Pintu Pohan Meranti, Toba
GeografiKecamatan Pintu Pohan Meranti memiliki wilayah seluas 277,72 km2.[1] Persentase luas wilayahnya mencakup 13,71% dari total luas Kabupaten Toba. Kecamatan Pintu Pohan Meranti berada pada 2°24’- 2°36’ Lintang Utara dan 99°15’ - 99°32’ Bujur Timur.[2] Ketinggian wilayah Kecamatan Pintu Pohan Meranti berkisar antara 150 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut.[3] Kecamatan Pintu Pohan Meranti memiliki beberapa desa yang dilalui oleh Sungai Asahan.[4] Aliran Sungai Asahan tersebut digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Waduk Sigura-Gura yang merupakan waduk kedua terbesar di Indonesia terletak di Kecamatan Pintu Pohan Meranti digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik untuk pabrik aluminium (PT. Inalum). Sekitar 43,77% dari seluruh luas wilayah Kecamatan Pintu Pohan Meranti merupakan hutan negara jenis Hutan Lindung. Batas wilayah
PemerintahanKecamatan Pintu Pohan Meranti terdiri dari 7 desa yang terbagi ke dalam 31 dusun.[5] Desa Pintu Pohan adalah ibu kota dan pusat pemerintahan Kecamatan Pintu Pohan Meranti. Desa Meranti Tengah merupakan desa dengan wilayah terluas di Kecamatan Pintu Pohan Meranti. Luas wilayahnya yaitu 98,85 km2.[6] Persentase luasnya mencakup 35,65% dari total luas Kecamatan Pintu Pohan Meranti.[7] Sementara Desa Pintu Pohan Dolok merupakan desa terkecil yaitu 13,62 km² atau 4,91% dari total luas Kecamatan Pintu Pohan Meranti. Desa Meranti Timur merupakan desa yang paling jauh dari ibu kota Kecamatan Pintu Pohan Meranti yaitu berjarak sekitar 35 kilometer.[8] Sejarah KecamatanDesa-desa yang ada di wilayah Kecamatan Pintu Pohan Meranti dahulunya berada di antara pemerintahan Kecamatan Porsea (Desa Ambar Halim, Halado, Pintu Pohan, dan Pintu Pohan Dolok) dan Kecamatan Habinsaran (Desa Meranti Barat, Meranti Tengah, Meranti Timur, dan Meranti Utara). Kemudian sekitar tahun 1983 diadakan pemekaran Kecamatan Porsea oleh pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, yaitu Desa Ambar Halim, Halado, Meranti Barat, Pintu Pohan, Pintu Pohan Dolok, Sibide, dan Sibide Barat menjadi Kecamatan Perwakilan Pintu Pohan yang ibu kotanya Pintu Pohan. Sedangkan Kecamatan Habinsaran dimekarkan menjadi Kecamatan Perwakilan Meranti yang terdiri dari Desa Meranti Utara, Meranti Timur, Meranti Barat dan Meranti Tengah, yang ibu kotanya Meranti. Kemudian sekitar tahun 1988 Kecamatan Perwakilan Pintu Pohan digabung dengan Kecamatan Perwakilan Meranti yang diberi nama Kecamatan Pembantu Pintu Pohan Meranti. Ketika pembentukan Kabupaten Toba sebagai hasil pemekaran Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 1998, Pintu Pohan Meranti masih memiliki status sebagai Kecamatan Pembantu. Pembentukan Kecamatan Pintu Pohan Meranti didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir No. 7 Tahun 2002 tentang pembentukan Kecamatan Pintu Pohan Meranti (didefenitifkan menjadi kecamatan), Kecamatan Ajibata (dimekarkan dari Kecamatan Lumban Julu, Kecamatan Ronggur Nihuta (dimekarkan dari Kecamatan Pangururan), dan Kecamatan Uluan (didefenitifkan menjadi kecamatan). Kecamatan Pintu Pohan Meranti ketika terbentuk semula terdiri dari sepuluh desa. Namun sejak awal tahun 2009 berkurang menjadi tujuh desa, karena sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir No. 4 Tahun 2008, tiga desa (Meranti Barat, Sibide, dan Sibide Barat) dialihkan ke Kecamatan Silaen. Daftar desa/kelurahan di Kecamatan Pintu Pohan Meranti
Daftar Camat yang pernah menjabat di Kecamatan Pintu Pohan Meranti
Sosial kemasyarakatanSukuMayoritas penduduk Kecamatan Pintu Pohan Meranti berasal dari suku Batak Toba. AgamaMayoritas penduduk Kecamatan Pintu Pohan Meranti memeluk agama Kristen. Kecamatan Pintu Pohan Meranti juga terdapat penduduk yang meyakini ajaran aliran kepercayaan seperti Parmalim, penduduk yang beraliran kepercayaan Parmalim dominan terdapat di Desa Meranti Timur dan Meranti Utara. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Toba tahun 2020 mencatat penduduk kecamatan ini yang menganut agama Kekristenan sebanyak 75,83% (Protestan 70,27% dan Katolik 5,56%), kemudian yang memeluk agama Islam sebanyak 22,47%, Konghucu 0,03% dan kepercayaan Parmalim sebanyak 1,67%.[9] Di Kecamatan Pintu Pohan Meranti terdapat 35 sarana ibadah yang terdiri dari 24 bangunan Gereja, 6 Masjid, dan 5 Langgar. Sarana ibadah menurut desa/kelurahan di Kecamatan Pintu Pohan Meranti
PendidikanPada tahun 2015, terdapat 18 bangunan sekolah di Kecamatan Pintu Pohan Meranti yang terdiri dari 11 sekolah SD, 5 sekolah SMP, 1 sekolah SMA, dan 1 sekolah SMK.[10] Sarana pendidikan menurut desa/kelurahan di Kecamatan Pintu Pohan Meranti
KesehatanKecamatan Pintu Pohan Meranti memiliki 50 unit sarana kesehatan yang terdiri dari:
PerekonomianPertanian & PeternakanSumber penghasilan utama penduduk di Kecamatan Pintu Pohan Meranti adalah di sektor perkebunan dan pertanian padi sawah, hal ini didukung oleh lahan perkebunan sawit dan karet yang cukup memadai. Dari jenis ternak besar yang diusahakan di Kecamatan Pintu Pohan Meranti pada umumnya adalah kerbau dan sapi. Sedangkan pada ternak kecil, yang paling dominan diusahakan adalah ternak domba, babi dan kambing. Untuk pemeliharaan pada ternak unggas, masyarakat di Kecamatan Pintu Pohan Meranti umumnya memelihara ternak ayam dan itik. Peternakan domba terdapat di Desa Meranti Timur yang dikelola oleh perusahaan lokal PT. Nariti. Usaha perikanan masyarakat Kecamatan Pintu Pohan Meranti dilakukan di sawah dan kolam. Kegiatan usaha perikanan ini biasanya dilakukan setelah panen tanaman padi sawah. Jenis ikan yang diusahakan biasanya ikan mas dan ikan mujahir. PerdaganganKecamatan Pintu Pohan Meranti memiliki 2 unit pasar yang terdiri dari:
IndustriTerdapat beberapa industri di Kecamatan Pintu Pohan Meranti seperti PT. Inalum di Desa Pintu Pohan, PLTA Asahan I di Desa Ambar Halim dan industri penggalian batu di Desa Meranti Utara dan Meranti Timur. Sarana & PrasaranaUntuk sumber air bersih penduduk belum mendapat fasilitas dari PDAM, tetapi penduduk yang berada di Desa Ambar halim sudah mendapat fasilitas bantuan air bersih dari perusahaan swasta dengan membangun beberapa tempat pengambilan air bersih. Dan pada desa yang lain penduduk mengambil air bersih dari mata air dan sumur, baik sumur yang terlindung maupun yang tidak terlindung. TransportasiSebagian desa dan dusun di Kecamatan Pintu Pohan Meranti masih terisolir karena berada di daerah perbukitan, untuk menuju desa dan dusun tersebut harus berjalan kaki karena kondisi jalan yang tidak mengijinkan untuk berkendaraan. KomunikasiKecamatan Pintu Pohan Meranti memiliki 2 menara BTS yaitu di Desa Ambar Halim dan Pintu Pohan. Sekalipun sudah ada menara BTS namun masih ada beberapa tempat di desa yang sinyal handphone lemah yaitu Desa Ambar Halim, Desa Pintu Pohan Dolok, Desa Halado, Desa Meranti Tengah dan Desa Meranti Utara. Selain itu sarana komunikasi yang lain seperti warung internet belum ada di Kecamatan Pintu Pohan Meranti. PariwisataKecamatan Pintu Pohan Meranti memiliki potensi untuk dijadikan tempat parawisata, beberapa potensi tersebut merupakan wisata alam diantaranya pemanfaatan arus Sungai Asahan di Desa Meranti Utara. Terdapat Air Terjun Ponot, Air Terjun Aek Limut dan Jembatan Parhitean di desa Meranti Utara. Di Desa Halado tedapat Air Terjun Jangga, dan di Desa Pintu Pohan Dolok terdapat Air Terjun Sigura-Gura Referensi
Pranala luar
|