breton. Saat itu, pada 1908 ortografi 3 logat bahasa Breton, Kerneveg (Cornouaille), Leoneg (Leon) dan Tregerieg (Tregor), disatukan. Logat lainnya, Gwenedeg (Vannetais), tak termasuk dalam perbaikan ini, tetapi termasuk dalam perbaikan ortografis 1941. AbjadBahasa Breton ditulis dalam abjad Latin, tetapi ada huruf yang tidak ada dalam bahasa Latin seperti ê, ù, dan ñ. Di mana ada 2 pengucapan huruf mati, salah satu pada yang kirinya pendek dan digunakan dalam suku kata tak bertekanan. Salah satu di kanannya dipakai dalam suku kata bertekanan. Biasanya tekanan jatuh pada suku kata kedua dari belakang. v – biasanya diucapkan [v], tetapi setelah kata benda seperti o diucapkan [ ɒ ], di akhir akar kata kerja diucapkan [ f ], di mana setelah ñ hening. Sebelum huruf hidup, i diucapkan [ j ]. Mutasi
Frasa bahasa
Referensi
Pranala luarWikipedia juga mempunyai edisi Bahasa Breton |