Borbor, Toba
GeografiKecamatan Borbor memiliki wilayah seluas 176,65 km2.[2] Luas wilayahnya mencakup 8,74% dari total luas Kabupaten Toba.[butuh rujukan] Kecamatan Borbor berada pada 2°03’- 2°18’ Lintang Utara dan 99°13’ - 99°31’ Bujur Timur.[3] Ketinggian wilayah Kecamatan Borbor berada diatas berkisar antara 1.000 hingga 1.650 meter di atas permukaan laut.[4] Batas wilayah
PemerintahanKecamatan Borbor terdiri dari 15 desa.[5] Kelima belas desa terbagi lagi menjadi 66 dusun.[6] Desa Pasar Borbor adalah ibu kota dan pusat pemerintahan Kecamatan Borbor. Desa Natumingka merupakan desa dengan wilayah terluas di Kecamatan Borbor. Luas wilayahnya yaitu 41,02 km2.[7] Persentase luasnya adalah 23,22% dari total luas Kecamatan Borbor, sementara Desa Pasar Borbor merupakan desa terkecil yaitu 2,09 km² atau 1,18% dari total luas Kecamatan Borbor. Desa Janji Maria merupakan desa yang paling jauh dari ibu kota Kecamatan Borbor. Jaraknya yaitu 60 kilometer.[8] Sejarah KecamatanKetika pembentukan Kabupaten Toba Samosir sebagai hasil pemekaran Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 1998, Borbor masih bagian dari Kecamatan Habinsaran. Pembentukan Kecamatan Borbor didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir No. 8 Tahun 2002 tentang pembentukan Kecamatan Borbor.[butuh rujukan] Wilayah Kecamatan Borbor dimekarkan dari Kecamatan Habinsaran.[9] Jumlah awal wilayah administrasi di Kecamatan Borbor ada 3 desa. Pada tahun 2004 mengalami pertambahan menjadi 6 desa. Sebelum tahun 2010 jumlah desa di Kecamatan Borbor ada sebanyak 7 desa. Kemudian pada tahun 2008 terjadi pemekaran desa sebanyak 8 desa, yang 1 desa yaitu Desa Purbatua merupakan peralihan dari Kecamatan Habinsaran, sehingga desa di Kecamatan Borbor hingga saat ini adalah sebanyak 15 desa. Daftar desa/kelurahan di Kecamatan Borbor
Daftar Camat yang pernah menjabat di Kecamatan Borbor
| 09. || James Pasaribu|| 2020 – sekarang Sosial KemasyarakatanSukuMayoritas penduduk Kecamatan Borbor berasal dari suku Toba. AgamaMayoritas penduduk Kecamatan Borbor memeluk agama Kristen. Kecamatan Borbor juga terdapat penduduk yang meyakini ajaran aliran kepercayaan seperti Parmalim. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Toba tahun 2020 mencatat penduduk kecamatan ini yang menganut agama Kekristenan sebanyak 98,72% (Protestan 98,22% dan Katolik 0,50%), dan selebihnya memeluk agama Islam 1,17%, dan kepercayaan Parmalim sebanyak 0,11%.[11] Di Kecamatan Borbor terdapat 31 sarana ibadah yang terdiri dari 30 bangunan Gereja dan 1 Langgar. Sarana ibadah menurut desa/kelurahan di Kecamatan Borbor
PendidikanPada tahun 2015, terdapat 15 bangunan sekolah di Kecamatan Borbor yang terdiri dari 12 sekolah SD, 2 sekolah SMP dan 1 sekolah SMA.[12] Sarana pendidikan menurut desa/kelurahan di Kecamatan Borbor
KesehatanKecamatan Borbor memiliki 31 unit sarana kesehatan yang terdiri dari:
PerekonomianPertanian & PeternakanSumber penghasilan utama penduduk di Kecamatan Borbor adalah di sektor pertanian dan perkebunan rakyat. Produk unggulan pertanian dari Kecamatan Borbor adalah Padi Sawah dan Kopi. Kopi merupakan produk unggulan dari Desa Natumingka, Simare, Riganjang dan Janji Maria. Andaliman dan kemenyan merupakan produk unggulan dari Desa Aek Unsim, sedangkan padi sawah merupakan produk unggulan desa lainnya. Dari jenis ternak besar yang diusahakan di Kecamatan Borbor pada umumnya adalah sapi dan kerbau. Sedangkan pada ternak kecil, yang paling dominan diusahakan adalah ternak babi. Untuk pemeliharaan pada ternak unggas, masyarakat di Kecamatan Borbor umumnya memelihara ternak ayam dan itik. PerdaganganKecamatan Borbor memiliki 1 unit pasar yang terdiri dari:
IndustriPerindustrian yang ada di Kecamatan Borbor pada umumnya adalah industri mikro. Secara umum, industri yang ada di kecamatan Borbor bergerak pada bidang penggilingan padi. Sarana & PrasaranaDesa Janji Maria adalah satu-satunya desa di Kecamatan Borbor yang belum dialiri listrik PLN, desa tersebut masih memakai listrik yang bersumber dari tenaga surya dan tenaga hidro. Di desa lainnya, hampir seluruh perumahan yang ada di Kecamatan Borbor sudah dialiri listrik oleh PLN, kecuali beberapa dusun di sebagian desa yang masih belum bisa dijangkau listrik oleh PLN, KomunikasiPerkembangan di bidang komunikasi di Kecamatan Borbor mengalami perkembangan yang lamban, Kecamatan Borbor hanya memiliki 1 menara BTS yaitu di Desa Pasar Borbor. Tidak semua wilayah di Kecamatan Borbor dapat menangkap sinyal transmisi, salah satunya di desa Aek Unsim, warga yang mempunyai alat telekomunikasi harus memiliki alat penangkap sinyal berupa antena. Beberapa warung internet di Borbor yang ada di desa Pasar Borbor tidak berfungsi lagi, hal ini dikarenakan jaringan internet yang sangat lemah, sehingga sering mengalami gangguan. PariwisataKecamatan Borbor hanya memiliki 1 objek wisata, yakni terletak di Desa Simare yang berupa situs peninggalan sejarah yaitu sumur peninggalan pahlawan nasional pada waktu masa penjajahan.. Referensi
Pranala luar
|