Pengangguran di Indonesia merupakan isu sosial dan ekonomi yang signifikan,[1] yang mencerminkan tantangan dalam pasar tenaga kerja nasional. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pertumbuhan ekonomi, kebijakan pemerintah, serta dinamika industri dan sektor pekerjaan.[2] Data terbaru menunjukkan bahwa meskipun terdapat upaya untuk mengurangi angka pengangguran melalui program pelatihan dan penciptaan lapangan kerja, tantangan struktural masih tetap ada, terutama di daerah-daerah dengan tingkat pendidikan yang rendah dan akses terbatas terhadap peluang kerja.[3] Analisis terhadap pengangguran di Indonesia juga mencakup perbandingan antarprovinsi, yang menunjukkan disparitas dalam kesempatan kerja dan kondisi ekonomi di berbagai wilayah.[4]
Tingkat Pengangguran Terbuka
Menurut Provinsi (Persen), 2024
38 Provinsi
Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi (Persen)[5]
E McGaughey, 'Akankah Robot Mengotomatiskan Pekerjaan Anda? Pekerjaan Penuh, Pendapatan Dasar, dan Demokrasi Ekonomi' (2018) SSRN, bagian 2
DH Autor, ‘Mengapa Masih Banyak Pekerjaan? Sejarah dan Masa Depan Otomatisasi Tempat Kerja’ (2015) 29(3) Jurnal Perspektif Ekonomi
Abraham, Katharine G., dan Melissa S. Kearney. 2020. "Menjelaskan Penurunan Rasio Pekerjaan terhadap Populasi AS: Tinjauan Bukti." Jurnal Literatur Ekonomi, 58 (3): 585–643.
John Komlos, “Tingkat Pengangguran Nyata di AS Dua Kali Lipat dari Tingkat Resmi,” Challenge: The Magazine of Economic Affairs 64 (2021) 1: 54–74; Makalah kerja CesIfo No 7859, (2019) — [1]